Stockholm, 8 Maret 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

MUBA, ITU KALAU KI BAGUS & HAZAIRIN SALAH JANGAN TERUS MENGEKOR
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

MUBA JANGAN SEPERTI BEO, IKUT SAJA KI BAGUS & HAZAIRIN WALAUPUN SALAH PENEMPATAN DAN PELAKSANAAN TAUHID KEDALAM SILA PERTAMA PANCASILA

"Kalau aku salah tentang BPUPKI dan PPKI ya wajar aja, itu udah lama banget kubaca, dan itu tidak penting kok, karena tidak ada gejolak tuh tentang Pancasila. Juga salahnya aku tidak akan membuat RI goyah kok, ha ha. Lain dengan kamu, GAM yang keropos diserang Tengku Maat (dan faksi GPK Aceh lainnya) harus selalu benar dong kalo jualannya mau dilirik orang. Trus, yang bener itu, PDRI Syafruddin itu markasnya di mana sih? Katamu di Aceh? Setahuku kan di Sumatera Tengah (satu dari 10 propinsi segera setelah NKRI terbentuk). Kamu ngarang juga ya? Trus, tentu saja orang lebih percaya Ki Bagus dan Prof Huzairin daripada percaya kamu. Ngaca dong. Masa kamu anak kemaren sore merasa lebih hebat dari kedua beliau? Kualat nanti, Mad" (Muba Zir , mbzr00@yahoo.com , Tue, 8 Mar 2005 05:34:22 -0800 (PST))

"Kamu itu memang goblok dalam masalah data dan statistik. Coba aku buka sekarang. Kamu menganggap SBY tidak sah jadi presiden (atau diragukan, atau semacam itu lah) karena cuma 60% saja dia dapat suara. Kamu lihat deh, Bush Jr dua kali jadi presiden dengan selisih yang sangat-sangat tipis dengan lawannya, toh tidak ada yang menentang. Itulah demokrasi. Bahkan Bush Jr ini menang untuk pertama kali hanya karena Amerika menganut sistem vote "one for all". Kemudian kamu juga bilang tentang data yang dikumpulkan Ardiansyah buat skripsinya: "Itu kan hanya data dari 1-2 % saja (atau sekecil itu lah) dari keseluruhan rakyat Aceh". Kamu rupanya bloon sekali tentang teknik sampling atau polling. Beberapa lembaga polling internasional maupun nasional diakui kredibilitasnya" (Muba Zir , mbzr00@yahoo.com , Tue, 8 Mar 2005 06:03:42 -0800 (PST))

Baiklah Muba di Paris, Perancis.

Makin budek saja itu Muba yang menyuruk di Paris ini. Kalian Muba, kalau mau berdebat di mimbar bebas ini harus menguasai permasalahan dulu, jangan hanya melambungkan persoalan yang ngaco, kemudian ketika dibantah, dijawab dengan seenak udel seperti: "Kalau aku salah tentang BPUPKI dan PPKI ya wajar aja, itu udah lama banget kubaca, dan itu tidak penting kok, karena tidak ada gejolak tuh tentang Pancasila."

Itu jawaban budek namanya, Muba. Masa sudah makan bangku perguruan tinggi masih juga budek, bagaimana bisa maju-maju itu rakyat negara sekuler RI ini. Kalau kalian caranya membantah seperti itu, namanya ngaco, alias kalau ujian, langsung dimasukkan kedalam keranjang sampah dikasih nilai 0.

Kemudian, itu menyinggung Teungku Maat sudah dia angkat bendera putih. Lagi pula ia banyak sekali membual bohongnya. Muba, mengerti kalau orang membawa bendera putih ?. Lagi pula mana ia suka dibuntuti orang Jawa model kalian Muba.

Muba, itu antara periode 19 Desember 1948 sampai 13 Juli 1949, wilayah Sumatera diduduki Belanda dengan NICA-nya, kecuali Acheh, Negara Negara Sumatra Timur, dan Negara Sumatera Selatan. Nah, itu yang kalian Muba sebutkan Sumatera Tengah , di Bukittinggi itu sudah dikuasai NICA. Karena itu Sjafruddin Prawiranegara dengan Pemerintah Darurat RI pengasingannya berada di Acheh. Nah, ketika Perjanjian Roem-Royen ditandatangani, 7 Mei 1949, maka itu Soekarno dan Mohammad Hatta dibebaskan dan dikembalikan ke Yogya, disusul dengan Sjafruddin Prawiranegara bertemu Mohammad Hatta di Jakarta untuk menyerahkan kembali mandat PDRI pada tanggal 13 Juli 1949. Setelah PDRI mandatnya diserahkan kepada Mohammad Hatta, maka bubarlah PDRI, dan hidup kembali ruh Negara RI-Jawa-Yogya atau Negara RI atau Negara RI Soekarno yang sudah mati itu.

Kemudian, itu soal tauhid yang diembelkan kepada kata "yang maha esa" untuk digandengkan dari bagian belakang kata "ketuhanan" dalam sila 1 pancasila, yang dikutak katik oleh Ki Bagus Hadikusumo dan Hazairin, sudah jelas itu salah kaprah.

Coba, kalian Muba jawab, bagaimana itu penerapan dari sumber hukum sila pertama pancasila yang dikatakan tauhid oleh Ki Bagus dan Hazairin dalam pelaksanaan penerapan dasar hukum di RI ?

Kalian Muba, jangan hanya mengembek saja. Kalau itu Ki Bagus dan Hazairin adalah salah, mengapa kalian masih juga mau mengekornya. Kan gombal itu namanya, bukan kewalat. Itu kalau salah penerapan tentang apa yang diturunkan Allah SWT dan dicontohkan Rasul-Nya Muhammad saw, itu namanya bukan kewalat, melainkan itu namanya sesat dan salah kaprah, Muba budek.

Kalian Muba sendiri tidak bisa menjawabnya, kecuali hanya menyatakan: "Trus, tentu saja orang lebih percaya Ki Bagus dan Prof Huzairin daripada percaya kamu. Ngaca dong. Masa kamu anak kemaren sore merasa lebih hebat dari kedua beliau? Kualat nanti, Mad"

Itu jawaban yang salah kaprah, Muba budek. Kalian hanya percaya kepada apa yang dikatakan Ki Bagus dan Hazairin, bukan percaya dan mengikuti apa yang dicontohkan Rasulullah saw ?. Muba, kalian itu muslim atau bukan ? Kalian mencontoh dan mengikuti Rasulullah saw atau itu mbah Abdurrahman Wahid atau Hasyim Muzadi atau itu Ki Bagus atau Hazairin ?

Kemudian itu soal Teungku Hasan Muhammad di Tiro yang terserang stroke. Itu normal kalau usia sudah mencapai 70 tahun. Apakah hina kalau Teungku Hasan Muhammad di Tiro mendapat stroke, Muba ? Justru, itu bagus, Teungku Hasan Muhammad di Tiro mendapat serangan stroke, tetapi masih bisa memimpin ASNLF, walaupun tidak penuh. Yang penting, Teungku Hasan Muhammad di Tiro masih bergairah memimpin perjuangan untuk kemerdekaan Acheh. Dan Ahmad Sudirman tidak menutup-nutupi Teungku Hasan Muhammad di Tiro kena stroke. Itu soal stroke adalah soal biasa.

Selanjutnya, soal statistik tentang pengumpulan informasi secara random sampling yang dilakukan oleh Ardiansyah yang katanya untuk bahan skripsinya, yang tidak berani untuk menuliskannya secara singkat di mimbar bebas ini, dengan alasan untuk kalangan sendiri.

Ahmad Sudirman tidak mempersoalkan metode pengumpulan data itu, yang dipersoalkan adalah faktor ekternal yang mempengaruhi rakyat Acheh, yaitu Keppres No.43/2003 dan PP No.2/2004, yang tidak memberikan kebebasan untuk mengemukakan pendapat, sikap dan suaranya. Oleh sebab itu kalau mau jujur dan benar memperoleh hasil yang objektif, maka itu dua payung hukum Keppres No.43/2003 dan PP No.2/2004 harus dicabut dulu. Dan berikan bagi seluruh rakyat Acheh untuk bebas menyatakan aspirasi dan keinginan mereka tanpa merasa takut. Nah, baru setelah itu lakukan itu penelitian, pakai metode penelitian apa saja, sesuka hati.

Ini kan ngaco, mana bisa itu diterima secara objektif hasilnya, kalau itu faktor eksternal yang sangat menekan kebebasan rakyat Acheh masih tetap diberlakukan di Acheh.

Jadi, Ahmad Sudirman menentang dalam masalah faktor yang mempengaruhi kebebasan seluruh rakyat Acheh dalam hal mengungkapkan pendapat, pikiran, sikap, keinginan, tuntutan, dan lainnya.

Oleh karena itu Ahmad Sudirman, menyatakan, baiklah kalau demikian, kita adakan referendum di Acheh untuk seluruh rakyat Acheh ynag diperkirakan punya hak pilih sekitar dua juta lebih itu. Ternyata kalian, ketakutan, tidak perlu plebisit atau referendum di Acheh. Mengapa ? Karena memang kalian tidak yakin sepenuhnya bahwa rakyat Acheh akan menentukan sikap untuk memilih bergabung kepada RI. Contohnya waktu plebisit atau referendum di Timor Timur pada tanggal 30 agustus 1999. Kalian optimis bahwa itu rakyat Timor Timur akan memihak RI, tetapi kenyataannya, dari hasil referendum itu, yang diumumkan pada tanggal 4 September 1999, membuktikan 78,5% ingin merdeka dan sisanya, 21,5 %, tetap bergabung dengan BJ Habibie.

Jadi, Muba budek, hal inilah yang kalian memang salah kaprah. Kalian pikir dengan memakai random sampling yang hanya 1-2 % itu ditambah dengan faktor eksternal Keppres No.43/2003 dan PP No.2/2004 belum dicabut, bisa diterima sebagai suatu bukti kuat bahwa rakyat Acheh memihak Susilo Bambang Yudhoyono. Jangan mimpi Muba budek.

Terakhir, itu cerita gombal yang dilambungkan Noni alias Inong bale alias Ardiansyah, dengan judul cerita "Lagi Kisah nyata tentang korban GSA" (8 Maret 2005) adalah isinya gombal dan penipuan saja. Mana itu cerita benar. Muba budek, mengapa kalian masih percaya dan tertipu dengan cerita sampah yang dilambungkan Noni alias Inong bale alias Ardiansyah ?

Kalian, katanya sudah habis memakan kursi pendidikan tinggi, dan bekerja di Paris pula, tetapi otak kalian otak udang, Muba. Tidak ada gunanya berdebat dengan Muba yang otaknya otak udang ini, buat menyampah saja hard disk.

Dan itu yang menggunakan mcafee adalah kalian Muba, Ahmad Sudirman tidak ada memakai program anti-virus anti-virus gombal lainnya, menipu saja itu program. Yang paling mujarab, sapu itu semua isi hard disk, format sampai licin. Dan jangan bodoh, setiap buat dokumen, buat kopinya terpisah. Jadi kalau ada serangan virus, hard disk disapu licin, tidak menjadi masalah dengan dokumen-dokumen itu, karena sebelumnya sudah ada kopinya. Itulah yang selalu Ahmad Sudirman lakukan. Jangan ikutan Muba budek, pakai anti-virus anti-virus gombal hanya buat bisnis saja.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
---------

Date: Tue, 8 Mar 2005 05:34:22 -0800 (PST)
From: muba zir mbzr00@yahoo.com
Subject: Re: MUBA ITU, HAZAIRIN & KI BAGUS MEMAKAI TAUHID UNTUK SILA 1 PANCASILA HANYA DALAM BAKUL SAJA
To: AcehA_yoosran <a_yoosran@yahoo.com>, Acehabu_dipeureulak <abu_dipeureulak@yahoo.com>, AcehAhmad_mattulesy <ahmad_mattulesy@yahoo.com>, AcehAhmadGPK <ahmad@dataphone.se>, Acehalasytar_acheh <alasytar_acheh@yahoo.com>, acehalchaidar <alchaidar@yahoo.com>, Acehapalambak2000 <apalambak2000@yahoo.ca>, AcehArdi <muhammad.ardiansyah@hm.com>,

Nah, kan... masih marah-marah dan tidak bisa jawab dan akhirnya jawabnya ngaco... Bloon-bloon...

Kalau aku salah tentang BPUPKI dan PPKI ya wajar aja, itu udah lama banget kubaca, dan itu tidak penting kok, karena tidak ada gejolak tuh tentang Pancasila. Juga salahnya aku tidak akan membuat RI goyah kok, ha ha... Lain dengan kamu, GAM yang keropos diserang
Tengku Maat (dan faksi GPK Aceh lainnya) harus selalu benar dong kalo jualannya mau dilirik orang.

Eh, Tiro banci itu stroke ya? Kok kamu bilang dia sehat-sehat aja sih? Wah... banyak sekali ternyata informasi palsu dari kamu...! Apa lagi kebenaran lainnya yang kamu palsukan, Mad? Jangan-jangan seluruh cerita "pertumbuhan RI" itu palsu juga ya... toh rakyat Indonesia tidak pernah ada yang peduli detailnya, karena RI tetap jaya kok... Ha ha...

Trus, yang bener itu, PDRI Syafruddin itu markasnya di mana sih? Katamu di Aceh? Setahuku kan di Sumatera Tengah (satu dari 10 propinsi segera setelah NKRI terbentuk). Kamu ngarang juga ya?

Trus, tentu saja orang lebih percaya Ki Bagus dan Prof Huzairin daripada percaya kamu. Ngaca dong... Masa kamu anak kemaren sore merasa lebih hebat dari kedua beliau? Kualat nanti, Mad...

Nyanyi lagi ah... Aku seorang psikopat, mempunyai pedang panjang, kalau berjalan prok prok prok, aku seorang psikopat...

Muba ZR

mbzr00@yahoo.com
Paris, Perancis
----------

Date: Tue, 8 Mar 2005 06:03:42 -0800 (PST)
From: muba zir mbzr00@yahoo.com
Subject: Re: NONI MUNCUL GANTIKAN ARDIANSYAH YANG HILANG, SAMBIL SODORKAN CERITA KHAYAL ACHEH CAMPUR GUDEG JAWA
To: AcehA_yoosran <a_yoosran@yahoo.com>, Acehabu_dipeureulak <abu_dipeureulak@yahoo.com>, AcehAhmad_mattulesy <ahmad_mattulesy@yahoo.com>, AcehAhmadGPK <ahmad@dataphone.se>,

Kalo cuma Noni aja yang ngomong tentang betapa biadabnya pasukan celeng kamu itu Mad, atau Teungku Maat aja yang bicara, atau Ardiansyah aja yang bicara, atau koran saja yang bicara, atau majalah aja yang bicara, atau TNI saja yang bicara, mungkin informasi tentang kebiadaban pasukan celeng kamu itu bisa saja diragukan. Tapi kalo SEMUANYA bicara, nah apalagi yang perlu diragukan?

Kamu itu memang goblok dalam masalah data dan statistik. Coba aku buka sekarang. Kamu menganggap SBY tidak sah jadi presiden (atau diragukan, atau semacam itu lah) karena cuma 60% saja dia dapat suara. Kamu lihat deh, Bush Jr dua kali jadi presiden dengan selisih yang sangat-sangat tipis dengan lawannya, toh tidak ada yang menentang. Itulah demokrasi. Bahkan Bush Jr ini menang untuk pertama kali hanya karena Amerika menganut sistem vote "one for all". Kemudian kamu juga bilang tentang data yang dikumpulkan Ardiansyah buat skripsinya: "Itu kan hanya data dari 1-2 % saja (atau sekecil itu lah) dari keseluruhan rakyat Aceh". Kamu rupanya bloon sekali tentang teknik sampling atau polling. Beberapa lembaga polling internasional maupun nasional diakui kredibilitasnya. Gallup (sorry kalo nulisnya salah) di AS sangat terkenal dan prediksinya hampir selalu benar sehingga menjadi acuan dalam banyak hal, juga Quick Count waktu pemilu RI yang lalu tepat prediksinya. Polling, Quick Count, atau sampling, selalu menyertakan margin error sebagai pertanggungjawaban ilmiah, dan itu adalah cara yang sah secara akademis.

Dasar tukang ngelap kaca..! Mana tahu masalah statistik...!

Muba ZR

mbzr00@yahoo.com
Paris, Perancis

NB:
BTW, dulu hardisk yang kamu bersihkan itu (yang ada data tentang Aceh itu) kenapa cuma pake McAfee doang? Kamu cuma tahu yang itu aja ya? Nggak dicoba pake Norton atau Karspersky, misalnya, yang jelas lebih bagus? Ah, dasar tukang ngelap kaca, ngaku aja jadi
programmer.
----------