Stockholm, 27 Juni 2005

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalamu'alaikum wr wbr.


MUBA & WARTAWAN JAWA POS BUDEK DHARMINTA HANYA KOREK FAKTA DARI TEMPAT SAMPAH BACHRUMSYAH

Ahmad Sudirman

Stockholm - SWEDIA.



MUBA DIJON & WARTAWAN JAWA POS BUDEK DHARMINTA HANYA BISA MENGKOREK FAKTA DARI TEMPAT SAMPAH BACHRUMSYAH KASMAN

 

"Berita-berita tentang "Daftar korban pembunuhan TNI dengan SIM-nya Yudhoyono periode 23 Mei – 26 Juni 2005 di Acheh" atau semacamnya ini, tak pernah dimuat oleh satupun media massa. Ini bisa dimengerti, karena berita-berita seperti ini adalah isapan jempol belaka, memutarbalikkan fakta persis seperti berita tentang "heroisme" raja bandit hasan tiro nan culas dan banci itu yang juga hanya isapan jempol belaka, memutarbalikkan fakta. Wartawan dan masyarakat itu cerdas loh, Mad. Mereka bisa membedakan mana yang fakta dan mana yang hanya provokasi. Hi hi. Kasihan deh kamu." (Muba Zir, mbzr00@yahoo.com , Mon, 27 Jun 2005 09:46:09 -0700 (PDT))

 

Baiklah Muba di Dijon, Bourgogne, Perancis.

 

Disini, itu hantu Muba Dijon masih tetap memutar jurus budek wartawan budek Dharminta dari Jawa Pos yang dibangun 1 Juli 1949 oleh The Chung Shen kelahiran Bangka 1904 dan meninggal 1989.

 

Nah, kalau fakta tentang Daftar korban pembunuhan TNI dengan SIM-nya Yudhoyono periode 23 Mei – 26 Juni 2005 di Acheh yang disodorkan di mimbar bebas ini merupakan fakta lapangan yang terjadi di Acheh.

 

Sekarang, kalau kalian dan itu keroco kalian dari pasukan non-organik dan organik TNI budek-Jawa di Acheh bisa membantah dengan fakta dan bukti, coba tampilkan di mimbar bebas ini, jangan hanya membantah pakai cuapan gombal yang keluar dari mulut dan tulisan hantu Muba Dijon budek.

 

Misalnya, sebagai contoh, kemarin, Minggu, 26 Juni 2005 pukul 07.30 di Gp Balee Kuyuen, Peusangan, Bireuen, telah terjadi serangan offensiv pihak TNI di jalur garis pertahanan TNA. Dan sedikitnya 7 TNI kena tembak. Ketika TNI sedang mundur dari garis pertahanan TNA, dibunuhlah 6 rakyat sipil yang diklaim dan dituduh sebagai GAM oleh TNI.

 

Nah sekarang, coba bantah fakta ini, dan tampilkan bukti yang ada dari pihak TNI, atau suruh itu wartawan Jawa Pos budek Dharminta mengumpulkan dari tempat sampah-nya Bachrumsyah Kasman di Banda Acheh.

 

Kemudian, kita uji mana fakta dan bukti yang benar, dan mana yang hanya propaganda budek hasil kurasan Bachrumsyah Kasman.

 

Hantu Muba Dijon, bangsa Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri tidak bisa lagi dibodohi dengan cerita gombal buatan Kepala Polisi Daerah Acheh Bachrumsyah Kasman. Yang masih bisa ditipu dengan cerita gombal buatan Bachrumsyah Kasman hanyalah itu para wartawan budek, model Matius Dharminta dari Jawa Pos, termasuk hantu Muba di Dijon, Perancis.

 

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad


Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*


Wassalam.


Ahmad Sudirman


http://www.dataphone.se/~ahmad

www.ahmad-sudirman.com

ahmad@dataphone.se

----------

 

Date: Mon, 27 Jun 2005 09:46:09 -0700 (PDT)

From: muba zir mbzr00@yahoo.com

Subject: Re: DAFTAR KORBAN PEMBUNUHAN TNI DENGAN SIM-NYA YUDHOYONO PERIODE 23 MEI – 26 JUNI 2005 DI ACHEH

To: Ahmad Sudirman ahmad@dataphone.se

Cc: AcehA_yoosran <a_yoosran@yahoo.com>, Acehabu_dipeureulak <abu_dipeureulak@yahoo.com>, AcehAhmad_mattulesy <ahmad_mattulesy@yahoo.com>, AcehAhmadGPK <ahmad@dataphone.se>, Acehalasytar_acheh <alasytar_acheh@yahoo.com>, acehalchaidar alchaidar@yahoo.com

 

Berita-berita tentang "DAFTAR KORBAN PEMBUNUHAN TNI DENGAN SIM-NYA YUDHOYONO PERIODE 23 MEI – 26 JUNI 2005 DI ACHEH" atau semacamnya ini, tak pernah dimuat oleh satupun media massa... Ini bisa dimengerti, karena berita-berita seperti ini adalah isapan jempol belaka, memutarbalikkan fakta... persis seperti berita tentang "heroisme" raja bandit hasan tiro nan culas dan banci itu yang juga hanya isapan jempol belaka, memutarbalikkan fakta...

 

Wartawan dan masyarakat itu cerdas loh, Mad... Mereka bisa membedakan mana yang fakta dan mana yang hanya provokasi... Hi hi... Kasihan deh kamu...

 

Muba ZR

 

mbzr00@yahoo.com

Dijon, Bourgogne, Perancis

----------