Stockholm,
15 Desember 2006
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum
wr wbr.
IRWANDI YUSUF & MUHAMMAD NAZAR
MEMAKAI JALUR UU PA NO.11 TAHUN 2006 YANG TIDAK MENGACU PADA MOU HELSINKI.
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.
MASIH
MENYOROT IRWANDI YUSUF & MUHAMMAD NAZAR SERTA KELOMPOK INDEPENDEN-NYA YANG
MEMAKAI JALUR UU PA NO.11 TAHUN 2006 YANG TIDAK MENGACU PADA MOU HELSINKI.
"Hai
Tgk Amat, cs... Bek galak that bak "maen batee", gadoh poh ulee ngoen
sabe. Maen bola bek lagee jameun sabe, gadoh pajoh atot ngoen, bek sipak tumet
syeedara. Tacok conto bak maen seukak/cato, watee tanak "grak" payah
taseumike dilei, bek neucroh laju aneuk-aneuk batee, nyan han leumpok teugku,
hahaha.... Ureung Aceh cuma tinggai padum urat teuh teuk nyoe, bek gadoh hasut,
fitnah, deungki, iri dan poh-meupoh lom sabe keudroe-droe, hehehe... Syeedara
Irwandi Yusuf & Muhammad Nazar bak gundah meubacut pih, karena sesuai MoU
(1.2.4)...Sampai tahun 2009 legislatif (DPRD) Aceh tidak berwenang untuk
mengesahkan peraturan perundang-undangan apapun tanpa persetujuan Kepala
Pemerintahan Aceh" (arbi arbi, arbi_tgk@yahoo.com , [124.81.28.212], 15
Dec 2006 16:52:41 –0000)
Membaca
apa yang ditulis oleh saudara Arbi yang dikutip diatas, membuat Ahmad Sudirman
menggeleng kepala saja. Mengapa?
Karena
itu Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar terpilih menjadi Kepala dan Wakil Kepala
Pemerintah Acheh adalah bukan berdasarkan dasar hukum yang mengacu pada MoU
Helsinki 15 Agustus 2005, melainkan mendasarkan pada dasar hukum made in DPR RI yang dinamakan Undang-Undang
Tentang Pemerintahan Acheh Nomor 11 Tahun 2006 yang tidak mengacu pada MoU
Helsinki 15 Agustus 2005.
Karena
itu apa yang dinyatakan oleh saudara Arbi bahwa "Syeedara Irwandi Yusuf
& Muhammad Nazar bak gundah meubacut pih, karena sesuai MoU
(1.2.4)...Sampai tahun 2009 legislatif (DPRD) Aceh tidak berwenang untuk
mengesahkan peraturan perundang-undangan apapun tanpa persetujuan Kepala
Pemerintahan Aceh" adalah alasan yang budek alias sempit alias kosong
molongpong saja.
Mana
ada itu dalam UU PA No.11 tahun 2006 made in DPR RI mencantumkan bahwa
"Sampai tahun 2009 legislatif (DPRD) Aceh tidak berwenang untuk
mengesahkan peraturan perundang-undangan apapun tanpa persetujuan Kepala
Pemerintahan Aceh"
Eh
saudara Arbi, jangan mimpi dilereng Gunong apui Geureudong. Itu UU PA No.11
Tahun 2006 made in DPR RI harus diluruskan dan disesuaikan dengan MoU Helsinki.
Selama UU PA belum diluruskan dan belum disesuaikan dengan MoU Helsinki, maka
selama itu UU PA No.11 tahun 2006 made DPR RI tetap bertentangan dengan MoU
Helsinki 15 Agustus 2005.
Dan
itu coba tanyakan kepada Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar, apakah mereka akan
terus memperjuangkan MoU Helsinki agar supaya UU PA No.11 Tahun 2006
diamandemen untuk diselaraskan dan diacukan pada MoU Helsinki?
Itu
sampai kiamat mereka berdua setelah duduk diatas kursi Kepala dan Wakil Kepala
Pemerintah Acheh tidak akan berani menyuarakan secara lantang untuk mengajak
bersama-sama Lembaga Legislatif Acheh agar supaya UU PA No.11 Tahun 2006
diamandemen oleh DPR RI dan disesuaikan dengan MoU Helsinki 15 Agustus 2005.
Paling
mereka berdua hanya sanggup menyatakan bahwa "kan kita ini sudah tidak ada
konflik lagi, jadi tidak perlu lah itu UUPA No.11 Tahun 2006 diamandemen,
apalagi sekarang AMM sudah pulang dan selesai tugasnya di Acheh".
Coba
saja perhatikan apa yang dikampanyekan oleh Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar.
Dimana mereka berdua tidak pernah sepatah katapun menyinggung UU PA No.11 tahun
2006 yang masih harus diamandemen karena tidak mengacu pada MoU Helsinki 15
Agustus 2005.
Jadi
saudara Arbi, jangan sok menyebut-nyebut klausul dalam MoU Helsinki, kalau
dasar hukum yang dipakai oleh Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar adalah dasar
hukum UU PA No.11 Tahun 2006 made in DPR RI yang tidak mengacu pada MoU
Helsinki 15 Agustus 2005.
Terakhir,
saran untuk saudara Arbi jangan terus tidur di lereng Gunong apui Geureudong
sambil mimpi klausul 1.2.4 MoU Helsinki 15 Agustus 2005. Karena itu Irwandi
Yusuf dan Muhammad Nazar tidak memakai dasar acuan hukum MoU Helsinki,
melainkan UU PA No.11 Tahun 2006 made in DPR RI.
Bagi
yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada
ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk
membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah
Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP
http://www.dataphone.se/~ahmad
Hanya kepada Allah kita memohon
pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*
Wassalam.
Ahmad
Sudirman
http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
----------
Received:
(qmail 78127 invoked by uid 60001); 15 Dec 2006 16:52:41 –0000
Received:
from [124.81.28.212] by web36710.mail.mud.yahoo.com via HTTP; Fri, 15 Dec 2006
08:52:41 PST
From: arbi arbi <arbi_tgk@yahoo.com>
Return
address: PPDi@yahoogroups.com
Date:
15 december 2006 17:52:41
To: PPDi@yahoogroups.com
Subject: Re: «PPDi» AKHIRNYA IRWANDI YUSUF &
MUHAMMAD NAZAR SERTA KELOMPOK INDEPENDEN-NYA MASUK PERANGKAP.
Gunong
Geureudong, 15 Desember 2006
Assalamu'alaikum
Wr. Wb.
Hai
Tgk Amat, cs... Bek galak that bak "maen batee", gadoh poh ulee ngoen
sabe. Maen bola bek lagee jameun sabe, gadoh pajoh atot ngoen, bek sipak tumet
syeedara. Tacok conto bak maen seukak/cato, watee tanak "grak" payah
taseumike dilei, bek neucroh laju aneuk-aneuk batee, nyan han leumpok teugku,
hahaha.... Ureung Aceh cuma tinggai padum urat teuh teuk nyoe, bek gadoh hasut,
fitnah, deungki, iri dan poh-meupoh lom sabe keudroe-droe, hehehe...
Syeedara
Irwandi Yusuf & Muhammad Nazar bak gundah meubacut pih, karena sesuai MoU
(1.2.4)...Sampai tahun 2009 legislatif (DPRD) Aceh tidak berwenang untuk
mengesahkan peraturan perundang-undangan apapun tanpa persetujuan Kepala Pemerintahan
Aceh...
Jadi
hana peukarha, meunye hana dukungan dari partai dan legislatif krn jeut angkee
staff ahli atau penasehat laen. Jai that politikus, ekonom, ahli hukom dan
bideung-bideung laen leubeh hayue dilua legislatif. Meunye hansep SDM di Aceh
jeut ta import "pemain" asing lagee kalheuh tajak "bon"
Kingsbury, dll. Nyan kalheuh jipubuet le ureung laen, meunan chit lagee Lee
Kwan Yu "jipakek" le Gusdur jeut keu penasehat ekonomi, dll.
Bahpih
lagee nyan, tameulakee bak Po teuh Allah supaya Bangsa Aceh nyoe beumeusaboh
lom, keurija saban demi Aceh nyoe. Bek peukhem gob syeedara meutuah.....!!!
Saleum
Damee,
ARBI
----------