Stockholm, 18 Juli 2005

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalamu'alaikum wr wbr.


SAPRUDIN LONCAT DARI LOBANG KAUM WAHHABI SAUDI KE KAUM MBAH YUDHOYONO JAWA

Ahmad Sudirman

Stockholm - SWEDIA.



KARENA LOBANG KAUM WAHABI SAUDI DIASAPI, MAKA MELONCATLAH SAPRUDIN KE LOBANG KAUM MBAH YUDHOYONO JAWA

 

“Ahmad dan Alasytar, Saudara tidak ingin saya sebut sebagai gembong-gembong/gerombolan pemberontak. Apakah saya salah kalau saya katakan kalian adalah gembong-gembong pemberontak terhadap negara kesatuan Republik Indonesia, yang eksistensinya NKRI diketahui dan diakui oleh ummat manusia sejagad dunia ini. Apakah saya salah, kalau saya katakan kalian itu adalah kecoa-kecoa yang berkoar dengan menyandarkan pemahaman agama yang parsial." (SP Saprudin, im_surya_1998@yahoo.co.id , Mon, 18 Jul 2005 15:16:06 +0700 (ICT))

 

Baiklah Saprudin di Jakarta, Indonesia.

 

Saprudin ini memang ngaku asli Acheh yang dicampur Banten, tetapi dari Acheh, entah dari mana. Dimana dalam tanggapan Saprudin sebelum ini, ia mencoba lambungkan pecut khawarij-nya kaum wahhabi alias salafi Saudi. Tetapi setelah digembosi lubang kaum wahhabi Saudi, langsung hari ini meloncat ke kaum mbah Susilo Bambang Yudhoyono sambil mengacungkan telunjuknya dan mulut berceloteh: "mengkafirkan pemerintah yang dipimpin oleh seorang muslim".

 

Nah Saprudin ini, memang budek. Mengapa ? Karena kalau memang itu Susilo Bambang Yudhoyono memimpin pemerintah yang dasar hukumnya bersumberkan kepada apa yang telah digariskan Allah SWT dan dicontohkan Rasulullah saw, maka boleh ia dimasukkan kedalam pemerintah yang dipimpin oleh seorang muslim yang negaranya menjadikan sumber hukumnya mengacu kepada apa yang diturunkan Allah SWT.

 

Tetapi, buktinya tidak demikian. Itu Susilo Bambang Yudhoyono memimpin pemerintah negara kafir. Mengapa disebut negara kafir ? karena memang sudah jelas, Ahmad Sudirman telah berpuluh kali menyatakan di mimbar bebas ini, bahwa negara sekuler burung garuda pancasila RI ini dasar dan sumber hukum negaranya tidak mengacu kepada apa yang diturunkan Allah SWT dan dicontohkan Rasulullah saw.

 

Jadi, sama juga dengan di Kerajaan Swedia yang dasar dan sumber hukum Kerajaannya tidak mengacu kepada apa yang diturunkan Allah SWT dan dicontohkan Rasulullah saw.

 

Nah dilihat dari sudut hukum, maka antara negara sekuler burung garuda pancasila RI dengan Kerajaan Swedia tidak ada bedanya. Hanya negara sekuler burung garuda pancasila RI menganut sistem thaghut pancasila hasil kutak-katik mbah Soekarno, sedang Kerajaan Swedia menganut sistem sekuler, hasil kutak-katiknya orang Swedia.

 

Jadi, mengapa kalian tetap saja membantahnya, Saprudin budek. Kalian juga bermukin di negara kafir burung garuda pancasila. Jadi, sama saja. Kalian dan pemerintah kalian yang dipimpin oleh mbah Susilo Bambang Yudhoyono Jawa dengan TNI-nya justru membunuh bangsa Acheh. Kalau dari sejak kemarin, masih saja ada kedengaran pihak TNI Jawa-budek membunuh bangsa Acheh, maka itu kalian dan mbah Susilo Bambang Yudhoyono adalah munafik, tidak mentaati hasil kesepakatan Helsinki.

 

Selanjutnya, yang kalian Saprudin katakan negara muslim itu negara yang bagaimana ? Apakah itu negara model mbah Susilo Bambang Yudhoyono yang dasar dan sumber hukum negaranya tidak mengacu kepada apa yang diturunkan Allah SWT dan dicontohkan Rasulullah saw ?.

 

Dalam perjuangan penentuan nasib sendiri bangsa Acheh itu negara manapun boleh dan dibenarkan untuk mendukung perjuangan bangsa Acheh. Kemudian, soal tegaknya Islam di Acheh itu sudah jelas bangsa Acheh dari sejak dulu sudah menegakkan Islam, bukan seperti itu Akbar Tandjung dan Megawati yang mengada-ada aturan Islam yang dicampur adukkan dengan hukum pancasila mbah Soekarno yang dikucak-kocek menjadi UU No.18/2001 yang menyesatkan itu. Seharusnya itu Megawati dan Akbar Tandjung juga mbah Susilo Bambang Yudhoyno kalau mahu menerapkan Syariat Islam bukan dipilih-pilih, melainkan terapkan diseluruh RI, jangan jadi orang budek. Ini tidak, di RI diterapkan hukum pancasila, sedangkan di Acheh dikocak-koceknya Syariat Islam dengan hukum pancasila gombal.

 

Kemudian itu soal bermukim. Soal bermukim, Saprudin, dimanapun itu bumi Allah. Jadi dibenarkan, tidak dilarang dalam Islam.

 

Selanjutnya memang kalian salah kaprah dan salah fatal kalau mengatakan bahwa Ahmad Sudirman gerombolan pemberontak. Mengapa ?

 

Karena, itu pihak RI yang sebenarnya yang mencaplok dan menelan wilayah teritorial Acheh. Dan kalian sendiri Saprudin tidak bisa membuktikan secara fakta, bukti, sejarah dan hukum bahwa itu wilayah teritorial Acheh adalah teritorial Negara RI-Jawa-Yogya ? Paling kalian hanya menyontek dan menelan apa yang dihembuskan oleh mbah Soekarno dan para penerusnya saja. Dasar budek.

 

Jadi, yang sebebarnya harus dikutuk dan harus ditentang adalah itu kebijaksanaan politik pendudukan dan penjajahan yang dilakukan mbah Soekarno dengan RI-Jawa-Yogya-nya terhadap wilayah teritorial Acheh.

 

Nah, karena RI yang menduduki dan menjajah Acheh, kemudian Ahmad Sudirman meluruskan dan menjelaskan apa yang telah dilakukan pihak Soekarno dan RI-Jawa-Yogya-nya terhadap Acheh, itu namanya bukan gerombolan pemberontak, Saprudin budek, tetapi orang yang memberikan penjelasan dan orang yang meluruskan tindakan jahat mbah Soekarno dan para penerusnya.

 

Seterusnya menyangkut apa yang kalian katakan menentang eksistensi NKRI. Itu kalau dalam proses pembentukan dan penjelmaan NKRI melalui jalur yang menyimpang dan melanggar hukum antar kehidupan negara, seperti menelan dan menyantok wilayah teritorial yang ada diluar wilayah teritorial Negara RI-Jawa-Yogya, maka itu eksistensi NKRI harus dipertanyakan dan harus digugat kembali untuk meluruskan duduk pekaranya tentang Acheh dan tentang RI-Jawa-Yogya.

 

Lalu, soal penderitaan rakyat Acheh. Itu adalah akibat ulah yang dilakukan mbah Soekarno, diteruskan oleh mbah raja koruptor Soeharto. Lalu diteruskan oleh mbah Abdurrahman Wahid kawan karib zionist Yahudi Simon Peres. Kemudian dilanjutkan oleh mbak Megawati yang celotehan dan suka mengeluarkan airmata buaya, dan tentu saja sekarang diteruskan oleh mbah Susilo Bambang Yudhoyono. Itulah mereka dan para pengikutnya yang membuat sengsara dan menderita rakyat Acheh.

 

Selanjutnya, memang Islam tidak membedakan umat manusia. Tetapi Islam mengutuk tindakan pendudukan dan penjajahan serta pembunuhan yang dilakukan manusia di RI terhadap umat Islam bangsa Acheh. Kan budek, itu kelakuan TNI yang ditugaskan oleh mbah Susilo Bambang Yudhoyono dan para Jenderal TNI Jawa-budek di Acheh itu. Mereka hanya ingin tanah Acheh saja, sedangkan bangsa Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri dibunuhnya, dasar budek.

 

Jadi Saprudin yang tolol itu adalah mbah Susilo Bambang Yudhoyono dan para Jenderal TNI Jawa-budek yang telah melakukan pembunuhan bangsa Acheh di Acheh. Hanya sekedar untuk mempertahankan tanah Acheh tetap dalam dekapan dan aneksasian negara sekuler burung garuda pancasila RI-Jawa-Yogya. Dan mereka itulah yang munafik, ngaku-ngaku muslim tetapi kerja main bunuh saja. Dasar pendusta besar.

 

Coba, apakah mereka akan terus saja membunuh bangsa Acheh, walaupun kesepakatan damai telah diparap di Helsinki kemarin, 17 Juli 2005.

 

Seterusnya, soal baiat atau bai'at atau bai'ah atau mubaaya'ah atau janji atau sumpah atau perjanjian itu ada dalam Islam, dan dicontohkan Rasulullah saw. Baiat kepada Rasulullah saw, Khalifah atau pimpinan atau Imam itu dalam Daulah Islamiyah harus. Contoh baiat kepada Rasulullah saw dalam Daulah Islamiyah pertama di Yatsrib. "Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah....." (QS Al-Fath, 48: 10). "Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon....." (QS Al-Fath, 48: 18). "Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatupun dengan Allah....." (QS Al-Mumtahanah, 60: 12)

 

Terakhir, Saprudin kalau ingin kalian memberikan tanggapan di mimbar bebas ini, itu otak dan pikiran harus diisi dan dijernihkan dulu. Jangan hanya mengembek saja kepada mbah Susilo Bambang Yudhoyono atau kepada kaum wahhabi atau salafi Saudi yang ada di negara sekuler burung garuda pancasila RI saja.

 

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad


Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*


Wassalam.


Ahmad Sudirman


http://www.dataphone.se/~ahmad

ahmad@dataphone.se

----------

 

Date: Mon, 18 Jul 2005 15:16:06 +0700 (ICT)

From: SP Saprudin im_surya_1998@yahoo.co.id

Subject: Balasan: ALI AL ASYTAR: ABDULAH UMAR BUTA MATA HATI TIDAK MAMPU MELIHAT SYSTEM THAGHUT INDONESIA MUNAFIQ

To: ahmad@dataphone.se

Cc: antara@rad.net.id, albiruny@gmail.com, afoe@tegal.indo.net.id, azis@ksei.co.id, alasytar_acheh@yahoo.com, agungdh@emirates.net.ae, abdul.muin@conocophillips.com, ahmedjpr@yahoo.com, ahmad_mattulesy@yahoo.com, afdalgama@hotmail.com, asudirman@yahoo.co.uk, ainul@bouraq.com, a_yoosran@yahoo.com, bbuana@rad.net.id, bh@jawapos.co.id

 

Assalamualaikum wr. wb.

 

Baiklah Ahmad (ASU), Tuan Ahmad, Ustad Ahmad, Mr. Ahmad dan Sdr. Alasytar. Kalian orang Aceh, saya juga orang Aceh, kita sama-sama orang Aceh. Kalian cakap orang "Jawa Budhek", kalian sendiri yang budhek.

 

Melalui mimbar yang terhormat ini marilah kita main bola. Kalian sila cakap yang kalian suka. Dan saya  akan cakap apa yang saya suka dan perlu disampaikan kepada tuan-tuan. Tidak perlduli ada pejabat atau Ilmuwan, kalau argumennya tidak dapat dipahami, perlu saya tanya tuan-tuan.

 

Saya tidak merasa heran dengan argumen-argumen kalian, sehebat apapun argumen yang kalian lontarkan, toh orang-orang tahu tentang niat kalian yaitu menginginkan agar Aceh merdeka (lihatlah tuan burung pungguk menclok di pohon, tiap malam merindukan bulan).

 

Tidak perlu retorika dengan mengkaitkan seseorang dengan pemahaman satu golongan. Apapun yang saudara paparkan itu menurut versi Saudara, benar menurut Saudara dan sesuai menurut Saudara. Karena dibalik pembenaran yang Saudara lontarkan ada satu keinginan. Saudara pintar dalam mendesign propaganda, karena saya tahu apa yang Saudara inginkan. Saudara pandai dalam hal mengingat-ingat sejarah, demi satu keinginan. Sejarah tidak akan berulang lagi Ahmad, sejarah hanya sebagai lembaran hidup perjalanan ummat manusia. Asu, mau jadi diplomat ? Diplomat kelas cabe, cuman pedas saja yang terasa.

 

Ahmad dan Alaystar, Saudara tidak ingin saya sebut sebagai gembong-gembong/gerombolan pemberontak. Apakah saya salah kalau saya katakan kalian adalah gembong-gembong pemberontak terhadap negara kesatuan Republik Indonesia, yang eksistensinya NKRI diketahui dan diakui oleh ummat manusia sejagad dunia ini. Apakah saya salah, kalau saya katakan kalian itu adalah kecoa-kecoa yang berkoar dengan menyandarkan pemahaman agama yang parsial. Tahukan kalian, sejauhmana pengorbanan kalian terhadap rakyat Aceh. Apa yang telah kalian sumbangkan terhadap rakyat Aceh ? Apa yang telah kalian berikan untuk rakyat Aceh ?

 

Selama ini yang dirasakan oleh rakyat Aceh adalah penderitaan demi penderitaan akibat dari konflik yang berkepanjangan. Ditambah lagi dengan penderitaan akibat bencana alam yang maha dahsyat. Dari sisi bencana alam yang menimpa rakyat Aceh, sumbangsih apa yang telah kalian berikan ? Bagaimana saya tidak tertawa melihat argumen-argumen kalian itu.

 

Tidak perlu kalian menyebut-nyebut Thagut segala macam, mengkafirkan pemerintah yang dipimpin oleh seorang muslim, kalian sendirilah yang berpaham Thagut  berkubang dilembah kekafiran karena kalian bermukin di negeri kafir.

 

Sederhana saja Asu, orang awam bilang bagaimana hukumnya tinggal di negeri kafir. Kalau kalian benar memperjuangkan demi tegaknya cahaya Islam di NAD, kenapa kalian tidak mencari tempat atau bermukim di negara muslim yang mau mesuport perjuangan kalian?!! Kenapa mesti bermukim di negeri kafir ?? Asu jawab pertanyaan saya.

 

Asu, saya pahami seluruhnya apa yang telah kalian paparkan, dengan bersandarkan terhadap pandang agama dan sejarah menurut versi kalian, namun saya tidak paham terhadap kalian, karena dikemanakan akal dan otak sehat kalian.

 

Asu, tahukah kalian ajaran Islam tidak membedakan ummat manusia , tapi kenapa kalian sangat rasiasilis sekali ??

 

Saya yakin apa yang kalian lakukan dan perjuangkan bermuara pada satu keinginan, yaitu ambisi terhadap kekuasaan atas daerah Aceh.

 

Jadi silahkan saja kalian beretorika ria, teriak-teriak di negeri orang tanpa mengetahui perkembangan rakyat Aceh.

 

Saya katakan Ahmad dan Alaystar, kalian itu orang-orang tolol. Memahami agama digunakan untuk perjuangan yang salah kaprah. Memahami agama hanya sebagai sandaran atas ketidak berdayaan kalian dalam menguasai daerah Aceh dan ambisi dan haus kekuasaan.

 

PANTASNYA KALIAN INI ADALAH FASIK DAN MUNAFIK PENDUSTA BESAR. Ahmad dan Alaystar, kasih saya argumen yang bisa dipahami seutuhnya oleh saya. Bongkar semua kitab-kitab yang membahas tentang baiat imamiah. Kalau perlu bongkar semua kitab-kitab dari empat Mazhab Hanafi, Maliki, Syafe'i maupun Hambali  yang berkaitan dengan baiat imamiah. Kalau perlu bongkar semua tarikh Islam tentang khilafiyah islamiyah di dunia.

 

Kalau sudah menemukan, analisa oleh kalian. Sampaikan kepada saya, biar saya tahu.

Wassalamualaikum wr. wb.

 

Saprudin

 

im_surya_1998@yahoo.co.id

Jakarta, Indonesia

----------

 

Date: Mon, 18 Jul 2005 10:50:13 +0700 (ICT)

From: SP Saprudin im_surya_1998@yahoo.co.id

Subject: Balasan: Fwd: Re: SAPRUDIN SEBUT ASNLF ATAU GAM TERORIST SAMA DENGAN MENYEBUT YUDHOYONO DAN KALLA SEBAGAI TERORIST

To: Agoosh Yoosran a_yoosran@yahoo.com

Cc: ahmad@dataphone.se, bambang_hw@rekayasa.co.id, airlambang@radio68h.com, habearifin@yahoo.com, kabayan555@yahoo.com, azis@ksei.co.id, Agus.Renggana@kpc.co.id, agungdh@emirates.net.ae

 

Assalamualaikum wr. wb.

 

Saya sambil ngetik sambil senyum-senyum sendiri, kenapa ? Lantaran seorang ahli sejarah asl Aceh yang sekarang ngungsi ke negeri orang (Swedia) yang Bernama Mr. Asu ibarat kebakaran jenggot.

 

Takpantas lah kau cakap macam itu, kalau ahli sejarah tak gampang emansional.... eh salah emosional. Kalian pandai kali cakap, tapi cakapan kau ibarat burung pungguk merindukan bulan, manalah sampai lah.

 

Cakaplah sepuas kau, sampai perut kau kembung.

 

Bolehlah aku ketawa komentar kau itu "Hal ini disebabkan karena Saprudin memang otaknya kosong. Mau sok jadi jawara dengan langkah silatnya model lutung kasarung dari Banten, tetapi otaknya otak udang. Mana bisa petentengan di mimbar bebas ini. Paling hanya nungging-nungging yang tidak tentu, seperti ondel-ondel ketoprak betawi model Banten."

 

Senyumlah aku tak kuat aku menahannya, ingin tertawa tapi kau pasti marah lagi.

 

Wassalamualaikum wr. wb.

 

Saprudin

 

im_surya_1998@yahoo.co.id

Jakarta, Indonesia

----------

 

Date: Mon, 18 Jul 2005 10:25:52 +0700 (ICT)

From: SP Saprudin im_surya_1998@yahoo.co.id

Subject: Pak Asu

To: ahmad@dataphone.se

Cc: bambang_hw@rekayasa.co.id, airlambang@radio68h.com, habearifin@yahoo.com, kabayan555@yahoo.com, azis@ksei.co.id, Agus.Renggana@kpc.co.id, agungdh@emirates.net.ae, abdul.muin@conocophillips.com, ahmedjpr@yahoo.com, ahmad_mattulesy@yahoo.com, afdalgama@hotmail.com, abu_dipeureulak@yahoo.com, asudirman@yahoo.co.uk

 

Assalamualaikum wr. wb.

 

Pak Asu cs, terserah anda mau bilang saya ini Wahabi atau sebutan apa terhadap diri saya. Lewat mimbar ini saya sedikit ikut nimbrung lagi, walaupun tempo hari saya sudah menyatakan tidak akan memberikan komentar.

 

Anda memang mengerti dan tahu tentang sejarah. Anda mengerti dan tahu tujuan dan motivasi perjuangan untuk Aceh Merdeka, namun perlu digarisbawahi bahwa anda semua itu sudah diliputi oleh keinginan-keinginan yang membawa kesengsaraan rakyat yang berkepanjangan.

 

Anda semua ibarat orang yang pandai baca Al Qur'an namun lebih jauh dari itu Anda semua buta terhadap Tajwid, buta terhadap hukum tanwin, buta terhadap hukum mad, buta terhadap hukum Qolqolah dll. Begitulah gambaran anda semua. Hanya Allah Swt yang tahu, mana yang Haq dan mana yang Bathil.

 

Wassalamualaikum wr. wb.

 

Saprudin

 

im_surya_1998@yahoo.co.id

Jakarta, Indonesia

----------