Stockholm, 6 Agustus 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

WAHABIYIN ROKHMAWAN & SALAFI-SOLO-WAHABI-SAUDI BAGAI CACING KEPANASAN
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

MAKIN KELIHATAN ITU WAHABIYIN ROKHMAWAN & SALAFI-SOLO-WAHABI-SAUDI BAGAI CACING KEPANASAN DIBAWAH TERIK PANAS THAGHUT PANCASILA

"Nah bagaimana yang terjadi pada saat sekarang ini khususnya di Indonesia dan di Aceh ?. Jelas sekali kalau yang di contohkan NII, GAM/TNA bertentangan dengan apa yang dicontohkan oleh Rosululloh SAW. Dengan adanya perjuangan NII, GAM/TNA malah menimbulkan peperangan fisik sesama umat Islam itu sendiri. Nah ini jelas dilarang oleh Alloh SWT dan Rosululloh SAW. Seharusnya kalau NII, GAM/TNA menginginkan itu tegaknya Daulah Islam maka harus mencontoh Rosululloh SAW yang mana tidak ada peperangan fisik antara masyarakat di Madinnah sendiri. Kemudian bagaimana mungkin mereka ( NII, GSM/TNA ) bisa membentuk Daulah Islamiyah padahal dalam kehidupannya mereka tidak mau mengutamakan Sunnah, jahil thd Syariat agama Islam, jahil terhadap fitrah manusia, jahil terhadap fikih Islam dll. Maka sampai kiamatpun itu NII, GAM/TNA tidak akan bisa mewujudkan impiannya kalau tidak mau mengubah strateginya dengan strategi Rosululloh SAW dalam membentuk DIR di Madinnah." (Rokhmawan , rokh_mawan@yahoo.com , Fri, 6 Aug 2004 00:03:41 -0700 (PDT))

Baiklah Rokhmawan Agus Santosa dan Salafi di Solo, Jawa Tengah, Indonesia.

Memang kelihatan makin jelas Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi bagaikan cacing kepanasan dibawah terik panas sistem thaghut pancasila.

Dari hari kehari, tidak ada itu dasar argumentasi dari Wahabiyin Rokhmawan yang kuat untuk mempertahankan dasar pemikirannya. Misalnya dasar hukum An-Nisa: 138, 139 yang dihubungkan dengan Teungku Hasan Muhammad di Tiro yang saya pertanyakan kemarin. Mengapa Wahabiyin Rokhmawan tidak sanggup menjawabnya ? Karena Wahabiyin Rokhmawan itu sebenarnya orang yang hidungnya sudah ditarik oleh TNI/POLRI, BIN, Megawati tanpa dia sadari.

Ditambah kalau berbicara melantur kesana kesini, berbicara asal cuap saja. Tidak tahu arti dan maksud yang diucapkan dan dituliskannya. Sehingga kabur dan melongo ketika ditanya dasar argumentasinya. Buktinya apa yang dituliskannya kemarin yang saya pertanyakan karena itu menyangkut pembuktian dasar hukum An-Nisa: 138, 139 yakni:

Dimana dasar untuk pembuktian ini diambil dari apa yang telah dikatakan oleh Wahabiyin Rokhmawan: "tetapi dunia dan fakta di lapangan membuktikan bahwa sesungguhnya mereka (Hasan Tiro cs dan Ahmad Dirman cs) hijrah ke Sweda dll tujuannya adalah untuk mencari kekuatan dan bekerjasama dg pemerintahan Swedia dll untuk memerangi orang Islam di Indonesia yang tidak setuju dengan GAM/TNA lebih-lebih yg telah mendzaliminya (seperti TNI/RI)... Saya pertegaskan lagi bahwasanya Hasan Tiro cs lari ke Swedia dikarenakan mereka ingin memperoleh bantuan berupa senjata dari Swedia, takut dipenjara, alasan perkawinan dll." (Rokhmawan , rokh_mawan@yahoo.com , Mon, 2 Aug 2004 19:05:24 -0700 (PDT))

Pertama, buktikan secara hukum bahwa pihak Pemerintah Kerajaan Swedia besama GAM bersama-sama untuk memerangi orang Islam di Indonesia yang tidak setuju dengan GAM/TNA lebih-lebih yg telah mendzaliminya.

Kedua, buktikan secara hukum bahwa pernahkah Teungku Hasan Muhammad di Tiro mengajukan permohonan kepada Pemerintah Kerajaan Swedia untuk memperoleh bantuan berupa senjata.

Jelas, saya yakin, itu Wahabiyin Rokhmawan mana sanggup menjawab dan membuktikannya. Mengapa ? Karena cara berpikir dari Wahabiyin Rokhmawan ini bagai burung beo saja. Tidak tahu apa yang menjadi dasar pemikirannya. Tidak mengetahui apa yang menjadi alasan dari apa yang dilontarkannya itu.

Dari sini saja, sudah kelihatan itu Wahabiyin Rokhmawan memang hanya sebagai alat dan mainan wayang dari pihak BIN, TNI, Megawati dan orang-orang yang ingin tetap membuat Negeri Acheh dibawah RI dan TNI.

Kemudian itu menyinggung Daulah Islam Rasulullah telah berpuluh kali saya ungkapkan dan sekarang masih tertera dalam www.dataphone.se/~ahmad/opini.htm . Tidak perlu lagi saya ulang-ulang di mimbar ini.

Tetapi jelas walaupun Wahabiyin Rokhmawan telah membaca itu Daulah Islam Rasulullah saw jelas tidak akan dipakai sebagai acuan, mengapa ? Karena itu Wahabiyin Rokhmawan bukan mengacu kepada Rasulullah saw dalam membangun Daulah Islam, melainkan kepada kaum Wahabi Saudi dengan Fahd-nya sekarang. Dimana itu Kerajaan Saudi sudah sedemikian amburadul. Sudah bertekuk lutut kepada Fir'aun modern George W. Bush dari Negara kafir Federasi Amerika.

Jadi jelas makin buta dan sesat saja itu kaum Wahabiyin yang sekarang pahamnya disebarkan di Nusantara ini melalui Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi ini.

Coba saja perhatikan itu Wahabiyin Rokhmawan menyinggung Daulah Islam Rasulullah di Yatsrib hanyalah sebagai alat untuk dijadikan alasan bahwa rakyat muslim Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila tidak boleh menggunakan kekerasan senjata. Padahal itu rakyat Acheh sedang ditindas dibunuh dan dihancurkan oleh pihak Penguasa Negara kafir RI dan TNI/POLRI-nya.

Itulah mengapa saya katakan bahwa Wahabiyin Rokhmawan ini buta tentang manhaj pembentukan Daulah Islam di Yatsrib yang dibangun oleh Rasulullah saw. Dia hubungkan dengan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila.

Coba saja perhatikan, apakah dulu daerah Yatsrib itu diduduki dan dijajah oleh kaum musyrik dan kafir Mekkah ?. Jelas daerah Yatsrib itu daerah bebas dari pengaruh kekuasaan kaum musyrik dan kafir Mekkah.

Lain halnya dengan negeri Acheh yang diduduki dan dijajah oleh pihak Pemerintah Negara kafir RI. Mana bisa mengadakan perjanjian di Negeri Acheh untuk membentuk undang undang dasar model Undang Undang Madinah sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah di Yatsrib. Sedangkan negeri Acheh saja sedang dijajah.

Jelas disini saja itu Wahabiyin Rokhmawan memang sudah keropos cara berpikirnya. Nafsunya saja yang besar mau berdebat dan berdiskusi dengan Ahmad Sudirman di mimbar bebas ini tentang Daulah Islam Rasulullah saw, tetapi ilmunya kosong, hanya mem-beo saja kepada paham Wahabi made in Saudi saja.

Wahabiyin Rokhmawan, daripada saudara membuang-buang waktu untuk berdebat yang tidak tentu ujung pangkalnya dengan Ahmad Sudirman, lebih baik saudara bersama kelompok Wahabi kalian di Solo berembuk dulu membuat dan mengatur taktik strategi bagaimana untuk membangun Daulah Islam di Nusantara ini yang sekarang sudah berdiri Negara kafir RI dengan dasar dan sumber hukum negaranya pancasila.

Tetapi jelas, itu tidaklah mungkin mampu dijalankan oleh Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi ini untuk membicarakan bagaimana merobah sistem thaghut pancasila dengan sistem paham Wahabi atau Salafi made Saudi yang kaum dan rajanya sudah bertekuk lutut kepada George W. Bush.

Tentu saja, yang jahil fiqh, jahil syariat Islam, dan jahil fithrah manusia, kalau bukan itu yang bertekuk lutut kepada George W. Bush. Masa mau betekuk lutut kepada George W Bush kalau memang benar mengerti dan paham fiqh, mengerti betul syariat Islam, dan tahu benar fithrah manusia.

Dan kalau memang benar-benar ingin menjalankan dan menegakkan dasar hukum An-Nisa: 138, 139, jelas mana mau itu kaum Wahabi di Saudi bertekuk lutut sambil mengemis minta bantuan kekuatan senjata untuk menghancurkan Sadam Hussein. Tetapi karena memang mereka itu sebenarnya tidak benar-benar menjalankan apa yang telah diperintahkan Allah SWT dengan semua aturan, hukum, undang-undangnya, maka jadilah mereka tersungkur kedalam kancah api yang dinyalakan oleh George W. Bush.

Celakanya, kelakuan kaum Wahabi ini tidak disadari oleh Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi di Nusantara ini. Malahan makin terjerumus kelembah kesesatan dengan tetap mempertahankan sistem thaghut pancasila dalam bentuk mendukung kebijaksanaan politik pendudukan dan penjajahan yang dijalankan Pemerintah RI, TNI, DPR, MPR terhadap Negeri Acheh.

Mana rakyat Acheh percaya kepada mulut Wahabiyin Rokhmawan yang katanya tidak menyukai kekerasan senjata dan pembunuhan terhadap rakyat Acheh, padahal kenyataannya dengan menganggap rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila dianggap pemberontak. Itu sudah menunjukkan bahwa Wahabiyin Rokhmawan adalah salah seorang yang mendukung dan menyokong pendudukan dan penjajahan di Negeri Acheh oleh pihak TNI/POLRI dan Pemerintah Negara kafir RI yang didukung penuh oleh Akbar Tandjung dari DPR dan Amien Rais dari MPR.

Jadi Wahabiyin Rokhmawan tidak perlu saudara itu terus bercuap di mimbar bebas ini. Lihat dan mengaca dulu kepada apa yang telah dilakukan oleh kaum Wahabi di Saudi sana. Apa kerja mereka dan apa yang diminta kepada George W. Bush.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Fri, 6 Aug 2004 00:03:41 -0700 (PDT)
From: rohma wawan <rokh_mawan@yahoo.com>
Subject: Salah Satu Contoh Kebid'ahan NII, GAM/TNA, Bapak Ahmad Sudirman cs
To: ahmad@dataphone.se
Cc: ahmad_jibril1423@yahoo.com, hudoyo@cbn.net.id, sea@swipnet.se, siliwangi27@hotmail.com, habearifin@yahoo.com,mr_dharminta@yahoo.com, yuhe1st@yahoo.com, dityaaceh_2003@yahoo.com, megawati@gmt.net, hassan.wirayuda@ties.itu.int, alchaidar@yahoo.com, perlez@nytimes.com, syifasukma@yahoo.com, imarrahad@eramuslim.com, viane@kon-x.com, muhammad59iqbal@yahoo.com, husaini54daud@yahoo.com, abu_farhan04@yahoo.com

Assalaamu'alaikum Wr.Wb
Bismillaahirrohmaanirrohiim

Itu Pak Ahmad Sudirman, Warga NII dan GAM/TNA Benar-benar Tidak Meyakini Sepenuh Hati Serta Telah Membangkang dari Ayat-ayat Al-qur'an yang Berlawanan dengan Hawa Nafsunyas Bahkan Berkeinginan Menyesatkan dan Mengobarkan Perang Antar Umat Islam di Seluruh Dunia

Sebenarnya saya pernah menuliskan komentar kpd Bpk Ahmad Sudirman mengenai bagaimana terbentuknya DIR Madinnah secara ringkas dan gamblang dan ternyata tidak sama bahkan berlawanan dengan perjuangan Hasan Tiro. Sayang sekali komentar saya pada saat itu tidak pernah mendapat respons dari pak Dirman cs.

Baiklah telah kita ketahui bahwasanya DIR madinnah terbentuk karena dakwahnya Rosululloh SAW beserta para sahabatnya yang sungguh-sungguh (mengutamakan sunnah ).

Terbentuknya DIR di Madinnah jelas sekali kalau atas kesadaran masyarakat di Madinnah dan atas perjanjian dengan kaum Yahudi dan Nasrani di Madinnah tsb. Sehingga dengan perjanjian tersebut maka tidak ada satu orangpun di Madinnah baik orang Islam, Yahudi atau Nasrani yang menolak DIR. Sudah otomatis tidak ada pertumpahan darah sesama masyarakat di Madinnah itu sendiri.

Nah bagaimana yang terjadi pada saat sekarang ini khususnya di Indonesia dan di Aceh ?. Jelas sekali kalau yang di contohkan NII, GAM/TNA bertentangan dengan apa yang dicontohkan oleh Rosululloh SAW. Dengan adanya perjuangan NII, GAM/TNA malah menimbulkan peperangan fisik sesama umat Islam itu sendiri. Naaah ini jelas dilarang oleh Alloh SWT dan Rosululloh SAW. Seharusnya kalau NII, GAM/TNA menginginkan itu tegaknya Daulah Islam maka harus mencontoh Rosululloh SAW yang mana tidak ada peperangan fisik antara masyarakat di Madinnah sendiri.

Kemudian bagaimana mungkin mereka ( NII, GSM/TNA ) bisa membentuk Daulah Islamiyah padahal dalam kehidupannya mereka tidak mau mengutamakan Sunnah, jahil thd Syariat agama Islam, jahil terhadap fitrah manusia, jahil terhadap fikih Islam dll. Maka sampai kiamatpun itu NII, GAM/TNA tidak akan bisa mewujudkan impiannya kalau tidak mau mengubah strateginya dengan strategi Rosululloh SAW dalam membentuk DIR di Madinnah.

Adapun Rosululloh SAW berperang fisik melawan orang-orang kafir harby bukan terhadap sesama muslim. Naah inilah kebodohan yang amat sangat yang di contoh oleh NII, GAM/TNA yaitu PERANG. Jelas sekali mereka semua tidak tahu perang yang di maksud Alloh SWT dalam Al-qur'an.

Akan tetapi seandainya dengan kebodohan yang dilakukan oleh NII, GAM/TNA ternyata bisa mewujudkan impiannya maka ini adalah bukan karena ridlo dari Alloh SWT. Jelas sekali kalau di Aceh atau di Indonesia berhasil dibentuk Daulah Islam tetapi dengan cara perang sesama umat Islam, maka kejadian yang akan datang dapat ditebak yaitu bukan rahmatan lil 'alamin tetapi adzab yang akan datang berupa pemberontakan-pemberontakan yang datang dari orang-orang Islam yang tidak setuju dengan adanya Hukum Islam bahkan lebih-lebih yang datang dari orang-orang non-islam.

Ingat Pemerintahan Islam bukan tujuan dan bukan alat melainkan hasil dari orang-orang Islam yang benar-benar beriman dan bertakwa kepada Alloh SWT. Sedangkan yang terjadi pada NII, GAM/TNA Negara Islam dijadikan sebagai alat bahkan tujuan, naah inilah kebid'ahan mereka (NII, GAM/TNA).

Kemudian mengenai itu Hasan Tiro cs, Bpk Ahmad Sudirman cs yang melarikan diri ke Swedia, alasan apapun yang mereka kemukakan tetap saja mereka sama dengan ayat di bawah ini. "Kabarkanlah kpd orang-orang yg munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yg pedih"."Yaitu orang-orang yg mengambil orang-orang kafir (menolak Islam/non Islam) menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu (menolak Islam/non-Islam). Maka sesungguhnya semua kekuatan hanya milih Alloh SWT ".

Jelas sekali kalau menurut ayat tersebut di atas yg di namakan orang munafik adalah mereka yang mengambil orang-orang kafir (non-islam) menjadi penolong dan mencari kekuatan dari orang kafir tersebut. Jelas sekali kalau Hasan Tiro dan kroni-kroninya pergi ke Swedia dengan alasan bukan karena ingin hijrah melainkan ingin mencari kekuatan atau menambah kekuatan yang di sponsori oleh pemerintah negara Swedia, yang paling parah dan benar-benar dapat dikatakan munafik adalah Hasan Tiro cs di bantu orang kafir untuk melawan orang islam di Indonesia.

Akan tetapi tetap saja itu pk Ahmad Dirman tidak mengakuinya (mana ada maling ngaku terus terang kalau dia maling kecuali kalau sudah terpojokkan). Yang jelas alasan kalau Hasan Tiro cs lari ke Swedia adalah untuk mengatur strategi, itu sangat tidak masuk akal bagi orang-orang Islam yang bisa mengambil contoh DIR di Madinnah, hanya orang-orang yang bodohlah yang dapat mempercayainya. Padahal Rosululloh SAW sendiri ketika mengatur strateginya ketika menghadapi orang-orang kafir harby adakalanya terjun langsung ke medan perang. Jelas itu Hasan Tiro sama seperti dengan pemimpin-pemimpin model sekarang (enak-enak duduk di Swedia, tidak memperdulikan bahkan memeras tenaga dan harta rakyat Aceh).

Saran saya buat NII, GAM/TNA bahkan Pak Dirman cs dan Hasan Tiro cs, kalau anda menginginkan berdirinya itu Daulah Islam maka contohlah bagaimana berdirinya DIR di Madinnah. Kemudian hapus kejahilan-kejahilan yang ada pada anda semua, utamakan sunnah-sunnah Rosululloh SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Yaaa Alloh bukakanlah hatinya (Bpk Ahmad cs, NII, GAM/TNA) untuk dapat memahami Islam yang syammil ini, bukakanlah pintu taubat untuknya yang telah terang-terangan mereka semua telah mendahului dan melangkahi serta membangkang dari jalan- Mu dan jalan Rosul-Mu.
Yaaa Alloh ampunilah mereka semua yang secara terang-terangan tidak mengindahkan Hukum-hukum-Mu.
Yaa Alloh hentikan permusuhan antara GAM/TNA melawan TNI sehingga mereka hamba-Mu tidak saling membunuh dan dapat beribadah dengan khusuk Amiin.
Wallohu'alam bi showab

PERLU DI INGAT !
Memerangi orang kafir (non Islam) yang memusuhi kita maka boleh kita bunuh.
Memerangi orang Islam (dlolim, fasyik dll) baik yang memusuhi kita ataupun tidak maka tidak boleh kita bunuh.

Wassalaam

Rokhmawan Agus Santosa

rokh_mawan@yahoo.com
rokh-mawan@plasa.com
solo, jateng, Indonesia
----------