Stockholm, 1 Maret 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

MUBA, ITU YUDHOYONO & KALLA MAKIN KERAS HIDUNGNYA DITARIK PAKAI TALI CGI OLEH KOIZUMI
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

MUBA, ITU SUSILO BAMBANG YUDHOYONO BUKAN DR EKONOMI DARI IPB, DAN KALLA HIDUNGNYA TERUS DITARIK JUNICHIRO KOIZUMI PAKAI TALI CGI, SERTA ACHEH MASUK KEDALAM SEBAB PEMBEKUAN IMET.

"Mad kamu jangan nyentuh masalah ekonomi deh. Kamu itu tidak tahu apa-apa. Masalah BBM dan subsidi memang tarik menarik antara beban APBN dan "keadilan dan kesejahteraan rakyat". Kamu denger dong kata SBY yang pandai dan doktor ekonomi itu: "Saya memilih tidak populer daripada membuat RI lebih rusak" (or something like that). Dia sadar dan telah memperhitungkan kemungkinan tidak bisa terpilih menjadi presiden lagi 5 tahun yang akan datang karena keputusan ini. Itulah seorang ksatria yang tidak memikirkan diri sendiri. Dirinya hanya untuk negara dan bangsa. Dia adalah seorang prajurit tulen ! Kenaikan BBM memang keniscayaan jika RI mau bangkit, walaupun itu tidak populer, tapi adalah menjijikan jika ada yang sok tahu seperti kamu (padahal bloon) ikut berkomentar. Kamu tahu reputasi RI. IGGI dibubarkan karena Belanda banyak ngedikte yang tidak masuk akal, begitu juga program IMF." (Muba Zir, mbzr00@yahoo.com ,Mon, 28 Feb 2005 16:01:17 -0800 (PST))

"Kamu itu jangan bloon terus Mad umur aja udah setengah abad lebih, tapi bloon-nya tetep aja nggak ketulungan. Aku kirim iru berita IMET ingin nunjukkin bahwa IMET tidak ada hubungannya dengan Aceh, tapi dengan Timtim. Itu menandakan (untuk kesekian kalinya) bahwa dunia tidak menganggap ada masalah di Aceh, atau paling tidak itu masalah tetap bersifat domestik, tidak terinternasionalisasikan. Perkara kemaren ada pertemuan Helsinki, pemrakarsanya bukan negara, tapi yayasan, yang kebetulan dipimpin mantan presiden. Ngerti kan bedanya? Itu mantan presiden yang jadi pemrakarsa pertemuan Helsinki tidak bisa mengatasnakaman negara. Kamu jangan masturbasi dengan fakta ini, oke !?" (Muba Zir, mbzr00@yahoo.com ,Mon, 28 Feb 2005 16:01:17 -0800 (PST))

Baiklah Muba di Paris, Perancis.

Muba budek, tidak perlu Ahmad Sudirman mengetahui siapa kalian, yang jelas kalian Muba budek itu orang Jawa, kacungnya Susilo Bambang Yudhoyono dan pendukung TNI yang membunuh rakyat muslim Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri.

Tidak ada gunanya bagi Ahmad Sudirman tahu siapa sebenarnya kalian Muba Budek.

Muba budek, kalau ingin menanggapi masalah ekonomi terutama yang menyangkut masalah Consultative Group on Indonesia (CGI), terlebih dahulu harus membaca sejarah perkembangan dan pertumbuhan Consultative Group on Indonesia (CGI) dihubungkan dengan Pemerintah RI. Karena, kalau kalian Muba budek, hanya bercuap begitu saja, dalam usaha menanggapi tulisan Ahmad Sudirman, maka kalian akan salah kaprah dan terjungkir, masuk kedalam lumpur kepicikan dan kebodohan kalian yang hanya bisanya mengembek kepada ekornya Susilo Bambang Yudhoyono saja.

Dan memang terbukti kalian Muba adalah benar-benar budek, Mengapa ? Karena kalau kalian mengatakan itu Susilo Bambang Yudhoyono adalah doktor ekonomi, mana dia diuji disertasinya di Institute Pertanian Bogor (IPB). IPB itu bukan tempat menggali masalah ekonomi, Muba budek. IPB itu tempat menggali masalah pertanian dan sebangsanya. Itu Susilo Bambang Yudhoyono ketika periode Abdurrahman Wahid memegang jabatan Menteri Pertambangan dan Energi. Itulah memang kepandaian Susilo Bambang Yudhoyono dalam masalah yang menyangkut pertanian, pertambangan dan energi. Tetapi kalau Jusuf Kalla, memang ia lulusan Universitas Hasanuddin, Makassar (1961-1967). Kemudian ia melanjutkan sekolah ke The European Institute of Business Administration, Fontainebleau, Perancis. Tempat dimana kalian Muba budek sekarang menyuruk.

Jadi Muba budek, kalau kalian sok pandai sambil petentengan tolak pinggang sambil mulut bercuap tidak keruan, untuk tampil mendebat Ahmad Sudirman di mimbar bebas ini, maka akhirnya kalian akan terjungkir, Muba budek.

Kemudian, kalian Muba budek, tidak mau menggali sejarah dan perkembangan CGI dihubungkan dengan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi RI sejak itu Soeharto disungkurkan tahun 1998. Kalian katakan IGGI dibubarkan, tetapi muncul Consultative Group on Indonesia (CGI), yang sebagian besar negara-negara kreditornya masih itu-itu juga, termasuk Belanda. Hanya dalam CGI, itu Jepang yang mendominasi.

Coba baca dulu itu apa yang dibicarakan dalam pertemuan CGI, seperti pertemuan tahunan, pertemuan pertengahan tahunan untuk mengadakan review tentang pertumbuhan dan perkembangan ekonomi RI. Dari sejak BJ Habibie naik sampai sekarang ketika Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla duduk di kursi rombeng Negara sekuler pancasila ini. Itu semuanya dalam masalah APBN khususnya mengenai masalah defisit ditutupi dengan utang yang diberikan oleh CGI. Dimana didalamnya dibicarakan masalah KKN, sistem devisa bebas dan arus investasi jangka pendek, suku bunga, pengetatan fiskal, likuidasi perbankan, pajak, subsidi, masalah konflik Acheh, Papua Barat.

Jadi, sebenarnya kalau Ahmad Sudirman mengatakan bahwa hidung Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla melalui APBN-nya ditarik hidungnya oleh PM Jepang Junichiro Koizumi, memang itu fakta, dan bukti yang jelas, nyata dan benar. Karena memang Jepang yang banyak memberikan utang kepada RI. Ahmad Sudirman telah membongkar dan mengobrak-abrik itu agenda isi pertemuan CGI dari sejak itu Soeharto jatuh disungkurkan sampai sekarang ini.

Kemudian, kalian Muba budek mengatakan: "Masalah BBM dan subsidi memang tarik menarik antara beban APBN dan "keadilan dan kesejahteraan rakyat".

Ini adalah jawaban yang betul-betul picik, gombal, dan salah kaprah. Mengapa ? Karena itu Muba budek, memang tidak pernah membaca apa yang dibicarakan dan yang dijadikan topik permasalahan dalam setiap pertemuan CGI.

Kalian Muba budek, jangan dibawa-bawa itu nama keadilan dan kesejahteraan rakyat. Itu omong kosong. Tidak pernah disinggung dalam setiap pertemuan CGI itu masalah keadilan dan kesejahteraan rakyat. Melainkan yang singgung adalah masalah korupsi, masalah konflik Acheh, masalah utang, masalah defisit, masalah subsidi, masalah suku bunga, masalah pengetatan fiskal, masalah likuidasi perbankan, masalah pajak. Tidak ada itu dibicarakan bagaimana meningkatkan kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial.

Nah, karena itu Abdurrahman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono telah terikat dengan semua persyaratan yang diajukan oleh pihak CGI, maka dalam pelaksanaannnya, tidak ada itu memakai pertimbangan "tarik menarik antara beban APBN dan "keadilan dan kesejahteraan rakyat". Yang ada adalah, kapan saat itu persyaratan CGI bisa dilaksanakan. Contohnya penaikan harga BBM. Itu penaikan harga BBM adalah karena adanya persyaratan dari pihak CGI untuk pengetatan fiskal dan subsidi.

Muba budek, kalau kalian mengatakan: "Dia (Susilo Bambang Yudhoyono) sadar dan telah memperhitungkan kemungkinan tidak bisa terpilih menjadi presiden lagi 5 tahun yang akan datang karena keputusan ini. Itulah seorang ksatria yang tidak memikirkan diri sendiri. Dirinya hanya untuk negara dan bangsa. Dia adalah seorang prajurit tulen"

Itu bukan kestaria namanya, Muba budek, itu adalah orang yang telah menyerah kepada kebijaksanaan negara-negara kreditor CGI. Alias kambing kacang atau keledai budek yang hanya bisa ditarik hidungnya oleh negara-negara kreditor CGI. Atau bisa juga dikatakan itu Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla hanyalah dua robot yang kepala dan otaknya telah ditarik oleh Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi.

Jadi Muba budek, coba pelajari itu bagaimana proses jalur sejarah pertumbuhan dan perkembangan CGI dihubungakn dengan Negara RI atau Negara pancasila ini. Jangan hanya seenak udel saja kalau menanggapi tulisan Ahmad Sudirman. Kalian Muba budek, mau menjadi jagoan di mimbar bebas ini, tetapi kenyataannya otak keropos termakan racun gombal Susilo Bambang Yudhoyono yang otaknya otak udang atau otak kambing kacang yang hanya bisa ditarik hidungnya oleh Junichiro Koizumi. Kalau Susilo Bambang Yudhoyono otaknya bisa di racuni dan dijejali serta ditarik oleh Junichiro Koizumi, apalagi itu yang namanya Muba budek yang nyuruk di Paris ini.

Selanjutnya, itu Muba budek menyinggung masalah International Military Education and Training (IMET).

Sudah dijelaskan oleh Ahmad Sudirman dengan jelas dan terang bahwa awal dibekukannya IMET itu adalah ketika terjadi insiden Santa Cruz pada 12 November 1991, di mana terjadi konflik antara TNI dan pengunjuk rasa yang mengakibatkan puluhan korban tewas dan hilang. Dimana TNI mempergunakan senjata made in AS. Kemudian dalam proses selanjutnya, pembekuan IMET ini dikaitkan dengan masalah HAM ditempat lain, seperti yang disinggung oleh sebagian anggota Kongres AS dalam suratnya kepada Donald H. Rumsfeld Sekretaris Negara Untuk Pertahanan yang dirilis pada tanggal 6 Agustus 2004, yaitu masalah pelanggaran-pelanggaran brutal Hak Asasi Manusia yang dilakukan TNI, seperti operasi militer yang dilaksanakan TNI di Acheh dan Papua, keterlibatan TNI dalam kerusuhan di Maluku, pembunuhan dua warganegara Amerika, keadilan untuk Timor Timur dan transparansi dana militer.

Jadi Muba budek, masalah pembekuan IMET sampai 13 tahun lamanya itu bukan hanya akibat timbulnya masalah kasus Santa Cruz pada 12 November 1991 saja, tetapi juga dihubungkan dengan masalah pelanggaran HAM di tempat lainnya yang dilakukan oleh pihak TNI, seperti di Acheh, Papua Barat, Maluku, pembunuhan dua orang warga Amerika.

Dengan disinggungnya mengenai pelanggaran brutal tindak pidana HAM yang dilakukan TNI terhadap rakyat muslim Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri itu dalam sebab-sebab IMET dibekukan, menggambarkan bahwa masalah Acheh juga merupakan masalah penting dalam hal pembekuan IMET ini.

Nah, sebagian anggota Kongres AS dan juga Kelompok Jaringan Aksi Timor Timur (East Timor Action Network), yang berkedudukan di New York, AS mengkritik keras bahwa keputusan pencairan IMET untuk Indonesia adalah merupakan kemunduran bagi keadilan, hak asasi manusia, dan reformasi demokrasi.

Pelanggaran brutal tindak pidana HAM di Acheh yang dilakukan TNI, jelas ini merupakan masalah yang mendasar bagi tegaknya keadilan dan hukum. Karena itu mengapa pihak George W. Bush menghendaki secepatnya di Acheh perlu diselesaikan melalui jalur aman dan damai, yaitu melalui pemecahan politis melalui perundingan.

Ketika Bush menyatakan bahwa masalah Acheh harus segera diselesaikan dan sekarang sedang dilansungkan perundingan di luar Acheh dan diluar RI, yaitu di Finlandia, dengan difasilitasi oleh mantan Presiden Martti Ahtisaari dengan Crisis Management Initiative (CMI) yang didukung dan dibantu penuh oleh Kementrian Luar Negeri Finlandia, artinya oleh Pemerintah Finlandia, itu menggambarkan dan membuktikan bahwa masalah Acheh adalah masalah internasional. Artinya, konflik Acheh diselesaikan melalui jalur politis dengan melibatkan unsur-unsur negara lain, apakah itu sifatnya melalui jalur DK PBB atau melalui jalur Regional seperti ASEAN dan Uni Eropah. Hal itu tidak penting. Yang penting adanya keterlibatan pihak asing dalam menyelesaikan konflik Acheh ini. Misalnya masalah gencatan senjata dan sistem monitoringnya yang dilakukan oleh pihak dari wakil-wakil militer negara asing.

Nah inilah yang dinamakan masalah Acheh adalah masalah internasional.

Selanjutnya, menyinggung Sabang. Itu dengan hadirnya kapal induk USS Abraham Lincoln yang membawa 13 000 pasukan dengan 15 helikopter Seahawk, 2 helikopter Stallion, 4 helikopter Sea Knight di Dermaga Malahayati, Sabang ini, membuktikan dan menggambarkan bahwa adanya usaha dari pihak Pemerintah AS untuk melibatkan diri kedalam penyelamatan, pemulihan dan rehabiltasi korban gempa dan tsunami di Acheh.

Karena di Acheh masih berlangsung konflik bersenjata, dan wilayah Banda Acheh masih dikuasi dan dijajah oleh pihak penjajah RI, maka sudah jelas, pihak Bush akan meminta kepada Susilo Bambang Yudhoyono untuk minta izin kapal perang induknya bisa berlabuh di Sabang dan helikopternya terbang ke Banda Acheh.

Jadi disini karena masih adanya wilayah Acheh yang diduduki dan dijajah oleh pihak penjajah RI, maka pihak Pemerintah RI mengklaim itu wilayahnya dan memberikan izin kepada pihak George W. Bush untuk masuk ke Dermaga Malahayati, Sabang.

Seterusnya, itu Muba budek menyinggung perjanjian New York. Itu sudah jelas diterangkan secara panjang lebar oleh Ahmad Sudirman bahwa perjanjian New York, yang ditandatangani oleh Dr J Van Roywen dan CW Schmurmann dari pihak Belanda dan oleh Dr Subandrio dari pihak RI pada tanggal 15 Agustus 1962 di New York, adalah menyangkut masalah Papua Barat diantaranya masalah pengesahan persetujuan antara Indonesia dan Belanda, selambat-lambatnya pada tanggal 1 Oktober 1962 Penguasa/Pemerintah Sementara PBB (United Nations Temporary Executive Authority-UNTEA) akan tiba di Irian Barat untuk melakukan serah terima pemerintahan dari tangan Belanda. Sejak itu bendera Belanda diturunkan dan diganti dengan bendera PBB. Dan masalah mengadakan "Penentuan Pendapat Rakyat" (Ascertainment of the wishes of the people) di Irian Barat atau Papua Barat sebelum akhir tahun 1969. Hanya dalam Penentuan Pendapat Rakyat ini memang dimanipulasi oleh Soekarno. Bukan dilakukan oleh seluruh rakyat Papua Barat, melainkan hanya dilakukan oleh wakil-wakil rakyat yang jumlahnya 1026 anggota dari delapan kabupaten.

Nah jelas, dalam perjanjian New York memang tidak disinggung Acheh dan Maluku Selatan, karena memang Acheh dan Maluku Selatan telah ditelan, dicaplok, diduduki dan dijajah oleh Soekarno dengan RIS-nya 12 tahun sebelum perjanjian New York ditandatangani.

Jadi hanya orang budek seperti Muba saja yang menganggap bahwa "Renville yang kamu banggakan itu cuma sejarah Mad, yang habis masa berlakunya dengan adanya perjanjian lainnya yang terakhir ya New York itu, yang mempermasalahkan Papua. Tidak ada lagi masalah Aceh dan Maluku Selatan yang di-claim para pemain tonneel Belanda sawo matang".

Nah kelihatan, itu tanggapan dan jawaban Muba budek, memang menunjukkan bagaimana otak Muba itu sebenarnya. Yang tidak memahami dan tidak bisa menjabarkan serta mengaplikasikan isi perjanjian perjanjian yang telah dilakukan oleh pihak Negara RI Soekarno dengan pihak Belanda.

Karena itulah, mengapa sebagian rakyat di Nusantara ini mudah sekali dicekoki dan diracuni sampah gombal tentang sejarah jalur proses pertumbuhan dan perkembangan RI yang dihubungkan dengan Acheh, Maluku Selatan, dan Papua Barat. Karena memang otak-otaknya itu adalah otak udang yang lembek, seperti Muba budek Jawa satu ini.

Jadi, sampai kapanpun itu Muba budek tidak akan sanggup dan mampu menjatuhkan argumentasi Ahmad Sudirman dalam masalah proses pertumbuhan dan perkembangan Negara RI dihubungkan dengan Acheh, Maluku Selatan dan Papua Barat. Apalagi kalau itu masalah CGI, IMET, sejarah RI & Acheh, HAM, politik, ketata negaraan Negara RI Soekarno, pancasila, mau dibahas oleh Muba budek ini, maka belum apa-apa itu Muba budek sudah tersungkur jatuh mencium buntut mbah Susilo Bambang Yudhoyono.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
---------

Date: Mon, 28 Feb 2005 16:18:51 -0800 (PST)
From: muba zir mbzr00@yahoo.com
Subject: Re: KENAIKAN BBM, BUKTI HIDUNG YUDHOYONO & KALLA MELALUI APBN-NYA DITARIK NEGARA-NEGARA KREDITOR CGI
To: AcehA_yoosran <a_yoosran@yahoo.com>, Acehabu_dipeureulak <abu_dipeureulak@yahoo.com>, AcehAcheh_karbala <acheh_karbala@yahoo.com>, AcehAhmad_mattulesy <ahmad_mattulesy@yahoo.com>, AcehAhmadGPK <ahmad@dataphone.se>, Acehapalambak2000 <apalambak2000@yahoo.ca>, AcehArdi <muhammad.ardiansyah@hm.com>, AcehBambang bambang_hw@rekayasa.co.id

Hai, Mad kamu jangan nyentuh masalah ekonomi deh. Kamu itu tidak tahu apa-apa. Masalah BBM dan subsidi memang tarik menarik antara beban APBN dan "keadilan dan kesejahteraan rakyat". Kamu denger dong kata SBY yang pandai dan doktor ekonomi itu: "Saya memilih tidak populer daripada membuat RI lebih rusak" (or something like that). Dia sadar dan telah memperhitungkan kemungkinan tidak bisa terpilih menjadi presiden lagi 5 tahun yang akan datang karena keputusan ini. Itulah seorang ksatria yang tidak memikirkan diri sendiri. Dirinya hanya untuk negara dan bangsa. Dia adalah seorang prajurit tulen !!!

Kenaikan BBM memang keniscayaan jika RI mau bangkit, walaupun itu tidak populer, tapi adalah menjijikan jika ada yang sok tahu seperti kamu (padahal bloon) ikut berkomentar.

Kamu tahu reputasi RI. IGGI dibubarkan karena Belanda banyak ngedikte yang tidak masuk akal, begitu juga program IMF. Kali ini tentunya pemerintah melihat ada kebenaran dari kesepakatan dengan CGI tentang BBM. Ini masalah pelik. Orang harus paham masalah ekonomi serta prinsip keadilan dan kesejahteraan rakyat untuk bisa mengerti. Hanya orang yang benar-benar bloon yang bisa bilang: "Sebenarnya sangat mudah untuk dimengerti, mengapa Pemerintah dibawah Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf kalla akhirnya menaikkan BBM yang berlaku mulai Selasa 1 Maret 2005 pukul 00.00 WIB."

Ngaca dong ngaca, hai tukang ngelapin kaca!!

Muba ZR

mbzr00@yahoo.com
Paris, Perancis
----------

Date: Mon, 28 Feb 2005 16:01:17 -0800 (PST)
From: muba zir mbzr00@yahoo.com
Subject: Re: MUBA, BIAR BUSH BISA MENDEKAP SABANG, DISOGOKLAH YUDHOYONO & TNI DENGAN IMET
To: AcehA_yoosran <a_yoosran@yahoo.com>, Acehabu_dipeureulak <abu_dipeureulak@yahoo.com>, AcehAcheh_karbala <acheh_karbala@yahoo.com>, AcehAhmad_mattulesy <ahmad_mattulesy@yahoo.com>, AcehAhmadGPK <ahmad@dataphone.se>, Acehapalambak2000 <apalambak2000@yahoo.ca>, AcehArdi <muhammad.ardiansyah@hm.com>, AcehBambang bambang_hw@rekayasa.co.id

Kamu itu jangan bloon terus Mad umur aja udah setengah abad lebih, tapi bloon-nya tetep aja nggak ketulungan. Aku kirim iru berita IMET ingin nunjukkin bahwa IMET tidak ada hubungannya dengan Aceh, tapi dengan Timtim. Itu menandakan (untuk kesekian kalinya) bahwa dunia tidak menganggap ada masalah di Aceh, atau paling tidak itu masalah tetap bersifat domestik, tidak terinternasionalisasikan.

Perkara kemaren ada pertemuan Helsinki, pemrakarsanya bukan negara, tapi yayasan, yang kebetulan dipimpin mantan presiden. Ngerti kan bedanya? Itu mantan presiden yang jadi pemrakarsa pertemuan Helsinki tidak bisa mengatasnakaman negara. Kamu jangan masturbasi dengan fakta ini, oke!? Trus, kalo memang US mau berperan di Sabang, asal RI ngijinin, dan dengan batas2 kewenangan yang ditentukan RI, itu tidak masalah. Catat nih, US ngelirik Sabang minta ijinnya ke Jakarta, bukan ke pemain tonneel ngerti nggak sih kamu ini artinya? Waduh celaka 13 Tiro banci punya jongos bloon kayak kamu ini Ah, tapi emang pada bego sih semua pemaen tonneel itu, termasuk si Bahtiar yang kemaren maksudnya ngejelasin self goverment tapi semua yang membacanya penjelasan itu malah bingung. mungkin si Bahtiar tolol itu harus ngasih judul tulisannya "pembingungan resmi" bukan "penjelasan resmi". Apa itu yang dimaksud dengan perang modern? Hua ha ha.

Dari pertama aku nulis: Tak satupun negara yang menghendaki Aceh keluar dari NKRI. Tak satupun!! Kenapa? Karena PBB juga nerima RI dengan tidak mempermasalahkan Aceh ko. Trus Renville yang kamu banggakan itu cuma sejarah Mad, yang habis masa berlakunya dengan adanya perjanjian lainnya yang terakhir ya New York itu, yang mempermasalahkan Papua. Tidak ada lagi masalah Aceh dan Maluku Selatan yang di-claim para pemain tonneel Belanda sawo matang, teman asyik masyuknya kalian, Mad, musuhnya para muslimin di seluruh RI. Kalo gitu, gimana kalian bisa meng-claim Islami Kebolak-balik logika kalian
itu.

Sudahlah hai para Swedia sawo matang, kalian di rumah aja. Akui aja, kalian itu bloon dan logikanya kebolak-balik. Mendingan bermasturbasi ngebayangin perempuan-perempuan Yahudi aja deh daripada ngebayaning punya negara. Hoooeekkk. cuuaaahhh!!!

Muba ZR

mbzr00@yahoo.com
Paris, Perancis
----------

NB:
Oh ya. Aku akan tetap nelanjangi kamu, sampai kapanpun. Jangan coba-coba kamu cari tahu siapa aku termasuk menduga aku sebagai Muhammad Bassir atau seseorang yang tinggal di Paris. Kamu tidakakan bisa tahu aku, terlalu bloon kamu. Kamu tidak lebih pinter dari claning ervis lainnya.
----------