Stockholm, 23 Juli 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SUMITRO MUNAFIK & BIADAB MENDUKUNG & MENYOKONG TNI/POLRI MEMBUNUH RAKYAT MUSLIM ACHEH
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

SUMITRO MEMANG BIADAB & MUNAFIK MENDUKUNG & MENYOKONG TNI/POLRI MEMBUNUH RAKYAT MUSLIM ACHEH

"Wah pak Husaini begitu beraninya anda menuduh kami sebagai kaum munafik, kafir dll hanya berdasarkan diskusi disini.? Anda telah melangkahi maha Tahu dan Maha Besar Allah SWT. Anda dan saudara Ahmad jelas-jelah menuduh kafir dan munafik sesorang bahkan menyebut namanya lagi apakah anda begitu tahunya bahkan melebihi Allah SWT ? Semoga Allah mengampuni kita semua." (Sumitro, mitro@kpei.co.id ,Fri, 23 Jul 2004 08:54:55 +0700)

Baiklah Sumitro di Jakarta, Indonesia

Sumitro apa yang dikatakan saudara Husaini Daud memang benar. Kalian itu munafik. Mengapa ? Karena pertama, kalian jelas-jelas tidak meyakini sepenuh hati dan tidak mau menjalankan sepenuh hati tanpa membangkang apa yang terkandung dalam ayat 44, 45, 47 surat Al-Maidah. Kedua, kalian tidak bisa memberikan fakta, bukti, sejarah dan hukum yang bisa memperkuat dan membenarkan kejahatan Soekarno sebagai Presiden RIS menelan, mencaplok, menduduki dan menjajah Negeri Acheh pada tanggal 14 Agustus 1950 dan diteruskan oleh RI yang menjelma jadi NKRI sejak 15 Agustus 1950 dan dipertahankan sampai sekarang ini. Ketiga, kalian Sumitro Cs terus dengan cara membabi buta mendukung dan menyokong penuh TNI/POLRI yang membunuh dan membantai rakyat muslim Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara kafir Pancasila.

Jadi, wajar dan masuk akal kalau saudara Husaini menulis: "Bagaimana mungkin berdebat tentang system Thaghut dengan orang yang mempertahankan system tersebut secara membabi buta, khususnya orang-orang seperti Sumitro, Rokhmawan dan banyak lagi yang lainnya. Bagaimana mungkin kita berdebat tentang penjajah dengan orang orang yang bersekongkol dalam system penjajah, namun tidak pernah mengaku sebagai penjajah. Bagaimana mungkin kita berdebat tentang penindasan dengan orang orang yang bersekongkol dalam proses penindasan. Bagaimana mungkin kita berdebat dengan orang orang munafiq, sementara mereka tidak pernah mengaku munafiq. Bukankah justru orang munafiq yang lebih berbahaya terhadap Islam dibandingkan golongan yang lainnya." (Husaini Daud, 22 Juli 2004)

Memang benar apa yang dikatakan oleh saudara Husaini Daud itu. Lihat saja itu Sumitro mempertahankan sistem thaghut pancasila setengah mati sampai mau mengorbankan jiwa raganya demi sistem thaghut pancasila dan menyokong penuh pembunuhan yang dilakukan TNI/POLRI terhadap rakyat muslim Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila.

Kalian Sumitro memang dengan menyokong dan mendukung penuh TNI/POLRI membunuh rakyat muslim Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila, untuk terus menduduki dan menjajah Negeri Acheh, itu sudah menunjukkan tanda dan gambaran bagaimana kalian Sumitro sebagai pendukung dan penyokong TNI/POLRI adalah termasuk salah seorang yang munafik, biadab dan melanggar dasar hukum internasional dan dasar hukum nasional.

Aalasan apa lagi yang Sumitro bisa kemukakan dimimbar bebas ini untuk mempertahankan kemunafikan, kebiadaban, keganasan TNI/POLRI yang membantai dan membunuh rakyat muslim Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara kafir Pancasila.

Bagaimana tidak munafik itu pasukan dan pimpinan TNI/POLRI, mengaku muslim tetapi disumpah untuk taat dan setia kepada thaghut pancasila. Itu sama saja dengan Endriartono Sutarto dan Ryamizard Ryacudu. Mereka berdua pendukung berat pancasila hasil kutak-katik Soekarno penipu licik dan penjajah Negeri Acheh.

Kemudian itu Ahmad Sudirman pergi ke Mesir. Tetapi karena tangan Jenderal Soeharto itu memang panjang, dan itu hasil kutak-katik pancasila-nya Soeharto kena gebuk Ahmad Sudirman, maka itu tangan kanan Soeharto di Mesir, Ferdi Salim dan Noer Hassan Wirajuda disuruh menjegal Ahmad Sudirman. Tetapi, usaha mereka Soeharto, Ferdi Salim, dan Noer Hasan Wirajuda di Mesir gagal Total, walaupun didukung oleh pemerintahan Anwar Sadat waktu itu.

Jadi apa yang ditulis oleh saudara Husaini Daud tentang Ahmad Sudirman memang benar adanya. Ahmad Sudirman berhijrah dari Negara Pancasila masuk Negara Fir'aun Mesir keluar lagi masuk ke Kerajaan Swedia yang mau menerima Ahmad Sudirman dan keluarga. Karena Pemerintah Negara Fir'aun Mesir telah bekerjasama dengan Pemerintah Negara Pancasila Soeharto untuk menangkap Ahmad Sudirman di Mesir.

Soeharto dan Anwar Sadat sama saja, itu kedua-duanya Fir'aun modern. Yang satu di Negara Pancasila, Soeharto mempertahankan sistem thaghut pancasila yang sudah dikutak-katiknya sendiri. Di Mesir Anwar sadat juga mengkutak-katik ideologi non-Islamnya, ideologi non-Islam model pancasila.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

From: Sumitro mitro@kpei.co.id
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, Serambi Indonesia <serambi_indonesia@yahoo.com>, Aceh Kita <redaksi@acehkita.com>, ahmad jibril <ahmad_jibril1423@yahoo.com>, balipost <balipost@indo.net.id>, waspada <newsletter@waspada.co.id>, PR <redaksi@pikiran-rakyat.com>, Pontianak <editor@pontianak.wasantara.net.id>, Hudoyo <hudoyo@cbn.net.id>, JKT POST jktpost2@cbn.net.id
Cc: husaini54daud@yahoo.com, Sumitro <mitro@kpei.co.id>,ahmad@dataphone.se
Subject: RE: HUSAINI DAUD: SUMITRO, ROKHMAWAN, YUSA & HUBADMIN SESAT & MUNAFIK DEMI BELA PENJAJAH NEGARA KAFIR RI DENGAN SYSTEM THAGHUT-NYA
Date: Fri, 23 Jul 2004 08:54:55 +0700

Wah pak Husaini begitu beraninya anda menuduh kami sebagai kaum munafik, kafir dll hanya berdasarkan diskusi disini.? Anda telah melangkahi maha Tahu dan Maha Besar Allah SWT. Anda dan saudara Ahmad jelas-jelah menuduh kafir dan munafik sesorang bahkan menyebut namanya lagi apakah anda begitu tahunya bahkan melebihi Allah SWT ? Semoga Allah mengampuni kita semua.

Terus "Bagaimana mungkin kami berdakwah kepada sontoloyo-sontoloyo itu, kami sudah duluan ditangkap serigala-serigala itu sebelum kami berbicara, makanya Ustaz Sudirman terpaksa Hijrah keluar negri dan di mimbar yang bebas beginilah dia berdakwah keseluruh pelosok dunia, malah bukan hanya ke Hindunesia Jawa. Dan dakwahnya tidak pernah rugi kendatipun mendapat hinaan dari kalian sontoloyo-sontoloyo Jawa" (Husaini, 22 Juli 2004)

Sebagai Ulama sejati tidak ada itu yang namanya takut..dan kalaupun anda berdakwah untuk merubah suatu kesalahan dari umat ataupun peraturan pemerintah maka banyak cara yang harus dilakukan tanpa bisa disentuh oleh kekeuasaan. Nyatanya banyak ulama2 disini yang berusaha ( berjuang) merubah kesalahan2 tersebut dengan cara2 halus dan sudah kelihatan hasilnya sedikit-demi sedikit seperti aa Gyem dll. Tapi anda meyatakan bahwa sebelum berbicara anda telah ditangkap ...loh apa emang anda pernah melakukan itu untuk Islam disini? saya belum pernah tuh dengar sejarah anda berdak'wah terus mau ditangkap oleh Soeharto. Jangan mengada..ada bang. Terus kata anda makanya "ustaz" ahmad sudirman terpaksa berhijrah keluar negeri ha ha ha (saya sampai ngakak membacanya) Husaini anda tahu sejarah kenapa Ahmad ke luar negeri? tanya dulu tuh sama si Ahmad berani-beraninya anda mengatakan bahwa si Ahmad terpaksa berhijrah keluar negeri terpaksa berhijrah ? sontoloyo ! tuh khan begitu gampangya anda menilai sesorang Ahmad hanya berdasar manis dan indahnya kata - kata dia di mimbar ini terus anda menyanjung setinggi langit pakai julukan Ustaz lagi? Begitu juga begitu gampangnya anda menuduh saya, Rokhmawan, Yusa , Hubadmin dll sebagi kaum kafir, sesat, munafik dll berdasar pandangan anda terhadap diskusi di mimbar ini ? istigfarlah hai Husaini anda sudah tahukan hukumnya orang yang berani menuduh kafir seseorang pada hal hanya Allah Yang Maha Tahu segalanya?

Semoga Allah SWT mengampuni kita semua, amin.

Sumitro

Jakarta, Indonesia
----------

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
ahmad.swaramuslim.net

Sandnes, 22 Juli 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SUMITRO, ROKHMAWAN, YUSA & HUBADMIN SESAT & MUNAFIK DEMI BELA PENJAJAH NEGARA KAFIR RI DENGAN SYSTEM THAGHUT-NYA
Husaini Daud Sp
Sandnes - NORWEGIA.
 

SUMITRO, ROKHMAWAN, YUSA, HUBADMIN ITU SYSTEM THAGHUT PANCASILA MEMBAWA KALIAN MUNAFIK DAN SESAT MENGANGGAP INDONESIA HANCUR HANCURLAH ISLAM

Andaikata kalian perhatikan tulisan-tulisan Ustaz Ahmad Sudirman dan juga dari Muhammad Al Qubra serta dari yang lain lainnya pertanyaan kalian itu sudah terjawab, tapi sepertinya kalian ini tidak memahami apa yang sudah diutarakan itu semua.

Saya kira sebaiknya kalian telusuri kembali tulisan-tulisan yang saya maksudkan. Andaikata saya tidak berfikir bahwa jawaban ini dapat berguna untuk pengamat yang mau berafala ta'qilun dan afala yatazakkarun, untuk apa kalau hanya menambah bingung kalian, soalnya kalian nampaknya bukan model untuk diajak berdebat.

Bagaimana mungkin berdebat tentang system Thaghut dengan orang yang mempertahankan system tersebut secara membabi buta, khususnya orang-orang seperti Sumitro, Rokhmawan dan banyak lagi yang lainnya.

Bagaimana mungkin kita berdebat tentang penjajah dengan orang orang yang bersekongkol dalam system penjajah, namun tidak pernah mengaku sebagai penjajah.

Bagaimana mungkin kita berdebat tentang penindasan dengan orang orang yang bersekongkol dalam proses penindasan.

Bagaimana mungkin kita berdebat dengan orang orang munafiq, sementara mereka tidak pernah mengaku munafiq. Bukankah justru orang munafiq yang lebih berbahaya terhadap Islam dibandingkan golongan yang lainnya.

Dalam Al Qur'an surah Al Qarah, informasi khusus tentang kafir hanya dua ayat (QS,2:6-7) sedangkan orang munafiq sampai 13 ayat (QS,2:8-20) dan masih dikhususkan satu surah lagi yaitu surah Al Munafiqun (QS,63:1-8) serta masih diulang-ulang lagi diberbagai surah yang lainnya.

Orang-orang munafiq tidak mengaku melakukan kerusakan ketika mereka membuat kerusakan, tidak pernah mengaku dhalim ketika berbuat dhalim, menganianya, mencuri, merampok, merampas, memperkosa, menindas, membunuh dan menjajah. Kesemuanya itu malah mereka tuduhkan kepada korban itu sendiri, betapa kejinya.

Lihatlah sepak terjang orang orang yang bersekongkol dalam system Hindunesia penja ah, masih saja mereka menuduh bangsa Acheh Sumatra, Papua dan Maluku yang ber salah, betapa kejinya.

Korban yang disalahkan, bukankah lebih tepat kita katakan mereka adalah monyet-monyet tengik, bukan manusia. Sebahagian besar dari anggota TNA terdiri dari anak orang orang Acheh yang orang tua mereka telah dibunuh, setelah dianianya oleh basyar-basyar itu (baca makhluk yang antythesis terhadap manusia).

Belum jelaskah buat kalian yang masih bersekongkol dalam system Penjajah Hindunesia Jawa itu. Masihkah kalian menganjurkan agar kami tidak melawan kalian seperti sontoloyo-sontoyo Jawa dulu saat dibredili tentera KNIL Belanda.

Bukankah kalian sudah mewarisi wataknya sekarang sebagaimana dikatakan saudara Umar Puteh: The black Dutchmen, si Belanda Hitam, malah sikap kalian lebih keji dari Belanda itu sendiri.

Masihkah kalian menganjurkan untuk mengajari ilmu agama kepada orang orang yang bersekongkol dalam system penjajah. Masihkah kalian menganggap Hindunesia, mayoritas penduduk nya Islam ? Islam yang bagaimana? Kalau mayoritas, penduduk Hindunesia Islam, NII lah yang exsis di kepulauan Melanesia dan Achehpun mustahil dijajah sejak dulu sampai sekarang ini. Mayoritas penduduk Hindunesia sekarang terdiri dari basyar-basyar, malah bukan manusia apalagi Islam.

Masihkah kalian bertanya apa itu Aqidah, sudah berapa lama kamu menganggap diri sebagai orang Islam namun sampai sekarang masih belum tau apa itu Aqidah. Bagai mana mungkin kalian dapat memahami aqidah, sementara kalian masih saja berse kongkol dalam system Thaghut Hindunesia Penjajah yang Munafiq lagi.

Sudah penjajah tidak mengaku lagi. Kalau kalian jujur tentu tak perlu kalian tanyakan sudah banyak sekali kami kemukakan lewat tulisan tulisan di mimbar bebas ini, namun kalian olok-olok, pura pura bertanya seperti Rokhmawan yang pada mulanya bertanya pada Ustaz Ahmad Sudirman, tapi akhirnya dia melawan dan bahkan menghinanya dengan kata kata yang tidak layak dialamatkan kepadanya.

Di mulut kalian seringkali keluar kata kata "maaf". Apa artinya maaf kalau kita tak benar Aqidahnya. Kan sama persis seperti TNI/POLRI yang selalu meminta maaf dalam setiap pidatonya di depan orang orang Acheh yang tidak berdaya membantah kata kata bohong "serigala serigala" itu pakai Istilah Ali Syariati, Idiolog Republik Islam Iran. Kalau begitu caranya penuhlah dunia itu dengan kata kata "maaf".

Hai Sumitro cs!

Kalian menganggap agama itu hanya hablum minallah, membebaskan kaum duafa seolah olah bukan agama, padahal disitulah terletak kuci pintu syurga dan itulah kerja utamanya para Rasul di planet Bumi ini.

Bagaimana mungkin kami berdakwah kepada sontoloyo-sontoloyo itu, kami sudah duluan ditangkap serigala-serigala itu sebelum kami berbicara, makanya Ustaz Sudirman terpaksa Hijrah keluar negri dan di mimbar yang bebas beginilah dia berdakwah keseluruh pelosok dunia, malah bukan hanya ke Hindunesia Jawa. Dan dakwahnya tidak pernah rugi kendatipun mendapat hinaan dari kalian sontoloyo-sontoloyo Jawa.

Kemenangan itu ada dua tempat yaitu kemenangan dunia dan kemengan Akhirat. Bagi orang orang Islam sejati, kemenangan Akhiratlah yang terpenting, namun kedua duanya harapan kami. Justru itulah Allah menuntut untuk diperjuangkannya. Andaikata tidak seorangpun yang beriman lewat lidah nabi Nuh, tetap saja dia bertempat dalam syurga sebagaimana Nabi Muhammad yang berhasil Dunia dan Akhirat. Sebab bagaimana mungkin kita hidup ditengah tengah orang orang munafiq macam kalian, dapat berhasil dakwahnya buat orang orang yang sudah "kenyang makan Singkong" pakai istilah Muhammad Al Qubra.

Hai Sumitro cs!

Mengobarkan perang untuk melawan kaum yang dhalim (baca hindu nesia Jawa Penjajah) adalah anjuran Allah sendiri. Disini saja kalian sudah murtad hukumya, masih juga berjingkrak jingkrak untuk mengaku diri sebagai orang Islam, bagaimana mungkin memenuhi permintaan kalian untuk berdakwah kepada orang orang Hindunesia Jawa, Islam versi Sumitro cs. Kalau pemimpin kaum dhuafa Muncul (baca Tgk Hasan Muhammad di Tiro) untuk melawan kaum yang dhalim (baca Penjajah Hindunesia Jawa Thaghut), barulah terbukanya pin tu Syahid.

Jadi orang-orang yang dianianya dan dibunuh serigala serigala yang berlevelkan TNI/POLRI adalah syahid-syahid, bukan korban. Mereka itu adalah orang orang yang kalah didunia namun menang diakhirat. Disinilah maknanya motto saya: "Yang menang belum tentu benar, yang benar pasti menang" (lihat kembali tulisan Drs. Husaini Daud dalam melawan Husaini Bal-am di Acheh). Yazid bin Muawiyah menang dalam perang Karbala, tapi dia kalah di akhirat (masuk neraka), sedangkan Hussein bin Ali kalah dalam perang tersebut namun dia menang di Akhirat (masuk Syurga). Pada saat Hussein bersama 73 sahabatnya yang setia serta seluruh ke luarga (seluruh isteri dan anak anak mereka) meninggalkan haji untuk pergi ke Karbala, Ibnu Abbas mengusulkan agar mengurungkan niatnya, namun Hussein menjawab sudah merupakan keputusan yang disampaikan Rasulullah dalam mimpinya. Apa pesannya itu, tanya Ibnu Abbas. Maaf itu rahasia jawab Hussein Sebelum Hussein syahid, dia membuka rahasia mimpinya itu bahwa Rasulullah saw mengatakan kepadanya melalui pertempuran di Karbala-lah kamu mendapat kedudukan sebagai Ketua pemuda di Syurga.

Saya yakin semua orang Islam mengetahui tentang Hadist yang menyatakan Hussein sebagai ketua pemuda di Syurga.

Hal seperti diatas perlu saya kemukakan mengingat masih banyaknya orang orang yang keliru melihat korban kedhaliman dimana-mana. Orang orang seperti Sumitro cs sebetulnya bukan orang yang kita ajak berdebat, andaikata mereka jujur hendak memahami Islam tentu tidak demikian sikapnya terhadap Ustaz Ahmad Sudirman.

Betapa kelirunya mereka dalam memahami realita. Dikira kehancuran Hindunesia adalah kehancuran Islam, lalu dikambing hitamkan Amerika. Kan betul orang seperti Sumitro cs sebetulnya harus dibawa ke rumah sakit jiwa sebelum berdebat dengan Ustaz Ahmad Sudirman.

Bagaimana mungkin dia dapat me mahami realita sebelum "singkong" dikeluarkan dulu dalam kepalanya.

Billahi fi sabililhaq

Husaini Daud Sp

husaini54daud@yahoo.com
Sandnes, Norwegia
----------

From: Sumitro <mitro@kpei.co.id>
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, Serambi Indonesia <serambi_indonesia@yahoo.com>, Aceh Kita <redaksi@acehkita.com>, ahmad jibril <ahmad_jibril1423@yahoo.com>, balipost <balipost@indo.net.id>, waspada <newsletter@waspada.co.id>, PR <redaksi@pikiran-rakyat.com>
Cc: husaini54daud@yahoo.com, ahmad@dataphone.se
Subject: RE: HUSAINI DAUD: SUMITRO TERUS MAKIN TERSUNGKUR KEDALAM SYSTEM THAGHUT PANCASILA
Date: Thu, 22 Jul 2004 08:33:17 +0700

"Saudara-saudara sekalian saya salut akan saudara2 yang banyak sekali mencantumkan Ayat Al-Qur'an dan Hadist disini untuk menguatkan argumen anda sekalian bahkan ada yang nyata2 dipanggil ustaz seperti Ahmad Sudirman sang pelarian itu.

Demikian juga yang lainnya, Husaini Daud, Omar dll kalau memang anda ahli kitab dan paham betul tentang agama Islam sebenarnya. Mengapa anda tidak manfaatkan itu untuk mendidik umat Indonesia yang kata anda sekalin sebagai kafir? Itu akan lebih mulia di sisi Allah SWT dari pada anda mengobarkan semangat perang bukan? Rakyat Indonesia adalah sebagian besarnya moeslim dan masih perlu dididik dan dibina serta diarahkan sehingga benar2 menjadi moeslim yang beriman, dengan sendirinya akan berakhir pada kesadara untuk merubah sesuatu yang keliru yang ditetapkan oleh pemerintah. Bukankah itu lebih mulia daripada anda mengobarkan perang yang akibatnya kalian tahu sendiri korbannya adalah rakyat yang tidak berdosa sementara kalian yang pembesar2 atau pemimpin2 malah asyik bersenang-senang.

Lantas apakah kalian akan berkata Sumitro percuma mendidik rakyat Indonesia yang kafir karena mereka telah tertutup hatinya dll sebagainya.? Sebaiknya jangan ada pikiran seperti itu karena sebagai ulama WAJIB untuk merubah sesuatu yang tidak baik menjadi baik. Kalaupun dulunya Soekarno menetapkan pancasila sebagai dasar negara maka yang salah siapa ? Soekarno ? Saya rasa tidak bisa kita melimpahkan semua kesalahan itu kepada Soekarno tapi para pemimpin2 moeslim yang intinya adalah ISLAM juga salah kenapa tidak maksimal memperjuangkan syariah Islam dulunya.

Jadi pancasila kalau memang salah dalam mata Islam maka kesalahan ada pada kedua belah pihak.

Dengan demikian mari kita benahi diri kita apakah tujuan kita akan menguntungkan Islam kelak atau malah sebaliknya. Yang saya takutkan sekarang ini adalah berhasilnya para kapitalis (Amerika) yang punya agen2 diberbagai kelompok seperti GAM menghancurkan Indonesia yang berimbas kepada hancurnya dunia Islam. Kenapa Indonesia hancur maka hancurlah Islam? Karena Indonesia merupakan negara yang penduduknya paling besar moeslimnya. Dengan hancurnya Indonesia maka Islam akan terpecah dan tercerai berai dengan demikian semakin gampang bagi mereka untuk menghancurkan Islam. Apakah itu tujuan kalian ? semoga tidak."

Sumitro

mitro@kpei.co.id
Jakarta, Indonesia
----------