Stockholm, 14 juni 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

TATI COBA BELAJAR PADA NETTY UNTUK MENCAPAI AKAR UTAMA KONFLIK ACHEH
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

TATI COBA BELAJAR DULU PADA NETTY UNTUK MENCAPAI AKAR UTAMA KONFLIK ACHEH

"Aceh bergolak dengan adanya GAM kan karena ada sesuatu di masa lampau yang belum bisa dituntaskan sampai sekarang antara lain soal pemindahan hasil bumi Aceh dsb ke pusat - soal pelanggaran HAM pada saat diberlakukannya DOM dan lain2. Jadi wajar kalau mereka bersikap demikian - semuanya ini memang harus ditangani lebih profesional dan real. Mungkin harus diadakan rekonsiliasi nasional yang lebih bernilai entah bagaimana ukurannya. Sakit hati itu memang sulit disembuhkan. Pihak yang satu merasa bahwa rekonsiliasi itu sudah tercapai dan tidak akan ada lagi hal2 itu - jadi semuanya merupakan sejarah - hanya ada sebagian orang yang amat sangat merasakan "kepedihan" itu ditambah dengan timbulnya kesenjangan. Kasian juga sebenarnya. Sedangkan NKRI sendiri jika ada yang melenceng pasti bukan NKRI dan itu adalah musuh - seharusnya memang bukan bgitu jalan keluarnya - harus duduk sama2 dan diselesaikan dengan memakai basis mengapa mereka begitu ? pasti ada solusi yang lebih bijaksana." (Netty Suwarto, nettysuwarto@yahoo.com , Sat, 12 Jun 2004 23:30:07 -0700 (PDT))

"Benar sekarang sy menulis asal cuap aja, ngikutin gaya "Akang" (sebutan ini buat hormati kalau anda orang sunda). Lagian pake fakta, bukti, dasar hukum dst. Percuma "Akang" tetap menyanggah. Akang juga-kan, menulis asal ketik. Bukankah "Akang" kalau berdebat dan menulis di milis ini berbohong. Dan mengambil kesimpulan dari hasil dasar pemikiran sendiri dg mengatakan ini ditunjang oleh bukti..fakta..dst. Kemudian mengambil persamaan bila komentar milisnya mirip, dikatakan akibat dari pengaruh dst. "Akang" katakan: Oleh karena itu sebaiknya, dan sesuai dengan hukum internasional itu Negeri Acheh harus segera dikembalikan kepada seluruh rakyat Acheh. Duh, ngaco lah si"Akang" ini, Sesuai hukum Internasional yg mana tuh. Ini bukan atas pemikiran "akang" sendiri? "Akang" saja yg sibuk mengatakan Aceh dijajah, dicaplok dst. dan harus dikembalikan. Masyarakatnya gak merasa spt itu koq yg mereka inginkan ketenangan dan dihentikan kekerasan dari pengacau. Dan Berantas Korupsi ini juga permintaan dari masyarakat pada umumnya bukan di Aceh saja. Soal menegakkan syariat Islam dibenarkan di Aceh dan sudah dijalankan. "Akang"Cs, saja yg masih berkoar2 tidak terima, mau nuntut begini-begitu." (Tati, narastati@yahoo.com , 13 juni 2004 10:03:18)

Baiklah Saudari Tati dan saudari Netty Suwarto di Jakarta, Indonesia.

Memang betul-betul saudari Tati ini seperti burung beo. Belajar lagi yang betul sejarah RI dan Acheh. Lihat itu saudari Netty Suwarto, ia mungkin jurur rawat atau dokter, yang beberapa bulan yang lalu pernah ke Acheh. Coba tanya pada saudari Netty yang sekarang saya melihat bahwa dia sudah hampir bisa melihat akar utama masalah konflik Acheh.

Itu menyinggung masalah hukum Internasional, yaitu hukum internasional yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa Bangsa dalam Resolusi PBB nomor 2621 (XXV) yang diadopsi tanggal 12 Oktober 1970 dalam sidang pleno PBB yang ke-1862 yang sebagian isinya menyatakan:

"Reaffirming that all peoples have the right to self-determination and independence and that the subjection of the peoples to alien domination constitutes a serious impediment to the maintenance of international peace and security and the development of peaceful relation among nations,
1.Declares the further continuation of colonialism in all its forms and manifestations a crime which constitutes a violation of the Charter of the United Nations, the Declaration on the Granting of Independence to Colonial Countries and Peoples and the principles of international law;
2.Reaffirms the inherent right of colonial peoles to struggle by all necessary means at their disposal against colonial Powers which suppress their aspiration for freedom and independence;" (The UN General Assembly Resolution 2621 (XXV), adopted on October 12, 1970).

Dan Resolusi PBB nomor 2711 (XXV) yang diadopsi tanggal 14 Desember 1970 dalam sidang pleno PBB yang ke-1929 yang sebagian isinya menyatakan:

"Recalling its resolution 1514 (XV) of 14 December 1960 containing the Declaration on the Granting of Independence to Colonial Countries and Peoples, Reaffirming its resolutions 2072 (XX) of 16 December 1965, 2229 (XXI) of 20 December 1966, 2354 (XXII) of 19 December 1967, 2428 (XXIII) of 18 December 1968 and 2591 (XXIV) of 16 December 1969,
8.Reaffirms that it recognizes the legitimacy of the struggle being waged by the colonial peoples for the exercise of their right to self-determination and to freedom of choice, and calls upon all States to provide them with all necessary assistance;" (The UN General Assembly Resolution 2711 (XXV), adopted on December 14, 1970).

Disamping itu dilihat dari sudut dasar hukum nasional penjajahan tidak sesuai dan melanggar Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi "Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan".

Jelas baik ditinjau dari sudut dasar hukum nasional maupun dari sudut dasar hukum internasional yang diadopsi oleh Sidang Pleno Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berbentuk Resolusi PBB Nomor 2621 (XXV) tanggal 12 Oktober 1970 dan Resolusi PBB Nomor 2711 (XXV) tanggang 14 Desember 1970, bahwa perjuangan rakyat Aceh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila yang menuntut penentuan nasib sendiri untuk menentukan pilihan melalui jajak pendapat memang dibenarkan menurut dasar hukum nasional maupun dasar hukum internasional.

Jadi, pendudukan dan penjajahan di Negeri Acheh telah melanggar hukum internasional. Karena itu rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila tidak bisa dikatakan dan dituduh sebagai pemberontah, separatis, dan berbuat makar.

Kemudian itu soal syariat Islam di Acheh menurut UU RI Nomor 18 tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang terdiri dari 14 Bab dan 34 pasal yang disahkan di Jakarta pada tanggal 9 Agustus 2001 oleh presiden RI Megawati Soekarnoputri dan diundangkan pada tanggal yang sama. Ternyata kalau dilihat dari sudut Islam, jelas, apa yang tertuang dalam Bab XII, pasal 25, ayat 1, 2 dan 3 sudah jauh menyimpang dari apa yang digariskan dalam Islam, yaitu hukum-hukum Islam dan pelaksanaanya tidak bisa dicampur adukkan dengan sistem hukum nasional yang bersumberkan kepada pancasila dan mengacu kepada UUD 1945 sekular serta TAP-TAP MPR sekular.

Karena itu Peradilan Syariat Islam di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagai bagian dari sistem peradilan nasional dilakukan oleh Mahkamah Syar'iyah yang bebas dari pengaruh pihak mana pun (Bab XII, pasal 25, ayat 1) dan Kewenangan Mahkamah Syar'iyah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), didasarkan atas syariat Islam dalam sistem hukum nasional, yang diatur lebih lanjut dengan Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Bab XII, pasal 25, ayat 2), serta Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberlakukan bagi pemeluk agama Islam (Bab XII, pasal 25, ayat 3), adalah semuanya hanyalah satu alat penipu yang terselubung bagi penglihatan mata rakyat muslim Aceh yang tidak waspada dan tidak sadar.

Jadi, saudari Tati, itu syariat Islam yang dituangkan dalam UU RI Nomor 18 tahun 2001 adalah hanya alat penipu yang terselubung bagi penglihatan mata rakyat muslim Aceh yang tidak waspada dan tidak sadar.

Jelas, Ahmad Sudirman tidak bisa ditipu, dan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila juga tidak bisa ditipu, kecuali saudari Tati yang matanya tidak bisa melihat apa yang tersirat dalam isi UU RI No.18/2001.

Jadi, kang Ahmad kalau menulis apapun pasti disertakan fakta dan bukti, dasar hukum, dan sejarahnya. Tidak seperti saudari Tati yang membeo saja.

Kang Ahmad sudah menjelaskan secara jelas dan terang bahwa Akang Ahmad membantu, menyokong, membela rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila, karena kang Ahmad telah mengetahui dengan benar bahwa memang RI menelan, mencaplok, menduduki, dan menjajah Negeri Acheh. Bukan seperti yang dikatakan saudari Tati: "membantu dg cara memprovokasi dan merevisi sejarah, menyokong dg cara pemenuhan kelengkapan senjata, membela kalau disalahkan cara2 GAM dlm bertindak."

Kemudian menyangkut cerita yang disuguhkan saudari Tati yang menyangkut penculikan anak usia 14 tahun, pada tahun 2000. Dimana bapak anak itu telah menduga GAM yang menculik. Lalu bapak anak ini untuk menyelidiki hilang anaknya itu "sempat bergabung jadi anggota GAM sebentar" tetapi tetap saja anaknya tidak diketemukan.

Dari cerita tersebut, bagaimana bisa menuduh dan menduga GAM yang menculik anak tersebut, kalau bapaknya sendiri saja setelah menjadi anggota GAM tidak bisa menemukan anaknya.

Saudari Tati, kang Ahmad telah berpuluh kali mengatakan bahwa itu Presiden Megawati, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dan KASAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu tidak percaya kepada seluruh rakyat Acheh bahwa rakyat Acheh itu setia kepada pancasila dan UUD 1945. Mengapa ? Karena itu Presiden Megawati, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dan KASAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu, ketika dihadapatkan kepada opsi referendum di Negeri Acheh untuk memilih dua opsi, yaitu opsi YA bebas dari RI dan opsi TIDAK bebas dari RI, ternyata itu Presiden Megawati langsung menyatakan: "NKRI telah final".

Itu alasan NKRI telah final adalah alasan yang dangkal. Mengapa ? Karena alasan tersebut menggambarkan bahwa pihak Pemerintah tidak mau memberikan argumentasi yang benar dalam masalah Negeri Acheh, tentang keberadaan Negeri Acheh dalam tubuh NKRI. Disamping itu Pemerintah NKRI tidak mau menerima dan tidak ingin kebijaksanaan Soekarno menelan Negeri Acheh terbongkar.

Selanjutnya saudari Tati menyinggung: "Masyarakat Aceh, sampai saat ini masih menguasai, menduduki tanah kelahirannya". Padahal sebenarnya, masyarakat Acheh tidak menguasai, tidak menduduki tanah kelahirannya. Bagaimana Negeri Acheh yang ditelan Soekarno dan dipertahankan Megawati sampai detik ini, dianggap dikuasai oleh masyarakat Acheh secara hukum?. Sedangkan yang menguasai tanah Acheh adalah penjajah RI dibawah Megawati.

Bagaimana di RI bisa mencapai masyarakat madani. Itu masyarakat madani yang dicontohkan oleh Rasulullah saw di Yatsrib atau Madinah sekarang adalah masyarakat muslim dibawah Daulah Islam Rasulullah dengan UU Madinah-nya. Kalau saya melihat masyarakat madani di RI adalah masyarakat madani ala pancasila. Dan tentu saja masyarakat madani di Madinah tidak bisa disamakan dengan masyarakat madani ala pancasila.

Kalau masyarakat madani ala pancasila, memang bisa saja dicapai di RI. Karena memang rakyatnya harus setia kepada pancasila dan UUD 1945.

Sebagian rakyat dan parpol di RI mendambakan masyarakat madani ala pancasila untuk diterapkan dalam masyarakat RI.

Menyinggung masalah bank syariah. Memang menjamur bank syariah atau mu'amalat di negara RI. Tetapi itu nama syariah hanya diatas kertas saja. Bank syariah bekerjasama dengan bank kafir yang menerapkan bunga yang diharamkan dalam Al Qur'an. Karena itu, kang Ahmad katakan dalam masyarakat madani ala pancasila bisa saja bank syariahnya yang masih kerjasama dengan bank kafir dengan bunganya yang diharamkan Allah SWT bermunculan seperti jamur di musim hujan.

Disini Kang Ahmad menyinggung masalah penegakkan Negara berdasarkan syariat Islam. Dimana Negara berdasarkan syariat Islam itu sudah berdiri di Indonesia. Itulah Negara Islam Indonesia atau NII. Contoh itu NII, sumber hukumnya Islam. Bukan seperti RI yang sebagian rakyat dan para pimpinan parpolnya ingin mencapai masyarakat madani ala pancasila.

Sekarang saya temui saudari Netty Suwarto.

Kelihatan memang saudari Netty Suwarto mulai dewasa. Ia bisa melihat akar masalah sebenarnya tentang konflik Acheh.

Dimana saudari Netty menyatakan: "harus duduk sama2 dan diselesaikan dengan memakai basis mengapa mereka begitu ? pasti ada solusi yang lebih bijaksana"

Mengapa saudari Netty sampai kepada kesimpukan tersebut? Karena ia telah mampu melihat dari dua sudut. Seperti yang dituliskannya: "karena Pak Ahmad ini kan (kalo ga salah orang Swedia) jadi ya mau ngomong apa aja soal NKRI soal Aceh menurut versi beliau ya syah2 aja - lagian data2 yang beliau kemukakan itu ya ujung2 nya soal sejarah - dan mana ada sih yang bisa membuktikan secara akurat ? Beliau punya "sejarah" sendiri kitapun punya sejarah sendiri versi kita - Jadi kalau menurut saya kita sama2 menghormati pendapat yang berbeda".

Dan sekarang saudari Netty telah mampu melihat dari sudut ASNLF atau GAM dengan menyatakan: "adanya GAM kan karena ada sesuatu di masa lampau yang belum bisa dituntaskan sampai sekarang antara lain soal pemindahan hasil bumi Aceh dsb ke pusat - soal pelanggaran HAM pada saat diberlakukannya DOM dan lain2. Jadi wajar kalau mereka bersikap demikian - semuanya ini memang harus ditangani lebih profesional dan real."

Begitu juga ia mampu melihat dari sudut NKRI dengan hasil pandangannya: "NKRI sendiri jika ada yang melenceng pasti bukan NKRI dan itu adalah musuh - seharusnya memang bukan bgitu jalan keluarnya - harus duduk sama2 dan diselesaikan dengan memakai basis mengapa mereka begitu ? pasti ada solusi yang lebih bijaksana"

Disini, saya melihat bahwa sekarang saudari Netty telah hampir mencapai sasaran akar masalah utama konflik Acheh yang sebenarnya.

Disamping itu cara melihat saudari Netty memang bertolak belakang dengan cara melihat saudari Tati. Dimana saudari Netty menampilkan fakta dan bukti: "beberapa bulan yang lalu saya sempat main2 ke Aceh - sampai daerah perbatasan isi mobil kita diperiksa oleh tentara2 - berbagai truk bermuatan juga lewat. Ada 3 kali pemeriksaan - nah setiap pemeriksaan itu yang lewat truk lah atau mobil dinas apa gitu selalu dimintakan uang jalan oleh tentara besarnya 10 ribu sampe 15 ribu. Yang dimintain duit sih ga ngeluh tapi sering hal2 kayak gini diomongin oleh sesama warga kan bikin citra tentara juga jelek kok kayak kemiskinan aja, minta2 - yaaa lagi2 hal ini wajar mungkin gaji mereka kecil sehingga tidak bisa mengkompensasi kebutuhan sehari2 - belum lagi pas menjaga gitu kan mereka perlu makan dan jajan - yaaa baliknya sih ke pemerintah juga deh mereka harus bisa ngatasi permasalahan ini dengan baik."

Nah kelihatan, fakta dan bukti yang terjadi akhir-akhir ini adalah justru pihak TNI yang telah melakukan tindakan menyalahi hukum, dengan cara melakukan pungutan liar dari pengendara mobil yang masuk ke wilayah perbatasan Acheh. Sudahlah Negeri Acheh dijajah RI, ditambah pula TNI yang menambah kesengsaraan rakyat Acheh.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Sat, 12 Jun 2004 23:30:07 -0700 (PDT)
From: netty suwarto nettysuwarto@yahoo.com
Subject: RE: SUMITRO KEHABISAN ARGUMENTASI UNTUK PERTAHANKAN PENJAJAHAN AKHIRNYA MENGIBULI
To: Sumitro <mitro@kpei.co.id>, Ditya Soedarsono <dityaaceh_2003@yahoo.com>, Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, tang_ce@yahoo.com, lantak@yahoogroups.com, Matius Dharminta <mr_dharminta@yahoo.com>, imahnor@hotmail.com, jkamrasyid@aol.com, KOMPAS <kompas@kompas.com>, bambang_hw@re.rekayasa.co.id

Yaaa memang bgitu setujuuuuu Pak Mitro ! karena Pak Ahmad ini kan (kalo ga salah orang Swedia) jadi yaaa mau ngomong apa aja soal NKRI soal Aceh menurut versi beliau yaaaa syah2 aja - lagian data2 yang beliau kemukakan itu yaaaa ujung2 nya soal sejarah - dan mana ada sih yang bisa membuktikan secara akurat ?

Beliau punya "sejarah" sendiri kitapun punya sejarah sendiri versi kita pak Mitro - Jadi kalau menurut saya kita sama2 menghormati pendapat yang berbeda dan persepsi berbeda ini kan hanya selingan2 kecil saja yaaa krikil lah - Pak Ahmad cs ga bakalan ke Indonesia - kita hanya perang di mail saja yaaa harus dibuat santai, yang jelas kita tetap dengan apa yang kita anut dan yang kita percayai - semuanya itu di hati letaknya, jangan sampai terpancing dan terbawa nafsu - santai saja - mail ini dunia maya - ga real !

Aceh bergolak dengan adanya GAM kan karena ada sesuatu di masa lampau yang belum bisa dituntaskan sampai sekarang antara lain soal pemindahan hasil bumi Aceh dsb ke pusat - soal pelanggaran HAM pada saat diberlakukannya DOM dan lain2. Jadi wajar kalau mereka bersikap demikian - semuanya ini memang harus ditangani lebih profesional dan real. Mungkin harus diadakan rekonsiliasi nasional yang lebih bernilai entah bagaimana ukurannya. Sakit hati itu memang sulit disembuhkan. Pihak yang satu merasa bahwa rekonsiliasi itu sudah tercapai dan tidak akan ada lagi hal2 itu - jadi semuanya merupakan sejarah - hanya ada sebagian orang yang amat sangat merasakan "kepedihan" itu ditambah dengan timbulnya kesenjangan. Kasian juga sebenarnya

Sedangkan NKRI sendiri jika ada yang melenceng pasti bukan NKRI dan itu adalah musuh - seharusnya memang bukan bgitu jalan keluarnya - harus duduk sama2 dan diselesaikan dengan memakai basis mengapa mereka begitu ? pasti ada solusi yang lebih bijaksana.

Jadi dengan hanya surat menyurat kemudian berdebat dengan memasukkan paham masing2 - tidak akan berhasil - tidak semudah itu membalikkan sebuah KEPERCAYAAN / KEYAKINAN".

Terus terang saya prihatin melihat GAM, ga tahu bagaimana harus menyelesaikan konflik sakit hati ini - karena komplikasinya sudah metastase kemana2 yaaa kebencian-tindakan merusak dan lain2 terhadap pihak yang dianggap anti yaitu NKRI.

Seharusnya pemerintah NKRI harus cepat tanggap membangkitkan kepercayaan - persaudaraan lagi entah bagaimana caranya sayapun ga tahu - susah !! Ini PR terberat untuk Capres dan Cawapres mendatang.

Cuma memang kalo orang sehat jika melihat permasalahan penyelesaiannya biasanya ga ada konflik - nah kalo orangnya rada error yang ada konflik terus ga akan pernah nyampe titik temu apalagi orang yang udah error dari sananya itu ditunggangi sama masalah yang pelik di masa lampau yaaaa dobel2 ga normalnya.

Lepas dari semuanya - bingung juga ngatasi masalah pertikaian ini. Bukan bermaksud membela GAM - beberapa bulan yang lalu saya sempat main2 ke Aceh - sampai daerah perbatasan isi mobil kita diperiksa oleh tentara2 - berbagai truk bermuatan juga lewat. Ada 3 kali pemeriksaan - nah setiap pemeriksaan itu yang lewat truk lah atau mobil dinas apa gitu selalu dimintakan uang jalan oleh tentara besarnya 10 ribu sampe 15 ribu. Yang dimintain duit sih ga ngeluh tapi sering hal2 kayak gini diomongin oleh sesama warga kan bikin citra tentara juga jelek kok kayak kemiskinan aja, minta2 - yaaa lagi2 hal ini wajar mungkin gaji mereka kecil sehingga tidak bisa mengkompensasi kebutuhan sehari2 - belum lagi pas menjaga gitu kan mereka perlu makan dan jajan - yaaa baliknya sih ke pemerintah juga deh mereka harus bisa ngatasi permasalahan ini dengan baik.

Salam,

Netty Suwarto

nettysuwarto@yahoo.com
Jakarta, Indonesia
----------

From:tati - narastati@yahoo.com
Date:13 juni 2004 10:03:18
To:Ahmad Sudirman <ahmad_sudirman@hotmail.com>, JKamrasyid@aol.com, rpidie@yahoo.com, editor@jawapos.co.id, redaksi@pikiran_rakyat.com, politikmahasiswa@yahoogroups.com, fundamentalis@eGroups.com, lantak@yahoogroups.com, kuasa_rakyatmiskin@yahoogroups.com, hasanwirajuda@ties.itu.int
Cc:rokh_wawan@yahoo.com
Subject: Re: TATI HANYA MENGEKOR DAN ASAL CUAP SAJA

Lho koq sy tidak dibilang TOLOL lagi "Kang"ahmad... sebelumnya sy boleh tanya ya... ada berapa orang sih asisten utk ini, pakek ship juga ya.

Benar sekarang sy menulis asal cuap aja, ngikutin gaya "AKANG" (sebutan ini buat hormati kalau anda orang sunda). Lagian pake fakta, bukti, dasar hukum dst. percuma... "AKANG" tetap menyanggah. Akang juga-kan, menulis asal ketik. Bukankah "Akang" kalau berdebat dan menulis di milis ini berbohong. Dan mengambil kesimpulan dari hasil dasar pemikiran sendiri dg mengatakan ini ditunjang oleh bukti..fakta..dst. Kemudian mengambil persamaan bila komentar milisnya mirip, dikatakan akibat dari pengaruh dst. (malas sih jabarinnya orang2 dah maklum sambungan kalimatnya)

Eh Kang koq sebal banget ketika disinggung "Akang" punya KEPENTINGAN di Aceh, dan berkawan dg Yahudi di negara Akang sana, terus kerjasama dg mafia senjata lagi! Kenapa gak enak ya, orang jadi punya asumsi yg sama. Takut kedoknya semakin terbuka. Percayalah "Kang" ungkapan KALAU TIDAK ADA API MANA MUNGKIN ADA ASAP itu sudah diakui ke-absahannya.

"Akang" Katakan ; saya membantu, menyokong, membela perjuangan rakyat Acheh...dst.

Nah, dari pernyataan "Akang" kan sudah tergambar bahwa ;
MEMBANTU = membantu dg cara memprovokasi dan merevisi sejarah
MENYOKONG = menyokong dg cara pemenuhan kelengkapan senjata
MEMBELA = membela kalau disalahkan cara2 GAM dlm bertindak

"Akang" katakan : bukan karena "mengambil keuntungan bisnis atas perang Aceh". Satu sen-pun Ahmad Sudirman tidak mengambil keuntungan dari rakyat Acheh

YANG BENER...!karena yg dikatakan "RAKYAT ACEH" versi ahmad-kan beda. Versi Ahmad Cs, yang dikatakan masyarakat/RAKYAT ACEH yaitu : yg MENGIKUTI AJARAN ASNLF/GAM (anggotanya).

Sementara versi kita secara umum yg dikatakan masyarakat Aceh,adalah masyarakat yg telah menetap di aceh,berketurunan/keturunan,terlahir di aceh dan ini juga dibuktikan dg pengesahan dari pejabat yg berwenang sesuai dg peraturan/uu didalam wilayah tersebut. Apakah dia ikut menjadi anggota GAM atau tidak, selagi kewarganegaraannya diakui dia tetap dikatakan masyarakat Aceh.

Sedangkan yg ditodong kerumah, ketempat usahanya dan diculik untuk diminta tebusan, Sementara mereka2 ini orang yg sudah memiliki KTP Aceh dan ada pula yg menikah dg orang Aceh, dan dan ada juga kalau diurut kesilsilah masih keturunan aceh juga?? dan tidak memihak/netral, menurut versi ahmad cs,bukan masyarakat aceh. Dan "Kang" Ahmad Cs, kalem-kalem aja dan menyimpulkan itukan syah, kan, bukan uang masyarakat Aceh?! Malah ahmad lagi2 berkelit soal setoran dana paksa tsb, padahal ada bukti dan fakta kalau GAM minta secara paksa. Terus soal penculikan tsb. benar lho "Kang" SWEAR sy muslim lho, bahwa mereka itu orang yg tdk tahu-menahu dan bukan pula mata-mata TNI/Polri. Sy tahu karena cerita saudara sy. Dan ini dari beberapa orang Aceh yg sekarang ini hadir dekat sy buktinya. Makanya "Kang" nyamar datang ke Aceh, tapi sekarang gak usalah, sdh sedikit aman dan terkendali koq, masyarakat sdh bekerjasama dg aparat utk membabat "PENGACAU".

Dan ini ada cerita memilukan seorang bp.udah seperti orang GILA atas kehilangan anaknya spi sekarang dia belum bisa percaya kalau anaknya mati! Anak yg diculik sekitar umur 14 tahun, laki2 masih SMP di Lhouksemawe anaknya Cuma 2 orang. Satu lagi perempuan dia diambil mungkin sekitar pukul 3 siang saat dia bermain dan tidak jadi pergi ngaji. Sebelumnya dia minta dibelikan sepeda gunung dan itu hari pertama dia gunakan. Sejak hari itu anak tsb tidak tahu rimbanya (kejadian th 2000) hanya sepedanya jadi saksi, mereka sudah mencari kemana2 terutama istrinya. Dia spi menanyakan ke orang pintar dikatakan anak itu masih hidup krn mayatnya spi detik ini tdk pernah ditemukan. Dan bp. tsb demi mengetahui nasib anaknya krn ada informasi, GAM juga merekrut anak2 muda Aceh, maka dia sempat bergabung jadi anggota GAM sebentar, tapi usahanya sia2. Dan harapannya tidak pernah pudar, utk bertemu dg anaknya. Dia yakin sekali anaknya diambil GAM! Dan dia dlm doa'nya berharap anaknya-lah lagi yg akan mencari dia! Apakah bp. perlu bukti juga? tunggulah saat Aceh benar2 aman dan GAM sadar dia akan sy hadirkan.

Dan bagi anda yg Anggota GAM, Insya Allah membaca milis ini dan merupakan salah satu orang yg disebutkan, bp. anda dulu kerja di PT. Arun dg inisial "M" nama depannya.berdoalah agar suatu hari anda dipertemukan oleh ALLAH dg orang tua anda dia sangat merindui anda

"Akang" Katakan: Tidak perlu Ahmad Sudirman dibalas oleh rakyat Acheh. Cukup bagi Ahmad Sudirman apabila seluruh rakyat Acheh mendapatkan kembali Negeri Acheh yang telah diduduki, dan dijajah RI.

Duh, segitunya jengkel si "Akang" dg pemerintah RI gara2 terusir, dan bela-in sekali Hasan Tiro agar bisa kembali ke Bumi Pertiwi Indonesia tercinta. Eling.."Kang".. rakyat Aceh kecuali Pentolan GAM yg sudah diblack-list tsb, gak ada yg terusir. Masyarakat Aceh, sampai saat ini masih menguasai, menduduki tanah kelahirannya! Itulah gara2 teman2 "Akang" bikin ulah, nakut-nakuti saudara sendiri malah "NGOMPAS" lagi, terpaksalah mereka dg berat hati untuk sementara keluar dari Aceh tidak termasuk ya, yg sdh di COPOT KEWARGANEGARAAN-nya!

"akang" katakan: Oleh karena itu sebaiknya, dan sesuai dengan hukum internasional itu Negeri Acheh harus segera dikembalikan kepada seluruh rakyat Acheh.

Duh, ngaco lah si"Akang" ini, Sesuai hukum Internasional yg mana tuh. Ini bukan atas pemikiran "akang" sendiri? "Akang" saja yg sibuk mengatakan Aceh dijajah, dicaplok dst..Dan harus dikembalikan, masyarakatnya gak merasa spt itu koq yg mereka inginkan ketenangan dan dihentikan kekerasan dari pengacau. Dan Berantas Korupsi ini juga permintaan dari masyarakat pada umumnya bukan di Aceh saja. Soal menegakkan syariat Islam dibenarkan di Aceh dan sudah dijalankan. "Akang"Cs, saja yg masih berkoar2 tidak terima, mau nuntut begini-begitu.

Malah sekarang kaum muda Islam yg ada dinegara kami Indonesia, sedang giat dalam membangun masyarakat ekonomi syari'ah bagaimana menjalankan perekonomian sesuai dg syariat Islam yg berlandaskan hukum syariat Islam. Untuk mencapai masyarakat Madani. Dan menjauhkan perpecahan ummat. Dan kami tidak perlu berkoar-koar kesana sini cukup melaksanakan ajaran Islam dalam perilaku dan kehidupan sehari-hari hasilnya biar orang yg menilai.

"Kang" dinegara akang sana, ada gak Bank Syari'ah atau Mu'amalat yg diresmikan pemerintahnya? Dinegara kami Indonesia tercinta ini "Kang", wah... makin menjamur Bank2 seperti itu, dan sangat diterima masyarakat.

Pesan buat "Akang": Kalau kita mau mendirikan Negara berdasarkan syariat Islam,jg Cuma sekedar omong2 dan tulisan. Perbaiki dulu perilaku kita, jadi contoh tauladan (bisa jadi dibidang organisasinya), minimal pemerintah 'Akang' mengelu-elukan keberadaan 'akang, sehingga orang percaya apapun yg 'Akang' usulkan dan kemukakan. Dan negara luar spt kami pasti segera menyambut baik usulan akang. Sy percaya dinegara "Akang" sana saja, "Akang" tidak bisa dipakai nyatanya suara 'akang' diabaikan, malah orang Swedia gak kenal ama 'akang' yg jenius ini, memiliki visi, retorika yg cukup inovatif dlm membangun suatu negara.

Mudah2an Allah membuka hati "AKANG AHMAD" cs, dan terbangun dari mimpi.

Wassalam

Tati

narastati@yahoo.com
Jakarta, Indonesia
----------