Stockholm, 3 Februari 2006
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
MENGAPA MUDAH DIPROVOKASI OLEH PARA PEMBUAT KARTUN DARI
ORGANISASI JURNALIS DENMARK YANG SEKULER ?
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.
SEHARUSNYA
UMMAT ISLAM HARUS MAMPU MEMBERIKAN TANGGAPAN YANG ILMIAH DAN LOGIS ATAS
KARTUN-KARTUN MADE IN PARA PARA PEMBUAT KARTUN DARI ORGANISASI JURNALIS DENMARK
YANG SEKULER.
Setelah
Ahmad Sudirman membaca artikel yang ditulis oleh salah seorang wartawan Dagen
Nyheter tentang pertemuannya dengan empat orang tukang menggambar kartun
anggota organisasi jurnalis Denmark ( http://www.dn.se/DNet/jsp/polopoly.jsp?d=148&a=518490&previousRenderType=6
) yang menggambar kartun-kartun yang
diberi nama Muhammad, timbul pertanyaan dalam pikiran Ahmad Sudirman, mengapa
ummat Islam mudah sekali diprovokasi oleh orang-orang non Islam dari barat yang
tidak tahu dan tidak mengerti tentang Islam dan Rasulullah saw ?.
Melalui
artikel tersebut Ahmad Sudirman mengetahui bahwa dari pihak Redaksi bagian
kebudayaan surat kabar Jyllands-Posten melambungkan ide untuk mendobrak dan
menantang self-censor dikalangan para intelektual Denmark dalam hubungannya
dengan Islam. Artinya pihak surat kabar Jyllands-Posten ingin mencoba menantang
para intelektual Denmark untuk mengungkapkan idenya yang ada kaitannya dengan
Islam, karena belakangan ini di Denmark makin meningkat self-censor atau sangat
hati-hati dikalangan para intelektual Denmark dalam hal memberikan pandangannya
tentang Islam.
Nah
dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut pihak redaksi bagian kebudayaan
surat kabar Jyllands-Posten bertanya kepada sekitar 40 orang tukang menggambar
kartun dari anggota organisasi jurnalis Denmark, ternyata hanya 12 orang tukang
menggambar kartun, diantaranya 4 orang dari staf redaksi tukang gambar kartun
Jyllands-Posten saja yang bersedia untuk melakukan aksi pendobrakan self-censor
tentang Islam itu.
Kemudian,
untuk merealisasikan pendobrakan self-censor tentang Islam itu dilakukan dalam
bentuk penampilan cerita bergambar dalam bentuk kartun yang diasosiasikan
dengan Islam dengan mengambil gambaran Muhammad yang merupakan hasil gambaran
atau bayangan atau ciptaan sendiri dari masing-masing tukang menggambar kartun
tersebut.
Nah
sekarang, kalau kita dalami apa yang ada dibalik motiv pihak redaksi bagian
kebudayaan surat kabar Jyllands-Posten ini, maka akan ditemukan segelintir
individu yang tidak mengerti dan tidak memahami tentang Islam untuk mencoba
menantang dan mendobrak kekuatan self-censor yang makin kuat tertanam dalam
diri para intelektual Denmark dengan memakai tangan-tangan tukang membuat
gambar kartun melalui penciptaan gambar-gambar berupa kartun yang diasosiasikan
dengan Muhammad, yang sebenarnya baik pihak redaksi bagian kebudayaan surat
kabar Jyllands-Posten atau pihak para tukang menggambar kartun itu tidak
mengetahui dan tidak mengerti siapa itu Muhammad yang sebenarnya. Dimana yang
terbayang dan tergambar oleh para tukang menggambar kartun itu adalah hanya
muka orang-orang arab yang banyak tinggal di Denmark saja.
Jadi
sebenarnya sangat mudah sekali untuk menghancurkan ide dan motiv pihak redaksi
bagian kebudayaan surat kabar Jyllands-Posten dan para tukang menggambar kartun
itu, yaitu pertama dengan cara menghantam ide dan motiv yang ada dibalik usaha
mereka.
Kedua,
menghantam dan menghancurkan ide mereka, yaitu hasil bayangan atau pikiran atau
ciptaan kartun-kartun mereka yang diasosiasikan dengan Nabi Muhammad saw adalah
tidak benar, tidak logis dan tidak ilmiah, karena tidak ada seorangpun manusia
diatas dunia ini yang mengetahui dan mengenal secara pasti bentuk anatomi Nabi
Muhammad saw, berbeda dengan bentuk anatomi Presiden George W Bush atau Perdana
Menteri Anders Fogh Rasmussen. Bisa saja yang diasosiakan dengan kartun-kartun
itu adalah wajah orang yang bermuka arab yang banyak di Denmark.
Ketiga, menghantam ide kebebasan berpendapat
dan bersuara yang tidak dibarengi dengan rasa toleransi dan rasa hormat
menghormati sesama manusia.
Keempat, menjaga diri dari tiupan
angin provokasi pihak non Islam yang tidak mengerti dan tidak mengenal Islam
dan Nabi Muhammad saw.
Kelima, jangan mudah terjerumus
kedalam tiupan angin politik yang dihembuskan oleh pihak non Islam yang
berusaha menjadikan Islam sebagai alat penyulut terbakarnya kehidupan dan
toleransi hidup beragama.
Keenam, ummat Islam harus mengerti
dan memahami Islam itu sendiri, bukan hanya dianggap sebagai baju atau topi
atau sorban saja.
Ketujuh, ummat Islam jangan mudah
terbawa arus usaha-usaha yang mengarah kepada pertentangan agama dan
terpecahnya kerukunan hidup beragama.
Jadi sekarang, kalau ummat Islam
menyadari, mengerti dan memahami bahwa sebenarnya apa yang dibuat oleh para
tukang menggambar kartun dalam surat kabar Jyllands-Posten yang sekuler dan
tidak mengerti dan tidak paham Islam itu adalah tidak ada hubungannya dengan
Nabi Muhammad saw, yang ada adalah hanya hasil pemikiran dan bayangan para tukang menggambar kartun yang
mengasosiasikan hasil gambaranya itu dengan siapa saja yang bernama Muhammad di
atas dunia ini atau dengan puluhan atau ratusan orang yang bernama Muhammad
yang banyak hidup dan tinggal di Denmark.
Bagaimana mungkin ummat Islam yang
ada di dunia sekarang ini mengetahui dengan pasti dan benar bahwa gambar-gambar
kartun yang dibuat oleh para tukang gambar kartun Danmark di surat kabar
Jyllands-Posten itu adalah Nabi Muhammad saw ?
Yang jelas dan benar adalah
gambar-gambar kartun made in para tukang gambar kartun Danmark ini adalah
gambar hasil pikiran dan bayangan orang sekuler yang tidak mengenal Islam dan
tidak mengenal dan tidak mengetahui Nabi Muhammad saw, yang bisa saja gambar
orang arab yang banyak hidup dan bekerja di Denmark.
Terakhir, ummat Islam jangan mudah
diprovokasi dan ditipu oleh orang-orang sekuler yang tidak mengenal dan tidak
memahami tentang Islam secara benar apalagi tentang Nabi Muhammad saw.
Bagi yang ada minat untuk
menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya
sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya
yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang
Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad
Hanya kepada Allah kita memohon
pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*
Wassalam.
Ahmad
Sudirman
http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
----------
Date:
Wed, 1 Feb 2006 07:18:50 -0800 (PST)
From:
Al Chaidar alchaidar@yahoo.com
Subject:
Tolong isi petisi terhadap Denmark dan Norwegia
To:
Siswa Rizali <pidie@lycos.com>, "Kurniadi S.Sos"
<drskurniadi@yahoo.com>, Anas Sinaga <anas_sng@yahoo.com>, Ahmad
Sudirman <ahmad@dataphone.se>, Abu Sunyi
<aliefmuchamad@astaga.com>, Tatang cuttahuny@yahoo.com
Dear
Friends,
I
have just read and signed the online petition: "Danemark_Anti_Prophet_Cartoon"
hosted on the web by PetitionOnline.com, the free online petition service, at: http://www.PetitionOnline.com/Antislam/
I
personally agree with what this petition says, and I think you might agree,
too. If you can spare a moment, please
take a look, and consider signing yourself.
Best
wishes,
Al
Chaidar
Perum. Bojong Depok Baru II,
Blok
CC No. 2, Jl. Garuda,
Sukahati,
Cibinong, RT 07/RW13
BOGOR
16913,
INDONESIA
Tel./Fax.:
+62-21-8790 4516
Mobile:
+62-81317658142
----------