Stockholm, 6 Juli 2005

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalamu'alaikum wr wbr.


BIN MELAKUKAN TAKTIK PENCULIKAN DI ACHEH UNTUK MELEMAHKAN KEKUATAN TNA

Ahmad Sudirman

Stockholm - SWEDIA.



SYAMSIR SIREGAR DARI BADAN INTELIJEN NEGARA MEMBANTU MAYJEN TNI SUPIADIN YUSUF ADI SAPUTRA UNTUK MELAKUKAN TAKTIK PENCULIKAN GUNA MELEMAHKAN KEKUATAN TNA

 

“Nah apa bisa bilang kalau dengan sesama suku aja melakukan penculikan dan pemerasan apalagi thd suku lain apakah NAD mau dikelola sejenis preman begini ? apa jadinya Serambi kita? apa masih ada yg menyangkal kalau ada kelompok GAM yg melakukan penculikan dan pemerasan?”(Bambang HW,  bambang_hw@rekayasa.co.id , Wed, 6 Jul 2005 16:05:21 +0700)

 

Baiklah saudara Bambang Hutomo di Jakarta, Indonesia.

 

Saudara Abdullah di Lhokseumawe, Acheh Utara mengirimkan surat terbuka yang sebagian isinya menyatakan bahwa kakaknya, Supriadi Sulaiman, yang bekerja sebagai pegawai kontraktor di perusahaan Ketapang Jaya, pada malam Minggu, 2 Juli 2005, pukul 22.00 telah diculik.

 

Menurut Abdullah bahwa penculik tersebut “terindikasi 99 % dilakukan oleh kelompok Murdani anaknya Apaleman jalan line pipa. Dimana Apaleman ini dua tahun yang lalu meninggal dalam pertempuran melawan TNI.”

 

Sedangkan menurut dzie yang menulis cerita penculikan ini berdasarkan laporan Misrie di Aceh Utara yang dimuat di acehkita.com, 5 Juli 2005, menyatakan bahwa “di Desa Paloh Dayah, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe. Dua warga sipil yang bekerja lepas di PT Arun, salah satunya Supriadi, diculik empat orang berseragam loreng lengkap dengan senjata pada hari Jumat, 1 Juli 2005, sekitar pukul 17.30 WIB, setelah mobil pekerja Arun tersebut melintas di kawasan jalan menuju ke Desa Paloh Dayah. Dan diminta mengantarkan mereka ke arah jalan line pipa ExxonMobil, yang di sepanjang lintasan itu, terdapat banyak pos militer.”

 

Nah, dari dua sumber cerita ini ada beberapa perbedaan yang perlu digaris bawahi. Pertama mengenai waktu kejadian. Dimana menurut Abdullah adiknya Supriadi, kejadian penculikan itu pada malam minggu pukul 22.00 (Sabtu malam, 2 Juli 2005). Sedangkan menurut dzie dari acehkita.com kejadian penculikan itu pada hari Jumat, 1 Juli 2005, pukul 17.30 wib. Kemudian, menurut Abdullah, itu yang menculik adalah kelompok Murdani. Adapun menurut dzie, itu yang menculik adalah empat orang berseragam loreng lengkap dengan senjata yang meminta untuk diantar ke arah jalan line pipa Exxon Mobil, yang di sepanjang lintasan itu, terdapat banyak pos militer.

 

Sekarang, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa orang-orang yang berseragam loreng lengkap mencegat mobil yang ditumpangi Supriadi untuk meminta diantar ke arah jalan line pipa Exxon Mobil, yang di sepanjang lintasan itu, terdapat banyak pos militer ?

 

Disini ada beberapa kemungkinan, pertama orang-orang yang berseragam loreng lengkap adalah dari pihak TNI. Kedua, orang-orang yang berseragam loreng lengkap adalah orang-orang yang dikenal dan dilindungi TNI. Ketiga, orang-orang yang berseragam loreng lengkap adalah orang-orang yang menguasai wilayah sepanjang  jalan line pipa Exxon Mobil yang kenal dengan TNI yang menjaga di pos-pos militer sepanjang lintasan jalan line pipa Exxon Mobil itu.

 

Dan usaha-usaha termasuk penculikan adalah merupakan salah satu jalan yang dilakukan oleh pihak TNI dengan bantuan para intelnya dari BIN untuk menggagalkan Perundingan Helsinki. Para intel dari BIN yang dikirimkan ke Acheh bertujuan untuk mencari titik-titik rantai lemah yang ada di pihak TNA guna dipakai sebagai alat penghancur kekuatan TNA. Salah satu cara memperlemah rantai kekuatan TNA adalah dengan melakukan usaha penculikan melalui kaki tangan hasil binaan TNI. Kemudian, mempropagandakan yang melakukan penculikan adalah pihak TNA, yang disusul dengan tampilnya kelompok binaan TNI, misalnya seperti kelompok Benteng Rakyat Anti Separatis dibawah Satria Insan Kamil dengan taktik penculikan dan penyanderaan Nur Asiah istrinya Ibrahim di Desa Blang Kieng yang dituduh sebagai anggota TNA.

 

Jadi, sebenarnya usaha taktik penculikan adalah merupakan usaha taktik yang dilakukan pihak intelijen dari BIN-nya Syamsir Siregar yang dikirimkan ke Acheh membantu Mayjen TNI Supiadin Yusuf Adi Saputra untuk melemahkan kekuatan TNA dan memecah belah bangsa Acheh dan menimbulkan rasa benci kepada pihak TNA dan ASNLF agar supaya pihak TNI tetap bisa mempertahankan pasukannya diwilayah tanah Acheh dan pihak Pemerintah di Jakarta bisa terus mengkontrol Acheh melalui Tertib Sipil-nya.

 

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad


Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*


Wassalam.


Ahmad Sudirman


http://www.dataphone.se/~ahmad

www.ahmad-sudirman.com

ahmad@dataphone.se

----------

 

Date: Wed, 6 Jul 2005 16:05:21 +0700

From: "Bambang HW" bambang_hw@rekayasa.co.id

To: "Ahmad Sudirman" <ahmad@dataphone.se>, <airlambang@radio68h.com>, <airlambang@yahoo.com>, <antara@rad.net.id>, <apiaustralia@greenleft.org.au>, <ardiali@yahoo.com>, <allindo@yahoo.com>, <albiruny@gmail.com>, <aulialailil@yahoo.com>, <afoe@tegal.indo.net.id>, <azis@ksei.co.id>, <Agus.Renggana@kpc.co.id>, alasytar_acheh@yahoo.com

Subject: Re: ABDULLAH: APAKAH KELOMPOK MURDANI MELAKUKAN PENCULIKAN YANG MENGOTORI PERJUANGAN KEMERDEKAAN ACHEH ?

 

Nah apa bisa bilang..... kalau dengan sesama suku aja melakukan penculikan dan pemerasan apalagi thd suku lain ... apakah NAD mau dikelola sejenis preman begini???? apa jadinya Serambi kita??? apa masih ada yg menyangkal kalau ada kelompok GAM yg melakukan penculikan dan pemerasan?

 

Wahai masyarakat Aceh sadarlah dan beranilah bertindak dan lawanlah preman kampung atau preman-2 lain yg sejenis... tidak boleh ada preman di persada nusantara ini... dan bangunlah Aceh dan kejar ketinggalan pembangunan fisik dan spiritual seperti daerah lain di NKRI. Semoga dampak penggerogotan akibat pembangkangan sekelompok orang dan tsunami bukan halangan untuk maju bagi masyarakat Aceh khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.

Saya turut berduka cita dan berdoa semoga abang supriadi tetap dalam lindunganNYA dan kembali ke keluarga dalam keadaan sehat wal 'afiat.. Amiin.

 

Bambang HW

 

bambang_hw@rekayasa.co.id

Jakarta, Indonesia

----------