Stockholm, 18 Februari 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

HARI INI JAWA GANTI KEDUDUKAN PALEMBANG UNTUK TERUS GEBUK RAKYAT ACHEH & DUDUKI NEGERI ACHEH
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

LETNAN JENDERAL TNI DJOKO SANTOSO GANTIKAN POSISI JENDERAL RYAMIZARD RYACUDU UNTUK TERUS PUKUL RAKYAT ACHEH & MENDUDUKI NEGERI ACHEH

Ternyata hari ini, Jumat, 18 Februari 2005, ada perubahan posisi dalam tubuh TNI alat penjajah RI di Acheh, yaitu Letnan Jenderal TNI Djoko Santoso menduduki jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Laksamana Madya Slamet Subiyanto menduduki jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, dan Marsekal Madya Joko Suyanto menduduki jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Udara.

Dimana perubahan posisi dalam TNI alat pembunuh rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri ini, dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Pemimpin tertinggi Lembaga Eksekutif di Negara pancasila atau Negara RI di Istana Negara, Jakarta.

Nah, sekarang kita lihat apa yang tejadi di Acheh. Ternyata yang tampak jelas adalah itu Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu orang Palembang satu ini, digantikan oleh orang Jawa Letnan Jenderal TNI Djoko Santoso.

Tentu saja kelihatan, sekarang Jawa telah menggeser Palembang dalam usaha terus membunuh rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara pancasila dan terus untuk menduduki dan menjajah Negeri Acheh.

Bagi rakyat Acheh, jelas makin trauma saja kalau mendengar nama orang Jawa disebut-sebut, apalagi sekarang tampil pula orang Jawa untuk pegang posisi sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat, yang langsung membawahi para serdadu Raider serdadunya made in Jenderal Ryamizard Ryacudu yang dipakai untuk melancarkan perang modern di Acheh.

Seluruh pasukan non-organik TNI sekarang untuk Angkatan Darat dibawah perintah Letnan Jenderal TNI Djoko Santoso orang Jawa. Yang jelas bagi rakyat Acheh adalah Letjen Djoko Santoso tidak akan jauh berbeda dengan Jenderal Ryamizard Ryacudu orang ambo Palembong itu. Untuk Angkatan Laut dipegang Laksamana Madya Slamet Subiyanto orang Jawa, dan untuk Angkatan Udara dipegang Marsekal Madya Joko Suyanto juga orang Jawa. Tiga-tiganya orang Jawa.

Hanya tentu saja, nasib Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu masih belum ketahuan, hanya Susilo Bambang Yudhoyono yang mengetahuinya, dimana itu Jenderal tukang pukul rakyat Acheh ini akan ditempatkan.

Jadi sekarang kita sudah bisa melihat bahwa Presiden RI adalah orang Jawa, Kepala Staf TNI Angkatan Darat adalah orang Jawa, hanya sayang tukang pukul langsung di Acheh dipegang oleh Mayjen Endang Suwarya yang ternyata dilihat dari dekat, rupanya orang Sunda pula. Tambah celaka. Kemudian Kepala Staf TNI Angkatan Laut adalah orang Jawa. Tidak ketinggalan Kepala Staf TNI Angkatan Udara adalah orang Jawa pula. Celaka dua belas.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
----------