Stockholm, 15 Juli 2005

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalamu'alaikum wr wbr.


MUBA DIJON BUTA TIDAK TAHU MBAH SOEKARNO GEMBOL RI-JAWA-YOGYA DALAM KARUNG GONI YANG DISODORKAN KE PBB

Ahmad Sudirman

Stockholm - SWEDIA.



MUBA DIJON MEMANG BUTA TIDAK TAHU MBAH SOEKARNO GEMBOL RI-JAWA-YOGYA DALAM KARUNG GONI YANG DISODORKAN KE PBB

 

“Ha ha. Setelah mati-matian menyatakan bahwa "Sejara Indonesia berhenti di kapal perang Renville 1948", sekarang dia keluarin lagi jurus "penerimaan RI oleh PBB". Apa iya Dewan Keamanan PBB bisa ditipu? Untuk urusan sepenting eksistensi sebuah negara? Ha ha. Apa mereka tidak punya "mata" yang memantau perkembangan "Indonesia" (whatever the name) ini? Apa perundingan2 RI ataupun NKRI itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi di kolong jembatan? Ha ha. Kalo bohong itu sedikit intelek lah, Mad !!!." (Muba Zir, mbzr00@yahoo.com , Fri, 15 Jul 2005 08:12:59 -0700 (PDT))

 

"Ha ha. Masturbasi lagi. Sekarang tentang Banten. Kuacian deh, cari-cari teman buat diajak sesat" (Muba Zir, mbzr00@yahoo.com , Fri, 15 Jul 2005 08:16:34 -0700 (PDT))

 

Baiklah Muba di Dijon, Bourgogne, Perancis.

 

Muba Dijon daripada asal cuap kalau memberikan tanggapan, coba tanya itu Kepala Sub Bagian Politik di Kedutaan Besar RI di Paris, untuk memberikan penjelasan bagaimana itu jalur proses pertumbuhan dan perkembangan RI secara kronologis dihubungkan dengan Acheh, Maluku Selatan dan Papua Barat.

 

Karena kalau kalian Muba yang tampil, itu kalian hanya cengar-cengir saja sambil menunjukkan jurus masturbasi yang memalukan itu.

 

Hantu Muba Dijon, kalau Ahmad Sudirman memberikan keterangan, bagaimana itu sejarah Banten yang sebenarnya dihubungkan dengan RI dan Negara Jawa Barat atau Negara Pasundan, maka itu menggambarkan bagaimana sebenarnya kedudukan Kesultanan Banten dihubungkan dengan Negara Pasundan dan Negara RI-Jawa-Yogya.

 

Nah, kalau itu Saprudin yang bapaknya asal Acheh dan emaknya asal Banten masih budek dan bloon tentang sejarah Banten, maka wajar saja kalau ia tidak mengetahui bagaimana sebenarnya status Kesultanan Banten itu dihubungkan dengan Negara Pasundan dan Negara RI-Jawa-Yogya.

 

Jadi, kalau Ahmad Sudirman membukakan fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum Kesultanan Banten dihubungkan dengan Negara Pasundan dan Negara RI-Jawa-Yogya, itu artinya bukan "cari-cari teman buat diajak sesat" seperti yang kalian cuapkan, melainkan justru membukakan mata dan pengertian Saprudin akan fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum Kesultanan Banten itu.

 

Nah, kalau kalian Muba Dijon yang dari Jawa, mana kalian peduli, paling hanya terus saja mengikuti buntut mbah-mbah Jawa budek itu, seperti mbah Soekarno dan para penerusnya, termasuk mbah Susilo Bambang Yudhoyono.

 

Muba Dijon, karena memang kalian budek, dan hanya masturbasi saja kerja kalian itu, maka wajar saja, kalian tidak mampu memberikan tanggapan yang benar.

 

Kemudian itu soal Soekarno yang telah menelan 15 Negara/Daerah Bagian RIS masuk kedalam usus Negara-RI-Jawa-Yogya dan pada tanggal 15 Agustus 1950 menjelma menjadi NKRI. Lalu pada tanggal 26 September 1950 Dewan Keamanan PBB melalui Resolusi DK PBB No. 86 tahun 1950 menyatakan Admision of New Members To the United Nations, yaitu Republik Indonesia.

 

Nah, itu RI yang dipanggil dan disebut oleh para wakil Negara-Negara DK PBB sebagai RI sebenarnya Negara yang telah menelan 15 Negara/Daerah Bagian RIS. Tetapi, karena pada tanggal 27 Desember 1949, RIS telah diakui dan diserahi kedaulatan oleh Belanda yang disaksikan oleh PBB, maka pihak PBB mengetahui bahwa RIS yang sebenarnya berdaulat penuh, bukan RI.

 

Kemudian, dengan taktik tipu licik Soekarno, itu RIS dikutak-katik, agar supaya 15 Negara/Daerah Bagian RIS bisa masuk kedalam usus Negara RI-Jawa-Yogya. Ditambah dengan Maluku Selatan dan Acheh.

 

Nah, ketika berlangsung penelanan 15 Negara/Daerah Bagian RIS oleh mulut RI-Jawa-Yogya, mana ada itu wakil-wakil PBB yang melihatnya. Karena memang Soekarno melakukan secara diam-diam dengan memakai alat penjerat Undang-Undang Darurat No 11 tahun 1950 tentang Tata Cara Perubahan Susunan Kenegaraan RIS yang dikeluarkan pada tanggal 8 Maret 1950.

 

Inilah tipu licik mbah Soekarno. Mana ada wakil dari PBB mengetahui bahwa telah terjadi peleburan besar-besaran dalam tubuh RIS. Karena memang itu Soekarno melakukan peleburan RIS secara diam-diam, takut ketahuan oleh PBB.

 

Dalam jangka waktu dari 27 Desember 1949 sampai 15 Agustus 1950, itu mana pihak PBB diberitahu oleh mbah Soekarno bahwa RIS telah dilebur masuk kedalam usus Negara RI-Jawa-Yogya. Paling, ketika telah selesai proses penelanan 15 Negara/Daerah Bagian RIS ditambah Maluku Selatan dan Acheh, barulah pada bulan September 1950 Soekarno mengutus Moh.Roem, L.N. Palar, Darmasetiawan, Soedjono, Tambunan, Soemanang, dan Prawoto untuk pergi ke kantor PBB melamar untuk menjadi angggota PBB, dan sekaligus menghadiri Sidang Umum PBB pada tanggal 27 September 1950 yang memutuskan menerima RI sebagai anggota nomor ke 60 di PBB.

 

Nah sekarang, akibat dari penelanan yang dilakukan mbah Soekarno dengan RIS dan RI-Jawa-Yogya-nya terhadap Acheh dan Maluku Selatan, maka akhirnya terbongkar bahwa yang namanya RI yang dilaporkan kepada Dewan Keamanan PBB rupanya didalam perutnya berisikan Acheh dan Maluku Selatan yang ditelan secara tidak sah dan tidak melalui persetujuan dari seluruh bangsa Acheh dan seluruh rakyat Maluku Selatan.

 

Jadi, akhirnya pihak PBB mengetahui bahwa sebenarnya dalam proses dibentuknya RI-Jawa-Yogya dalam tubuh RI tidak melalui jalur hukum yang disepakati bersama oleh seluruh bangsa Acheh, sehingga sampai detik sekarang ini kasus Acheh tetap menjadi masalah yang tidak bisa diselesaikan. Sampai-sampai Sekjen PBB Kofi Annan meminta segera diselesaikan konflik Acheh melalui jalur politik perundingan, bukan melalui jalur militer.

 

Selanjutnya, kalau kalian Muba menyabit-nyabit : "ALLAH MEMBUAT SEBUAH KEPUTUSAN, hanya dengan KUN FAYAKUN: "KONSTITUANTE MACET...!!!" yang dihubungkan dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah betul-betul salah kaprah. Mengapa ?

 

Karena, Allah SWT telah berfirman: "...Innallaha la yughaiyyiru ma biqaumin hatta yughaiyyiru ma bi  anfusihim..." (Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri) (QS Ar-Ra'd, 13: 11). ..

 

Jadi Muba Dijon, dalam masalah urusan dunia itu diserahkan kepada manusia.

 

Nah sekarang, kalau itu dalam Konstituante tidak ditemukan hasil pungutan suara mayoritas  dan Soekarno membuat Dekrit Presiden 5 Juli 1959, itu bukan artinya "kun fayakun". Tetapi, itu Soekarno telah melakukan perobahan besar-besaran yang menjadikan UUD 1945 sekuler yang tidak mengacu kepada apa yang diturunkan Allah SWT dan yang dicontohkan Rasulullah saw, menjadi konstitusi negara RI-Jawa-Yogya.

 

Akhirnya itulah bencana besar yang menimpa mbah Soekarno akibat perbuatan tangannya sendiri.

 

Selanjutnya soal penelanan Negeri Acheh, pelanggaran HAM dan pembunuhan bangsa Acheh yang dilakukan oleh mbah Soeharto (mbah Soekarno sudah hilang lenyap), itu seharusnya mbah Soeharto sudah digusur ke mahkamah internasional sebagaimana Slobodan Milocevic. Tetapi karena Abdurrahman Wahid, Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono sama-sama Jawa penjajah dan pembunuh bangsa Acheh, maka dibiarkan saja itu mbah Soeharto pembunuh bangsa Acheh. Bahkan mau diberi amnesti pula itu mbah Soeharto pembunuh bangsa Acheh.

 

Terakhir, itu ketika Ahmad Sudirman menjelaskan sejarah Kesultanan Acheh, itu merupakan sebagai referensi, bahwa Islam itu sudah dipakai dan ditegakkan sebagai aturan hukum dan dasar Kesultanan Acheh. Jadi, tidak perlu memakai aturan Syariat Islam model UU No.18/2001 buatan Akbar Tandjung dan Megawati segala macam di Acheh. Karena itu Syariat Islam model UU No.18/2001 adalah penuh kepalsuan dan kemunafikan, serta salah kaprah dalam penerapan Syariat Islam.

 

Jadi Muba Dijon, kalian memang budek, ikut saja apa yang dibuat oleh Akbar Tandjung Batak dan Megawati Jawa satu itu dalam hal pencampuradukan pelaksanaan Syariat Islam dengan hukum yang mengacu kepada pancasila dan jabaran hukumnya.

 

Dan kalian Muba Dijon, kalau mahu juga berbicara tentang Singapura, Serawak, Papua Nugini baca dulu sejarahnya, jangan asal cuap. Karena tentang sejarah RI saja kalian itu masih budek. Mahu pula menghubung-hubungkan dengan Singapura, Serawak, Papua Nugini. Betul-betul budek.

 

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad


Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*


Wassalam.


Ahmad Sudirman


http://www.dataphone.se/~ahmad

ahmad@dataphone.se

----------

 

Date: Fri, 15 Jul 2005 08:12:59 -0700 (PDT)

From: muba zir mbzr00@yahoo.com

Subject: Re: YOOSRAN, ITU RI-JAWA-YOGYA MENDAULATKAN DIRI SETELAH MENELAN 15 NEGARA/DAERAH BAGIAN RIS PLUS ACHEH

To: Ahmad Sudirman ahmad@dataphone.se

Cc: abu_abdilhadi@yahoo.com, AcehA_yoosran <a_yoosran@yahoo.com>, Acehabu_dipeureulak <abu_dipeureulak@yahoo.com>, AcehAhmad_mattulesy <ahmad_mattulesy@yahoo.com>, AcehAhmadGPK <ahmad@dataphone.se>, Acehalasytar_acheh <alasytar_acheh@yahoo.com>, acehalchaidar alchaidar@yahoo.com

 

Ha ha... Setelah mati-matian menyatakan bahwa "Sejara Indonesia berhenti di kapal perang Renville 1948", sekarang dia keluarin lagi jurus "penerimaan RI oleh PBB". Apa iya Dewan Keamanan PBB bisa ditipu? Untuk urusan sepenting eksistensi sebuah negara? Ha ha... Apa mereka tidak punya "mata" yang memantau perkembangan "Indonesia" (whatever the name) ini? Apa perundingan2 RI ataupun NKRI itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi di kolong jembatan? Ha ha... Kalo bohong itu sedikit intelek lah, Mad...!!!

 

Faktanya, sembilan tahun setelah NKRI terbentuk atau setelah PBB menerima "Republic of Indonesia" sebagai satu-satunya Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke (dengan catatan tentang Irian Barat waktu itu... hanya masalah Irian Barat, lain tidak...!!!), ALLAH MEMBUAT SEBUAH KEPUTUSAN, hanya dengan KUN FAYAKUN: "KONSTITUANTE MACET...!!!", dan Bung Karno, karena tidak ada jalan lain untuk

menyelamatkan negara Indonesia, setelah dibesarkan hatinya oleh AH Nasution atas nama militer, mendekritkan berlakunya kembali UUD 1945. SEJAK DEKRIT INI, TIDAK ADA LAGI URGENSI BICARA TENTANG RIS DAN NKRI KECUALI SEKEDAR SEJARAH...!!

 

By the way, siapakah yang bisa membuat skenario memacetkan konstituante kecuali ALLAH BY HIM SELF...!! Siapakah yang paling hebat dalam melakukan "tipu daya" kecuali, juga, ALLAH BY HIM SELF...!!

 

Cobalah kamu tafakur, Mad...

 

Muba ZR

 

mbzr00@yahoo.com

Dijon, Bourgogne, Perancis

----------

 

Date: Fri, 15 Jul 2005 07:46:29 -0700 (PDT)

From: muba zir mbzr00@yahoo.com

Subject: Re: YOOSRAN MASIH COBA PUTAR-PUTAR PAKAI JURUS TEORI BERDIRINYA NEGARA UNTUK GENGGAM ACHEH

To: Ahmad Sudirman ahmad@dataphone.se

Cc: abu_abdilhadi@yahoo.com

 

Hai, ASU...!!! Kamu jangan asal bacot dong...! Pelanggaran hukum apa? Kalo iya itu pelanggaran hukum, kenapa kalian diam saja? Kenapa tidak kalian ajukan ke mahkamah internasional seperti Slobodan Milocevic itu? Kalau itu benar ada "penelanan wilayah", tentu itu telah berbuah protes dan pengucilan atau invasi internasional atas Indonesia seperti kasus pencaplokan Irak atas Kuwait atau Argentina atas Falkland.

 

Provokasi kamu mentah, Asu...!!

 

Muba ZR

 

mbzr00@yahoo.com

Dijon, Bourgogne, Perancis

----------

 

Date: Fri, 15 Jul 2005 07:41:05 -0700 (PDT)

From: muba zir mbzr00@yahoo.com

Subject: Re: SAPRUDIN YANG NGAKU KETURUNAN ACHEH TETAPI OTAKNYA TELAH DIRACUNI MITOS SOEKARNO PENIPU LICIK

To: Ahmad Sudirman ahmad@dataphone.se

Cc: abu_abdilhadi@yahoo.com

 

Woi... Samudra Pasai kejauhan tuh... Apa nggak sekalian aja sejak jaman Nabi Nuh? Ha ha...

 

Mad.. Mad... Negara-negara yang merdeka di abad ke 20 itu, wilayahnya adalah seluas bentangan wilayah yang dijajah mantan penjajahnya terakhir secara bersama-sama... Nah, dari sini jelas, mengapa Timor Timur (sekarang Timor Leste) tidak masuk wilayah RI Proklamasi 1945. Jelas juga, mengapa Serawak, Irian Timur (Papua Nugini), Singapore, juga tidak masuk

wilayah RI Proklamasi 1945. Juga Swedia tidak masuk, ha ha...

 

Ah, logika cetek gini kan semua orang juga tahu...

 

Muba ZR

 

mbzr00@yahoo.com

Dijon, Bourgogne, Perancis

----------