Stockholm, 21 Agustus 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

WAHABIYIN ROKHMAWAN, SUMITRO & YUSA KEJAHATAN DI NEGARA KAFIR RI LEBIH TINGGI DARI DI KERAJAAN KAFIR SWEDIA
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS PERLU KALIAN WAHABIYIN ROKHMAWAN, SUMITRO & YUSA KETAHUI BAHWA KEJAHATAN DI NEGARA KAFIR RI LEBIH TINGGI DARI DI KERAJAAN KAFIR SWEDIA

"Yah, ada benarnya juga bahwa di Indonesia banyak tempat maksiat dan banyak pula orang berbuat maksiat. (Banyak tidak sama artinya dengan semua). Tapi bagaimana dengan Stockholm, Swedia, Pak Ahmad? " (Yusa, at_taqwa@telkom.net , Fri, 20 Aug 2004 10:01:29 +0700)

"Mana yang lebih baik tinggal dengan pemimpin yang telah mengucapkan laillahaillahu Muhammad saw sebagai Rasul daripada tinggal dengan pemimpin yang nyata2 kafir mengakui Yesus sebagai tuhan Allah? Pemimpin yang rajin sholat, rajin ke masjid haji, dengan pemimpin yang rajin ke gereja?. Negara yang dasar hukumnya bukan syariat Islam tapi kehidupan sehari2 bernuansa Islam, sholat, ke masjid, puasa dll daripada tinggal di negara yang juga dasar hukumnya non Islam tapi nuansa sehari2nya gereja natal?" (Sumitro mitro@kpei.co.id , Fri, 20 Aug 2004 08:19:22 +0700)

"Bagaimana kondisi orang-orang di Swedia Kafir sana ? apa nggak lebih banyak kemaksyiatan dari pada di Indonesia ? jelas sekali kemaksyiatan itu tidak hanya yang merugikan dan meresahkan rakyat atau orang lain tetapi kemaksyiatan yang ada pada orang2 kafir di Swedia sana jelas lebih banyak seperti membuka aurat bagi wanita (pakai pakaian yg tidak menutup aurat). Dan yang jelas di Swedia sana mayoritas penduduknya menolak dan menentang Alloh SWT hanya sedikit yang beragama Islam ( 400.000 ). Yang namanya pejabat Swedia yg non Islam tidak akan di ridloi Alloh SWT karena mereka secara hakiki menolak ketauhidan" (Rokhmawan , rokh_mawan@yahoo.com , Thu, 19 Aug 2004 23:51:03 -0700 (PDT))

Baiklah Rokhmawan Agus Santosa dan Salafi di Solo, Jawa Tengah, Indonesia, saudara Yusa dan saudara Sumitro di Jakarta, Indonesia.

Kelihatan disini Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Soilo-Wahabi-Saudi, serta Sumitro tetap terus berusaha untuk menutupi para pimpinan Negara kafir RI dengan berbagai cara.

Coba saja perhatikan apa yang ditulis Sumitro: "Mana yang lebih baik tinggal dengan pemimpin yang telah mengucapkan laillahaillahu Muhammad saw sebagai Rasul daripada tinggal dengan pemimpin yang nyata2 kafir mengakui Yesus sebagai tuhan Allah? Pemimpin yang rajin sholat, rajin ke masjid haji, dengan pemimpin yang rajin ke gereja?. Negara yang dasar hukumnya bukan syariat Islam tapi kehidupan sehari2 bernuansa Islam, sholat, ke masjid, puasa dll daripada tinggal di negara yang juga dasar hukumnya non Islam tapi nuansa sehari2nya gereja natal?"

Dengan menampilkan tulisan tersebut, Sumitro ingin berusaha menutupi kemunafikan dan pembangkangan para pimpinan Negara kafir RI terhadap apa yang dicontohkan Rasulullah saw dan terhadap dasar hukum yang telah diturunkan Allah SWT.

Kita lihat dan perhatikan yang dikatakan Sumitro: "Mana yang lebih baik tinggal dengan pemimpin yang telah mengucapkan laillahaillahu Muhammad saw sebagai Rasul daripada tinggal dengan pemimpin yang nyata2 kafir mengakui Yesus sebagai tuhan Allah?"

Memang di Negara kafir RI itu Presiden Megawati yang telah mengucapkan sahadah. Tetapi pengucapan sahadahnya itu hanya sebatas dimulut saja. Mengapa ? Karena dalam realitanya baik dalam kehidupan memimpin Negara kafir RI atau memimpin PDI-P-nya ternyata pengakuan tidak ada Tuhan Selain Allah, dan Muhammad Utusan Allah, tidak pernah diterapkannya. Inilah yang saya katakan kemunafikan yang paling besar yang menghancurkan nilai-nilai, hukum-hukum Islam yang wajib untuk ditegakkan di muka bumi ini.

Lihat apa hasil kerja dari Kabinet Gotong Royong Megawati ? Jelas semua produk hukum yang isinya bertentangan dan tidak didasarkan kapad hukum yang diturunkan Allah SWT.

Kemudian, memang di Kerajaan kafir Swedia pemimpinnya bukan muslim. Tetapi khusus bagi saya sendiri sebagai seorang muslim yang mukmin, walaupun ia sebagai seorang Perdana Menteri di Kerajaan kafir Swedia, saya tidak menganggap ia sebagai pemimpin Islam. Ia hanya sebagai Perdana Menteri yang tugasnya hanya menjalankan apa yang telah ditetapkan dan diputuskan oleh Parlemen Kerajaan Swedia. Yang kebetulan untuk sementara saya tinggal di Kerajaan Swedia.

Seterusnya, karena memang ia sebagai Perdana Menteri di Kerajaan Swedia bukan seorang muslim, tentu saja ia tidak melakukan shalat, puasa, haji. Lalu kalau ia rajin ke gereja atau tidak, itu bukan urusan pribadi saya. Kemudian soal natal, itu dilakukan hanya setahun sekali. Dan itu adalah hak dia. Agama dia untuk dia, agamaku untuk aku.

Yang paling celaka adalah di Negara kafir RI. Sudahlah rakyatnya katanya mayoritas muslim, eh, tahu-tahu pemimpinnya justru memusuhi dan menentang tegaknya syariat Islam, kan konyol itu. Sudah konyol, disokong dan dilindungi pula oleh Sumitro dan Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi melalui cara menyokong kebijaksanaan politik penjajahan di Negeri Acheh.

Makin konyol saja itu Negara kafir RI dan para pimpinannya yang menjual Islam dengan label diatas peci hitamnya saja.

Sumitro dan Wahabiyin Rokhmawan jangan munafik.

Itu ketika khatib berhotbah dimimbar mesjid di Jakarta ketika shalat Jumat. Eh, sehabis shalat Jumat diluar itu pelacuran tetap terus merajalela, perjudian terus makin meluas, minuman keras bebas dijual dimana-mana. Perampokan dan pencurian terus makin meluas. Korupsi dan maling yang dilakukan oleh para pimpinan RI terus dijalankan.

Jadi Sumitro, mana itu yang namanya hasil dakhwah Islam sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi dari kaum pengikut taklid buta paham Wahabi made in Saudi ?.

Jakarta itu, tempat saudara Sumitro tinggal dan cari kerja adalah tempat maksiat yang maha hebat di wilayah Asia Tenggara.

Lihat itu pelacuran di Ibu Kota Jakarta Negara kafir RI, bebas, laki-laki hidung belang, laki-laki iseng dengan seenak udel mereka asal punya uang bisa membeli sex.

Tapi coba perhatikan di Stockholm jangan coba-coba membeli sex dijalan. Kalau ketahuan polisi kena hukum tindak pidana dengan hukuman berat. Tidak ada ampun. Paling kalau mau membeli sex terbang ke Bangkok atau ke Jakarta. Bebas disana ditempat Sumitro tinggal sekarang tempat jual beli sex, membuat malu saja, kalian itu, yang mengaku Muslim. Betul-betul munafik.

Lihat dan baca di Swedia, mana itu ada korupsi dan maling seperti di Negara kafir RI ?. Sudahlah negeri-nya, Negeri kafir RI, maling pula kesukaan para pimpinan RI ini, yang celakanya disokong pula oleh Sumitro kacungnya Susilo Bambang Yudhoyono ini, dan diamini oleh Wahabiyin Rokhmawan.

Islam sekarang ini di Kerajaan Swedia telah menjadi agama nomor dua terbesar setelah agama Kristen Protestan. Jangan dikira tidak ada Muslim di Swedia, dan jangan mengira Islam jauh dari Swedia, sebagaimana dibayangkan oleh Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi yang taklid buta pada paham wahabi Saudi ini.

Kalian itu Sumitro dan Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi, hidup kalian hanyalah sebatas Jakarta dan Solo saja. Paling jauh ditambah sekitar Bandung saja. Sudahlah hidup sempit, di Negara kafir RI pula yang tingkat maling dan korupsinya tertinggi di dunia. Lihat itu contoh Soeharto, raja maling dan korupsi tertinggi di dunia. Membuat malu umat Islam di dunia saja.

Kumpul kebo itu di Jakarta bukan hal yang aib dan dilarang, tetapi sudah dianggap biasa. Memang, di Kerajaan kafir Swedia diakui kumpul kebo secara hukum. Tetapi di Negara kafir RI, itu hukum kebo tidak ada, lalu dilanggarnya pula dasar hukum zina yang tercantum dalam Al-Qur'an.

Jadi jangan munafik Sumitro dan Wahabiyin Rokhmawan, sok alim, juga itu para pimpinan RI yang berpeci hitam.

Kemudian soal berpakaian yang tidak menutup aurat di Swedia, itu sama juga seperti di Negara kafir RI. Apakah mereka itu cara berpakaian di Negara kafir RI terutama pihak perempuannya sudah mengikuti apa yang diperintahkan Allah SWT dalam Al-Qur'an dan dicontohkan Rasulullah saw ?.

Lalu soal jumlah penduduk Swedia yang muslim menurut statistik tahun 2000 jumlah muslim di Swedia sekitar 400 000 dari jumlah seluruh penduduk yang bulan Juli 2004 ini telah mencapai 9000 000 penduduk. Atau jumlah penduduk muslim sekitar 4,4 % dari jumlah seluruh penduduk Swedia.

Insya Allah kita pelan-pelan dengan tetap memohon petunjuk dan bimbingan Allah SWT umat Islam di Swedia dan diseluruh Negara Eropa akan maju pesat baik pengetahuan umumnya ataupun pengetahuan agamanya dibanding dengan yang di Negara kafir RI.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

From: Sumitro mitro@kpei.co.id
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, Serambi Indonesia <serambi_indonesia@yahoo.com>, Aceh Kita <redaksi@acehkita.com>, ahmad jibril <ahmad_jibril1423@yahoo.com>, balipost <balipost@indo.net.id>, waspada <newsletter@waspada.co.id>, PR <redaksi@pikiran-rakyat.com>, Pontianak <editor@pontianak.wasantara.net.id>, Hudoyo <hudoyo@cbn.net.id>, JKT POST <jktpost2@cbn.net.id>, Redaksi Detik <redaksi@detik.com>, Redaksi Kompas <redaksi@kompas.com>, Redaksi Satu Net <redaksi@satunet.com>, Redaksi Waspada <redaksi@waspada.co.id>, Waspada <waspada@waspada.co.id>, Detik <webmaster@detik.com>, KOMPAS kompas@kompas.com
Cc: rokh-mawan@plasa.com, AHMAD@DATAPHONE.SE
Subject: RE: WAHABIYIN ROKHMAWAN TIDAK SADAR HIDUP DI NEGARA KAFIR RI BANYAK TEMPAT MAKSIAT
Date: Fri, 20 Aug 2004 08:19:22 +0700

Mana yang lebih baik tinggal dengan pemimpin yang telah mengucapkan laillahaillahu Muhammad saw sebagai Rasul daripada tinggal dengan pemimpin yang nyata2 kafir mengakui Yesus sebagai tuhan Allah? Pemimpin yang rajin sholat, rajin ke masjid haji, dengan pemimpin yang rajin ke gereja?.

Negara yang dasar hukumnya bukan syariat Islam tapi kehidupan sehari2 bernuansa Islam, sholat, ke masjid, puasa dll daripada tinggal di negara yang juga dasar hukumnya non Islam tapi nuansa sehari2nya gereja natal?

Sumitro

mitro@kpei.co.id
Jakarta, Indonesia
----------

From: "Yusa" at_taqwa@telkom.net
To: <om_puteh@hotmail.com>, <wpamungk@centrin.net.id>, <rokh_mawan@yahoo.com>, <achehmerdeka@yahoo.com>, <husaini54daud@yahoo.com>, <muhammad59iqbal@yahoo.com>, <acheh_karbala@yahoo.no>, <mazda_ok@yahoo.com>, "Ahmad Sudirman" ahmad@dataphone.se
Cc: rokh-mawan@plasa.com
Subject: Re: WAHABIYIN ROKHMAWAN TIDAK SADAR HIDUP DI NEGARA KAFIR RI BANYAK TEMPAT MAKSIAT
Date: Fri, 20 Aug 2004 10:01:29 +0700

Aslkm wr. wb.

Yah, ada benarnya juga bahwa di Indonesia banyak tempat maksiat dan banyak pula orang berbuat maksiat. ( BANYAK tidak sama artinya dengan SEMUA ). Tapi bagaimana dengan Stockholm, Swedia, Pak Ahmad?
(Maafkan saya)
Wallahu a'lam bishshowab.

Wslkm wr. wb.

Yusa

at_taqwa@telkom.net
Jakarta, Indonesia
----------

Date: Thu, 19 Aug 2004 23:51:03 -0700 (PDT)
From: rohma wawan <rokh_mawan@yahoo.com>
Subject: Fwd: Re: WAHABIYIN ROKHMAWAN TIDAK SADAR HIDUP DI NEGARA KAFIR RI BANYAK TEMPAT MAKSIAT
To: ahmad@dataphone.se
Cc: serambi_indonesia@yahoo.com, redaksi@acehkita.com, newsletter@waspada.co.id, redaksi@pikiran-rakyat.com, editor@pontianak.wasantara.net.id, jktpost2@cbn.net.id, redaksi@detik.com, redaksi@kompas.com, redaksi@satunet.com, redaksi@waspada.co.id, waspada@waspada.co.id, webmaster@detik.com, kompas@kompas.com, solopos@bumi.net.id, editor@jawapos.co.id, achehmerdeka@yahoo.com, redaksi@sinarharapan.co.id, redaksi@forum.co.id, gatra@gatra.com, koran@tempo.co.id

Assalaamu'alaikum Wr.Wb

Singkat dan jelas dulu, bagaimana kondisi orang-orang di Swedia Kafir sana ? apa nggak lebih banyak kemaksyiatan dari pada di Indonesia ? jelas sekali kemaksyiatan itu tidak hanya yang merugikan dan meresahkan rakyat atau orang lain tetapi kemaksyiatan yang ada pada orang2 kafir di Swedia sana jelas lebih banyak seperti membuka aurat bagi wanita (pakai pakaian yg tidak menutup aurat). Dan yang jelas di Swedia sana mayoritas penduduknya menolak dan menentang Alloh SWT hanya sedikit yang beragama Islam ( 400.000 ). Yang namanya pejabat Swedia yg non Islam tidak akan di ridloi Alloh SWT karena mereka secara hakiki menolak ketauhidan.

Wassalaam

Rokhmawan Agus Santosa

rokh_mawan@yahoo.com
rokh-mawan@plasa.com
solo, jateng, Indonesia
----------