Stockholm, 4 juni 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

RUSMANTO ITU RAKYAT ACHEH JANGAN TERUS DITIPU DAN DIBODOHI PIHAK NKRI
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

RUSMANTO ISMAIL ITU TULISAN AHMAD SUDIRMAN UNTUK MEMBUKA MATA RAKYAT ACHEH DAN NKRI AGAR TIDAK SELALU DITIPU DAN DIBODOHI PIHAK PENGUASA NKRI

"Udeh lah kang Mamad (Ahmad Sudirman) mendingan elu pulang kampung ke Garut, nanem palawija keq, ngangon kambing or kebo keq, lagian tulisan lo itu udah nggak bermutu, alias kampungan, mendingan kalo mau nulis ajarin aja itu anak-anak lo, daripada ngajarin orang laen, trus orang laennya pada nggak percaya ame lo, telek khan lo? Lagian lo nulis terus kaya gini kan karena lo udeh dicabut kewarganegaraan Indonesia lo waktu jaman pak Harto, lo mah nulis kaya beginian (debat masalah Aceh) cuman karena lo sakit hati ama pemerintah Indonesia yang nota bene nggak ngabulin permohonan lo untuk kembali jadi warga negara Indonesia lagi, trus lo hasut deh orang-orang Indonesia dengan masalah kaya beginian, biar pada ikutan lo, ngebenci pemerintahnya sendiri. Kalo lo sakit hati atau lo marah mendingan cepet-cepet ambil wudhu, seperti yang diajarkan oleh Rosulullah SAW, karena dengan berwudhu insya allah dapat meredam nafsu amarah kita, karena marah itu adalah perbuatan setan, tau nggak sih lo? Kalo nggak tau gwe kasih tau, atau lo memang dongo jadi kaga pernah tau dan mengerti apa-apa kebenaran yang diinformasikan ame orang lain." (Rusmanto Ismail , toto_wrks@yahoo.com , Thu, 3 Jun 2004 23:36:29 -0700 (PDT))

Baiklah saudara Rusmanto Ismail di California, USA.

Saudara Rusmanto Ismail ini memang dari sejak pertama kali berdebat tentang Negeri Acheh melawan Ahmad Sudirman di mimbar bebas ini, tidak kelihatan ilmunya tentang Negeri Acheh, RIS, RI, NKRI, RI-Jawa-Yogya. Yang dimilikinya hanya mengenai ilmu yang didapatkan dibangku sekolah dan dari universitas Trisakti yang tidak pernah diajarkan oleh guru dan dosennya tentang kebenaran Negeri Acheh yang ditelan, dicaplok, diduduki, dan dijajah oleh Presiden RIS Soekarno.

Karena itu, ketika membaca tentang fakta dan bukti, dasar hukum dan sejarah tentang kejahatan dan perampokan Soekarno terhadap Negeri Acheh, langsung saja angkat bicara, tetapi isinya ngawur tidak menentu seperti: "Udeh lah kang Mamad (Ahmad Sudirman) mendingan elu pulang kampung ke Garut, nanem palawija keq, ngangon kambing or kebo keq, lagian tulisan lo itu udah nggak bermutu, alias kampungan, mendingan kalo mau nulis ajarin aja itu anak-anak lo, daripada ngajarin orang laen, trus orang laennya pada nggak percaya ame lo, telek khan lo?"

Kan, mana ada pelajar dan mahasiswa yang menjawab seperti model saudara Rusmanto Ismail tentang Negeri Acheh. Itu kan jawaban orang yang betul-betul kosong ilmunya tentang sejarah Negeri Acheh dan sejarah tentang bagaimana sebenarnya Negeri Acheh berada dalam kurungan dan sangkar NKRI.

Lalu perhatikan lagi apa yang dikatakannya oleh saudara Rusmanto ini: "Lagian lo nulis terus kaya gini kan karena lo udeh dicabut kewarganegaraan Indonesia lo waktu jaman pak harto, lo mahnulis kaya beginian (debat masalah Aceh) cuman karena lo sakit hati ama pemerintah Indonesia yang nota bene nggak ngabulin permohonan lo untuk kembali jadi warga negara Indonesia lagi, trus lo hasut deh orang-orang Indonesia dengan masalah kaya beginian, biar pada ikutan lo, ngebenci pemerintahnya sendiri."

Nah coba, perhatikan, menurut saudara Rusmanto Ahmad Sudirman menulis tentang Acheh yang ditelan dan dijajah Soekarno karena "kewarganegaraan Indonesia Ahmad Sudirman waktu jaman pak Harto dicabut".

Jelas, kewarganegaraan Indonesia dicabut oleh Soeharto, itu tidak merugikan. Memangnya Ahmad Sudirman merasa sakit hati karena Soeharto mencabut kewarganegaraan Indonesia dari saya. Itu menunjukkan karena memang kebodohan dari Jenderal Soeharto dan stafnya di KBRI Cairo Mesir saja, termasuk itu menteri Luar Negeri NKRI sekarang Noer Hassan Wirajuda yang waktu itu menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Protokol & Konsuler Sekretaris Ketiga di Kedubes RI di Cairo, Mesir.

Kalau mereka (Jenderal Soeharto Cs dan Noer Hassan Wirajuda) pandai, kan bisa mempertahankan argumentasi terutama yang menyangkut pancasila dengan P4-nya hasil kutak-katik Jenderal Soeharto cs. Tetapi, karena memang mereka itu ya sudah sedemikian terpaku kepada pancasila dan P4-nya, ya hasilnya, seperti sekarang ini. Mana itu hasilnya Jenderal Soeharto ?.

Kemudian, apakah memang pernah Ahmad Sudirman meminta permohonan untuk mendapatkan kembali kewarganegaraan Indonesia ke Departemen Kehakiman NKRI ?. Itu kan hanya mimpinya saudara Rusmanto Ismail saja, yang pandainya menerka-nerka dan mengada-ada saja. Pokoknya saudara Rusmanto ini kalau bicara asal cuap-cuap saja.

Seterusnya, kalau Ahmad Sudirman menulis tentang masalah Negeri Acheh yang ditelan, dicaplok, diduduki, dan dijajah oleh Soekarno itu bukan karena "sakit hati ama pemerintah Indonesia yang nota bene nggak ngabulin permohonan untuk kembali jadi warga negara Indonesia lagi, trus hasut deh orang-orang Indonesia dengan masalah kaya beginian, biar pada ikutan ngebenci pemerintahnya sendiri"

Penulisan sejarah penjajahan yang dilakukan oleh pihak RIS, NKRI dan RI sekarang terhadap Negeri Acheh ini memang untuk membukakan mata seluruh rakyat di NKRI dan di Negeri Acheh, bahwa akar masalah yang sebenarnya konflik di Acheh adalah disebabkan oleh pihak Soekarno yang menelan, mencaplok, menduduki, dan menjajah Negeri Acheh.

Bukan alasan-alasan lainnya yang dipropagandakan oleh pihak para penerus Soekarno sekarang ini.

Jadi, dengan adanya penjelasan secara terbuka kepada seluruh rakyat di NKRI dan di Negeri Acheh tentang kejahatan, perampokan, pendudukan dan penjajahan yang dilakukan pihak NKRI terhadap Negeri Acheh inilah untuk membuka mata dan hati seluruh rakyat Acheh dan rakyat di NKRI, agar konflik Acheh bisa diselesaikan dengan jujur, adil dan bijaksana.

Karena itu, serahkan semua urusan Negeri Acheh kepada seluruh rakyat Acheh untuk menentukan sikap mereka, melalui cara penentuan jajak pendapat. Apakah rakyat Acheh masih tetap ingin bersama NKRI atau memang ingin bebas merdeka dari NKRI.

Jadi, bukan dengan cara penipuan dan dengan cara kekerasan senjata seperti sekarang ini. Dimana Negeri Acheh dianggap dan diklaim sebagai milik RI atau NKRI. Itu, kan sama dengan penipuan dan pembohongan kepada seluruh rakyat di NKRI dan di Negeri Acheh.

Terakhir saudara Rusmanto menulis: "Kalo lo sakit hati atau lo marah mendingan cepet-cepet ambil wudhu, seperti yang diajarkan oleh Rosulullah SAW, karena dengan berwudhu insya allah dapat meredam nafsu amarah kita, karena marah itu adalah perbuatan setan, tau nggak sih lo?"

Jelas, sekali lagi saya menyatakan di mimbar bebas ini, apa yang ditulis oleh Ahmad Sudirman mengenai kejahatan, perampokan, penelanan, pencaplokan, pendudukan, dan penjajahan Negeri Acheh oleh Soekarno itu bukan karena Ahmad Sudirman sakit hati, melainkan agar seluruh rakyat di NKRI dan di Negeri Acheh jangan terus-terusan ditipu dan dibodohi oleh pihak Penguasa NKRI dibawah Megawati dan TNI-nya.

Dan Insya Allah sebentar lagi saya akan pergi sholat Jumat ke mesjid, di Stockholm, sholat Jumat pukul 13.00. Apakah saudara Rusmanto pergi sholat Jumat atau tidak ?

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Thu, 3 Jun 2004 23:36:29 -0700 (PDT)
From: Rusmanto Ismail toto_wrks@yahoo.com
Subject: RE: RYACUDU TUKAR TAKTIK KARENA TIDAK BERHASIL DALAM PERANG MODER N DI ACHEH
To: Sumitro <mitro@kpei.co.id>, Hassan Wirajuda <hassan.wirajuda@ties.itu.int>, yudhistira_apl@hotmail.com, sadanas@equate.com, Hidajat Sjarif <siliwangi27@hotmail.com>, Ditya Soedarsono <dityaaceh_2003@yahoo.com>, Andri sri Sulistyodewi <diajeng_jkt@yahoo.com>, teuku_mirza2000@yahoo.com, teuku_mirza@hotmail.com, universityofwarwick@yahoo.co.uk, om_puteh@hotmail.com

Udeh lah kang Mamad (Ahmad Sudirman) mendingan elu pulang kampung ke Garut, nanem palawija keq, ngangon kambing or kebo keq, lagian tulisan lo itu udah nggak bermutu, alias kampungan, mendingan kalo mau nulis ajarin aja itu anak-anak lo, daripada ngajarin orang laen, trus orang laennya pada nggak percaya ame lo, telek khan lo? Lagian lo nulis terus kaya gini kan karena lo udeh dicabut kewarganegaraan indonesia lo waktu jaman pak harto, lo mah nulis kaya beginian (debat masalah Aceh) cuman karena lo sakit hati ama pemerintah Indonesia yang nota bene nggak ngabulin permohonan lo untuk kembali jadi warga negara Indonesia lagi, trus lo hasut deh orang-orang Indonesia dengan masalah kaya beginian, biar pada ikutan lo, ngebenci pemerintahnya sendiri.

Kalo lo sakit hati atau lo marah mendingan cepet-cepet ambil wudhu, seperti yang diajarkan oleh Rosulullah SAW, karena dengan berwudhu insya allah dapat meredam nafsu amarah kita, karena marah itu adalah perbuatan setan, tau nggak sih lo? Kalo nggak tau gwe kasih tau, atau lo memang DONGO jadi kaga pernah tau dan mengerti apa-apa kebenaran yang diinformasikan ame orang lain.

Salam,

Rusmanto

STMT Trisakti
Sea Transport Management
toto_wrks@yahoo.com
California, USA
----------