Stockholm, 25 Juni 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SUMITRO KALAU BICARA SEBAGIAN BESAR HANYA CERITA GOMBAL
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

SUMITRO HARUS SADAR BAHWA SETIAP YANG SAUDARA TULIS ITU SEBAGIAN BESAR HANYALAH CERITA ISAP JEMPOL DAN GOMBAL

"Saudara Ahmad menyatakan : "Selanjutnya anggapan saudara Sumitro: "Para pemimpin lapangan mereka ini adalah para sipil maupun meliter asal Aceh yang dikenai hukuman indisiplin serta dipecat karena berbagai macam hal serta para penganggur2 yang dimanfaatkan oleh aktor intelektual GAM yakni Hasan Tiro dkk tersebut. (mereka inilah yang dilatih khusus untuk menjadi pemimpin di lapangan seperti dilatih di Lybia, Afganistan, Malaysia, dll)" Saudara Ahmad Anda ini benar-benar pembohong! anda menyatakan bahwa GAM tidak pernah berlatih di Lybia Tapi Panglima GAM Abdullah Syafe'i justru yang mengakuinya. Justru anda ini yang asal cuap-cuap enggak karuan. Anda tahu enggak sich. Anggota GAM yang dilatih di Lybia itu pada tahun 1997-1999 itu lebih dari 600 orang Ahmad, ahmad, anda sadarlah bahwa lama2 kebohongan anda itu terungkap sendiri karena sudah semakin numpuk tuh kebohongan jadi tumpah dech.!" (Sumitro , mitro@kpei.co.id , Fri, 25 Jun 2004 08:51:26 +0700)

Baiklah saudara Sumitro di Jakarta, Indonesia.

Bagaimana saudara Sumitro, ketika Ahmad Sudirman bertanya: "apakah memang ada sekarang itu latihan militer bagi rakyat Acheh di Malaysia, Afghanistan, dan Lybia ?. Saudara Sumitro, janganlah membuat cerita macam-macam dengan berbagai kebohongannya."

Dijawab pula dengan : "Saudara Ahmad Anda ini benar-benar pembohong! anda menyatakan bahwa GAM tidak pernah berlatih di Lybia Tapi Panglima GAM Abdullah Syafe'i justru yang mengakuinya. Justru anda ini yang asal cuap-cuap enggak karuan. Anda tahu enggak sich. Anggota GAM yang dilatih di Lybia itu pada tahun 1997-1999 itu lebih dari 600 orang Ahmad, ahmad, anda sadarlah bahwa lama2 kebohongan anda itu terungkap sendiri karena sudah semakin numpuk tuh kebohongan jadi tumpah dech"

Saudara Sumitro itu cerita sudah diketahui umum, 5 tahun yang lalu, dan sudah dijelaskan oleh almarhum pejuang Acheh Abdullah Syafe'i. Dimana semua rakyat di RI sudah mengetahuinya.
Justru saya pertanyakan adalah : "apakah memang ada sekarang itu latihan militer bagi rakyat Acheh di Malaysia, Afghanistan, dan Lybia ?."

Yang saya pertanyakan adalah "waktu sekarang", bukan waktu 5 tahun yang lalu. Itu cerita sudah bukan rahasia lagi.

Mengapa saya bertanya demikian, karena saudara Sumitro telah seenak udelnya melibatkan nama Negara Malaysia dan Afghanistan dan Lybia waktu sekarang.

Mana itu buktinya Negara Malaysia dan Afghanistan dipakai tempat berlatih oleh ASNLF atau GAM , atau juga Lybia waktu sekarang ?

Saudara Sumitro, kalau mau menulis, di mimbar bebas ini harus dipikirkan dahulu, jangan asal cuap, otak kosong.

Karena yang saya perhatikan saudara Sumitro ini dari dulu kerjanya berbohong saja. Sebagian besar tidak ada buktinya, kecuali asal tulis dan cuap saja.

Coba pikirkan, dengan menuduh Negara Malaysia dan Afghanistan tempat latihan ASNLF atau GAM tanpa ada bukti yang jelas dan benar. Kalau dibaca oleh orang yang tidak mengetahui persoalan, dipikirnya benar.

Jadi, saudara Sumitro, kalau mau menjawab dan memberikan komentar atas tulisan Ahmad Sudirman harus benar-benar dibaca dengan teliti. Karena kalau tidak, akhirnya akan menjadi senjata makan tuan.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

Cc: Sumitro <mitro@kpei.co.id>, ahmad@dataphone.se
Subject: RE: SUMITRO ITU AKAR UTAMA KONFLIK ACHEH DIMASUKKAN RI KE DALAM PETI BESI
Date: Fri, 25 Jun 2004 08:51:26 +0700

Saudara Ahmad menyatakan :
"Selanjutnya anggapan saudara Sumitro: "Para pemimpin lapangan mereka ini adalah para sipil maupun meliter asal Aceh yang dikenai hukuman indisiplin serta dipecat karena berbagai macam hal serta para penganggur2 yang dimanfaatkan oleh aktor intelektual GAM yakni Hasan Tiro dkk tersebut. (mereka inilah yang dilatih khusus untuk menjadi pemimpin di lapangan seperti dilatih di Lybia, Afganistan, Malaysia, dll)

Nah, inipun cerita gombal yang tidak menentu. Siapa yang memecat dan siapa yang memberikan hukuman? Apakah pihak musuh RI atau siapa ?. Kalau pihak RI jelas itu adalah pihak yang mengobarkan perang dan memang ingin menghancurkan ASNLF atau GAM.

Kemudian lagi itu masalah latihan, apakah memang ada sekarang itu latihan militer bagi rakyat Acheh di Malaysia, Afghanistan, dan Lybia ?. Saudara Sumitro, janganlah membuat cerita macam-macam dengan berbagai kebohongannya."

Saudara Ahmad......ANDA INI benar-benar PEMBOHONG ! anda menyatakan bahwa GAM tidak pernah berlatih di Lybia...tapi panglima GAM abdullah syafe'i justru yang mengakuinya....justru anda ini yang asal cuap-cuap enggak karuan. Anda tahu enggak sich...anggota GAM yang dilatih di Lybia itu pada tahun 1997 -1999 itu lebih dari 600 orang .....Ahmad..ahmad....anda sadarlah..bahwa lama2 kebohongan anda itu terungkap sendiri karena sudah semakin numpuk tuh kebohongan jadi tumpah dech.......!

Sumitro

mitro@kpei.co.id
Jakarta, Indonesia
----------

Rilis Serambi Selasa, 30 November 1999
Serambi-Jakarta

Tgk Abdullah Syafei, Panglima Perang Gerakan Aceh Merdeka (GAM), mengakui keterlibatan
Lybia dalam pelatihan militer pasukan GAM, sedang senjata yang dipakai dibeli dari negara lain.
Dengan penegasannya itu, apa yang dikatakan wakil pemerintah Lybia bahwa negaranya tidak terlibat, terbantahkan. Pernyataan itu diungkap Abdullah Syafei dalam dialog Jakarta Pagi Ini RRI Pro2FM Jakarta, Senin. Isu keterlibatan Libya dalam GAM telah muncul sejak gerakan itu menguat akhir-akhir ini. Namun Libya menyatakan bantahannya atas isu itu. Saat seminar bertajuk

"Pemerintahan Merdeka, Referendum atau Otonomi Aceh" di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Sabtu (27/11), mantan Mendagri Libya, Prof Dr Mehdi M Endres, dan anggota Komite Gerakan Revolusi Libya Dr Omar Abu Jenah, membantah Libya mempersenjatai pasukan GAM. Pernyataan itu bertolak belakang dengan pengakuan Abdullah Syafei yang menyatakan adanya keterlibatan Libya dalam GAM melalui pelatihan militer.

"Kami tidak menerima senjata dari bangsa lain termasuk Libya. Tentang latihan di Libya memang ada. Itulah kelihaian politik kami menyembunyikan perjuangan yang tidak segera jelas
memberi didikan militer di Libya," katanya.

Ia menegaskan, latihan militer di Libya itu pasti ada. Sedangkan persenjataan yang mereka miliki
dibeli dari pihak lain yang uangnya diperoleh dari sumbangan dan gotong royong. "Kami beli senjata di negara lain dengan uang kami," katanya. Saling membantah Sementara itu, Sekjen GAM Teuku Don Zulfahri dalam acara yang sama menyatakan, meskipun Hasan Tiro tetap diakui sebagai pimpinan GAM, tetapi karena kondisi fisiknya yang sudah memburuk, maka telah disepakati pembentukan Majelis Pemerintahan (MP) yang terdiri atas 11 tokoh GAM.

Dengan pembentukan MP, posisi Hasan Tiro telah disepakati sebagai simbol dari perjuangan GAM. "MP dibentuk atas dasar wali kurang sehat, wali tidak mampu lagi menjalankan
Tugas negara," katanya. Menurut dia, anggota MP adalah para senior GAM seperti Dr Husaini, Teuku Daud Paneuh dan Teuku Idris Mahmud. Ia menolak anggapan dibentuknya MP sebagai cara menyingkirkan Hasan Tiro secara halus karena kedudukan Hasan Tiro tetap diakui.

Sekjen GAM ini secara terbuka mengemukakan bahwa kondisi fisik dan kondisi pikiran Hasan Tiro yang sudah berusia 75 tahun memprihatinkan. "Ini kan sebenarnya nggak enak, kalau dibongkar ini memalukan tetapi saya rasa ini sudah waktunya rakyat Aceh menyadari bahwa wali sudah tidak
mampu," katanya. Pernyataan Zulfahri itu dibantah keras oleh Teuku Abdullah Syafei. "MP itu
gerakan untuk memecah GAM yang dimotori TNI. Gerakan itu tidak sah," katanya. Ia menegaskan, gerakan itu bukan dilakukan oleh anak-anak, tetapi orang-orang gila dan orang-orang amnesia. "MP itu gerakan bohong dan gila," katanya. Berbeda dengan pernyataan Zulfahri yang siap berunding dengan pemerintah, Abdullah Syafei menegaskan, pihaknya tidak akan berunding dengan Pemerintah Indonesia. "Yang bersalah adalah Belanda. Kalau mau berdamai dengan Belanda, sedangkan perundingan dilakukan dengan PBB," katanya.

Ia membantah, kondisi fisik Hasan Tiro sudah lemah dan tidak memiliki kamampuan untuk mengendalikan perjuangan. "Itu propaganda, bohong. Saya baru bertelepon dengan wali negara (Hasan Tiro)," katanya. Kondisi fisik dan ingatan Hasan Tiro, kata Abdullah Syafei, juga masih kuat dan tajam.(ant)
----------