Sandnes, 3 Agustus 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

ROKHMAWAN & SUMITRO KENA RACUN SNOUGH HOUGHRONYE, PANCASILA & HIKAYAT MUSANG WAHABI
Muhammad Al Qubra
Sandnes - NORWEGIA.

 

MEMANG JELAS ITU ROKHMAWAN & SUMITRO KENA RACUN SNOUGH HOUGHRONYE, PANCASILA & HIKAYAT MUSANG WAHABI SAUDI ARABIA

Rokhmawan, sampai kapan titel lugu itu kamu sandang ?. Kenapa anda terus lugu ?. Memangnya anda bodoh. Anda sangat tolol. Fungsi anda di dalam system Thaghut Hindunesia munafiq adalah bagaikan wayang.

Bagi orang yang terbuka mata hati, dapat melihat anda dengan jelas sekali menempatkan diri sebagai Bal'am, tapi kelas teri.

Justru itu sedekah-pun menurut kelasnya masing masing. Macam bocah saja ah, buang buang waktu saja melayani kamu.

Lebih baik saya layani Sumitro saja.

Apa kabar Sumitro, anda tentu baik baik saja bukan? Semoga kita akan berjumpa suatu saat nanti andaikata kamu menyadari bahwa anda berada dalam sebuah truk besar. Dimana truk tersebut lagi menuju neraka secara pelan tapi pasti.

Barangkali anda pernah melompat dari truk tersebut, namun lompatan anda terlalu dhaif, sehingga anda tetap saja berada dalam truk tersebut.

Kini cobalah anda melompat sekali lagi dengan sekuat tenaga yang anda miliki sehingga anda berhasil keluar dari orbit truk itu sendiri.

Nah sekarang lihatlah dari luar truk yang anda dulu berada didalamnya. Betapa menjijikkan truk bekas tumpangan anda itu dilihat dari luar, namun kejijikan itu tak pernah nampak andaikata anda tetap berada didalamnya.

Sumito, thaghut Hindunesia munafiq itu mendhalimi rakyatnya sendiri disamping menjajah bangsa Papua, Maluku, Acheh Sumatra dan bangsa-bangsa lainnya di kepulauan Melanesia. Rakyat yang menderita dari suatu bangsa yang terjajah mustahil bangkit kalau tidak ada pemimpin yang muncul untuk membebaskan Kaum dhuafa.

Kalau anda mau jujur sebentar, anda menyadari bahwa di Kepuauan Melanesia itu terdapat puluhan bangsa, bukan hanya Jawa, Maluku, Papua dan Acheh Sumatra saja. Kebetulan realitanya hanya di Maluku, Papua dan Acheh Sumatra saja yang muncul kepemimpinan kaum dhuafa. Sebab soal pemimpin ini sangat menentukan dalam proses penyadaran suatu Bangsa.

Pemimpin yang menjadi ikutan suatu komunitas Muslim tentu bukan soal kebetulan, namun betul betul sebagai contoh teladan, standarisasi dan model untuk diikuti. Sudah barang pasti kalau dilihat dari kaca mata musuh macam anda yang bersekongkol dalam system Penjajah Hindunesia sangat bertolak belakang dengan panda ngan kami sendiri dan orang orang yang jernih hatinya dari kalangan manapun asalnya.

TGK. DR Hasan Muhammad di Tiro berasal dari keluarga kaya di Tanah Rencong, namun dia bukan tipe yang mencari kesenangan dalam hidup ini. Semua kekayaan-nya di belanjakan pada perjuangan membebaskan bangsanya dari kedhaliman Penjajahan orang orang kalian.

Kami orang Acheh yang sadar dan memahami bagai mana sepak terjang musuh, mengenali betul bagaimana kepemimpinan beliau. Jangankan Wali kami sendiri dari tanah Rencong, Pemimpin kalian yang Dhalim jauh di Jakarta mampu kami pahami mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Sebaliknya kalian salah kaprah, yang baik kalian katakan buruk yang buruk kalian kata kan baik.

Persoalannya otak kalian sudah penuh dengan singkong. Otak kalian sudah penuh dengan racun Snough Houghronye, Pancasila dan "Hikayat Musang Wahabi Saudi Arabia". Bagaimana mungkin mampu melihat Ayat ayat Allah lagi (QS,56: 79)

Semua negara negara yang Munafiq/Hipokrit pasti dhalim, sememangnya mereka mencatut Islam untuk mengelabui rakyatnya dan peranan tersebut dimainkan Bal'am-Bal'am (Badut-badut yang menem patkan posisi Ulama).

Makanya kenapa Saudi Arabia, Mesir, Malaysia, Brunai dan negara-negara yang lainnya membela Hindunesia dalam kompliknya dengan Acheh Sumatra. Padahal antara Hindunesia dan Acheh Sumatra jelas sekali sebagai Penindas dan yang tertindas. Namun Negara negara Arab sekuler itu tetap saja memihak kepada Penindas itu sendiri, apakah mereka itu buta?.

Memang mereka tidak buta mata kepalanya, namun mereka buta mata hati. Hal ini disebabkan begitu lamanya mereka bersekongkol dalam system dhalim dan munafiq. Justru itulah orang nonMuslim jadi salah sangka terhadap Islam itu sendiri disebabkan yang teraplikasi di dunia sekarang ini bukan Islam benaran tapi Islam Palsu (munafiq/hipokrit).

Penting untuk anda ketahui bahwa Islam tidak akan terpelihara kemurniannya tampa memiliki Power (System Islam) itu sendiri. Dunia arab sekarang bukan dunia arab versi Rasulullah tapi versi Abu Sofyan, Abu Lahab dan Abu Jahal, camkan itu.

Andaikata dunia arab sekarang versi Rasulullah sudah dulu Israel tergasak ke Laut Mati, namun mereka (baca pemimpin pe mimpin arab) sama dhalimnya dengan Yahudi itu sendiri.

Bagaimana mungkin dikatakan seseorang itu pembela Islam sementara pada waktu yang sama dia juga memfungsikan diri sebagai pembela pemimpin dhalim dan systemnya. Bagaimana mungkin seseorang dikata kan penyayang/prikemanusiaan sementara orang tersebut dalam sepak-terjangnya bersekongkol dengan pembunuh, penzina, pencuri berdasi (baca, Sukarno, Suharto, Gusdur, Megawati dan yang akan muncul sebentar lagi).

Billahi fi sabililhaq

Muhammad Al Qubra

acheh_karbala@yahoo.no
Sandnes, Norwegia.
----------