Stockholm,
26 Februari 2006
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum
wr wbr.
MEREKA MEMPERJUANGKAN PENENTUAN
NASIB SENDIRI DI ACHEH HANYA DIATAS GALAKSI.
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.
KELOMPOK
FITJA DAN HALLEFORS BESERTA CABANGNYA DI NEW YORK MEMPERJUANGKAN PENENTUAN
NASIB SENDIRI DI ACHEH HANYA DIATAS GALAKSI.
"Mega-Gusdur
tdk suka Aceh Merdeka, sah sah saja. Yg suka
dng Aceh Merdeka itu siapa? Ahmad sudirman, kamu suka kalau Aceh pisah dengan RI?
Pertanyaan yg sederhana ini harus dijawab dng sederhana juga, tapi ingat -
lillahi taala." (Insiders Ignoramus, jus_gentium2002@yahoo.co.uk , Sat, 25 Feb
2006 12:09:21 +0000 (GMT))
Saudara
Insiders Ignoramus atau Jus atau Yusuf Daud di Fitja, Norsborg, Swedia.
Ketika
Ahmad Sudirman melambungkan tulisan "Kelompok Fitja & Hallefors cabang
New York tidak memiliki konsep untuk menghadapi Abdurrahman Wahid alias Gus
Dur" ( http://www.dataphone.se/~ahmad/060224c.htm ) pada tanggal 24
februari 2006, ternyata satu hari kemudian telah ditanggapi oleh saudara
Insiders alias saudara Jus alias saudara Yusuf Daud dari Fitja, Norsborg,
Swedia dengan dua-tiga kalimat pendeknya:
"Mega-Gusdur tdk suka Aceh Merdeka, sah sah saja. Yg suka dng Aceh Merdeka itu siapa? Ahmad sudirman, kamu
suka kalau Aceh pisah dengan RI? Pertanyaan yg sederhana ini harus dijawab dng
sederhana juga, tapi ingat - lillahi taala."
Nah, dengan jelas dan nyata
terbukti, bahwa ketika pihak kelompok Fitja dan Hallefors juga cabangnya di New
York dimintakan fakta, bukti, sejarah dan hukum tentang jalur proses sejarah
pertumbuhan dan perkembangan RI dihubungkan dengan Acheh, ternyata justru
mereka bukan memberikan tanggapan dan responnya yang jitu, melainkan sebaliknya
melambungkan bola pingpongnya kembali ke Ahmad Sudirman.
Ini membuktikan, bahwa kelompok
Fitja dan Hallefors juga cabangnya di New York memang tidak memiliki fakta,
bukti, sejarah dan hukum yang kuat untuk dijadikan sebagai dasar penentuan
nasib sendiri bagi bangsa dan rakyat Acheh yang negerinya telah dimasukkan atau
dianeksasi oleh pihak Soekarno dengan RI-nya kedalam wilayah Sumatera Utara dan
sampai detik sekarang masih tetap didekapnya oleh para penerus Soekarno dari kelompok
unitaris NKRI dengan great-jawa-nya yang mencontoh great-aria-Jerman-Hitlernya.
Saudara
Insiders Ignoramus atau Jus atau Yusuf Daud,
Kalau
saudara berbalik bertanya kepada Ahmad Sudirman tentang apa yang dipertanyakan
oleh Ahmad Sudirman, itu tandanya saudara adalah memang sedang memperjuangkan
Acheh diatas udara, mengawang di galaksi saja.
Buktinya,
ketika secara sungguh-sungguh dipertanyakan tentang fakta, bukti, sejarah dan hukum
tentang jalur proses sejarah pertumbuhan dan perkembangan RI dihubungkan dengan
Acheh, ternyata justru saudara Insiders Ignoramus atau Jus atau Yusuf Daud
melemparkan kembali pertanyaan itu kepada Ahmad Sudirman, atau dengan kata lain
saudara Insiders Ignoramus atau Jus
atau Yusuf Daud mereferensikan kepada fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum
tentang jalur proses sejarah pertumbuhan dan perkembangan RI dihubungkan dengan
Acheh yang telah sering diungkapkan di mimbar bebas ini.
Nah
saudara Insiders Ignoramus atau Jus atau Yusuf Daud,
Kalau
saudara Jus memang tidak memiliki fakta, bukti, sejarah dan hukum yang kuat dan
benar tentang jalur proses sejarah pertumbuhan dan perkembangan RI dihubungkan
dengan Acheh, maka dipersilahkan mempergunakan fakta, bukti, sejarah dan hukum
yang kuat dan benar tentang jalur proses sejarah pertumbuhan dan perkembangan
RI dihubungkan dengan Acheh yang telah digali, dikupas, dianalisa, dan
dibuktikan serta dilambungkan oleh Ahmad Sudirman diatas udara Acheh dan diatas
udara RI.
Jadi saudara Insiders Ignoramus atau Jus atau
Yusuf Daud,
Kalau
saudara Jus alias Yusuf Daud memakai dasar fakta, bukti, sejarah dan hukum
tentang jalur proses sejarah pertumbuhan dan perkembangan RI dihubungkan dengan
Acheh yang telah dilambungkan oleh Ahmad Sudirman, maka itulah kekuatan untuk
penentuan nasib sendiri bagi bangsa dan seluruh rakyat Acheh dalam menuntut
negeri Acheh bebas atau merdeka dari genggaman pihak unitaris kelompok
great-jawa dengan NKRI-nya.
Terakhir
saudara Insiders Ignoramus atau Jus atau Yusuf Daud,
Inilah jawaban Ahmad Sudirman atas
pertanyaan saudara Jus tersebut diatas. Silahkan apakah saudara Insiders
Ignoramus atau Jus atau Yusuf Daud mau memperjuangkan Acheh diatas galaksi
ataukah mau mempergunakan fakta, bukti, sejarah dan hukum yang kuat dan benar
tentang jalur proses sejarah pertumbuhan dan perkembangan RI dihubungkan dengan
Acheh ?
Jawabannya diserahkan kepada
saudara Jus atau Yusuf Daud sendiri, agar supaya lain kali tidak lari
terbirit-birit keluar dari gelanggang Acheh ketika ditantang untuk mengadu
konsepsi oleh Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan sekutunya Megawati dengan
PDI-P-nya.
Bagi
yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada
ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk
membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah
Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP
http://www.dataphone.se/~ahmad
Hanya
kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon
petunjuk, amin *.*
Wassalam.
Ahmad
Sudirman
http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
----------
Date:
Sat, 25 Feb 2006 12:09:21 +0000 (GMT)
From:
insiders ignoramus <jus_gentium2002@yahoo.co.uk>
Subject:
Re: «PPDi» KELOMPOK FITJA & HALLEFORS CABANG NEW YORK TIDAK MEMILIKI KONSEP
UNTUK..........
Mega-Gusdur
tdk suka Aceh Merdeka, sah sah saja. Yg suka
dng Aceh Merdeka itu siapa? Ahmad sudirman, kamu suka kalau Aceh pisah dengan RI?
Pertanyaan yg sederhana ini harus dijawab dng sederhana juga, tapi ingat -
lillahi taala.
Insiders
Fitja, Norsborg, Swedia
----------
Minggu, 19 Februari 2006
Jangan Sampai Aceh Merdeka
Gus Dur Cium Gelagat GAM Bentuk
Negara
Jakarta, Kompas - Ketua Umum Dewan
Syuro Partai Kebangkitan Bangsa Abdurrahman Wahid mengingatkan anggota DPR,
khususnya Fraksi Kebangkitan Bangsa, dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang
Pemerintahan Aceh, untuk menutup segala celah yang bisa membuat Aceh merdeka.
Melihat perkembangan yang terjadi
belakangan ini, mantan presiden itu meragukan kesungguhan niat Gerakan Aceh
Merdeka (GAM) untuk benar-benar bergabung dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
”Saya hanya ingin ingatkan anggota
DPR dari F-KB, mereka terikat dengan putusan selama ini untuk tidak mau
menerima kemerdekaan Aceh. Karena itu, segala kemungkinan harus dihilangkan. Ini perjuangan kita.
Berhasil atau tidaknya, kita lihat nanti,” ucap Abdurrahman Wahid atau biasa
dipanggil Gus Dur dalam konferensi pers di Kantor PB Nahdlatul Ulama, Jakarta,
hari Sabtu (18/2).
Gelagat
GAM untuk membentuk negara berdaulat sendiri, menurut Gus Dur, sudah terlihat
dengan mengimpor sendiri Proton Saga dari Malaysia. ”Belum jadi negara sudah
bersikap seperti negara berdaulat. Bagaimana? Saya tambah-tambah curiga,”
tegasnya.
Sikap
pemerintah yang mau berunding dengan GAM, menurut Gus Dur, sudah menimbulkan
ketidakpastian karena GAM jelas merupakan kependekan kata Gerakan Aceh Merdeka.
Dalam suasana yang penuh ketidakpastian itu hendaknya benar-benar diupayakan
agar tidak tercapai kemerdekaan Aceh.
”Kita sudah mendirikan negara ini
dengan susah payah. Kalau Aceh ini bobol, wah, wah, wah, wah, tujuh provinsi
lain akan ikut. Saya tahu kok mana saja karena sudah pada ngomong dengan saya,”
kata Gus Dur yang juga cucu pendiri bangsa ini, yaitu KH Hasyim Asy’ari.
Menurut Gus Dur, hal itu semua
sengaja dia sampaikan secara terbuka kepada publik agar semua pihak benar-benar
mengetahui masalah yang terjadi. Dia khawatir, apabila pembahasan RUU Pemerintahan
Aceh dilakukan tanpa tahu masalah yang sesungguhnya, akan menimbulkan masalah
yang tidak karuan di belakang hari. (SUT)
http://kompas.com/kompas-cetak/0602/19/utama/2448421.htm
----------