Stockholm, 19 Desember 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

JOHAN PAHLAWAN MAU IKUTAN PERTAHANKAN WAHHABI TETAPI SUDAH KEBOBOLAN DULUAN
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

AKHIRNYA JELAS ITU KELIHATAN JOHAN PAHLAWAN MAU IKUTAN PERTAHANKAN WAHHABI TETAPI SUDAH KEBOBOLAN DULUAN

"Walhasil jawaban bung Ahmad semakin melantur saja, dengan mengatakan Wahabi menyimpan ucapan Syaikh bin Bazz rahimahullah, mananya yang disembunyikan bung Ahmad jangan anda mengambil ucapan seseorang dengan sepotong-sepotong lalu anda maknai sesuai perut anda bung Ahmad. Sampaikan penjelasan yang lengkap tentang penjelasan Syaikh Abdul Aziz bin Bazz. Jangan cuman comot kalimat yang sesuai dengan kemauan anda lalu anda membuang sebagian karena tak sesuai dengan pemahaman anda, jadilah orang yang amanah bung Ahmad. Bung Ahmad kalau anda berkomentar bahwa salaf atau wahabi hanya taqlid pada ulamanya. sungguh itulah bedanya bung Ahmad antara sunni dan yang bukan sunni, antara yang sempalan dengan yang benar. Coba bung Ahmad buka kitab para imam Ahlus Sunnah tentang wasiat mereka. itupun kalau anda mau buka kitab, atau mungkin anda nggak punya kitabnya." (Johan Pahlawan , johan_phl@yahoo.com , Sat, 18 Dec 2004 05:16:41 -0800 (PST))

Baiklah saudara Johan Pahlawan di Jakarta, Indonesia.

Baru saja beberapa langkah, itu yang menamakan dirinya Johan Pahlawan dari Jakarta, Indonesia, yang dari awal mau mencoba ikutan wahhabiyin Mazda, wahhabiyin Rokhmawan, dan wahhabiyin Hadi mempertahankan wahhabi atau salafi, tetapi belum apa-apa sudah kebobolan duluan. Mengapa ?

Karena itu yang menamakan dirinya Johan Pahlawan memang tidak memiliki pengetahuan dasar yang menyeluruh tentang wahhabai atau salafi dengan pergerakan wahhabiyah atau salafiyyahnya dengan barisan muwahhidin atau ikhwannya.

Paling yang ditampilkan oleh Johan Pahlawan hanyalah sekedar hasil olahan otak yang isinya gombal. Lihat saja apa yang dilambungkan oleh saudara Johan Pahlawan: "Menyimak penjelasan bung Ahmad saya jadi ketawa juga karena anda menukil penjelasan Syaikh Abdul Azin bin Bazz rahimahullah yang nota bene masuk dalam tudingan dan cap yang anda berikan sebagai kaum wahabi, pada awalnya saya kira anda akan mencatut nama Syaikh anda dari kalangan anda. Mana ulama anda bung Ahmad!!! kenapa harus menukil perkataan ulama "wahabi" atau "salafy" yang anda maki habis-habisan" (Johan Pahlawan , johan_phl@yahoo.com , Sat, 18 Dec 2004 05:16:41 -0800 (PST)). Atau seperti yang dilontarkannya kemaren: "Walhasil jawaban bung Ahmad semakin melantur saja, dengan mengatakan Wahabi menyimpan ucapan Syaikh bin Bazz rahimahullah, mananya yang disembunyikan bung ahmad jangan anda mengambil ucapan seseorang dengan sepotong-sepotong lalu anda maknai sesuai perut anda bung Ahmad." (Johan Pahlawan , johan_phl@yahoo.com , Sat, 18 Dec 2004 05:16:41 -0800 (PST))

Coba dari apa yang dilontarkan saudara Johan Pahlawan diatas, sudah kelihatan bagaimana sebenarnya isi hasil olahan otak saudara Johan Pahlawan yang gombal itu. Kalau memang saudara Johan itu smart, maka dia akan mempersiapkan terlebih dahulu semua perlengkapan dan persediaan yang menyangkut mengenai wahhabi atau salafi ini, sebelum terjun kegelanggang mimbar bebas ini. Tetapi, saudara Johan Pahlawan ini tidak demikian, dia langsung saja melompat dari atas pesawat tanpa memakai payung terjun, akhirnya jatuh ketanah seperti kelapa busuk yang jatuh dari atas tangkainya.

Agar supaya tidak kelihatan belangnya, maka pada emailnya yang pertama, saudara Johan Pahlawan ini melambungkan pemikiran buayanya: "setelah saya membaca dan membolak balik tulisan Mazda saya dapati disana penjelasan yang jelas dan gamblang tapi lagi-lagi sesuai prediksi saudara Mazda, Ahmad Sudirman akan mengalihkan pembicaraan masalah Muhammad Abdul Wahab dan Saudi. Kalau kita jeli maka Ahmad sudirman sedang mencoba mengalihkan pembicaraan dari pedoman tafsir yang ia yakini selama ini." (Johan Pahlawan , johan_phl@yahoo.com , Mon, 13 Dec 2004 03:46:23 -0800 (PST))

Pura-pura dengan melontarkan ide sebagai wasit, dengan membuka tulisan wahhabiyin Mazda, tetapi setelah Ahmad Sudirman memberikan penjelasan dan tanggapannya, maka mulailah kelihatan wajah asli saudara Johan Pahlawan. Wajah yang mencoba untuk memakai kedok wahhabi atau salafi tetapi kedoknya yang dipakai kesempitan, sehingga membuat muka yang tumpang tindih dengan kedok wahhabi yang berwarna campur aduk.

Jelas, dengan cara-cara yang model demikian untuk dipakai mempertahankan wahhabi atau salafi dengan gerakan wahhabiyah atau salafiyyah dan barisan muwahhidin atau ikhwannya, maka sampai kapanpun itu kaum wahhabi yang ada di Negara kafir RI makin kedodoran saja.

Ingin mencoba mempertahankan Negara kafir RI dan para pimpinan Eksekutif dan anggota Legislatifnya dari vonis ayat QS Al Maidah, 5: 44, tetapi sudah kebobolan duluan, karena memang ilmunya tidak cukup dan hanya membeo dan salah kaprah dalam pemahaman tentang dasar dan sumber hukum yang diturunkan Allah SWT dalam QS Al Maidah, 5: 44, 45, 47, 48.

Jadi kalau memang kalian itu mau mempertahankan paham wahhabi atau salafi dalam Negara kafir RI, coba kalian itu harus mendalami dahulu bagaimana itu perkembangan ide paham yang dikembangkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab bersama Amir Dar'iyah Muhammad bin Saud ketika mereka melambungkan ide dan gerakan pembaharuan dan pelurusan tauhid dengan melalui penghancuran khurafat, syirik dan bid'ah yang digabungkan dengan gerakan politik ekspansi perluasan wilayah Dar'iyah untuk membangun Kerajaan Ibnu Saud melalui pendudukan dan penguasaan wilayah daerah kekuasaan de-facto dan de-jure Khilafah Islamiyah Utsmani.

Tetapi, kalau kalian terjun dimimbar bebas ini hanya dengan bekal otak kosong yang pura-pura sebagai wasit yang gombal, maka akhirnya kalian yang ingin mencoba mempertahankan paham wahhabi atau salafi ini akan kelabakan dan salah kaprah.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Sat, 18 Dec 2004 05:16:41 -0800 (PST)
From: Johan Pahlawan johan_phl@yahoo.com
Subject: Salafy or Wahabi ?
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, acheh_karbala@yahoo.no, achehnews@yahoogroups.com, aditjond@psychology.newcastle.edu.au, abdul.muin@conocophillips.com, bahtiar@gmail.com, ba_99@plasa.com, Al Chaidar <alchaidar@yahoo.com>, dr_lukmanulhakim@yahoo.com, duta_acheh@yahoo.com, editor@jawapos.com, fahrida@rad.net.id, gam_m_z@yahoo.com, hadifm@cbn.net.id, husaini54daud@yahoo.com, Hassan Wirajuda <hassan.wirajuda@ties.itu.int>, info@asnlf.cjb.net, info@atjehtimes.com, Serambi Indonesia <serambi_indonesia@yahoo.com>, jkamrasyid@aol.com, media kutaraja <media_kutaraja@yahoo.com>, lampohawe@yahoo.com, mazda_ok@yahoo.com, miranda_hnf@yahoo.co.uk, nacara2004@yahoo.com, narastati@yahoo.com, om_puteh@hotmail.com, pintoe_aceh@yahoo.com, quality@posindonesia.co.id, rokh_mawan@yahoo.com, serambi@indomedia.com, teguhharjito@yahoo.com, universityofwarwick@yahoo.co.uk, ziembah2003@yahoo.com

Assalamu'alaikum...

Walhasil jawaban bung Ahmad semakin melantur saja, dengan mengatakan Wahabi menyimpan ucapan Syaikh bin Bazz rahimahullah, mananya yang disembunyikan bung Ahmad jangan anda mengambil ucapan seseorang dengan sepotong-sepotong lalu anda maknai sesuai perut anda bung Ahmad.

Sampaikan penjelasan yang lengkap tentang penjelasan Syaikh Abdul Aziz bin Bazz. Jangan cuman comot kalimat yang sesuai dengan kemauan anda lalu anda membuang sebagian karena tak sesuai dengan pemahaman anda, jadilah orang yang amanah bung Ahmad.

Bung Ahmad kalau anda berkomentar bahwa salaf atau wahabi hanya taqlid pada ulamanya. sungguh itulah bedanya bung Ahmad antara sunni dan yang bukan sunni, antara yang sempalan dengan yang benar.

Coba bung Ahmad buka kitab para imam Ahlus Sunnah tentang wasiat mereka. itupun kalau anda mau buka kitab, atau mungkin anda nggak punya kitabnya.

Bukankah setiap hal pasti ada ahlinya, ada ahli montir kalau mobil rusak kita bertanya kepada yang bisa montir bukan pada pedagang bakso yang nggak ngerti apa2 soal mobil. begitu juga masalah dien, kita bertanya kepada para ulama Ahlus Sunnah bukan bertanya pada gelandangan jalanan atau orang yang baru masuk Islam, begitu bung Ahmad.

Bahwa Ahlus Sunnah selalu belajar dan belajar mengenai agamanya kepada para Ulama, mereka tidaklah taqlid buta lihatlah bagaimana ilmu mempelajari hadits disana ada penyebutan mengenai si fulan hafalannya dhaif, si fulan tidak bisa dipercaya karena ini dan itu, sifulan hilang hafalannya atau si fulan adalah terpercaya dsb.

Jadi dalam kaidah Ahlus Sunnah atau kaidah Ahlul Hadits ada cara mengkritik dan meluruskan tanpa merendahkan satu sama lain, dan ini berbeda dengan cara Ahlul Bid'ah mereka merasa lebih dari siapapun, mereka selalu ingin disejajarkan dengan para imam, tapi ilmunya nol besar. Ini aja dulu email saya.

Wassalamu'alaikum.

Johan Pahlawan

johan_phl@yahoo.com
Jakarta, Indonesia
----------