Stockholm, 16 September 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

WAHABIYIN ROKHMAWAN PANDAI BUAT CERITA FITNAH & TANGGAPAN GOMBAL
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

MEMANG KELIHATAN ITU WAHABIYIN ROKHMAWAN PANDAI BUAT CERITA FITNAH & TANGGAPAN GOMBAL

"Dan mengenai tulisan Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman itu bisa dikatakan hanyalah teori belaka namun juga bisa dikatakan niat jikalau dia benar-benar konsekuen dengan perkatannya dalam bentuk pengamalan hukum-hukum-Nya dari sedikit demi sedikit ( diri sendir, masyarakat, lingkungan dll ). Wahai Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman semoga saja anda benar-benar berniat untuk menegakkan hukum-hukum Alloh SWT di Negara zionis swedia sana tetapi buktikan atau ceritakan hukum Alloh SWT yg mana yg anda maksudkan dan yg sudah anda realisasikan ? jangan bohong dan jangan dibuat-buat, Alloh SWT maha tahu apa yg dilakukan hamba-Nya." (Rokhmawan , rokh_mawan@yahoo.com , Wed, 15 Sep 2004 23:50:19 -0700 (PDT)

Baiklah Rokhmawan Agus Santosa dan Salafi di Solo, Jawa Tengah, Indonesia.

Karena kedangkalan dan kepicikan pemahaman Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi, maka ketika membaca tulisan Ahmad Sudirman, lahirlah hasilpandangan yang asal cuap tidakmenentu. Memalukan anak-anak murid Pesantren Bukhori saja.

Wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi coba kalau berbicara di mimbar bebas ini sedikit memakai jalan pikiran yang jernih dan terang, jangan asal buka mulut, yang tidak menentu arah ujung pangkalnya.

Karena kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi asal berucap dan menuliskannya di mimbar bebas ini, maka ketika Ahmad membalas menanggapi apa yang diucapkan kalian, langsung kalian berteriak: "Itu Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'an dan Bahlul Ahmad Sudirman Benar-Benar Seorang Yang Super Plin-Plan."

Contohnya seperti ketika Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi melambungkan tuduhannya dengan bunyi: "Bahkan ada yg terang-terang mendekrarkan agar membunuh kami (na 'udzubillaahi min dzalik )".

Nah kalau itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi adalah orang jujur, tidak munafik, dia mengetahui bahwa kalau memang itu ada fakta dan buktinya siapa yang membuat tuduhan itu, jelas dia akan bertanggung jawab dengan tuduhannya itu. Tetapi kenyataannya, tidak. Mengapa ?

Ketika Ahmad Sudirman memberikan jawaban dengan: "Jelas, memang karena otak kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi adalah otak udang, maka ketika bicara di mimbar bebas ini asal terbuka mulut saja. Kalian hanyalah penyebar fitnah. Mana ada Ahmad Sudirman mendeklarkan terang-terang agar membunuh kalian". (Ahmad Sudirman, 15 September 2004)

Lalu itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi membalasnya dengan mengatakan: "Seandainya Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman bisa memahami apa yg saya tuliskan kemaren terutama pada bunyi "Bahkan ada yg terang-terang mendekrarkan agar membunuh kami (na 'udzubillaahi min dzalik )", maka tidak mungkin itu Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman menuliskan komentarnya seperti di atas. Wahai Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman mengenai tulisan "Bahkan ada.......". Itu menunjukkan kepada orang lain yang ada di kelompok anda atau yang pro dengan pikiran sempit anda artinya saya tidak mengatakan kalau yg berkata demikan, "yg terang-terang mendekrarkan agar membunuh kami" adalah anda."

Nah, dari apa yang ditampilkan oleh Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi diatas ini menggambarkan bagaimana Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi berkelit dari kelakuan yang suka mengada-adakan sendiri fakta yang falsu. Mengapa Ahmad Sudirman mengatakan bahwa itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi suka mengada-adakan sendiri fakta yang palsu ?

Karena kalau memang benar apa yang dituduhkannya itu jelas dalam tulisannya hari akan mengatakan: "ya, memang ada dari si pula yang mengirimkan email kepada saya pada tanggal sekian dengan isinya begini".

Tetapi, ternyata setelah Ahmad Sudirman membaca isi emailnya sampai habis, tidak ada itu alasan yang bisa dijadikan fakta dan bukti kuat tuduhannya itu yang berbunyi: "Bahkan ada yg terang-terang mendekrarkan agar membunuh kami (na 'udzubillaahi min dzalik )". Kecuali dengan menuliskan: "Wahai Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman mengenai tulisan "Bahkan ada.......". Itu menunjukkan kepada orang lain yang ada di kelompok anda atau yang pro dengan pikiran sempit anda artinya saya tidak mengatakan kalau yg berkata demikan, "yg terang-terang mendekrarkan agar membunuh kami" adalah anda."

Wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi, kalian memang budek, itu yang kalian tuduhkan adalah suatu tuduhan tindak pidana yang mengarah kepada tindakan pidana pembunuhan. Jadi, kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi harus menampilkan dan membukakan fakta dan buktinya, siapa yang telah mendeklarkan agar membunuh kalian itu. Jangan berkelit dikejar oleh tuduhan kalian sendiri.

Kalau memang kalian tidak bisa membukakan fakta dan buktinya di mimbar bebas ini, itu tandanya bahwa apa yang dilontakan oleh Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi tersebut adalah hanya tuduhan gombal dari Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi yang otaknya otak udang saja.

Karena kalian itu memang picik dan otak kalian otak udang, maka siapapun ulama selain dari ulama kalian dari kaum wahabi, tetap saja kalian akan tolak. Buktinya dengan kalian wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi mengatakan: "yang ada hanya ulama aceh yang belum teruji di dunia internasional."

Ini adalah menggambarkan suatu sikap yang ditunjukkan oleh seorang yang otaknya otak udang dan pandangannya picik. Kalau berbicara asal cuap tanpa fakta dan bukti, asal main tuduh seenak udel sendiri.

Selanjutnya kalau Ahmad Sudirman dalam memberikan jawaban kepada saudara Rasjid Prawiranegara kemaren yang berbunyi:

"Jelas Ahmad Sudirman bukan berlindung dan mencari rasa aman dibawah orang-orang kafir, melainkan Ahmad Sudirman yang untuk sementara hidup di Kerajaan kafir Swedia tetap hidup berpegang kepada apa yang telah diturunkan Allah SWT dan apa yang telah dicontohkan Rasulullah saw agar bisa diterapkan sebaik mungkin walaupun situasi dan kondisi tidak mengizinkan seratus persen sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw ketika Rasulullah saw membangun dan memimpin Daulah Islam pertama di Yatsrib. Jadi walaupun situasi dan kondisi di Kerajaan Swedia tidak memberikan ruang gerak yang luas untuk penerapan dasar dan sumber hukum Allah Swt dan Sunnah Rasulullah saw, tetapi diusahakan sebaik dan sekuat mungkin agar dasar dan sumber hukum Islam bisa dijalankan dalam diri pribadi, keluarga dan masyarakat muslim lainnya yang ada di wilayah kekuasaan Kerajaan Swedia". (Ahmad Sudirman, 15 September 2004)

Nah dengan Ahmad Sudirman menyatakan: "tetapi diusahakan sebaik dan sekuat mungkin agar dasar dan sumber hukum Islam bisa dijalankan dalam diri pribadi, keluarga dan masyarakat muslim lainnya yang ada di wilayah kekuasaan Kerajaan Swedia".

Mengapa Ahmad Sudirman mengatakan: "dalam pribadi, keluarga dan masyarakat muslim lainnya yang ada di wilayah kekuasaan Kerajaan Swedia".

Disini Ahmad Sudirman karena telah mengetahui dan mencontoh Rasulullah saw dalam hal penegakkan, pelaksanaan, penerapan dasar dan sumber hukum Islam tidak bisa dicampur adukkan dengan sistem yang didalamnya ada dasar dan sumber hukum yang bukan Islam, maka dalam penerapannya perlu diperhatikan dan dijaga agar tidak menyeleweng dan menyimpang dari apa yang telah dicontohkan Rasulullah saw.

Karena Ahmad Sudirman menyadari bahwa di Kerajaan Swedia dasar dan sumber hukum Kerajaannya adalah bukan Islam, maka dalam penegakkan, pelaksanaan, penerapan dasar dan sumber hukum Islam seperti yang dilakukan oleh pimpinan Laskar Jihad di Ambon, Ustaz Ja'far Umar Tholib tidak akan dijalankan oleh Ahmad Sudirman di Swedia. Mengapa ? Karena penegakkan, pelaksanaan, penerapan dasar dan sumber hukum Islam mengenai rajam ini kalau dijalankan dalam sistem Kerajaan Swedia yang sistem Kerajaannya bukan berdasarkan sistem Islam, maka akan bertolak belakang dengan apa yang telah dicontohkan Rasulullah saw.

Lain lagi dengan apa yang telah dilakukan oleh pimpinan Laskar Jihad di Ambon, Ustaz Ja'far Umar Tholib dengan hukum rajamnya di Negara RI yang sistem Negaranya bukan berdasarkan sistem Islam, melainkan pada pancasila, ternyata dilanggarnya dengan menyeruduk seenak udelnya sendiri. Akhirnya jadi salah kaprah. Mengapa ? Karena apa yang telah dijalankan oleh Ustaz Ja'far Umar Tholib dengan hukum rajamnya di Negara RI telah menyimpang dan menyeleweng dari apa yang telah dicontohkan Rasulullah saw.

Jadi wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi apa yang dilakukan dan dijalankan oleh Ahmad Sudirman tidak plin plan sebagaimana yang kalian tuduhkan dengan tuduhan: "Saudara-saudaraku seiman terutama di Indonesia, pasti anda sudah bisa mengetahui ke plin-plannannya (tidak teguh pendirian) Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman."

Mengapa Ahmad Sudirman tidak plin plan ? Karena Ahmad Sudirman tidak melakukan seperti yang dilakukan oleh Ustaz Ja'far Umar Tholib dengan hukum rajamnya di Negara RI.

Kemudian lagi mengapa Ahmad Sudirman mengatakan: "tetapi diusahakan sebaik dan sekuat mungkin agar dasar dan sumber hukum Islam bisa dijalankan dalam diri pribadi, keluarga dan masyarakat muslim lainnya yang ada di wilayah kekuasaan Kerajaan Swedia"

Jelas inilah yang dicontohkan Rasulullah saw. Dimana penegakkan, pelaksanaan, penerapan dasar dan sumber hukum Islam melalui Daulah Islam terhadap pribadi, keluarga dan masyarakat. Tetapi tidak seperti yang dilakukan oleh kelompok wahabi sebagaimana yang ditunjukkan oleh Ustaz Ja'far Umar Tholib dengan hukum rajamnya di Negara.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Wed, 15 Sep 2004 23:50:19 -0700 (PDT)
From: rohma wawan <rokh_mawan@yahoo.com>
Subject: Itu Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'an dan Bahlul Ahmad Sudirman Benar-Benar Seorang Yang Super Plin-Plan
To: ahmad@dataphone.se
Cc: serambi_indonesia@yahoo.com, redaksi@acehkita.com, newsletter@waspada.co.id, redaksi@pikiran-rakyat.com, editor@pontianak.wasantara.net.id, jktpost2@cbn.net.id, redaksi@detik.com, redaksi@kompas.com, redaksi@satunet.com, redaksi@waspada.co.id, waspada@waspada.co.id, webmaster@detik.com, kompas@kompas.com, solopos@bumi.net.id, editor@jawapos.co.id, achehmerdeka@yahoo.com, redaksi@sinarharapan.co.id, redaksi@forum.co.id, gatra@gatra.com, koran@tempo.co.id

Bismillaahirrohmaanirroohiim
Assalaamu'alaikum Wr.Wb

Itu Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'an dan Bahlul Ahmad Sudirman Benar-Benar Seorang Yang Super Plin-Plan.

Siang ini saya membuka dan membaca komentar-komentarnya Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman terhadap lawan-lawan debatnya. Dan sayapun cukup heran bin kaget dicampur geli dan gemas karena apa yg barusan dituliskannya hanyalah ngawur, plin-plan ( tidak teguh pendirian ) dan yang jelas Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman tidak bisa mengambil inti sari dari komentar yg ditujukan kepadanya. Sudah ngawur, plin-plan ditambah sesat dan mnyesatkan lagi. Untuk itu wahai sdr ku seiman jangan sampai teracuni dengan pikiran konyolnya ( Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman ).

Simak uraianya berikut ini atas pernyataan saya kemaren "Dan yg lebih celakanya lagi Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman cs telah menorehkan tinta kotornya dengan pendeklaran agar semua umat islam di manapun berada terutama di aceh mulai saat ini hadapilah rokhmawan dan salafynya dimanapun berada. Bahkan ada yg terang-terang mendekrarkan agar membunuh kami (na 'udzubillaahi min dzalik). Dan ditambah lagi dengan pendeklaran Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman yg mengataka kepada seluruh umat islam di dunia ini agar berhati-hati kepada Manhaj Salafy."

Dengan tergesa-gesanya dan tanpa piker panjang itu Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman nyerocos sambil komat-kamit tanpa arah tujuan wal hasil masuk jurang menganga di depannya, dengan tulisan kotornya "Jelas, memang karena otak kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi adalah otak udang, maka ketika bicara di mimbar bebas ini asal terbuka mulut saja. Kalian hanyalah penyebar fitnah. Mana ada Ahmad Sudirman mendeklarkan terang-terang agar membunuh kalian". Kemudian dilanujutkan dengan "Wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi darimana kalian menyunting itu cerita fitnah kalian yang gombal itu ?".

Seandainya Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman bisa memahami apa yg saya tuliskan kemaren terutama pada bunyi "Bahkan ada yg terang-terang mendekrarkan agar membunuh kami (na 'udzubillaahi min dzalik )", maka tidak mungkin itu Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman menuliskan komentarnya seperti di atas.

Wahai Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman mengenai tulisan "Bahkan ada.......". Itu menunjukkan kepada orang lain yang ada di kelompok anda atau yang pro dengan pikiran sempit anda artinya saya tidak mengatakan kalau yg berkata demikan, "yg terang-terang mendekrarkan agar membunuh kami" adalah anda.

Jadi sekali lagi kalau anda Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman sedang membaca komentar yg ditujukan kpd anda maka simaklah baik-baik jangan hanya di baca sambil lalu. Dan karena memang di dalam pikiran anda yang ada hanya marah bin sakit hati maka begitu membaca komentar saya, langsung dengan menggebu-gebu balik komentar Kalian hanyalah penyebar fitnah. Mana ada Ahmad Sudirman mendeklarkan terang-terang agar membunuh kalian.. "Wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi darimana kalian menyunting itu cerita fitnah kalian yang gombal itu ?".

Nah fatalkan kalau membaca komentar seseorang berdasarkan hawa nafsu, sakit hati, marah dan balas dendam.

Wahai Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman mengapa anda tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan saya kemaren ? oooo...jelas anda tidak mau menjawab karena memang tidak pernah ada itu ulama yang duduk dalam NII, GAM/TNA namun yang ada hanya ulama aceh yang belum teruji di dunia internasional.

Saudara-saudaraku seiman coba anda baca komentar atau tanggapan Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman kepada sdr Rasyid Prawiranegara, maka akan ditemukan jawaban yg plin-plan dengan ketika dia Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman mengomentari komentar saya yg lalu-lalu.

Dulu saya pernah mengatakan yg intinya kami berusaha menegakkan atau menjalankan hukum-hukum Syariat Islam terutama dari diri sendiri kemudian masyarakat atau lingkungan kita.

Kemudian saya memberi contoh apa yg telah dilakukan oleh Ustadz Ja'far Umar Tholib kepada santrinya yg telah merajam santrinya karena ketauhan berzina. Nah itu Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman langsung menuliskan dengan sok tahunya yang intinya " pelaksanaan hukum-hukum Alloh tidak bisa dicampur adukkan dengan system toghut pancasila sehingga ketika ustadz ja'far merajam santrinya bertabrakan dengan hukum toghut pancasila dan akhirnya ustadz ja'far di penjara oleh pemerintahan RI".

Namun ketika Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman mendapat tanggapan kemaren yang datang dari sdr Rasyid prawiranegara dengan pertanyaannya yg memojokkannya maka Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman lansung asal cerocos, buka mulut lebar-lebar tanpa peduli komentar-komentarnya yg kemaren lusa, wal hasil jadilah komentar yg plin-plan.

Coba simak itu sdr Rasyid menuliskan "Bapak tinggal di Swedia, (kerja di Swedia) negara itu berdasarkan penjelasan Bpk (dibawah ini)adalah tegolong orang-orang kafir! Bagimana bapak dapat berlindung dan merasa aman dibawah orang-orang kafir ? dan Bapak mengikuti semua aturan orang-orang kafir buat. Dan Swedia adalah negara yang sangat bebas dalam pornographi Dalam kehidupan sehari-hari Bpk tunduk pada Hukum yng mana ? Islam atau tunduk pada hukum Negara Swedia ? yang dibangun berdasarkan Injil dan kitab lainnya dan bukan berdasarkan Al Quran dan Hadist ?" .

Dengan seenak udele dewe, itu Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman melambungkan pernyataan gombalnya, seperti demikian "Jelas Ahmad Sudirman bukan berlindung dan mencari rasa aman dibawah orang-orang kafir, melainkan Ahmad Sudirman yang untuk sementara hidup di Kerajaan kafir Swedia tetap hidup berpegang kepada apa yang telah diturunkan Allah SWT dan apa yang telah dicontohkan Rasulullah saw agar bisa diterapkan sebaik mungkin walaupun situasi dan kondisi tidak mengizinkan seratus persen sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw ketika Rasulullah saw membangun dan memimpin Daulah Islam pertama di Yatsrib".

Kemudian dilanjutkan dengan igauannya "Jadi walaupun situasi dan kondisi di Kerajaan Swedia tidak memberikan ruang gerak yang luas untuk penerapan dasar dan sumber hukum Allah Swt dan Sunnah Rasulullah saw, tetapi diusahakan sebaik dan sekuat mungkin agar dasar dan sumber hukum Islam bisa dijalankan dalam diri pribadi, keluarga dan masyarakat muslim lainnya yang ada di wilayah kekuasaan Kerajaan Swedia".

Saudara-saudaraku seiman terutama di Indonesia, pasti anda sudah bisa mengetahui ke plin-plannannya ( tidak teguh pendirian ) Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman.
Baiklah Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman seandainya tulisanmu itu memang anda yakini dapat dipertanggungjawabkan di depan Alloh SWT, namun ketauhilah (seperti komentar-komentar saya kemaren ), Alloh SWT tidak memandang TEORI tetapi yg dipadang-Nya adalah niat dan perbuatan hamba-Nya ( praktek ) dalam kehidupan sehari-hari.

Dan mengenai tulisan Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman itu bisa dikatakan hanyalah teori belaka namun juga bisa dikatakan niat jikalau dia benar-benar konsekuen dengan perkatannya dalam bentuk pengamalan hukum-hukum-Nya dari sedikit demi sedikit (diri sendir, masyarakat, lingkungan dll).

Wahai Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman semoga saja anda benar-benar berniat untuk menegakkan hukum-hukum Alloh SWT di Negara zionis swedia sana tetapi buktikan atau ceritakan hukum Alloh SWT yg mana yg anda maksudkan dan yg sudah anda realisasikan ? jangan bohong dan jangan dibuat-buat, Alloh SWT maha tahu apa yg dilakukan hamba-Nya.

Apakah hanya dengan sekedar mengadakan kajian agama, mengajar TPA ( anak-anak ), memakmurkan masjid, mendirikan pondok pesantren ?. Kalau hanya itu di Indonesiapun banyak yg mengamalkan seperti anda Si Ahlul Ahwa, Ahlul Bid'ah dan Bahlul Ahmad Sudirman apalagi yang telah, sudah dan sedang kami usahakan malah melebihi apa yg anda amalkan di swedia sana. Untuk contohnya kami memberantas Bid'ah dengan dakwah terang-terangan disertai hujjah-hujjahnya, kami mempraktekkan hukum-hukum Alloh SWT walaupun baru sebatas di kalangan sendiri, kami tak segan-segan memukul anak kami yg berumur 10 thn yg tidak mau mengerjakan sholat dan masih banyak lagi hukum-hukum Alloh SWT yg berusaha kami tegakkan di dalam kehidupan sehari-hari. Wallohu 'alam bi showab

Wassalaam

Rokhmawan Agus Santosa

rokh_mawan@yahoo.com
rokh-mawan@plasa.com
solo, jateng, Indonesia
----------