Stockholm, 25 Oktober 1999

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

SISTEM DAN STRUKTUR DAULAH APA YANG IDEAL?
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

Masih tanggapan untuk saudara Jayadi Kamrasyid (USA).

Pada tanggal 24 Oktober 1999, kembali saudara Jayadi Kamrasyid ini, JKamrasyid@aol.com , menyampaikan tangggapannya terhadap tulisan "Saatnya sistem pancasila  harus diganti" yang dipublisir pada tanggal 25 Oktober 1999. (Ketika tulisan tersebut dipublikasikan di Swedia hari sudah menunjukkan tanggal 25 Oktober, sedang di Amerika masih tanggal 24 Oktober, oleh karena itu mengapa saudara JKamrasjid, menaggapi tulisan tersebut tanggal 24 Oktober).

Terimakasih saya ucapkan, atas tanggapan saudara Jayadi Kamrasyid  terhadap tulisan saya tersebut.

Nah, setelah saya membaca tanggapan saudara Jayadi Kamrasyid tersebut, otak saya mulai  bergerak, yang melahirkan pertanyaan, mengapa saudara Jayadi Kamrasyid yang pernah aktif di HMI, sampai memimpin Kongres di tingkat nasional di Padang 1985, bahkan dengan bangganya telah menyampaikan paper-nya mengenai Gagasan sistem distrik di depan Rakernas KNPI di Dili, Tim-Tim tahun 1990, masih bangga dengan gelar sekuler, padahal saudara adalah seorang muslim, betapa paradoks-nya ?

Dibawah ini saya lampirkan apa yang telah dikatakan saudara Jayadi Kamrasyid tersebut:

"Bung Ahmad,
Teriring salam dan do'a semoga anda senantiasa berada dalam bimbingan Allah SWT. Amien. Ide ini bukanlah ide yang baru..sudah Saya kumandangkan sejak Saya mahasiswa di Bandung di tahun 1980-an saat mana Saya ikut memimpin HMI sampai di tingkat nasional yaitu memimpin Kongres Padang 1985. Saya memang kumandang bersama teman-teman Jawa Timur untuk meyakinkan Kongres bagaimana Pancasila harus kita isi dan terima sebagai muara pemikiran visi islam dan keindonesiaan. Cak Nur menyamakan sebagai konstitusi Madinah-nya Indonesia.

Tuduhan sekuler bukan hal baru bagi Saya. Itu telah Saya alami jauh sebelum Saya ke Amerika yaitu sejak tahun 1980. Saat mana Saya mengajukan pemikiran modernisasi Indonesia melalui sistem perkaderan di HMI.

Gagasan sistem distrik Saya jukan dalam paper Saya di depan Rakernas KNPI di Dili, Tim-Tim tahun 1990. Jadi sekali lagi ini bukan karena Saya di AS.

Tolong Anda berfikir jernih. Cobalah berhenti menggunakan bahasa "bungkus daulah islam" sekedar menunjukkan bahwa Anda yang paling benar di dunia ini. Mari Kita berdebat secara akademik menggunakan nalar yang sehat sebagaimana diperintahkan oleh Rasulullah kepada Sahabatnya untuk senantiasa memanfaatkan kekuatan ikhtiar dengan Bismillah. Wassalam." ( Jkamrasyid, 24 Oktober 1999).

Baiklah saudara Jayadi Kamrasyid.
Terimakasih atas do'a anda, semoga Allah SWT mengabulkannya, amin.

Begini, dalam tulisan saya yang lalu ( http://www.dataphone.se/~ahmad/991018.htm ) pernah saya mengajukan kepada saudara Jayadi Kamrasyid, suatu pertanyaan, tetapi jawaban saudara itu jauh dari apa yang ditanyakan, dan justru tidak seperti yang saudara Jayadi Kamrasyid katakan diatas, yaitu "berdebat secara akademik menggunakan nalar yang sehat sebagaimana diperintahkan oleh Rasulullah kepada Sahabatnya untuk senantiasa memanfaatkan kekuatan ikhtiar dengan Bismillah".

Dimana bunyi pertanyaan tersebut adalah,

"Daulah atau negara dengan pemimpin dan pemerintahan yang bersistem dan berstruktur apa dan bagaimana yang sesuai dengan contoh Rasulullah SAW dan ideal bagi kaum muslimin dan non muslim baik yang ada di Indonesia ataupun yang ada diluar Indonesia, yang didalamnya berlaku hukum-hukum Allah secara menyeluruh dan diterapkan dengan adil, yang melaksanakan kedaulatan Allah, yang menerapkan musyawarah, yang berdasar aqidah Islam, yang menerapkan persatuan seaqidah Islam, yang menghormati agama lain, yang menghargai hak asasi manusia, yang menjamin kelompok minoritas, yang tidak mengenal nasionalitas, kebangsaan, kesukuan, ras dan dengan cara atau metode apa untuk membangun dan mendirikannya ?". (Ahmad Sudirman, Dasar negara dibicarakan, 18 Oktober 1999 ).

Kemudian saudara Jayadi Kamrasyid menjawab:

"Tuan Ahmad,
Sudah Saya tegaskan bahwa rumusan lima sila dari Pancasila itu adalah hasil pemikiran pendiri republik yang kualitas keagamannya sangat tidak diragukan.

Jadi bagi Saya Pancasila adalah refleksi dari ajaran islam yang kita isi dan amalkan sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah. Sekarang bagaimana mengisinya dengan produk-produk hukum, produk kebijakan pembangunan, dan produk program pembangunan. Dan itulah tugas Kita bersama. Tugas yang sungguh berat namun Saya yakin dengan kekuatan ukhuwah dan akal yang sehat Kita akan mencapainya. Diskusi-diskusi ini telah lama Kita lakukan di LP3ES, LSP, LSAF dan Majelis Reboan (Cak Nur)...Anda kelihatannya kurang gaul..maaf. Wassalam." ( J.Kamrasyid, 18 Oktober 1999).

Nah sekarang, telah jelas dan gamblang, bahwa saudara Jayadi Kamrasyid yang mengangkat tinggi diskusi harus "secara akademik menggunakan nalar yang sehat sebagaimana diperintahkan oleh Rasulullah kepada Sahabatnya untuk senantiasa memanfaatkan kekuatan ikhtiar dengan Bismillah", tetapi kenayataannya, justru bersembunyi di balik HMI, LP3ES, LSP, LSAF dan Majelis Reboan (Cak Nur).

Maka, karena itulah saudara Jayadi Kamrasyid tidak mampu menjawab pertanyaan saya, karena memang yang dijadikan sandaran dan referensi adalah Cak Nur yang memang dia bangga kalau ada yang mengatakan kepadanya, seorang yang tidak senang Daulah Islam Rasulullah yang berdasarkan aqidah Islam dan konstitusinya bersumberkan kepada Al Quran dan Sunnah, dan bahkan bangga kalau ada yang mengatakan kepadanya bahwa daulah yang diidamkan Cak Nur adalah daulah yang berdasarkan pancasila yang seperti karet, yang menjadikan "konstitusi Madinah-nya Indonesia".

Nah, saudara Jayadi Kamrasyid ini, walaupun orang yang dijadikan referensinya dan orang-orang yang mempunyai "pemikiran pendiri republik" (Indonesia) mau membawa jalan yang menuju jurang, maka saudara Kamrasyid tetap saja menerima dan mengikutinya.

Inilah suatu kebutaan, menurut pemikiran saya.

Nah terakhir, saya akan melanjutkan diskusi lagi dengan saudara Kamrasyid, setelah saudara menjawab pertanyaan saya yang lalu, dan yang telah dikutifkan kembali diatas. Karena jawaban saudara yang disampaikan kepada saya tanggal 18 Oktober 1999 tersebut adalah jauh dari apa yang dipertanyakan.

Saya tunggu jawaban saudara Jayadi Kamrasyid.

Inilah sedikit tanggapan saya untuk saudara Jayadi Kamrasyid (USA).

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se