Stockholm, 3 Desember 1999

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

IKATAN POROS TENGAH BUKAN UKHUWAH ISLAM, MELAINKAN KEKUASAAN
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

Tanggapan untuk Amien Rais, Hamzah Haz dan Yusril.

UKHUWAH ISLAM BUKAN TALI PENGIKAT POROS TENGAH

Amien teriak: "Jangan lupa, Poros Tengah itu kuat sekali. Jika ada yang mencoba
menggoyang, Poros Tengah bisa memukul balik"( http://www.republika.co.id/9912/03/10867.htm ).

Tetapi, Amien lupa bahwa tanpa ikatan aqidah Islam dengan menghormati agama lain dan ukhuwah Islam, maka apa yang dikatakan kuat oleh Amien adalah sebenarnya keropos.

Ikatan dalam membentuk Kabinet Gus Dur bukan ikatan ukhuwah Islam, walaupun sebagian besar anggotanya adalah muslim, melainkan ikatan kepentingan politik dan kekuasaan. Pembagian kursi Kabinet Gus Dur-Mega adalah didasarkan kepada pembagian politik kekuasaan.

POROS TENGAH KEMBALI KEPADA AQIDAH DAN UKHUWAH ISLAM

Amien sebagai juru lahir Poros Tengah seharus menyadari bahwa kekuatan ikatan politik berdasarkan ikatan nasionalisme, kebangsaan dan pancasila adalah lemah.

Justru, sebagai seorang muslim yang telah diberikan Allah Kitabullah sebagai sumber yang hak, dimana didalamnya bisa diambil tali pengikat persatuan, yaitu aqidah Islam dan ukhuwah Islam, yang selama kita tetap memegang, menerapkan dan menjalankan keadilan, maka kita akan selamat, bukan hanya waktu sekarang ini saja, melainkan kelak di hari kemudian. "Dan diantara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan yang hak dan dengan yang hak itu mereka menjalankan keadilan" (Al A'raaf, 7:181).

TANPA DASAR AQIDAH DAN UKHUWAH ISLAM POROS TENGAH MUDAH DI HANCURKAN

Apapun dasar dan alasan, kalau persatuan muslim bukan berdasarkan pada aqidah Islam dengan menghormati agama lain dan ukhuwah Islam, maka dengan mudah persatuan muslim itu dihancurkan. Contohnya Poros Tengah.

Apa landasan dan dasar perjuangan Poros Tengah? Jawabannya adalah landasan Poros Tengah adalah untuk menyatukan sekelompok orang yang kebetulan muslim yang mewakili beberapa partai yang berasaskan Islam dan Pancasila untuk bersatu mencapai tujuan politik kekuasaan dan menghalangi majunya lawan politik kelompok lainnya untuk meraih kedudukan kekuasaan di Indonesia dengan menggunakan tali ikatan nasionalisme, kebangsaan dan pancasila.

Ternyata, setelah berhasil mengangkat Gus Dur menjadi Presiden Daulah Pancasila yang lahir bukan dari Poros Tengah, tetapi bisa dianggap mampu untuk membendung kekuatan politik lainnya, seperti kekuatan Megawati dengan PDI-nya, dan membendung kekuatan Habibie serta membuat Wiranto dengan TNI-nya mati kutu, justru setelah berhasil, Big Boss Gus Dur meraung dan menghantamkan tangan besinya keatas kepala Hamzah Haz Ketua PPP (terlepas dari apakah Hamzah terlibat korupsi atau tidak, karena sampai sekarang belum terbukti di pengadilan apa salah Hamzah) yang merupakan wakil dari Poros Tengah, yang juga salah seorang anggota kabinet Gus Dur-Mega.

AMIEN, HAMZAH, YUSRIL KEMBALI KEPADA AQIDAH DAN UKHUWAH ISLAM

Terakhir, dasar perjuangan dan landasan yang dijadikan tempat berpijak Poros Tengah yang dipakai sekarang adalah keropos.

Karena itu, saya menghimbau, kembali kepada aqidah Islam dengan menghormati agama lain dan ukhuwah Islam.

Inilah sedikit tanggapan untuk Amien Rais, Hamzah Haz dan Yusril.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se