Stockholm, 2 Maret 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

ARDIANSYAH TERANG-TERANGAN MENIPU, MENCONTOH SOEKARNO PENIPU LICIK UNTUK TERUS MENJAJAH ACHEH
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

KELIHATAN DENGAN JELAS & TERANG ITU ARDIANSYAH TERANG-TERANGAN MENIPU MENCONTOH SOEKARNO PENIPU LICIK UNTUK TERUS MENJAJAH ACHEH

"Ngamuk lagi nih ye. Saya di ingatkan kalo hasil penelitian saya cuma buat internal kampus aja. Tapi kalau anda berani mengadakan seminar di Jakarta, pasti saya kasih buat bahan pemikiran dan bukan untuk dijadikan debat kusir di mimbar bebas ini. Itu pun kalau anda berpikiran demi tercapainya pedamaian di Acheh. Kita bisa satukan perbedaan dalam forum yang resmi. Jadi bukan dalam perundingan tai kucing di Helsinski. Dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Jadi jangan dulu minta plebisit kalau maternya aja masih dalam perdebatan diantara rakyat Aceh sendiri. Karena kalo cuma kesimpulan atau sedikit pembahasan akan menimbulkan banyak persepsi. Jadi jangan sampai di bilang cuma tahu se kuku , ngakunya tahu se buku , seperti anda keledai dungu ingusan. Otak bloon kok dijadikan orang kepercayaan ASNLF, dasar memang kalian sudah goblok semua ! Hayo, seminar mau enggak ? Takut yah ? Ok Ngarti enggak sech keledai tua Ahmad Sudirman ?" (Muhammad Ardiansyah, ardiansyah_hm@yahoo.com ,Wed, 2 mars 2005 09:23:41)

Baiklah Ardiansyah di Jakarta, Indonesia.

Kunyuk rawun. Ahmad Sudirman pernah membuat skripsi dan tulisan ilmiah, tetapi tidak pernah dituliskan untuk kalangan sendiri dan internal kampus.

Itu apa yang kalian kunyuk rawun katakan di mimbar bebas ini, adalah menunjukkan dan menggambarkan bagaimana kalian sebenarnya penipu dan pembohong besar. Kalian katakan membuat dan menjadikan argumentasi untuk dipakai sebagai bahan penguat karya ilmiah yang kalian katakan skripsi, tetapi kenyataannya adalah cerita bualan gombal yang penuh kebohongan. Presis kelakuan dari kebanyakan penjajah di RI.

Ardianyah, Ahmad Sudirman tidak bisa ditipu dan dibohongi dengan gombalan tipu muslihat kalian, seperti itu para anggota DPR yang membuat tipuan yang licik dalam UU No.18/2001 untuk diterapkan di Acheh dan dijalankan oleh rakyat Acheh.

Ardiansyah, kunyuk rawun, kalian itu memang benar-benar penipu dan pembohong di mimbar bebas ini. Disuruh mengungkapkan dan menyimpulkan dasar argumentasi yang dijadikan sebagai dasar kaya ilmiah dalam masalah hukum, agar supaya bisa dibahas secara bersama di mibar bebas ini, malahan mundur, masuk lagi kedalam lubang hantu mpu Tantular dari Jawa kowek sana itu.

Itu, Ardiansyah kalau kalian hanya mengatakan: "Saya di ingatkan kalo hasil penelitian saya cuma buat internal kampus aja. Tapi kalau anda berani mengadakan seminar di Jakarta, pasti saya kasih buat bahan pemikiran dan bukan untuk dijadikan debat kusir di mimbar bebas ini."

Nah, inilah model kaum dari sarang labah-labah BIN atau intelijen budeknya Syamsir Siregar orang batak satu itu.

Masa dibisikkan dengan cara mengingatkan kalau hasil penelitian cuma buat internal kampus saja. Itu tandanya betul-betul budek, dan hasil penelitian itu hanyalah hasil penelitian model intelijen gombal BIN saja.

Ardiansyah, Ahmad Sudirman sudah bisa melihat apa yang sebenarnya kalian buat di mimbar bebas ini adalah hanya berusaha untuk menghancurkan argumentasi yang telah dibangun oleh Ahmad Sudirman dalam rangka menghadapi penipuan licik para penerus Soekarno yang terus menduduki dan menjajah Acheh.

Soal seminar, itu dimimbar bebas ini bisa dijadikan sebagai seminar internasional. Bukan hanya dalam sarang tertutup saja. Itu bahan seminar ribuan ada dalam situs www.dataphone.se/~ahmad/opini.htm telah dipersiapkan oleh Ahmad Sudirman. Silahkan ambil yang mana saja yang perlu dibicarakan.

Masalahnya, kalian Ardiansyah tidak memiliki dasar argumentasi yang kuat berdasarkan fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum yang bisa menyatakan legalitas Acheh ada dalam wilayah RI yang diakui dan diterima oleh seluruh rakyat Acheh dan pimpinan rakyat Acheh ketika Soekarno dengan RIS-nya menelan Acheh pada tanggal 14 Agustus 1950 memakai dasar hukum PP RIS No.21/1950.

Nah, dengan topik itu saja, sudah bisa dijadikan sebagai bahan seminar internasional di mimbar bebas ini. Tinggal sekarang, apakah itu badut-badut dan kunyuk rawun seperti Ardiansyah sanggup memberikan argumentasi untuk membantahnya atau tidak ?.

Jadi, itu kalau kalian mampu membantah dan menghancurkan argumentasi Ahmad Sudirman diatas, yang juga dibicarakan di mimbar bebas ini, atau bisa juga dikatakan dalam seminar internasional yang diikuti oleh peserta dari seluruh dunia, dengan menggunakan fasilitas dan kecanggihan internet on line ini, maka hasilnya nanti bisa dijadikan sebagai bahan pemecahan penyelesaian konflik Acheh ini.

Kemudian, itu kunyuk rawun Ardiansyah menyinggung perundingan Helsinki. Jelas, itu adalah satu cara langkah penyelesaian yang baik dan bijaksana. Hanya manusia-manusia budek dan gombal saja yang tidak menyetujui perundingan Helsinki ini, seperti itu kunyuk rawun Ardiansyah yang pembohong dan yang hidungnya sudah ditarik Susilo Bambang Yudhoyono dengan tali BIN-nya Syamsir Siregar.

Jadi, Ardiansyah budek, kunyuk rawun. Kalian tidak ada lagi tempat berlindung. Kalian memang telah jatuh tersungkur, yang kerjanya hanya terus nebeng menggunakan internet miliknya Hennes and Mauritz, dengan memakai kedok Yahoo

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
---------

From: muhammad ardiansyah ardiansyah_hm@yahoo.com
Date: 2 mars 2005 09:23:41
To: Ahmad Sudirman ahmad_sudirman@hotmail.com
Subject: tolol amat sech nih keledai.

Assalamu'alaikum wr wbr,

Ngamuk lagi nih ye. Saya di ingatkan kalo hasil penelitian saya cuma buat internal kampus aja, tapi kalau anda berani mengadakan seminar di Jakarta, pasti saya kasih buat bahan pemikiran dan bukan untuk dijadikan debat kusir di mimbar bebas ini. Itu pun kalau anda berpikiran demi tercapainya pedamaian di acheh, kita bisa satukan perbedaan dalam forum yang resmi. Jadi bukan dalam perundingan tai kucing di Helsinski. Dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.

Jadi jangan dulu minta plebisit kalau maternya aja masih dalam perdebatan diantara rakyat aceh sendiri. Karena kalo cuma kesimpulan atau sedikit pembahasan akan menimbulkan banyak persepsi. Jadi jangan sampai di bilang cuma tahu se kuku , ngakunya tahu se buku , seperti anda keledai dungu ingusan. Otak bloon kok dijadikan orang kepercayaan ASNLF, dasar memang kalian sudah goblok semua !! Hayo, seminar mau enggak ??? Takuuut yah ?
ok Ngarti enggak sech keledai tua Ahmad Sudirman ??

Wassalam,

Ardi

ardiansyah_hm@yahoo.com
Jakarta, Indonesia
----------