Stockholm, 23 Februari 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

ARDIANSYAH, ITU HIDAJAT SJARIF MUNGUT CERITA AHMAD SUDIRMAN DARI TEMPAT SAMPAH
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

ARDIANSYAH JANGAN MUDAH DITIPU DAN DIBOHONGI DENGAN CERITA GOMBAL YANG DIKARANG SEENAK UDEL HIDAJAT SJARIF TENTANG AHMAD SUDIRMAN

"Saudara Ahmad Sudirman Daitu Pungo. Ternyata adalagi informasi tentang anda, gimana nih! Telanjang ya Ahmad Keledai dungu !! wahhh bisa - dipecat deh jadi calon menteri luar negeri." (Muhammad Ardiansyah, Muhammad.Ardiansyah@hm.com , Wed, 23 Feb 2005 18:56:53 +0700)

"Saya hanya ingin sedikit menambah untuk lebih jelas. Ahmad Sudirman itu aslinya secara etnis adalah "orang Sunda". Dia menipu dan "mengibulin" pemerintah Swedia untuk mendapatkan idzin menetap untuk bisa tinggal di Swedia,dia berpura pura bahwa dia adalah "korban dari political persecution", dia berpura pura bahwa kewarga negaraan Indonesianya "dicabut" dan dia bakal ditangkap bila kembali ke Indonesia. Jadi dengan dalih palsu ini dia berhasil mendapatkan "permanent residence status" di Swedia. Ahmad Sudirman yang hanya punya pendidikan Pesantren sama sekali tidak punya skill atau qualifikasi untuk bekerja mencari nafkah dengan cukup. Dia bekerja di Stock Holm sebagai "janitor" membersihkan gedung dan kantor dimalam hari sesudah kantor tutup, jadi dia itu bekerja di "cleaning service". Di Stockholm dia banyak bertemu dan bergaul dgn orang orang Acheh anggauta GAM, ahirnya dia bisa dipertemukan dgn Hasan Tiro cs.Nah, oleh Hasan Tiro cs dia disuruh untuk ber-propaganda untuk menyebar luaskan kebohongan tentang "Aspirasi rakyat Acheh untuk merdeka berpisah nari NKRI", oleh Hasan Tiro dia diberi uang saku dan di janjikan "jabatan menteri luar negeri" bila Acheh sudah keluar dan terpisah dari NKRI" (Hidajat Sjarif, siliwangi27@hotmail.com , Wednesday, February 23, 2005 6:49 PM)

Baiklah Muhammad Ardiansyah di Jakarta, Indonesia dan saudara Hidajat Sjarif dari Edmonton, Alberta, Canada.

Memang benar-benar Ardiansyah kunyuk rawun yang budek lagi. Mengapa ? Karena begitu dikasih umpan oleh orang Sunda Hidajat Sjarif yang ngaku satu suku dengan Ahmad Sudirman dan menyandang nama siliwangi dalam emailnya, yang merupakan nama pasukan siliwangi Komando Daerah Militer Jawa Barat yang ditugaskan Soekarno penipu licik untuk membunuh pejuang Islam Negara Islam Indonesia dibawah pimpinan Imam SM Kartsosoewirjo.

Itulah pasukan Siliwangi musuh utama dan nomor satu para pejuang Islam NII di Jawa Barat. Tetapi oleh itu orang Sunda kunyuk satu Hidajat Sjarif ini dijadikan sebagai nama label dikeningnya untuk menyatakan dirinya sebagai orang Siliwangi, budek dan gombal itu.

Bagaimana tidak dikatakan Hidajat Sjarif budek dan gombal. Itu informasi mengenai Ahmad Sudirman dipungutnya dari tempat sampah Edmonton, Alberta, Canada. Karena memang itu informasinya mengenai diri Ahmad Sudirman dipungut dari tempat sampah, maka jadilah informasi sampah yang akan menjadi senjata makan tuan.

Sudah berpuluh kali Ahmad Sudirman menjelaskan di mimbar bebas ini bahwa suku Ahmad Sudirman adalah suku Sunda, lahir di Tanjung Pinang, Riau kedua orang tua yang juga suku Sunda. Di mimbar bebas ini sebagian besar telah mengenal suku Ahmad Sudirman, hanya Ardiansyah kunyuk rawun satu itu saja yang belum mengenalnya.

Karena memang itu Hidajat Sjarif mengumpulkan tentang cerita Ahmad Sudirman dari tempat sampah, maka ia tidak pernah berani mengirimkannya kepada Ahmad Sudirman, kecuali hanya menyuruh kepada Ardiansyah kunyuk rawun itu untuk memforwardnya kepada yang lain.

Ahmad Sudirman pada tahun 1978 menempuh sarjana psikologi di Universitas Islam Bandung, melanjutkan ke universitas The American University di Cairo dalam bidang computer software. Kemudian di Cairo menulis "Dibawah Belenggu Rezim Penguasa" untuk kalangan sendiri (tidak dipublikasikan), yang membuat Soeharto seperti cacing kepanasan di Jakarta. Pada tahun 1981 Rezim Soeharto menganggap "Dibawah Belenggu Rezim Penguasa" menentang Pemerintah Indonesia dan Kepala Sub Bidang Protokol & Konsuler Sekretaris Ketiga di Kedubes RI di Cairo, Noer Hassan Wirajuda (sekarang Menteri Luar Negeri) memintanya mencabut tulisan tsb. Karena permintaan tersebut ditolak Ahmad Sudirman, maka paspor Ahmad Sudirman dicabut dan diperintahkan pulang. Karena perintah pulang itupun tidak diindahkan maka akhirnya pada bulan September kewarganegaraan Ahmad Sudirman dicabut.

Tetapi, tentu saja sebelum kewarganegaraan dicabut Soeharto dan kakitangannya di Departemen Luar Negeri dan Departemen Kehakiman. Itu di Cairo, Mesir, pada tahun 1981, Ahmad Sudirman dengan bantuan tokoh-tokoh Islam dan pergerakan kaum Muslimin Mesir, mendapat perlindungan politik dari UNHCR dibawah Direktur S. Sperl di Cairo dan kemudian mendapat suaka dari Pemerintah Swedia yang diberitahukan melalui Kedutaan Besar Swedia di Cairo. Dan pada tanggal 29 Juli 1981 Ahmad Sudirman meninggalkan Cairo menuju Stockholm. Seminggu kemudian menyusul Istri Ahmad Sudirman.

Nah, karena Ahmad Sudirman mendapat suaka di Swedia, maka kewarganegaraan Ahmad Sudirman pada bulan September 1981 dicabut oleh pihak Jenderal Soeharto melalui kakitangannya yang ada di Kementrian Luar Negeri RI.

Selanjutnya tahun 1982-1983 Ahmad studi di Universitas Stockholm. Tahun 1984 menempuh pendidikan mechanical enginering. Tahun 1984-1986 bekerja sebagai programmer dan mechanist di Sundbybergs Mechanical Enginering. Tahun 1987 pindah kerja sebagai programmer dan mechanist di Ericsson Radio System. Tahun 1988 pindah kembali kerja ke Sundbybergs Mechanical Enginering sebagai programmer dan mechanist. Tahun 1988-1989 pindah kerja ke Radiosystem Sweden sebagai Programmer dan mechanist. Tahun 1989-1993 pindah kerja ke IBM Svenska sebagai programmer. Tahun1993-1995 pindah kerja ke Jarfalla Industry Competence Center sebagai programmer dan processenginer. Tahun 1995-1999 pindah kerja ke Modular Ink Technology sebagai programmer dan database DB2 developer. Tahun 1999-2004 pindah ke XaarJet sebagai programmer dan database DB2 developer. Tahun 2005 pindah ke Asra Scandinavian Trading Company sebagai programmer dan economist.

Dan pada tanggal 11 Juni 1986 Ahmad Sudirman mendapat kewarganegaraan Swedia.

Nah sekarang, coba bandingkan dengan cerita gombal yang ditulis oleh Hidajat Sjarif tentang Ahmad Sudirman. Jelas, itu Hidajat Sjarif tidak akan mampu memporak-porandakan Ahmad Sudirman dengan cerita sampah yang penuh fitnah dan kebohongan itu.

Kemudian, itu Ahmad Sudirman tidak pernah disuruh oleh Teungku Hasan Muhammad di Tiro untuk berpropaganda guna menyebarkan kebohongan "Aspirasi rakyat Acheh untuk merdeka berpisah nari NKRI". Dan Ahmad Sudirman tidak pernah diberi uang dan janji "jabatan menteri luar negeri" bila Acheh sudah keluar dan terpisah dari NKRI".

Itu apa yang Ahmad Sudirman tuliskan dan jelaskan di mimbar bebas ini adalah semuanya hasil penggalian, bacaan, pendalaman, penganalisaan, perbandingan dari berbagai sumber yang menyangkut masalah proses jalur pertumbuhan dan perkembangan Negara RI hubungannya dengan Negeri Acheh. Dan itu hasilnya adalah merupakan usaha Ahmad Sudirman untuk disumbangkan sebagai usaha guna menyokong dan membantu perjuangan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan negara pancasila.

Jadi, tidak ada perjanjian apapun antara Ahmad Sudirman dengan Teungku Hasan Muhammad di Tiro. Semua ini adakah merupakan keikhlasan dari Ahmad Sudirman untuk membantu perjuangan rakyat Acheh mencapai kemerdekaannya. Tidak ada apapun yang diharapkan oleh Ahmad Sudirman dari rakyat Acheh, selain harapan dan cita-cita semoga perjuangan rakyat Acheh berhasil dalam perjuangannya menegakkan Islam dan membebaskan negeri Acheh dari cengkraman penjajah RI.

Nah inilah, Ardiansyah kunyuk rawun, pelurusan atas apa yang telah dikutak-katik Hidajat Sjarif tentang cerita Ahmad Sudirman yang isinya gombal, penh fitnah dan menyesatkan itu. Dan model-model begitulah itu Soekarno ketika membuat cerita tentang Acheh yang isinya hanyalah cerita gombal dan bohong saja, yang banyak ditiru dan dijiplak oleh orang-orang di RI ini termasuk oleh Ardiansyah dan Hidajat Sjarif orang Sunda yang gombal tukang buat cerita sampah yang penuh fitnah itu.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
---------

Subject: Si Ahmad Sudirman makin telanjang aja
Date: Wed, 23 Feb 2005 18:56:53 +0700
From: <Muhammad.Ardiansyah@hm.com>
To: <ahmad@dataphone.se>, <serambi_indonesia@yahoo.com>, <balipost@indo.net.id>, <newsletter@waspada.co.id>, <redaksi@pikiran-rakyat.com>, <editor@pontianak.wasantara.net.id>, <hudoyo@cbn.net.id>, <jktpost2@cbn.net.id>, <redaksi@kompas.com>, <redaksi@satunet.com>, <redaksi@waspada.co.id>, <waspada@waspada.co.id>, <webmaster@detik.com>, <kompas@kompas.com>, <Padmanaba@uboot.com>, <solopos@bumi.net.id>

Assalamu'alaiku wr wbr.

Saudara Ahmad Sudirman Daitu Pungo. Ternyata adalagi informasi tentang anda, gimana nih!
Telanjang ya Ahmad Keledai dungu !! wahhh bisa - dipecat deh jadi calon menteri luar negeri.

Wassalam

Ardi

Muhammad.Ardiansyah@hm.com
Jakarta, Indonesia
----------

From: Hidajat Sjarif [mailto:siliwangi27@hotmail.com]
Sent: Wednesday, February 23, 2005 6:49 PM
To: Ardiansyah Muhammad (IDJA)
Subject: RE: ASNLF harus belajar bahasa Indonesia yang baik Dan benar

Terima kasih dan saya setuju dgn pendapat anda 100%. Saya hanya ingin sedikit menambah
untuk lebih jelas. Ahmad Sudirman itu aslinya secara etnis adalah "ORANG SUNDA".Dia menipu dan "MENGIBULIN" pemerintah Swedia untuk mendapatkan idzin menetap untuk bisa tinggal di Swedia,dia berpura pura bahwa dia adalah "KORBAN DARI POLITICAL PERSECUTION", dia berpura pura bahwa kewarga negaraan Indonesianya "DICABUT" dan dia bakal ditangkap bila kembali ke Indonesia.

Jadi dengan dalih palsu ini dia berhasil mendapatkan "PERMANENT RESIDENCE STATUS" di Swedia. Ahmad Sudirman yang hanya punya pendidikan Pesantren sama sekali tidak punya skill atau qualifikasi untuk bekerja mencari nafkah dengan cukup. Dia bekerja di Stock Holm sebagai "JANITOR" membersihkan gedung dan kantor dimalam hari sesudah kantor tutup, jadi dia itu bekerja di "CLEANING SERVICE". Di StockHolm dia banyak bertemu dan bergaul dgn orang orang ACHEH anggauta GAM, ahirnya dia bisa dipertemukan dgn Hasan Tiro cs.Nah, oleh Hasan Tiro cs dia disuruh untuk ber-propaganda untuk menyebar luaskan kebohongan tentang "ASPIRASI RAKYAT ACHEH UNTUK MERDEKA ERPISAH DARI NKRI", oleh Hasan Tiro dia diberi uang saku dan di janjikan "JABATAN MENTERI LUAR NEGERI" bila Acheh sudah keluar dan terpisah dari NKRI.

Ini hanya sekedar tambahan sebagai penjelasan, tolong untuk di forwardkan.Best regards.

Hidajat Sjarif.

siliwangi27@hotmail.com
Edmonton, Alberta, Canada
----------