Stockholm, 17 juni 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SUMITRO & TATI ITU RI PANDAINYA HANYA MEMBELOKKAN MASALAH PENJAJAHAN KE TERORIS
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

SUMITRO & TATI HARUS TAHU ITU PIHAK PEMERINTAH RI PANDAINYA HANYA MEMBELOKKAN MASALAH PENJAJAHAN KE TERORIS

"Ahmad, anda boleh bangga dengan argumen2 dan pendapat serta kepintaran anda tapi anda lupa bahwa korban dari anda dan GAM sudah terlalu banyak dan korban2 itu adalah rakyat sipil yang tidak berdosa dan kebanyakan adalah moeslim. Anda akan mempertanggung jawabkannya di akherat kelak karena Hanya Allah yang tahu mana yang benar dan mana yang salah dan Anda serta GAM bukan malaikat yang serba tahu ..bagaimana mungkin anda begitu yakinnya dalam pihak yang benar padahal anda hanya manusia biasa...? bagaimana anda yakin kebenaran itu ada pada anda sehingga anda dan GAM semena-mena membunuh rakyat yang tak berdosa ! HUS ! anda jangan lantas menyatakan bahwa bukan GAM yang membunuh tapi TNI , megawati, sukarno dll. Itulah arogan dan egoisnya anda karena seperti yang Tati katakan mata hati anda telah tertutup yang ada adalah hati binatang." (Sumitro , mitro@kpei.co.id , Thursday, June 17, 2004 8:24 AM)

"Saya juga minta kepada teman2 baik yg di Indonesia maupun yg diluar negri sana, bila negara-negara lain percaya dg koar-koarnya HasanTiro dg asisten pribadinya Ahmad Sudirman Cs (dkk), kita juga akan luruskan dg bukti2 yg kita miliki bahwa Aceh adalah miliknya NKRI dan bukan negara jajahan seperti yg dituduhkan si Akang Ahmad Ngeyel ini, begitu pula belum ada bukti sejarah kalau pemerintahan RIS menjajah negri Aceh dg mengirimkan bala tentara utk menundukkan aceh agar masuk kedalam wilayah RI." (Tati, narastati@yahoo.com ,Thu, 17 Jun 2004 00:40:40 -0700 (PDT))

Baiklah saudara Sumitro dan saudari Tati di Jakarta, Indonesia.

Pertama saya jumpai saudara Sumitro.

Dari isi email-email yang berisikan pandangan "Sedikit uraian mengenai Aceh", "wawancara Harian Serambi Indonesia dengan Siegel", wawancara Radio Nederland dengan Suhailuddin Sanusi Juangga Batubara, yang dikirimkan oleh saudara Sumaitro hari ini, Kamis, 17 Juni 2004, setelah saya baca dan analisa, ternyata akar utama konflik Acheh sedikitpun tidak diungkapkan keatas permukaan. Padahal akar utama konflik Acheh adalah yang dimulai oleh kebijaksanaan politik, pertahanan, keamanan, pendudukan, dan penjajahan di Negeri Acheh yang dijalankan oleh Presiden RIS Soekarno pada tanggal 14 Agustus 1950 dengan menetapkan Peraturan Pemerintah RIS No.21 tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah Propinsi dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.5 tahun 1950 tentang pembentukan Propinsi Sumatera-Utara, tanpa mendapat persetujuan, kerelaan, dan keikhlasan dari seluruh rakyat Acheh dan pemimpin Acheh.

Karena memang pihak RI dan juga pihak yang mendukung kebijaksanaan politik pendudukan dan penjajahan di Negeri Acheh tidak mampu memberikan dasar argumentasi yang jelas dan benar yang menyatakan bahwa Negeri Acheh itu milik RI, milik Soekarno, milik Megawati, dan milik NKRI, maka ketika muncul rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila, dialihkannya dari jalur akar utama konflik Acheh yakni penjajahan Negeri Acheh kepada jalur yang mengarah ke tindakan terorisme.

Coba perhatikan, apa yang dituduhkan oleh pihak RI terhadap para pejuang Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila dengan tuduhan peledakan bom di Bursa Efek Jakarta tanggal 13 September 2000. Yang menurut pihak RI fakta dan buktinya melibatkan petinggi ASNLF atau GAM yang ada di Stockholm, dan telah diserahkan kepada pihak Kejaksaan Stockholm, di Stockholm.

Tentu saja, tuduhan-tuduhan tersebut akan dibuktikan didepan pengadilan di Stockholm, seandainya pihak Kejaksaan di Stockholm mengajukan fakta dan bukti yang dituduhkan oleh pihak RI untuk diajukan kehadapan sidang pengadilan di Stockholm.

Persoalan sekarang adalah, memang sudah jelas dan terang, pihak RI yang terus ngotot mempertahankan Negeri Acheh yang ditelan, diduduki, dan dijajah oleh RI adalah bagian RI, tanpa dasar alasan yang kuat, baik dilihat dari segi fakta dan bukti, dasar hukum dan sejarah. Kecuali hanya mampu mempertahankan dengan kalimat "NKRI telah final".

Karena itu kita melihat kebijaksanaan politik RI dalam hal pendudukan dan penjajahan Acheh ini, yang telah dimanipulasi menjadi kebijaksanaan politik mempertahankan Negeri Acheh, seolah-olah Negeri Acheh adalah milik RI atau NKRI atau milik Soekarno atau milik Megawati.

Sehingga tidak heran, seperti saudara Sumitro dengan tidak segan-segan, walaupun pengetahuannya tentang sejarah Acheh dan sejarah pertumbuhan dan perkembangan Negara RI sangat minim, menyatakan:" tindakan itu merupakan sebagian kecil dari tindakan2 anarkis dari GAM dan merupakan gerakan yang GAM lakukan secara terorganisir berdasarkan apa yang mereka pelajari dari terorist2. Dan Lucunya lagi bom2 tersebut diledakan dengan alasan sahid. Anda tahu tidak siapa yang menjadi korban ? Di BEJ semua korban adalah para sopir dan satpam serta para pedagang yang kesemuanya merupakan rakyat biasa yang tidak tahu apa2 dan mereka semua adalah Moeslim. Saya waktu itu ada disana dan kebetulan kantor saya memang disana dan pada waktu terjadi ledakan semua pada panik dan saya turun ke lobby lewat tangga darurat (kebetulan saya di tower 2 dan yang meledak adalah tower 1) "

Nah, sangatlah jelas, bagaimana perjuangan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila dialihkan kepada tindakan teroris. Dengan memojokkan bahwa "GAM merupakan gerakan yang GAM lakukan secara terorganisir berdasarkan apa yang mereka pelajari dari terorist2".

Pemutar balikkan fakta, bukti, hukum dan sejarah mengenai penelanan, pencaplokan, pendudukan, dan penjajahan di Negeri Accheh yang dijalankan oleh pihak Soekarno dan penerusnya menjadi masalah terorisme, anarkis, separatis, pemberontakan. Itu semua merupakan fakta dan bukti kelemahan dan ketidak mauan serta ketidak inginan dari pihak RI untuk mengakui bahwa memang benar Negeri Acheh diduduki dan dijajah oleh RI..

Jadi, karena memang pihak RI yang telah menelan, mencaplok, menduduki, dan menjajah Negeri Acheh dan sekarang telah mengklaim bahwa Negeri Acheh milik NKRI, sehingga NKRI telah final, maka usaha yang dilakukan oleh RI adalah menggiring seluruh rakyat di RI untuk percaya bahwa perjuangan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila adalah merupakan gerakan separatis, pemberontakan, makar, teroris.

Inilah yang sampai detik ini dipropagandakan oleh pihak RI kepada seluruh rtakyat di RI. Tetapi, tentu saja bagi rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila semua propaganda yang dilancarkan oleh pihak RI tidak banyak pengaruhnya dan tidak akan melemahkan perjuangan untuk menentukan nasib sendiri dan untuk mencapai kemerdekaan dan mendapatkan kembali tanah tumpah darahnya yang telah ditelan, dicaplok, diduduki, dan dijajah oleh pihak RI.

Kemudian menyinggung Teungku Hasan Muhammad di Tiro yang usianya sekarang telah hampir mencapai 74 tahun. Memang dalam seusia itu penyakitpun datang. Tetapi, tidak berarti jiwa dan pikirannya mengendor dan berpenyakit. Justru makin menggelora. Dan terbukti pihak RI tidak mampu untuk melumpuhkan semangat perjuangannya untuk membebaskan Negeri Acheh dari pendudukan dan penjajahan yang dijalankan oleh pihak RI dan TIN-nya.

Kemudian, satu dua hari ini muncul kasus penahanan terhadap para petinggi ASNLF atau GAM oleh pihak Kejaksaan di Stockholm, itu adalah disebabkan adanya kasus yang dituduhkan oleh pihak RI yang licik dan pengecut tidak mau mengakui tentang penelanan, pencaplokan, pendudukan, dan penjajahan Negeri Acheh oleh Soekarno. Dimana isi dari tuduhan pihak RI itu adalah hanya membelokkan permasalahan kearah peledakan bom, dan isu teroris saja. Karena memang itu isu yang paling gampang dan mudah untuk disodorkan kehadapan umum.

Jadi, sebenarnya pihak RI itu dengan segala tipu muslihat dan kelicikannya berusaha agar rakyat di RI dan di Negeri Acheh tidak mengetahui akar utama masalah konflik Acheh yang sebenarnya. Tetapi, tentu saja rakyat Acheh tidak bisa lagi dan ditipu dengan segala kepalsuan dan pentutupan fakta dan bukti. Karena telah terbuka dengan jelas bahwa memang benar pihak RI menelan, mencaplok, menduduki, dan menjajah Negeri Acheh.

Sekarang saya akan menemui saudari Tati di Jakarta.

Memang makin budek saja otak saudari Tati ini. Itu kang Ahmad telah berpuluh kali mengatakan bahwa karena negara RI hukum negaranya bersumberkan kepada yang non Islam, seperti pancasila, maka negara RI adalah negara kafir. Kemudian, itu rakyatnya kalau akidah rakyatnya yakin dan percaya, serta menyerahkan dirinya kepada Allah SWT, maka jelas ia seorang muslim.

Jadi, saudari Tati, kalau akang Ahmad mengatakan: "Pejuang dari GAM dan TNA adalah seluruhnya orang muslim. Dari pihak RI melalui TNI-nya sebagian juga muslim." Memang itu benar. Bukan omongan akang tidak bisa dipegang. Karena yang akang Ahmad katakan kafir adalah negara RI adalah negara kafir, bukan negara Islam. Negara Islam contohnya Negara Islam Indonesia (NII). Rakyatnya bisa kafir dan bisa muslim.

Dalam tulisan sebelum ini akang Ahmad menyatakan: "saya telah mengajukan beberapa kali bahwa penyelesaian konflik Acheh yang adil adalah menyerahkan seluruh persoalannya kepada seluruh rakyat Acheh melalui penentuan pendapat dengan cara jajak pendapat atau referendum dengan dua opsi, opsi pertama YA bebas dari RI dan opsi kedua TIDAK bebas dari RI."

Jelas disini kang Ahmad bukan orang munafik dan bukan orang musyrikin. Tetapi kang Ahmad adalah seorang muslim yang mukmin yang mengajukan cara peneyelesaian konflik Acheh melalui cara yang adil dan jujur, yakni melalui cara jajak pendapat atau referendum.

Kan adil itu namanya. Pihak RI yang telah menelan, mencaplok, menduduki Negeri Acheh sekarang mengklaim Negeri Acheh milik RI. Sedangkan rakyat Acheh menuntut kembali Negeri yang ditelan dan dicaplok Soekarno yang sekarang diklaim milik RI oleh Pemerintah RI.

Nah untuk jalan keluarnya, adalah serahkan kepada seluruh rakuyat Acheh. Biarkan seluruh rakyat Acheh yang akan menentukan pilihan dan itu sesuai dengan haknya. Mengapa pihak RI khawatir dan takut kalau rakyat Acheh menentukan sikap ?.

Jadi, langkah penyelesaian yang kang Ahmad lakukan itu sesuai dengan apa yang telah diperintahkan Allah SWT dalam Al-Quran: "maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." (Al-Hujurat, 49: 9)

Kalau memang pihak RI tidak mau disebut sebagai pihak yang tidak adil, maka biarkanlah seluruh rakyat Acheh yang menentukan haknya. Apakah YA bebas dari RI atau TIDAK bebas dari RI.

Jadi kang Ahmad dalam menyelesaikan konflik Acheh tidak menjadikan agama sebagai topeng, dan tidak mempermainkan Firman-Firman Allah SWT. Ini yang kang Ahmad katakan dan tuliskan di mimbar bebas ini adalah satu kenyataan yang benar dan terang. Kang Ahmad tidak sembunyikan.

Nah, kalau saudari Tati ingin meluruskan, cobalah belajar dan gali itu sejarah Acheh yang sebenarnya. Dan sejarah pertumbuhan dan perkembangan RI yang sebenarnya. Bukan hanya sekilas dan sambil lalu. Kemudian tunjukkan fakta dan bukti, dasar hukum, dan sejarah yang menyatakan bahwa memang benar itu Negeri Acheh milik RI, milik Soekarno, milik Megawati, milik TNI, milik Amien Rais dan milik NKRI. Coba kemukakan di mimbar bebas ini. Biar kang Ahmad membaca dan menganalisanya.

Kemudian itu soal yang dikemukakan saudari Tati: "begitu pula belum ada bukti sejarah kalau pemerintahan RIS menjajah negri Aceh dg mengirimkan bala tentara utk menundukkan aceh agar masuk kedalam wilayah RI."

Jelas, itu Soekarno sebagai Presiden RIS melakukan penelanan, pencaplokan, pendudukan, dan penjajahan Negeri Acheh menggunakan senjata hukum sepihak yang akibatnya lebih mengerikan dari pengiriman pasukan tentaranya. Dengan menetapkan PP RIS No.21/1950 dan PERPPU No.5/1950 itu hebat akibatnya. Sama seperti seorang pencuri yang mencuri barang kemudian membuat surat segel yang menyatakan bahwa barang curiannya itu miliknya sendiri.

Memang, setelah Soekarno mencaplok dengan senjata hukum sepihaknya itu, pasukan TNI dari Siliwangi dikerahkannya ke Acheh setelah Teungku Muhammad Daud Beureueh memproklamasikan Negeri Acheh bebas dari kekuasaan Negara Pantja Sila atau negara RI atau NKRI pada tanggal 20 September 1953.

Selanjutnya, itu Teungku Hasan Muhammad di Tiro memperoklamasikan ulang pada tanggal 4 Desember 1976 merupakan suatu sikap dari rakyat Acheh yang telah sadar untuk mennetukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila yang telah menduduki dan menjajah Negeri Acheh.

Jadi Teungku Hasan di Tiro bukan melakukan pemberontakan. Justru yang melakuka tindakan penghancuran, pendudukan dan penjahahan di Negeri Acheh adalah pihak Soekarno, Soeharto, Abdurrahman Wahid dan Megawati dengan TNI-nya.

Seterusnya itu soal Amad Sudirman, membantu dan menyokong rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila bukan didasarkan atas rasa dendam dan sakit hati, melainkan karena Ahmad Sudirman telah mempelajari, menggali, menganalisa, menyimpulkan bahwa memang benar Negeri Acheh itu ditelan, dicaplok, diduduki, dan dijajah oleh pihak RIS dan diteruskan oleh pihak RI yang menjelma menjadi NKRI.

Selanjutnya, Ahmad Sudirman tidak mencari keuntungan dalam konflik Acheh ini. Ahmad Sudirman ingin melihat bahwa rakyat Acheh yang negerinya telah diduduki, dan dijajah oleh pihak RI memperoleh kembali Negeri Acheh itu. Selebihnya tidak ada yang dicari oleh Ahmad Sudirman. Ahmad Sudirman bersyukur ke-Hadlirat Allah SWT bahwa rakyat Acheh terus diberi kekuatan untuk meneruskan perjuangannya dalam usaha membela agama, dan negerinya yang ditelan, dicaplok, diduduki, dan dijajah oleh RI.

Walaupun Ahmad Sudirman bukan orang Acheh, tetapi orang Sunda, suku itu tidak menjadi suatu masalah, untuk menyokong dan membantu perjuangan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila.

Sebelum kewarganegaraan Ahmad Sudirman dicabut Soeharto, jelas Ahmad Sudirman menulis tentang perjuangan ummat Islam, bukan hanya di Acheh, tetapi di seluruh nusantara seperti NII. Menulis masalah pancasila yang dikutak-katik Soeharto biar menjadi alat pemukul lawan-lawan politiknya.

Jelas, Ahmad Sudirman tidak psikopat dan tidak berkepribadian ganda. Jiwa Ahmad Sudirman, alhamdulillah tidak kekurangan sesuatu apapun. Kemudian itu soal mengutip ayat-ayat Al Quran jelas itu diwajibkan untuk dijadikan sebagai dasar dan sumber hukum kalau melihat sesuatu dari sudut Islam. Jangan mengutak atik dari sudut pancasila dan UUD 1945 kalau membahas sesuatu dari sudut Islam.

Kemudian, Ahmad Sudirman kalau membahas sesuatu dari sudut non islam, misalnya melihat dari sudut dasar hukum RI, seperti UUD 1945, UU, PERPPU atau yang lainnya, jelas Ahmad Sudirman tidak memprovokasi, tidak menghujat dan tidak mencaci maki. Coba siapa yang dicaci maki oleh Ahmad Sudirman. Ada yang merasa dicaci maki oleh Ahmad Sudirman di mimbar bebas ini. Atau ada yang mengangap Ahmad Sudirman memprovokasi karena Ahmad Sudirman menjelaskan dan menerangkan tentang sejarah Negeri Acheh yang ditelan, dicaplok, diduduki, dan dijajah oleh oleh RI berdasarkan fakta dan bukti, dasar hukum, dan sejarah yang ditulis oleh pihak Sekretarit RI dan juga yang dibuat oleh Soekarno.

Kalau Ahmad Sudirman menuliskan sejarah yang sebenarnya tentang pencaplokan dan pendudukan Negeri Acheh dan sejarah pertumbuhan dan perkembangan negara RI yang sebenarnya, itu namanya bukan "menampakkan tingkah jahatnya", melainkan justru menampakkan adanya keinginan dan kemauan dari Ahmad Sudirman agar seluruh rakyat di Acheh dan di RI tidak terus menerus ditipu dan dibodohi oleh pihak Pemerintah tentang sejarah yang sebenarnya.

Jelas, dengan kang Ahmad memperoleh diplom psikologi itu suatu hal yang sangat besar bantuannya. Minimal kang Ahmad mengetahui bahwa jiwa kang Ahmad itu sehat, tidak sakit, tidak psikopat seperti yang dituduhkan oleh saudari Tati. Jadi kalau soal ilmu psikolgi kang Ahmad sudah ada dalam otak kang Ahmad.

Soal tulisan-tulisan kang Ahmad, tidak perlu diiklankan. Cukup saja dengan menuliskan dan memuatkannya di homepage kang Ahmad di www.dataphone.se/~ahmad .Lagi pula tidak perlu tulisan-tulisan kang Ahmad diperjual belikan. Siapa saja yang berminat silahkan ambil sendiri bebas.

Terakhir, saudari tati bertanya: "Terakhir, iseng kang, pertanyaan teman2, akang punya keluarga gak, isterinya orang mana? Bule Yahudi, atau orang asli Indonesia ? kehidupan rumah tangganya pasti gak bahagia ya, habis akang konvensional sih, kaku, mo menang sendiri sementara isterinya modern, ceria, plus cerewet makanya akang ngumpetnya dikomputer. Numpahin kekesalan, jg2 yg dimaksudkan dijajah..,dicaplok,dirampas diri akang yg dibikin semena-mena sang istri kali.

Itu istri Akang dalam hal tertentu lebih pandai dari Kang Ahmad. Kang Ahmad suka kalau ada yang lebih hebat dan lebih pandai. Istri akang asli dari Sumatra. Mana mau kang Ahmad menikah dengan wanita Yahudi. Dalam keluarga Kang Ahmad jelas, harmonis. Tanpa ditunjang dan disokong istri akang mana bisa akang tampil. Istri akang dan akang saling isi mengisi. Istri akang itu lincah, ulet, berani, pandai, ilmu agamanya tinggi, hasil belajar di Al Azhar University. Bukan seperti saudari Tati, banyak omong seperti burung perkutut isinya kosong. Apa yang akang kemukakan dimimbar bebas ini sebagian hasil diskusi dan debat akang dengan istri akang.

Kemudian itu soal yang dipertanyakan oleh saudari Tati: "Akang Sholatnya gimana sich.. khusuk tidak..?! sibuk mikirin jawaban milis ya..! atau jawaban buat pengadilan??!! salam ya buat Pak Hasan Tiro yg terbaring lemah..Insya Allah dia tersadarkan dan mau jujur."

Insya Allah kalau sholat akan berusaha untuk sekhusuk mungkin. Kalau sedang sholat akang lupakan semua permasalahan sebisa mungkin. Tetapi, kadang-kadang ada juga bisikan-bisikan syaitan kedalam hati Akang ketika sedang sholat. Memang kalau syaitan itu mengganggu dimana.-mana.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

From: Sumitro mitro@kpei.co.id
Sent: Thursday, June 17, 2004 8:24 AM
To: Ahmad Sudirman; Ditya Soedarsono; Yuhendra; Matius Dharminta; Habe Arifin; MT Dharminta; Suparmo; Hidajat Sjarif; SEA; Solo Pos; Padmanaba
Cc: narastati@yahoo.com; sayed_aceh@yahoo.com; ahmad@dataphone.se
Subject: RE: SAYED FADHIL ITU TEUNGKU HASAN DI TIRO TETAP BEBAS DAN TATI PELAJARI SEJARAH ACHEH

Ha..ha..ha....ahmad..ahmad.......Hasan Tiro CS ditangkap memang sebagian adalah atas dasar tuduhan yang anda sebutkan itu dan tindakan itu merupakan sebagian kecil dari tindakan2 anarkis dari GAM dan merupakan gerakan yang GAM lakukan secara terorganisir berdasarkan apa yang mereka pelajari dari terorist2. Dan Lucunya lagi bom2 tersebut diledakan dengan alasan SAHID.

Anda tahu tidak siapa yang menjadi korban ??? Di BEJ semua korban adalah para sopir dan satpam serta para pedagang yang kesemuanya merupakan rakyat biasa yang tidak tahu apa2 dan mereka semua adalah Moeslim. Saya waktu itu ada disana dan kebetulan kantor saya memang disana dan pada waktu terjadi ledakan semua pada panik dan saya turun ke lobby lewat tangga darurat (kebetulan saya di tower 2 dan yang meledak adalah tower 1) . begitu saya sampai di lobby ...Allahu-Akbar...Ya Allah...saya tidak bisa melukiskan bagaimana keadaan di lantai LL, PI dan P2 tempat bom tsb meledak . Saya membayangkan..di tiga lantai tersebut banyak sekali sopir2 yang menunggu tuannya yang biasanya ngobrol rame2 , becanda dan sambil nonton TV. Begitu juga dengan para pedagang disana dan para satpam yang selalu mutar ruang parkir untuk mengawasi kendaraan. Bisa anda bayangkan bagaiaman teriakan2 kesakitan bagi mereka yang cuman patah tangan, kaki dan terbakar seluruh badannya..? bagaiaman dengan kelaurga mereka..? Seandainya diantara mereka ternyata adalah saudara, ibu, bapak atau anak anda ..apakah anda tidak sakit karenanya..?

Ahmad....anda boleh bangga dengan argumen2 dan pendapat serta kepintaran anda tapi anda lupa bahwa korban dari anda dan GAM sudah terlalu banyak dan korban2 itu adalah rakyat sipil yang tidak berdosa dan kebanyakan adalah moeslim. Anda akan mempertanggung jawabkannya di akherat kelak karena Hanya Allah yang tahu mana yang benar dan mana yang salah dan Anda serta GAM bukan malaikat yang serba tahu ..bagaimana mungkin anda begitu yakinnya dalam pihak yang benar padahal anda hanya manusia biasa...? bagaimana anda yakin kebenaran itu ada pada anda sehingga anda dan GAM semena-mena membunuh rakyat yang tak berdosa ! HUS ! anda jangan lantas menyatakan bahwa bukan GAM yang membunuh tapi TNI , megawati, sukarno dll. Itulah arogan dan egoisnya anda karena seperti yang Tati katakan mata hati anda telah tertutup yang ada adalah hati binatang.

Anda menyatakan : "Tentang keadaan Teungku Hasan Muhammad di Tiro memang saat sekarang dalam keadaan sehat walafiat. Beliau tidak ditangkap dan tidak ditahan, tetap memimpin rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila."

Memang benar hasan tidak ditahan bukan karena tidak menjadi tersangka melainkan karena usianya yang sudah ujur ( alias tua) dan di Swdia sama halnya dengan di Indonesia ) orang yang seperti Hasan itu tidak akan ditangkap tapi tetap akan dijadikan tersangka. terus anda menyatakan sehat walafiat.???? ha..ha..ha... anda melakukan kebohongan lagi dech..wong di tv semalam terlihat dia berbaring lemah kok...???? ahmad...ahmad.

Sumitro

mitro@kpei.co.id
Jakarta, Indonesia
----------

Date: Thu, 17 Jun 2004 00:40:40 -0700 (PDT)
From: tati - narastati@yahoo.com
Subject: hello pak ahmad
To: ahmad@dataphone.se, mitro@kpei.co.id, JKamrasyid@aol.com, dityaaceh_2003@yahoo.com Cc: rpidie@yahoo.com, rokh_mawan@yahoo.com

Akang Ahmad menuliskan : hukum keadilannya adalah apa yang telah di Firmankan Allah SWT: "Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu'min berperang maka damainkanlah antara keduanya, jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sampai golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali(kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." (Al-Hujurat, 49: 9)Sekarang, secara fakta memang telah terjadi perang antara RI melalui TNI melawan GAM dan TNA. Pejuang dari GAM dan TNA adalah seluruhnya orang muslim. Dari pihak RI melalui TNI-nya sebagian juga muslim.

"Kang" NGAKU juga ya ternyata TNI kami sebagian MUSLIM, kalau muslim bukan KAFIR dong..!!! gimana nich..omongnya gak bisa dipegang.

"Kang" Kalau dilihat dari Firman Allah diatas, Akang termasuk golongan yg mana ya...apa utk mendamaikan caranya spt yg akang lakukan ini???? Golongan MUNAFIQIN atau, MUSYRIKIN..karena orang yg seperti ini sja yg bergembira diatas perpecahan ummat.

Sudahlah KANG AHMAD NGEYEL..! lepaskan topeng Islami anda.. firman Allah jg diterjemahkan utk kepentingan akang saja demi pembenaran, apa yg anda lakukan dan yg dilakukan GAM adalah benar. Akang bermain-main dg firman Allah sy percaya hidup Akang akan dipermainkan Allah!

Sy juga minta kepada teman2 baik yg di Indonesia maupun yg diluar negri sana, bila negara-negara lain percaya dg koar-koarnya HasanTiro dg asisten pribadinya Ahmad Sudirman Cs(dkk), kita juga akan luruskan dg bukti2 yg kita miliki bahwa Aceh adalah miliknya NKRI dan bukan negara jajahan seperti yg dituduhkan si Akang Ahmad Ngeyel ini, begitu pula belum ada bukti sejarah kalau pemerintahan RIS menjajah negri Aceh dg mengirimkan bala tentara utk menundukkan aceh agar masuk kedalam wilayah RI.

Tapi bukti, sejarah Hasan Tiro melakukan pemberontakkan itu memang ada. Dan bukti,fakta kejahatan2 dan kesadisan GAM memang ada dilapangan. Juga bukti,fakta adanya oknum TNI/Polri dan Anggota.

GAM mencari keuntungan dalam wilayah konflik aceh ini juga ada. Begitu pula bukti..fakta Ahmad Sudirman DENDAM dan SAKIT HATI dengan Pemerintah RI, itu kelihatan dg ungkapan dari tulisannya.

Bukti, fakta adanya Ahmad Sudirman Cs, mencari keuntungan dalam konflik Aceh ini juga ada. Mana ada orang secara membabi buta membela mati-matian kalau tidak mendapatkan keuntungan. ditilik dari keberadaan dan Nasionalisme-nya, dia tidak termasuk. Karena dia bukan masyarakat Aceh, tidak pernah berbaur dlm kehidupan sehari2 masyarakat aceh di Aceh. Dan dia dari suku yg sangat dibenci GAM. Dulu pada masa Pak Harto sebelum kewarganegaraannya dicabut mana ada dia berbicara soal Aceh dan memperjuangkan GAM, koq tiba2 saja dia bergabung disaat posisi GAM kuat dan dia juga menikmati kemakmuran itu dg banyaknya setoran dana yg mengalir. Dan sekarang posisi serta kredibilitas GAM hancur setoran dana menyusut, otomatis penghasilan Ahmad juga berkurang makanya dia koar2 dimilis.Bukti,fakta Ahmad Sudirman PSIKOPAT juga ada. lihat aja dari tingkah lakunya yg berkrepribadian GANDA. Sebentar bertingkah baik dg menyetir Firman Allah dan Hadis Rosul. Kemudian menampakkan tingkah jahatnya dg memprovokasi,menghujat,mencaci dan pembembenaran ke Ego-annya.

Sy tidak heran jika Akang jebolan diploma psikologi, karena tamatan psikologi ini belum tentu menjamin kwualitas psikologi seseorang. malah banyak juga bermasalah psikologis-nya. Contohnya saja Bapak Psikologi Akang, Sigmund Freud itu dulunya mantan penyakit jiwa kan...? Kang..sy sudah baca buku sejarah aceh dan tidak satupun yg sy temui kalau aceh dijajah, dicaplok,...dst seperti yg akang jabarkan. Dan sy tdk akan mendebat krn percuma..! bukti, fakta apapun nanti yg akan sy beberkan tetap tidak akan masuk dlm logika TER-waras akang. atau sebenarnya akang mo iklan-kan kalau akang saat ini jual buku sejarah Aceh versi terbaru sesuai keinginan pengarang..???

Terakhir..iseng kang..pertanyaan teman2, akang punya keluarga gak.. isterinya orang mana??? Bule Yahudi, atau orang asli Indonesia..? kehidupan rumah tangganya pasti gak bahagia ya..habis akang konvensional sih..kaku..mo menang sendiri sementara isterinya modern..ceria..plus cerewet makanya akang ngumpetnya dikomputer. Numpahin kekesalan, jg2 yg dimaksudkan dijajah..,dicaplok,dirampas diri akang yg dibikin semena-mena sang istri kali.

Akang Sholatnya gimana sich.. khusuk tidak..?! sibuk mikirin jawaban milis ya..! atau jawaban buat pengadilan??!! salam ya buat Pak Hasan Tiro yg terbaring lemah..Insya Allah dia tersadarkan dan mau jujur.

Wassalam

Tati

narastati@yahoo.com
Jakarta, Indonesia
----------