Banda Acheh, 11 Mei 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

STATUS DARURAT MENGHAMBAT UPAYA DAMAI DI ACHEH
Nasruddin Abubakar
Banda Acheh - SUMATRA.

 

SIARAN PERS NOMOR: 16/PERS/05/2005

Sentral Informasi Referendum Acheh (SIRA) menyesalkan pernyataan Panglima TNI, Endriartono Sutarto, tentang berlanjutnya operasi militer di Acheh meski status darurat sipil berakhir (detik, 10/05). Pernyataan ini merupakan preseden terburuk bagi upaya penyelesaian konflik politik Acheh yang sedang digagas di Helsinki Finlandia. Kebijakan yang mempertahankan operasi keamanan (darurat militer/sipil) di Acheh sangat kontraproduktif dengan keinginan penyelesaian Acheh yang sedang diupayakan oleh kedua belah pihak (RI dan GAM) lewat perundingan Helsinki yang sudah memasuki tahap keempat.

Pernyataan panglima TNI ini menunjukkan adanya friksi di tubuh pemerintah Indonesia (RI). Di satu sisi, pemerintah Indonesia mengupayakan penyelesaian Acheh dengan jalan damai lewat meja perundingan, namun di sisi lain, TNI (kelompok Milter) tidak mendukung upaya penyelesaian damai tersebut. Hal ini akan berpengaruh pada implementasi kesepakatan di lapangan jika perundingan Helsinki yang akan berlangsung pada 26-31 Mei 2005 mendatang. Karena pihak TNI merasa tidak perlu mematuhi apapun yang disepakati/ diupayakan oleh pemerintahnya.

Karena itu, SIRA meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk menertibkan institusi militer mereka yang selama ini menjadi penghalang bagi upaya penyelesaian Acheh dengan jalan damai. Tindakan ini perlu diambil oleh Pemerintah Indonesia agar upaya penyelesaian Acheh tidak mengalami hambatan dalam realisasi di lapangan.

Banda Acheh, 11 Mei 2005
Sentral Informasi Referendum Acheh (SIRA)

Nasruddin Abubakar

Dewan Presidium
sira_jaringan2000@yahoo.com
sirareferendum@hotmail.com
Banda Acheh - Sumatra
----------