Stockholm, 25 Oktober 1998.

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

DAKWAH ISLAM, AKIDAH ISLAM DAN UKHUWAH ISLAM DI DALAM MASYARAKAT KHILAFAH ISLAM.
Ahmad Sudirman
Modular Ink Technology Stockholm - SWEDIA.

 

Mari bersama-sama, Saudara Irvan Sanjaya (Indonesia).

Saudara Irvan Sanjaya pada tanggal 24 Oktober 1998 telah menyampaikan tanggapan dan sarannya terhadap tulisan "Akidah Islam, Ukhuwah Islam sebagai tali pengikat individu dan keluarga di dalam masyarakat Khilafah Islam" yang dipublisir pada tanggal 23 Oktober 1998.

Saya sangat berterimakasih sekali atas saran-saran Saudara, Insya Allah akan dijadikan sebagai bahan pemikiran saya selanjutnya.

Memang seperti apa yang Saudara katakan bahwa "coba tolong juga di perhatikan siapa object yang sedang anda da'wahkan. Tolong juga benar benar di observasi sehingga dengan demikian anda tahu bagaimana seharusnya menyampaikan. Lakukan da'wah ini dengan rendah hati, kata kata yang halus, bisa menerima pendapat orang lain, bijaksana dan dengan hikmah pula.... hilangkan sikap untuk menggurui saudara saudara anda sendiri".

Saya sangat setuju sekali, justru inilah salah satu metode dakwah yang pernah dan selalu diajarkan baik di sekolah atau di masyarakat. Dimana metode dakwah ini telah dipraktekan dan selalu diterapkan oleh para da'i atau juru dakhwah Islam di Tanah Air. Dakhwah kadang-kadang disebut juga dengan metode penyampaian satu arah, yaitu dari phak da'i kepada para pendengarnya, dan biasanya sangat pasiv.

Tetapi kalau kita mengadakan dan membuka ruang diskusi dan mimbar penyampaian pikiran dan pendapat, maka persoalannya dan arahnya sudah menjadi lain, disini bukan lagi satu arah tetapi telah menjadi dua arah atau berpuluh-puluh arah yang pada akhirnya harus diselaraskan menjadi satu arah atau minimal adanya kearah tujuan yang sama. Nah, disinilah yang saya angkat dalam membicarakan masalah "memasyarakatkan pemikiran khilafah Islam, pemerintahan Islam, undang undang Madinah, hukum Islam dan peraturan-peraturan Islam". Disinilah akan timbul beratus juta pikiran dan pandangan tentang khilafah Islam, karena memang khilafah Islam adalah masalah ummah yang menurut sebagian anggapan kaum Indonesia telah tenggelam, sudah dilupakan dan  telah dikubur dalam-dalam.

Karena masalah Khilafah Islam akan menyangkut seluruh kaum Indonesia, maka sudah jelas object dari pada diskusi dan pembicaraan mimbar umum ini adalah menyangkut seluruh kaum Indonesia.

Seterusnya Saudara Irvan menyarankan bahwa "kuasai lah terlebih dahulu materi da'wah yang hendak anda sampaikan. Jika ingin berbicara mengenai Indonesia, pahami dulu posisi, keadaan dan situasi riil di Indonesia dari dulu sampai detik terakhir. Kalau perlu tanya kepada saudara saudara anda yang berada di Indonesia bagaimana situasi Indonesia yang sebenarnya dan bagaimana gerakan gerakan ke Islamanan di Indonesia dalam rangka mewujudkan cita cita yang juga ingin anda wujudkan. Maaf ya Bapak bapak berdua,..kami sangat paham dengan apa yang anda sampaikan...kamipun bertekad ingin mewujudkannya, ...tapi koq kami merasa bahwa (maaf ya) penguasaan anda terhadap medan Indonesia sangat minim. Karena itu cobalah di observasi dulu dan kemas lah materi itu dengan baik. Kalau perlu datang ke Indonesia lihat kondisi, situasi dan perkembangan terakhir. Baru kasih kontribusi rekan rekan anda itu dengan langkah yang nyata atau minimal saran lah. Terus terang apa yang anda kemukan sudah sangat kami pikirkan. Yang perlu adalah bagaimana mengkemasnya menjadi sesuatu yang bijaksana dan penuh dengan himah. Pikirkanlah hal ini,..ini akan lebih efektif daripada harus terus membombardir email email account rekan rekan anda dengan konsep konsep yang sebenarnya juga sudah sangat mereka kuasai. Mereka tidak butuh konsep..mereka telah melangkah lebih jauh..mereka butuh tindakan nyata sebenarnya".

Materi yang saya angkat kepermukaan dalam pembicaraan dan diskusi sekarang ini, saya ulang sekali lagi yaitu "memasyarakatkan pemikiran khilafah Islam, pemerintahan Islam, undang undang Madinah, hukum Islam dan peraturan-peraturan Islam". Dari pemikiran, tanggapan dan saran-saran yang sampai kepada saya, ternyata topik pembicaraan diatas ini belum mencapai seperti yang Saudara katakan yaitu "dengan konsep konsep yang sebenarnya juga sudah sangat mereka kuasai".

Kalau mereka sudah menguasai konsep dasar "Khilafah Islam berdasarkan akidah Islam, dimana struktur, sistem, administrasi, managemen dan semua yang ada hubungannya dengan alat dan perangkat negara dan pemerintahan harus bersumberkan dari akidah Islam", maka saya sudah bisa melihat adanya kesatuan dan persatuan kaum Muslimin yang hidup di Indonesia dan menyuarakan dengan suara yang bulat untuk berdirinya Khilafah Islam. Tetapi kenyataannya, justru sebaliknya, jadi apa yang Saudara maksud "dengan konsep konsep yang sebenarnya juga sudah sangat mereka kuasai. Mereka tidak butuh konsep..mereka telah melangkah lebih jauh..mereka butuh tindakan nyata sebenarnya". Tolong Saudara beritahukan konsep tersebut kepada saya.

Terakhir Saudara Irvan Sanjaya menyatakan bahwa "bijaksanalah bersikap terhadap semua komentar komentar dan pendapat pendapat yang dikemukan..dan kemaslah menjadi sesuatu yang menarik. Dan ingat bapak bapak...media email ini sangat sangat  terbatas...potensi untuk tidak memuaskan orang sangat besar..karenanya  arif dan bijaksanalah dalan mengeluarkan konsep konsep dan pendapat. Jangan sampai rekan rekan anda bosan dan langsung mendelete email anda karena titik jenuh sudah tercapai".

Insya Allah dengan mengharap pertolongan dan bimbingan Allah, akan saya berusaha untuk bertindak sebijaksana mungkin untuk mencapai kepada arah persamaan pendapat, pandangan dan pikiran tentang "memasyarakatkan pemikiran khilafah Islam, pemerintahan Islam, undang undang Madinah, hukum Islam dan peraturan-peraturan Islam".

Tentang alat penyampaian dan pembicaraan sekarang ini, menurut saya salah satu media elektronik yang paling efektif adalah media cyberspace atau internet ini. Adalah tidak benar kalau melalui media elektronik ini hanya mencapai segelintir orang saja, justru sebaliknya, melalui media elektronik dengan homepage-homepage-nya dan email-emailnya akan mencapai keseluruh peloksok dunia dengan berjuta-juta orang yang akan memonitornya. Disinilah kesalahan menganalisa media elektronik cyberspace atau internet ini dengan beranggapan bahwa "dan ingat bapak bapak...media email ini sangat sangat  terbatas...potensi untuk tidak memuaskan orang sangat besar..karenanya  arif dan bijaksanalah dalan mengeluarkan konsep konsep dan pendapat".

Inilah jawaban dan tanggapan dari saya terhadap Saudara Irvan Sanjaya, semoga usaha kita dan perjuangan kita untuk menegakkan Islam, pemerintahan Islam, Hukum Islam dan khilafah Islam dengan mencari ridha Allah, mendapat  ridha Allah, amin*.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se