Stockholm, 29 Maret 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

MUBA DIJON MENGAKU DARI ITB SEKARANG MENGAKU DARI UI TETAPI OTAK LEMBEK, BUAT MALU ORANG ITB & UI SAJA
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

MAKIN KETAHUAN SAJA ITU MUBA DIJON MENGAKU DARI ITB SEKARANG MENGAKU DARI UI TETAPI OTAK LEMBEK & PENGETAHUANNYA TENTANG RI & ACHEH KOSONG, BUAT MALU ITB & UI SAJA

"Aku males ngirimin fakta tentang pemurtadan yang sebenarnya kamu bisa sendiri menelusurinya. Itupun jika kamu memang mau meneliti kebenaran fakta-fakta pemurtadan itu. Tapi ternyata kamu lebih mementingkan "bisa mengalahkan Muba" sehingga lupa esensi permasalahannya. You are childish, man. Ini jaman teknologi, siapapun bisa mencatut account seseorang, bahkan mencuri IP-address. Itu gampang saja. Persis seperti ketika aku dapat kiriman virus dari seseorang yang menggunakan account ahmad@dataphone.se tapi kemudian ketika aku konfirmasikan ke kamu ternyata bukan kamu. Oh ya, aku kasih deh sedikit info positif tentang aku: Aku lulusan Universitas Indonesia." (Muba Zir , mbzr00@yahoo.com , Mon, 28 Mar 2005 15:49:31 -0800 (PST))

"Makin jelas saja itu si Mad itu memang bloon. Data base informasinya selangit, tetapi tak ada yang difahaminya. Sekarang, siapa yang menyalahkan pemahamanku tentang sinkretisme? Aku menantang semua peserta mimbar bebas ini! Hanya orang bodoh saja yang menyalahkan itu. Aku tidak peduli akan definisi Anton Moeliono tentang sinkretisme, karena menurutku itu terlalu sempit, tidak bicara tentang ekses negatif dari penerapan sinkretisme khususnya terhadap budaya dengan agama." (Muba Zir , mbzr00@yahoo.com , Mon, 28 Mar 2005 16:11:00 -0800 (PST))

Baiklah Muba di Dijon, Bourgogne, Perancis.

Nah, makin hari, makin kelihatan itu Muba Dijon yang ngaku lulus ITB sekarang berobah menjadi lulus UI. Buat malu saja orang-orang ITB dan UI saja. Dasar gombal dan budek. Orang macam Muba ini mana bisa dipercaya.

Sekarang buktikan oleh kalian Muba Dijon, kalau memang kalian mengaku email kalian mbzr00@yahoo.com ada orang yang memakai untuk dikirimkan ke www.ia-itb.com pada hari minggu , 9 Januari 2005 04:01:33 WIT yang bunyinya: "Saya alumni ITB angkatan 82. Gimana caranya untuk tahu bahwa nama saya telah tercatat dalam buku besar daftar alumni itb (atau apapun namanya). Makasih. Salam. Muba ZR , mbzr00@yahoo.com " ( http://www.ia-itb.com/index.php?option=com_akobook&Itemid=102&startpage=5 )

Coba tuntut itu penanggung jawab www.ia-itb.com bahwa ada orang yang memakai nama dan email kalian Muba Dijon, agar supaya dihapus dan diluruskan bahwa itu bukan Muba ZR yang mengirimkan permintaan info untuk mengetahui nama Muba ZR tercatat dalam buku besar daftar alumni ITB.

Seperti juga pernah nama Ahmad Sudirman dan email ahmad@dataphone.se di pakai orang yang ada di Batavia pada tanggal 27 April 2004. Karena alamat yang dituju oleh sipengguna email ahmad@dataphone.se yang ber-IP 202.47.68.226 itu tidak jelas, akhirnya mental ke email-box Ahmad Sudirman. Akhirnya ketika Ahmad Sudirman cek, ternyata itu datang dari JETCOMSNET milik PT. JETCOMS NETINDO Wisma Iskandarsyah B1 C-8 Jl. Sultan Iskandarsyah Kav 12-14, Jakarta 12160, yang servernya dibawah tanggung jawab saudara James R. Isman. Kemudian Ahmad Sudirman langsung menanyakan dan memprotes kepada JETCOMSNET sehubungan ada pelanggan JETCOMSNET yang memakai nama ahmad@dataphone.se . Ternyata dijawab oleh saudara Reza Iskandar Achmad penanggung jawab PT. JETCOMS NETINDO dengan emailnya tanggal 10 Mei 2004 12:22:45 +0700 yang menulis bahwa "IP tersebut digunakan oleh salah satu customer kami. Kejadian ini bukan merupakan hal yang disengaja, namun disebabkan aktivitas virus yang akhir-akhir ini sedang mewabah. Kami telah mengambil tindakan yang perlu dalam kejadian ini. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi. Sekali lagi, mohon maaf atas ketidaknyamanannya."

Nah Muba Dijon, dari kejadian yang pernah menimpa email ahmad@dataphone.se tersebut membuktikan bahwa menurut saudara Reza Iskandar Achmad penanggung jawab PT. JETCOMS NETINDO karena adanya virus yang menyerang server JETCOMSNET. Dan orang yang memiliki IP 202.47.68.226 dalam hard disk-nya menyimpan alamat email ahmad@dataphone.se apakah dalam outlook express atau dalam netscape.

Sekarang, kalian Muba Dijon, seperti juga Ahmad Sudirman, coba lakukan protes dan tuntutan kepada pihak penanggung jawab www.ia-itb.com bahwa telah ada orang yang memakai nama Muba ZR, email mbzr00@yahoo.com dan telah mencemarkan nama Muba ZR mengaku-ngaku lulus ITB tahun 1982, pada tanggal 9 Januari 2005, 3 bulan yang lalu.

Ahmad Sudirman menunggu jawaban Muba Dijon untuk mengetahui apakah memang itu orang lain yang memakai nama Muba ZR dan email mbzr00@yahoo.com ataukah memang Muba Dijon sendiri.

Selanjutnya, itu kalian Muba Dijon menulis: "Persis seperti ketika aku dapat kiriman virus dari seseorang yang menggunakan account ahmad@dataphone.se tapi kemudian ketika aku konfirmasikan ke kamu ternyata bukan kamu."

Nah itu persoalannya ketika Muba Dijon menanyakan kalau Ahmad Sudirman mengirimkan virus kepada Muba dan Muba melampirkan email yang diduga virus yang dikirim oleh ahmad@dataphone.se , tetapi tidak disertakan header file-nya secara penuh, sehingga Ahmad Sudirman menemukan kesulitan dan tidak menemukan siapa yang memakai ahmad@dataphone.se itu, yang jelas bukan Ahmad Sudirman. Kalau itu Muba Dijon melampirkan IP email tersebut secara lengkap, sudah pasti Ahmad Sudirman akan protes dan menuntut penanggung jawab server yang menyebarkan ahmad@dataphone.se tersebut.

Selanjutnya itu Muba Dijon yang ngaku dari ITB dan UI ini menulis: "Oke, kembali ke permasalahan kita. Aku males ngirimin fakta tentang pemurtadan yang sebenarnya kamu bisa sendiri menelusurinya. Itupun jika kamu memang mau meneliti kebenaran fakta-fakta pemurtadan itu. Tapi ternyata kamu lebih mementingkan "bisa mengalahkan Muba" sehingga lupa esensi permasalahannya. You are childish, man."

Nah kelihatan disini, itu Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI ini pandainya hanya melambungkan masalah pemurtadan pasca tsunami di Acheh oleh pihak asing, tetapi ketika dimintakan tangung jawab yang berisikan fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum tentang pemurtadan tersebut, tidak berani membuktikan dan menjawabnya, selain hanya sekedar memberikan alasan: "Aku males ngirimin fakta tentang pemurtadan yang sebenarnya kamu bisa sendiri menelusurinya"

Cara beginilah yang bisa dilakukan oleh Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI dalam usaha memberikan pertanggung jawaban atas apa yang dilemparkannya di mimbar bebas ini yang menyangkut masalah pemurtadan pasca tsunami di Acheh oleh pihak asing.

Nah, kelihatan siapa yang seperti anak-anak, apakah Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI atau Ahmad Sudirman ?.

Jelas, jawabannya tidak perlu dipikirkan lagi, dan tidak perlu harus menempuh 5 tahun belajar dibangku ITB dan UI.

Muba Dijon budek, masalah ini dibuka di mimbar bebas bukan seperti yang kalian Muba Dijon yang ngaku dari ITB dan UI nyatakan: "ternyata kamu lebih mementingkan "bisa mengalahkan Muba" sehingga lupa esensi permasalahannya". Tetapi, hal ini disebabkan karena kalian Muba Dijon budek tidak bertanggung jawab atas apa yang telah dilontarkannya di mimbar bebas ini tentang masalah pemurtadan pasca tsunami di Acheh oleh pihak asing.

Dalam diskusi dan debat di mimbar bebas ini Ahmad Sudirman bukan untuk mencari menang, melainkan berusaha untuk memberikan penjelasan bedasarkan fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum yang jleas dan benar. Bukan seperti Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI yang pandainya hanya melemparkan persoalan pemurtadan pasca tsunami di Acheh oleh pihak asing, tetapi ketika dimintakan fakta, bukti, sejarah dan dasar hukumnya, ternyata itu Muba Dijon tidak sanggup membuktikannya.

Seterusnya itu Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI ini menulis lagi: "Tentang Aceh, aku tetap dengan 3 faktaku itu: rakyat Aceh adem ayem, tidak ada negara yang mendukung separatisme di Aceh, dan RI tetap konsisten dengan integritas wilayahnya. Yang dimaksud dengan rakyat Aceh tentu saja seluruh penduduk suku bangsa Aceh di manapun dan suku bangsa lain yang tinggal dan hidup sekian lama di Aceh. Yang teriak-teriak tentang separatisme kan cuma beberapa gelintir aja. Taro lah ada 7 faksi yang sejenis dengan asnlf, dengan masing-masing "aktivis" 11 orang, jadi jumlahnya nggak nyampe 100 tuh. Padahal angka 7 dan 11 itu udah kebesaran loh, ha ha.Berapa penduduk NAD dan suku bangsa Aceh yang bukan penduduk NAD? Jutaan kan? Nah, kamu mengatasnamakan siapa?"

Nah, kalau itu referendum yang telah disuarakan oleh lebih dari satu juta rakyat Acheh pada tahun 1999 dan 2000 di Banda Acheh, berani ditantang oleh pihak Susilo Bambang Yudhoyono cs termasuk itu Letjen Djoko Santoso dan Kepala BIN Syamsir Siregar dalam bentuk pelaksanaan dan pembuktian legalitas Acheh masuk ke RI, maka cobalah kalian Muba Dijon dan pihak RI termasuk didalamnya seluruh anggota DPR/MPR untuk melakukan plebisit atau referendum di Acheh, dalam usaha membuktikan kebenaran hukum bahwa memang benar itu rakyat Acheh yang menuntut penentuan nasib sendiri hanya didukung oleh tidak kurang dari 100 orang saja.

Sekarang, kalau itu Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI serta konco-konconya dari BIN-nya Syamsir Siregar tidak berani menantang tuntutan rakyat Acheh yang menyuarakan referendum di Acheh, sebagaimana yang telah dilakukan di Timor Timur pada 30 Agustus 1999, atau di Hawai pada tanggal 7 November 1950, atau di Quebeq pada tahun 1976, maka bisa dinyatakan bahwa itu Muba Dijon dan konco-konconya dari BIN-nya Syamsir Siregar hanyalah bercuap kosong tidak ada artinya. Dan mereka hanya membeo dan mengembek kepada mbah Soekarno dan para penerusnya tentang masalah sejarah jalur proses pertumbuhan dan perkembangan Negara RI dihubungkan dengan Negeri Acheh.

Jadi, bagaimana bisa itu Muba, termasuk pihak Pemerintah RI, anggota DPR/MPR mengklaim bahwa rakyat Acheh tetap setia dan setuju dalam pelukan burung garuda dan ikatan bhineka tunggal ika-nya mpu Tantular, padahal belum dibuktikan secara hukum dan dianggap sah secara hukum mengenai legalitas Acheh masuk RI melalui cara referendum di Acheh, sebagaimana yang telah dilakukan di Timor Timur, Quebeq dan Hawai. Kalau hanya menyodorkan secarik kertas made in mbah Soekarno Cs yang bertuliskan PP RIS No.21/1950 dan Perppu No.5/1950 itu tandanya bahwa pihak RI masih tetap terus menduduki dan menjajah Negeri Acheh.

Selanjutnya, itu Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI menulis lagi: "Trus, jika Kofi Anan dan satu dua person tertarik untuk menjadi "penengah", itu issuenya hanyalah sekedar kemanusiaan, sinyalemen adanya pelanggaran HAM, bukan mengarah ke Aceh merdeka. Jika ada sedikit saja tersirat niat "penengah" itu mengganggu integritas RI, pasti itu "penengah" diludahin mukanya oleh Permadi, ha ha..dan Mas Djoko serta Bang Syamsir akan bilang: "Go to hell with you...".

Nah, kalau itu Sekjen PBB Kofi Annan bersuara untuk segera menyelesaikan konflik Acheh, berarti itu pihak Sekjen PBB telah ikut melibatkan diri dan menyokong serta mendukung proses penyelesaian konflik Acheh melalui jalur politik dalam bentuk perundingan. Dan sekaligus merupakan sokongan dan dukungan kepada pihak ASNLF untuk bersama-sama melakukan penyelesaian dan pemecahan konflik Acheh melalui dialog dan perundingan.

Jadi, dengan adanya sikap dan pernyataan dari Sejken PBB Kofi Annan ini membuktikan bahwa adanya dukungan dan sokongan pihak pemerintah asing kepada ASNLF untuk segera melakukan penyelesaian damai di Acheh. Dan dengan adanya sokongan dan dukungan dari Sekjen PB Kofi Annan itu membuktikan bahwa apa yang dikatakan Muba Dijon tidak benar dengan menulis: "trus ide separatisme ASNLF dan faksi-faksi lainnya tidak mendapat dukungan satupun negara di dunia ini." (Muba Zir , mbzr00@yahoo.com , Mon, 28 Mar 2005 03:55:48 -0800 (PST))

Seterusnya itu Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI menyatakan lagi: "Semua orang memanfaatkan fasilitas search engine sekarang untuk riset dan sebangsanya. Aku sarankan kamu jangan menelanjangi kebodohan kamu dengan mengatakan "Muba hanya bisa menyandarkan kepada search engine".

Nah, ketika itu Muba Dijon tidak bisa membuktikan fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum yang tentang pemurtadan pasca tsunami di Acheh oleh orang asing, maka Muba Dijon berkelit dibalik kata-kata: "Semua orang memanfaatkan fasilitas search engine sekarang untuk riset dan sebangsanya".

Padahal kalau itu Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI ini otaknya tidak lembek dan tidak otak udang, maka ia akan mengumpulkan fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum yang menyatakan adanya usaha pihak asing pasca tsunami melakukan pemurtadan kepada rakyat Acheh. Tetapi kenyataannya tidak, selain hanya menjawab: "Semua orang memanfaatkan fasilitas search engine sekarang untuk riset dan sebangsanya".

Itu bukan jawaban berdasarkan fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum tentang pemurtadan pasca tsunami di Acheh oleh orang asing, Muba Dijon budek.

Yang jelas dan pasti itu tidak ada memang fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum tentang pemurtadan pasca tsunami di Acheh oleh orang asing. Dan itu jawaban Muba Dijon hanyalah untuk menutupi kebohongan dan kepicikan pikirannya saja, yang katanya sudah digodok 5 tahun di bangku ITB dan UI. Membuat malu orang-orang ITB dan UI saja, dasar ingsinyur gadungan, sama seperti Ardiansyah yang sarjana gadungan dari perguruan tinggi pinggir kali Ciliwung.

Selanjutnya itu Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI ini menulis lagi: "Aku jadinya makin curiga akan kebenaran kamu sebagai orang programmer ketika kemaren kamu bilang "Oh, google, Ahmad Sudirman inget itu adalah search engine", yang jelas-jelas omongan orang bodoh tentang komputer. Aku jadi makin percaya sekarang bahwa kamu memang hanyalah tukang ngelap kaca."

Ya, jelas, Ahmad Sudirman ingat itu Google adalah search engine, walaupun memang yang namanya search engine itu bukan hanya Google, melainkan puluhan itu yang dinamakan mesin pencari di internet ini.

Jadi, kalau Ahmad Sudirman menggunakan search engine yang lain seperti search.com apakah itu membuktikan bahwa Ahmad Sudirman tidak mengenal atau tidak ingat Google atau orang bodoh tentang komputer ?

Yang jelas, Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI dan kerjanya ditukang kebab Arab Libanon di kota Dijon dan Paris, karena kalian memang otak lembek dan otak udang, mana bisa berdebat dengan baik di mimbar bebas ini, paling hanya main tipu saja, pura-pura sok pandai, tetapi isinya gombal. Buat malu saja para mahasiswa ITB dan UI.

Seterusnya, itu soal menyapu virus, yang paling efektiv dan paling baik adalah sapu sampai licin itu hard-disk, kemudian format dulu itu HD sebelum diinstall baru operating sytemnya. Tidak perlu memakai program anti virus-anti virus segala macam, termasuk itu McAfee, yang selalu dipakai oleh Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI ini. Mana tahu itu Muba Dijon soal format memformat hard disk, yang tahunya bagaimana mencuci piring di tukang kebab Arab Libanon di Dijon dan Paris saja.

Selanjutnya itu Muba Dijon masih menulis: "Sekarang, siapa yang menyalahkan pemahamanku tentang sinkretisme? Aku menantang SEMUA peserta mimbar bebas ini! Hanya orang bodoh saja yang menyalahkan itu. Aku tidak peduli akan definisi Anton Moeliono tentang sinkretisme, karena menurutku itu terlalu sempit, tidak bicara tentang ekses negatif dari penerapan sinkretisme khususnya terhadap budaya dengan agama."

Nah, lagi-lagi soal sinkretisme, sudahlah Muba Dijon tidak bisa menunjukkan referensi yang menyatakan tentang sinkretisme, ditambah pula menantang kepada para peserta mimbar bebas ini tentang definisi dan pengertian sinkretisme. Dasar budek, mengaku dari ITB dan UI. Mana bisa dipakai itu hasil perasan sampah otak udang Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI ini tentang sinkretisme. Kalau caranya hanya membabi buta, bukan didasarkan kepada referensi ilmiah yang kuat, mana mau ditanggapi oleh para peserta mimbar bebas ini, apalagi oleh tim penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia dibawah pimpinan Anton M. Moeliono. Karena itu hasil perasan otak udang-nya Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI tidak laku di mimbar bebas ini.

Kemudian lagi, itu Muba Dijon yang ngaku keluaran ITB dan UI ini masih juga menulis: "Aku mengatakan "faham wahabi tidak buruk" itu untuk menanggapi beberapa postingmu yang menyerang faham itu (dan salafiyah). Dengan mengatakan "siapa yang bilang wahabiyah buruk?" itu apakah kamu mau menjilat ludahmu lagi seperti yang pernah kamu lakukan beberapa waktu lalu. Kamu periksa lagi deh posting-posting kamu yang menyinggung wahabiyah itu. Trus tunjukkan di mimbar ini biar semua peserta mimbar ini yang mengadili kamu apakah kamu memang penjilat ludah sendiri atau bukan. Tentang jilat menjilat ludah itu, terakhir kamu lakukan ketika kamu melanggar janji kepada Ardiansyah dengan mengirimi lagi dia resume. Kangen ya kamu sama dia?. Kamu jilat-jilatan deh sono sama si Warwick."

Nah makin kelihatan itu Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI tidak bisa membedakan antara kata "buruk" dengan kata-kata "menyerang paham itu (dan salafiyah)."

Kalau Ahmad Sudirman memberikan penjelasan dan bantahan terhadap orang yang menganut paham wahhabi atau salafi Saudi, misalnya seperti penerapan hadist Rasulullah saw tentang taat pada pimpinan, yang ternyata hadist tersebut diterapkan di Negara sekuler pancasila RI untuk taat dan patuh kepada mbah Susilo Bambang Yudhoyono walaupun mbah Susilo Bambang Yudhoyono dengan TNI-nya membunuh rakyat muslim Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri. Padahal itu Rasulullah saw ketika menyatakan hal itu setelah Daulah Islamyah pertama berdiri di Yatsrib tahun 1 H / 622 M. Artinya bagi pemimpin di Daulah Islamiyah dan Khilafah Islaiyah yang dikembangkan oleh Khulafaur Rasyidin sampai khalifah-khalifah lainnya dan berakhir tahun 1924 M. Jadi jelas, itu penerapan hadist yang salah kaprah yang dilakukan oleh para pengikut paham wahhabi atau salafi Saudi di negara sekuler pancasila RI.

Nah, itulah yang Ahmad Sudirman lakukan dan terangkan kepada pihak orang-orang pengikut paham wahhabi atau salafi Saudi di Negara sekuler pancasila RI.

Jadi, dengan Ahmad Sudirman memberikan keterangan dan penjelasan terhadap para pengikut paham wahhabi atau salafi Saudi ini, bukan mengarah kepada paham buruk, melainkan kepada adanya para penganut paham wahhabi atau salafi Saudi yang salah kaprah ketika menerapkan hadits Rasulullah saw tentang taat pada pimpinan.

Apakah kalian Muba Dijon juga akan memakai hadist Rasulullah saw tentang taat kepada mbah Susilo Bambang Yudhoyono dan mas Djoko Santoso untuk membunuh rakyat muslim Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara pancasila ?.

Jadi Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI, kalau kalian masih juga memakai ampas hasil perasan otak lembek atau otak udang ini, maka kalian Muba Dijon, akan terus makin tersungkur kedalam lobang BIN-nya Syamsir Siregar, sama seperti itu sarjana gadungan Ardiansyah.

Terakhir itu Muba Dijon menulis: "Tentang jilat menjilat ludah itu, terakhir kamu lakukan ketika kamu melanggar janji kepada Ardiansyah dengan mengirimi lagi dia resume. Kangen ya kamu sama dia?. Kamu jilat-jilatan deh sono sama si Warwick."

Jelas, Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI, tentang masih terselipnya email Ardiansyah dalam daftar pengiriman hasil diskusi, itu bukan masalah melanggar janji atau menjilat ludah, melainkan masalahnya hanyalah kesalahan teknis saja. Dan hal itu telah dibetulkan. Dan tentu saja itu Ardiansyah sarjana gadungan tidak akan menerima lagi kiriman tulisan hasil diskusi dari ahmad@dataphone.se , kecuali mungkin dari ahmad_sudirman@hotmail.com melalui grup diskusi di Yahoogroup yang Ardiansyah menjadi angotanya, dan juga Ahmad Sudirman menjadi anggotanya dengan memakai email ahmad_sudirman@hotmail.com , bukan ahmad@dataphone.se .

Jadi Muba Dijon yang mengaku dari ITB dan UI, kalau kalian masih juga budek dan buta, tidak mampu menampilkan fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum tentang Acheh yang menyangkut legalitas Acheh masuk kedalam RI, dan mengenai pemurtadan pasca tsunami di Acheh oleh orang asing, maka selama itu kalian Muba Dijon, akan terus tersungkur kedalam jurang yang dalam hasil galian BIN-nya Syamsir Siregar.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
---------

Date: Mon, 28 Mar 2005 15:49:31 -0800 (PST)
From: muba zir mbzr00@yahoo.com
Subject: Re: MUBA ZR DIJON BINAAN ITB PANDAINYA HANYA PAKAI GOOGLE MODEL YAHOO MAHU MENDEBAT AHMAD SUDIRMAN
To: Ahmad Sudirman ahmad@dataphone.se
Cc: AcehA_yoosran <a_yoosran@yahoo.com>, Acehabu_dipeureulak <abu_dipeureulak@yahoo.com>, AcehAhmad_mattulesy <ahmad_mattulesy@yahoo.com>, AcehAhmadGPK <ahmad@dataphone.se>, Acehalasytar_acheh <alasytar_acheh@yahoo.com>, acehalchaidar <alchaidar@yahoo.com>, Acehapalambak2000 apalambak2000@yahoo.ca

Hm, rupanya cukup serius juga kamu untuk mengetahui siapa Muba itu, Ha ha. Tersanjung aku punya penggemar kayak kamu Mad. Tapi ini jaman teknologi, siapapun bisa mencatut account seseorang, bahkan mencuri IP-address. Itu gampang saja. Persis seperti ketika aku dapat kiriman virus dari seseorang yang menggunakan account ahmad@dataphone.se tapi kemudian ketika aku konfirmasikan ke kamu ternyata bukan kamu. It's oke.

Oke, kembali ke permasalahan kita. Aku males ngirimin fakta tentang pemurtadan yang sebenarnya kamu bisa sendiri menelusurinya. Itupun jika kamu memang mau meneliti kebenaran fakta-fakta pemurtadan itu. Tapi ternyata kamu lebih mementingkan "bisa mengalahkan Muba" sehingga lupa esensi permasalahannya. You are childish, man.

Tentang Aceh, aku tetap dengan 3 faktaku itu: rakyat Aceh adem ayem, tidak ada negara yang mendukung separatisme di Aceh, dan RI tetap konsisten dengan integritas wilayahnya. Yang dimaksud dengan rakyat Aceh tentu saja seluruh penduduk suku bangsa Aceh di manapun dan suku bangsa lain yang tinggal dan hidup sekian lama di Aceh. Yang teriak-teriak tentang separatisme kan cuma beberapa gelintir aja. Taro lah ada 7 faksi yang sejenis dengan asnlf, dengan masing-masing "aktivis" 11 orang, jadi jumlahnya nggak nyampe 100 tuh. Padahal angka 7 dan 11 itu udah kebesaran loh, ha ha... Berapa penduduk NAD dan suku bangsa Aceh yang bukan penduduk NAD? Jutaan kan? Nah, kamu mengatasnamakan siapa?

Trus, jika Kofi Anan dan satu dua person tertarik untuk menjadi "penengah", itu issuenya hanyalah sekedar kemanusiaan, sinyalemen adanya pelanggaran HAM, bukan mengarah ke Aceh merdeka. Jika ada sedikit saja tersirat niat "penengah" itu mengganggu integritas RI, pasti itu "penengah" diludahin mukanya oleh Permadi, ha ha..dan Mas Djoko serta Bang Syamsir akan bilang: "Go to hell with you...".

Semua orang memanfaatkan fasilitas search engine sekarang untuk riset dan sebangsanya. Aku sarankan kamu jangan menelanjangi kebodohan kamu dengan mengatakan "Muba hanya bisa menyandarkan kepada search engine". Ngakunya aja programmer. Aku curiga sih tentang kebenaran kamu sebagai orang programmer ketika kamu bicara tentang virus dan format hardisk beberapa waktu lalu. Khusus untuk frase "format hardisk", frase itu udah nggak populer lagi, diganti dengan "uninstall" dan "reinstall". Untuk viruspun kamu hanya tahu McAfee ternyata, itupun mungkin hanya kenal namanya, hasil bisikan team kamu. Aku jadinya makin curiga akan kebenaran kamu sebagai orang programmer ketika kemaren kamu bilang "Oh, google, Ahmad Sudirman inget itu adalah search engine", yang jelas-jelas omongan orang bodoh tentang komputer. Aku jadi makin percaya sekarang bahwa kamu memang hanyalah tukang ngelap kaca.

Jadi, karena sekarang kamu udah tahu yang namanya google, silakan kamu ketik keywords "pemurtadan" dan "tsunami" di google itu, trus bahas itu fakta-fakta yang tersebar di sana di milis ini. Anggap saja aku sudah melambungkannya ke mimbar ini.

Oh ya, aku kasih deh sedikit info positif tentang aku: Aku lulusan Universitas Indonesia.

Muba ZR

mbzr00@yahoo.com
Dijon, Bourgogne, Perancis
----------

Date: Mon, 28 Mar 2005 16:11:00 -0800 (PST)
From: muba zir mbzr00@yahoo.com
Subject: Re: MUBA PENGEKOR BIN-NYA SYAMSIR SIREGAR MAKIN KEROPOS SAJA DALAM MEMBERIKAN.......
To: Ahmad Sudirman ahmad_sudirman@hotmail.com
Cc: AcehA_yoosran <a_yoosran@yahoo.com>, Acehabu_dipeureulak <abu_dipeureulak@yahoo.com>, AcehAhmad_mattulesy <ahmad_mattulesy@yahoo.com>, AcehAhmadGPK <ahmad@dataphone.se>, Acehalasytar_acheh <alasytar_acheh@yahoo.com>, acehalchaidar <alchaidar@yahoo.com>, Acehapalambak2000 <apalambak2000@yahoo.ca>, AcehBambang <bambang_hw@rekayasa.co.id>, Acehburamu buramu@plasa.com

Makin jelas saja itu si Mad itu memang bloon. Data base informasinya selangit, tetapi tak ada yang difahaminya. Sekarang, siapa yang menyalahkan pemahamanku tentang sinkretisme? Aku menantang SEMUA peserta mimbar bebas ini! Hanya orang bodoh saja yang menyalahkan itu. Aku tidak peduli akan definisi Anton Moeliono tentang sinkretisme, karena menurutku itu terlalu sempit, tidak bicara tentang ekses negatif dari penerapan sinkretisme khususnya terhadap budaya dengan agama.

Aku mengatakan "faham wahabi tidak buruk" itu untuk menanggapi beberapa postingmu yang menyerang faham itu (dan salafiyah). Dengan mengatakan "siapa yang bilang wahabiyah buruk?" itu apakah kamu mau menjilat ludahmu lagi seperti yang pernah kamu lakukan beberapa waktu lalu. Kamu periksa lagi deh posting-posting kamu yang menyinggung wahabiyah itu. Trus tunjukkan di mimbar ini biar semua peserta mimbar ini yang mengadili kamu apakah kamu memang penjilat ludah sendiri atau bukan. Tentang jilat menjilat ludah itu, terakhir kamu lakukan ketika kamu melanggar janji kepada Ardiansyah
dengan mengirimi lagi dia resume. Kangen ya kamu sama dia?. Kamu jilat-jilatan deh sono sama si Warwick.

Muba ZR

mbzr00@yahoo.com
Dijon, Bourgogne, Perancis
----------

http://www.ia-itb.com/index.php?option=com_akobook&Itemid=102&startpage=5

Muba ZR
Sign on: Sun 09 Jan 2005 04:01:33 WIT
Saya alumni ITB angkatan 82. Gimana caranya untuk tahu bahwa nama saya telah tercatat dalam buku besar daftar alumni itb (atau apapun namanya). Makasih. Salam.

mbzr00@yahoo.com
----------

http://books.dreambook.com/boodee/indonesian.html

Name: Muba
Country: Dijon
City: Dijon
E-mail address: mbzr00@yahoo.com
Comments: Aku cari cewek maks 15 tahun buat ngentot... Ada yang mau?
Sunday, July 11th 2004 - 12:29:51 AM
----------