Stavanger, 3 Juli 2005
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
EKO NURHUDA DUKUNG BANGSA ACHEH TEGAKKAN SYARIAT ISLAM MODEL
UU NO.18/2001 YANG SESAT
Ali Al Asytar
Stavanger - NORWEGIA.
EKO NURHUDA, ITU SYARIAT ISLAM MODEL UU NO.18/2001 MENYESATKAN UMAT ISLAM DI ACHEH
"Kami mendukung usaha bangsa Aceh untuk menegakkan syariat Islam sebagaimana yang kami perjuangkan pula." Demikian dikatakan Eko Nurhuda yang merasa tersinggung ketika Hindunesia Jawa mendapat hinaan dari saudara Warwick Acheh.
Yang perlu saya tanyakan disini model syariah yang bagaimana
anda maksudkan. Apakah modelnya syariah yang sedang di uji cobakan oleh
Penjajah Hindunesia Jawa itu ? Kalau modelnya Hindunesia Jawa Penjajah tak usah
kalian samakan dengan persepsi kami. Jauh panggang dari api.
Model yang akan
kalian terapkan patut kami curigakan ketika kalian mengatakan bahwa kalian
berjuang dengan "jalan tilawah bil hikmah.". Secara historis memang
tahap permulaannya perjuangan Islam itu melalui kaderisasi sebagaimana di
terapkan Rasulullah sendiri di Mekkah,
termasuk di rumah Arqam. Namun
tahap selanjutnya bukankah juga terepaksa ditempuh dengan mata pedang ketika
itu ? Hal inipun harus kalian pahami bahwa bukan Rasulullah yang memulainya
dengan kekerasan, namun pihak musuhlah yang memulainya sementara Rasulullah
berperang untuk membela diri.
Kami bangsa Acheh pun memulainya dengan kaderisasi dan sekarang tahap itu telah kami lewati. Sekarang kami terpaksa berperang untuk membela diri. Andaikata kami yang pergi ke pulau Jawa untuk memerangi mereka (baca Hindunesia Hipokrit) barulah boleh kalian katakan bahwa kami bangsa Acheh berjuang dengan kekerasan sementara kalian berjuang dengan "jalan tilawah hikmah ?" Masya Allah, betapa lugunya kalian sama lugunya dengan si Rohkmawan yang katanya guru pesantren Al Bukhari, menghabiskan begitu banyak waktu untuk melawan Ustas Ahmad Sudirman secara berjingkrak-jingkrak.
Sesungguhnya yang kalian ucapkan itu adalah omong kosong. Coba sebutkan siapa pemimpin kalian kalau
bukan SBY. Kalian bangsa yang tidak mau
ambil resiko perjuangan sehingga beraninya hanya model dakwah terus-terusan
didalam system thaghut Pancasila. Kalau bukan perjuangan Rasulullah yang kalian
contohi, adakah contoh yang lain dapat kalian katakan dengan "jalan
tilawah hikmah" ?
Saya juga heran ketika kalian katakan merasa tersinggung. Kalau merasa tersinggung berarti kalian sama dengan jawanya Sby, Megawati, Gusdur Bal'am, Suharto rajanya Koruptor atau Sukarno, konseptor jamu pancasila. Seharusnya kalian berteriak lantang: "Hei Yudhoyono dan antek-anteknya penerus konsep jamu pancasila made in Sukarno berhentilah untuk bermimpi membunuh bangsa Acheh. Bangsa Acheh mustahil kalian bunuh sebab mereka memiliki kesadaran yang tinggi sebagai suatu bangsa yang musti merdeka. Kalian hanya mungkin untuk membunuh rakyatnya saja. Dapatkah kalian pahami perbedaan antara rakyat acheh dengan bangsa Acheh ? Gara-gara kalian membuat malu semua Jawa dan senantiasa mendapat hinaan dari bangsa Acheh - Sumatra".
Billahi fi sabililhaq
Ali Al Asytar
alasytar_acheh@yahoo.com
Stavanger,
Norwegia
----------
Eko Nurhuda
Assalamu'alaikum
wr. wb.
Perkenalkan,
nama saya Eko Nurhuda. Saya orang Jawa, yang Saudara sebut-sebut sebagai
anak-anak babi penjajah penyembah berhala garuda pancasila. Terus terang
sebagai orang Jawa (meski saya terlahir dan besar di Sumatera) saya merasa
sedikit tersinggung dengan segala macam sebutan yang Saudara sebutkan bagi
orang-orang Jawa di mana saya termasuk di dalamnya. Namun saya sedar, semua itu
kerana ulah sebahagian dari orang Jawa di Nanggroe Aceh Darussalam.
Saudara, perlu saudara ketahui bahawa tidak seluruh orang Jawa berperilaku sebagaimana yang saudara sebutkan. Saya dengan beberapa teman adalah kelompok kontra Republik Indonesia dengan berhala Pancasila-nya. Kami sedang membangun Madinah Indonesia yang kelak menjadi Rohmatan Lil 'Alamin dengan berazaskan Al-Qur'an dan Sunnah Rosulullah. Teman saya juga banyak yang Jawa, bahkan Presiden kamipun orang Jawa (bukan SBY Presiden RI). Tapi berbeda dengan bangsa Aceh yang berjuang dengan mengangkat senjata, pimpinan kami memerintahkan perjuangan dengan jalan tilawah bil hikmah. Alhamdulillah, perjuangan itu telah tampak hasilnya dengan dikenalnya institusi pendidikan kami di seantero ASEAN, bahkan dunia barat.
Maka, saya hanya ingin menegaskan bahawa tidak seluruh orang Jawa adalah pengikut KUHP penyembah berhala Pancasila. Kami dengan tegas menolak KUHP Belanda dan Pancasila kaum kafir. Kami sedang berjuang menegakkan kalimah Allah di atas dunia ini. Jadi, marilah kita saling bantu-membantu dalam kebaikan. Kami mendukung usaha bangsa Aceh untuk menegakkan syariat Islam sebagaimana yang kami perjuangkan pula.
Terima kasih atas
perhatiannya.
Wassalamualaikum
wr. wb.
Allahu Akbar...
----------