Stockholm, 10 April 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

TGK LAMKARUNA ITU PERJUANGAN TGK DAUD BEUREUEH & TGK HASAN TIRO ADALAH SAMA
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS KALAU DISELIDIKI LEBIH DALAM ITU PERJUANGAN TEUNGKU MUHAMMAD DAUD BEUREUEH & TEUNGKU HASAN MUHAMMAD DI TIRO ADALAM SAMA UNTUK MENENTUKAN NASIB SENDIRI BEBAS DARI PENGARUH NEGARA PANCASILA ATAU NKRI

"Bapak Ahmad Sudirman yang terhormat. Saya telah menulis beberapa buku sejarah Aceh diantaranya "Panglima Teuku Nyak makam " dan "Tuanku Hasyim bangta Muda, panglima maritim persada Nusantara". Di samping itu ada buku yang saya tulis tentang konflik Aceh yang berjudul "Perjalanan Panjang Aceh menuju Islam Kaffah". Saya melihat perjuangan yang telah dirintis oleh Abu Beureueh sungguh mendapat simpati dari seluruh bangsa Aceh karena yang beliau perjuangkan semata-mata karena jihad Fisabilillah. Beliau adalah seorang ulama kaliber internasional yang mempunyai komitmen keislaman yang tinggi. Hasan Tiro sendiri adalah merupakan kader daripada Abu Beureueh disamping tokoh-tokoh yang lainnya seperti Abu hasbi Geudong, Dr. Muchtar yahya Hasbi, Tgk. Fauzi Hasbi, Tgk. Ilyas Leubee dll. Tetapi mengapa saat ini perjuangan GAM sangat jauh berbeda sebagaimana yang telah dicita-citakan oleh Abu Beureueh. dari berbagai pengamatan kita, tidak sedikit GAM yang telah membunuh bangsanya sendiri dengan alasan cuak dan lain sebagainya? walaupun kita tidak memungkuri TNI/Polri pun sudah banyak membunuh bangsa Aceh tanpa perikemanusiaan. Yang ingin saya tanyakan kepada bapak, apa yang sebenarnya yang duperjuangkan oleh Hasan Tiro saat ini, apakah perjuangannya benar-benar untuk Islam." (Tgk. Lamkaruna Putra, abupase@yahoo.com , 9 april 2004 15:58:06)

Terimakasih Teungku Lamkaruna Putra di Jakarta, Indonesia.
Selamat bertemu di mimbar bebas ini.

Mengenai pertanyaan Teungku Lamkaruna: "apa yang sebenarnya yang duperjuangkan oleh Hasan Tiro saat ini, apakah perjuangannya benar-benar untuk Islam ?"

Dari apa yang telah saya pelajari, gali, pikirkan, hayati, analisa tentang perjuangan rakyat Aceh di Negeri Aceh khususnya dari sejak perjuangan yang dipelopori oleh Teungku Muhammad Daud Beureueh sampai Teungku Hasan Muhammad di Tiro adalah perjuangan untuk penentuan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan pancasila dan kekuasaan penguasa asing.

Jadi antara Teungku Muhammad Daud Beureueh dan Teungku Hasan Muhammad di Tiro dalam perjuangannya tidak berbeda, keduanya memperjuangkan berdiri diatas kaki sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Penguasa Negara RI atau NKRI yang berdasarkan pancasila.

Hanya bedanya, Teungku Muhammad Daud Beureueh memakai kendaraan politik NII dengan menggunakan mesin TII, sedangkan Teungku Hasan Muhammad di Tiro menggunakan kendaraan politik Negara Aceh dengan menggunakan mesin ASNLF atau GAM dan TNA. Tetapi kedua-duanya menggunakan mesin yang sama, hanya berbeda tahun model pembuatan dan merk mesin saja.

Kemudian ada tambahan sedikit perbedaan lainnya, yaitu Teungku Muhammad Daud Beureueh adalah seorang ulama Aceh, dikenal sebagai pemimpin Ulama dan pemimpin Negara Islam, bergerak dalam negeri, sedangkan Teungku Hasan Muhammad diTiro dikenal sebagai pemimpin intelektual, berpendidikan dalam negeri dan luar negeri, tidak berlabel Islam, bergerak didalam dan diluar negeri.

Walaupun ada perbedaan status dan pendidikan, tetapi, keduanya mempunyai cita-cita, arah, tujuan perjuangan yang sama, yaitu penentuan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Penguasa asing atau Penguasa negara Pancasila atau NKRI atau RI atau RI-Jawa-Yogya.

Selanjutnya, Teungku Muhammad Daud Beureueh lebih menekankan kepada warna Islam, karena memang sebagai ulama bercita-cita tegaknya Islam di muka bumi. Sedangkan Teungku Hasan Muhammad di Tiro lebih menonjolkan warna netral, tetapi mengandung kekuatan nilai-nilai Islam.

Perjuangan Teungku Muhammad Daud Beureueh memakai jalan yang berbelok-belok, dari mulai belokan jalan NII, kemudian masuk kebelokan kejalan Republik Persatuan Indonesia (RPI), selanjutnya tembus masuk kejalan Republik Islam Aceh, akhirnya stop karena menabrak batu "Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh" bulan Desember 1962.

Sedangkan Teungku Hasan Muhammad di Tiro terus saja melaju menggunakan jalan lurus tanpa belokan sambil menjalankan taktik dan strategi diplomasi di dalam negeri dan di luar negeri, seperti mengadakan dialog dan perjanjian dengan pihak NKRI, walaupun digagalkan oleh pihak NKRI, dan terus mengobarkan perang dengan Keppres No.28/2003.

Kemudian ada efek sampingan dari lajunya mesin ASNLF atau GAM dan TNA yang dipakai oleh kendaraan politik Teungku Hasan Muhammad di Tiro, yaitu bagi orang-orang Aceh yang bekerja sama dengan pihak NKRI atau penjajah, sambil menentang perjuangan rakyat Aceh yang telah sadar untuk menentukan nasibnya sendiri, jelas terkena asap mesin ASNLF atau GAM dan TNA, sehingga ada bau asap yang bernama "cuak", "lamit Jawa" dan yang lainnya. Itu sebenarnya akibat logis dari pihak-pihak rakyat Aceh yang bukan saja bekerjasama dengan pihak penjajah melainkan juga ikut bersama-sama menghantam rakyat Aceh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila atau NKRI. Misalnya kalau di mimbar bebas ini contoh yang berbau asap "cuak" dan "lamit Jawa" adalah yang menamakan dirinya Teuku Mirza, saudara Apha Maop. Sedangkan yang lainnya belum saya dengar, paling mungkin itu saudara sagir Alva, tetapi saudara Sagir ini tidak ikut-ikutan Teuku Mirza membantai rakyat Aceh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri, hanya sekedar ikutan buntut Mbak Megawati dari PDI-P saja.

Jadi, kesimpulannya adalah perjuangan yang telah dijalankan baik oleh Teungku Muhammad Daud Beureueh ataupun Teungku Hasan Muhammad di Tiro adalah perjuangan untuk penentuan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan pancasila dan kekuasaan penguasa asing dengan disirami oleh nilai-nilai Islam.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

From:abu pase abupase@yahoo.com
Date: 9 april 2004 15:58:06
To:Ahmad Sudirman ahmad_sudirman@hotmail.com
Subject:bagaimana perjuangan Hasan Tiro?

kepada Yth,
bapak Ahmad Sudirman yang terhormat

Sebelumnya saya ucapkan ribuan terima kasih atas balasan email. dengan harapan kita dapat bertukar pikiran dalam rangka membebaskan rakyat Aceh dari segala bentuk penindasan dan kedhaliman.

Saya telah menulis beberapa buku sejarah Aceh diantaranya "Panglima Teuku Nyak makam " dan "Tuanku Hasyim bangta Muda, panglima maritim persada Nusantara". Di samping itu ada buku yang saya tulis tentang konflik Aceh yang berjudul "Perjalanan Panjang Aceh menuju Islam Kaffah".

Saya melihat perjuangan yang telah dirintis oleh Abu Beureueh sungguh mendapat simpati dari seluruh bangsa Aceh karena yang beliau perjuangkan semata-mata karena jihad Fisabilillah. Beliau adalah seorang ulama kaliber internasional yang mempunyai komitmen keislaman yang tinggi.

Hasan Tiro sendiri adalah merupakan kader daripada Abu Beureueh disamping tokoh-tokoh yang lainnya seperti Abu hasbi Geudong, Dr. Muchtar yahya Hasbi, Tgk. Fauzi Hasbi, Tgk. Ilyas Leubee dll.

Tetapi mengapa saat ini perjuangan GAM sangat jauh berbeda sebagaimana yang telah dicita-citakan oleh Abu Beureueh. dari berbagai pengamatan kita, tidak sedikit GAM yang telah membunuh bangsanya sendiri dengan alasan cuak dan lain sebagainya? walaupun kita tidak memungkuri TNI/Polri pun sudah banyak membunuh bangsa Aceh tanpa perikemanusiaan. Yang ingin saya tanyakan kepada bapak, apa yang sebenarnya yang duperjuangkan oleh Hasan Tiro saat ini,apakah perjuangannya benar-benar untuk Islam.

Terima kasih atas semua jawabannya

Wassalam
Ttd

Tgk. Lamkaruna Putra.

abupase@yahoo.com
Jakarta, Indonesia
----------