Stockholm, 2 Maret 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

TEUKU MIRZA APAKAH MASIH JUGA IKUTAN ABDURRAHMAN WAHID & MEGAWATI, BACA QS AL AHZAB, 59 ?
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS TEUKU MIRZA APAKAH MASIH JUGA IKUTAN ABDURRAHMAN WAHID & MEGAWATI, BACA QS AL AHZAB, 59 ?

"Maka Al Hafidz Ibnu Hajar menjawab,"Aku dan apa yang ada padaku dari kenimatan dan kesenangan (dibandingkan dengan kenikmatan surga) adalah penjara bagiku, sedangkan engkau dan apa yang ada padamu dari kesusahan yang engkau rasakan (dibandingkan dengan siksa neraka) adalah surga bagimu." Lalu orang Yahudi itu berkata,"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain ALLAH, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah utusan ALLAH." Kemudian iapun masuk Islam. Semestinya Yuhudi Istrinya Hasan Tiro juga memperoleh hidayah yang serupa" (Teuku Mirza , teuku_mirza@hotmail.com , Tue, 02 Mar 2004 10:49:19 +0700 )

"Mas Dirman. Udahlah, ternyata kalau info ini benar tentang ketidak-Islaman dan ke-Yahudian Istri Hasan Tiro, anda tidak perlu menutupi sebuah kelemahan dengan menyerang balik orang muslimah yang tidak pakai kudung. Derajatnya tinggi mana seh antara orang Islam yang tidak pake kudung dengan orang yang non Islam di mata ALLAH. Tapi saya sependapat dengan anda mengenai siapa yang paling berkuasa atas menjadi Islam atau tidaknya seseorang, pasti dia itu adalah ALLAH swt." "(Dobing, dobing@telkom.net , Tue, 2 Mar 2004 09:15:37 +0700)

Baiklah Teuku Mirza di Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia dan saudara Dobing di Jakarta, Indonesia..

Begini.

Teuku Mirza, bagaimana saya bertanya kepada Teuku Mirza dalam tulisan yang lalu yaitu

"Teuku Mirza sudah menikah, saya mau bertanya apakah istri Teuku Mirza memakai tudung atau penutup kepala sebagaimana diwajibkan dalam Al Qur'an ? Seperti yang tercantum dalam Al Quran : "Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Q 33 Al Ahzab, 59), maka wajib aorat perempuan yang terbuka itu ditutupi. Jangan ikut-ikutan Abdurrahman Wahid atau para pemimpin yang berlabel Islam di NKRI ? Coba hitung dengan jari berapa orang pemimpin Islam yang istrinya memakai tudung di NKRI ?" (Ahmad Sudirman, 1 Maret 2004)

Eh, malah menjawab dengan menulis tentang Al Hafidz Ibnu Hajar, seorang hakim besar di Mesir, zaman dulu, sebelum Anwar Sadat dan Husni Mubarak menjadi Presiden Mesir, yang menjawab pertanyaan seorang perempuan Yahudi di Mesir : "Aku dan apa yang ada padaku dari kenimatan dan kesenangan (dibandingkan dengan kenikmatan surga) adalah penjara bagiku, sedangkan engkau dan apa yang ada padamu dari kesusahan yang engkau rasakan (dibandingkan dengan siksa neraka) adalah surga bagimu." Lalu orang Yahudi itu berkata,"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain ALLAH, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah utusan ALLAH." Kemudian iapun masuk Islam. Semestinya Yahudi Istrinya Hasan Tiro juga memperoleh hidayah yang serupa"

Eh, Teuku Mirza, seperti yang telah saya jawab bahwa : "Meng-Islam-kan sesorang atau menjadikan seseorang muslim atau muslimah atau menjadikan istri muslimah itu adalah hikmah, karunia, dan hidajah dari Allah SWT. Manusia tidak mempunyai kekuasaan untuk menjadikan sesorang atau menjadikan seseorang muslim atau muslimah atau menjadikan istri muslimah tanpa karunia, hikmah, dan hidayah dari Allah SWT."

Nah sekarang, coba jawab pertanyaan saya diatas, saya ulangi sekali lagi.

"Apakah istri Teuku Mirza memakai tudung atau penutup kepala sebagaimana diwajibkan dalam Al Qur'an ? Seperti yang tercantum dalam Al Quran : "Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Q 33 Al Ahzab, 59), maka wajib aorat perempuan yang terbuka itu ditutupi. Jangan ikut-ikutan Abdurrahman Wahid atau para pemimpin yang berlabel Islam di NKRI ? Coba hitung dengan jari berapa orang pemimpin Islam yang istrinya memakai tudung di NKRI ?"

Kemudian, menyinggung Istri Teungku Hasan Muhammad di Tiro yang dipertanyakan oleh Teuku Mirza, dimana sebenarnya antara Teungku Hasan Muhammad di Tiro dan Istri Teungku Hasan Muhammad di Tiro sudah lama berpisah. Artinya beliau berdua itu sudah bercerai. Jadi sudah tidak mempunyai hubungan tali pengikat kekeluargaan melalui perkawinan lagi.

Nah sekarang, yang jelas masih ada tali pengikat kekeluargaan melalui perkawinan adalah tali perkawinan antara Teuku Mirza dan istri Teuku Mirza.

Nah sekarang, pertanyaan lainnya lagi untuk Teuku Mirza.

Coba hitung dengan jari, berapa orang perempuan Yahudi baik yang ada di Israel dan diluar Isrel yang lebih dari 2 juta jiwa itu yang memeluk Islam ?

Eh, Teuku Mirza, pertanyaan ini jawabannya sangat mudah, tidak perlu belajar sampai ke Universitas Indonesia segala.

Lagi pula jangan ikut-ikutan Abdurrahman Wahid dan itu Presiden Megawati. Mereka berdua itu sudah tidak perduli lagi dengan apa yang diperintahkan Allah SWT dalam Al Quran: "Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Q 33 Al Ahzab, 59).

Sekarang saya tinggalkan Teuku Mirza, kemudian saya akan menjumpai saudara Dobing di Jakarta.

Begini saudara Dobing, kalau saudara Dobing mengatakan: "Mas Dirman. Udahlah, ternyata klu info ini benar tentang ketidak-Islaman dan ke-Yahudian Istri Hasan Tiro, anda tidak perlu menutupi sebuah kelemahan dengan menyerang balik orang muslimah yg ngga pakai kudung. Derajatnya tinggi mana seeh antara orang Islam yg ngga pake kudung dengan orang yg non Islam di mata ALLAH. Tapi saya sependapat dengan anda mengenai siapa yang paling berkuasa atas menjadi Islam atau tidaknya seseorang, pasti dia itu adalah ALLAH swt."

Jelas saudara Dobing, saya sudah mengatakan bahwa soal memproklamasikan, mendirikan, membangun negara, tidak ada hubungannya dengan kemampuan meng-Islam-kan istri yang dihubungkan dengan Teungku Hasan Muhammad di Tiro. Karena ketika Teungku Hasan Muhammad di Tiro menikah dengan seorang perempuan Yahudi yang bukan muslimah, kemudian setelah menikah tidak mampu meng-Islam-kan istrinya yang Yahudi itu, jelas, bukan kesalahan mutlak Teungku Hasan Muhammad di Tiro, Teuku Mirza. Karena yang memberikan hikmah, karunia dan hidayah masuk Islam itu bukan Teungku Hasan Muhammad di Tiro, melainkan Allah SWT."

Kemudian lagi beliau berdua itu sudah bercerai lama. Yang satu tetap dengan ke-Yahudian-nya, sedangkan Teungku Hasan Muhammad di Tiro tetap dengan ke-Islaman-nya.

Jadi, apalagi yang mau dibicarakan sekarang.

Yang sudah berlalu anggap sebagai pelajaran besar, yang akan datang kita songsong dengan usaha untuk mencapai cita-cita dan ridha Allah SWT dengan menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila atau NKRI yang telah menelan dan mencaplok Negeri Aceh memakai tangan Presiden RIS Soekarno pada tanggal 14 Agustus 1950 melalui mulut Propinsi Sumatera Utara dengan jalan menetapkan Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah Propinsi dan PERPU No.5 tahun 1950 tentang pembentukan Propinsi Sumatera-Utara, tanpa mendapat persetujuan, kerelaan dan keikhlasan dari seluruh rakyat Aceh dan pemimpin rakyat Aceh, satu hari sebelum RIS dilebur menjadi NKRI pada tangal 15 Agustus 1950.

Nah sekarang, soal bertudung itu wajib, saudara Dobing. Jangan mengada-ada. Dan jangan ikut-ikutan Abdurrahman Wahid dan Presiden Megawati. Mereka berdua ini jelas-jelas sudah melanggar apa yang diperintahkan Allah SWT dalam Al Quran surat Al Ahzab ayat 59 yang saya tuliskan diatas.

Kemudian soal analisa saudara Dobing tentang perkawinan Teungku Hasan Muhamad di Tiro dengan menuliskan: "menurut analisa saya (kalau salah mudah2an di maafkan sama beliau pak hasan tiro dan juga ALLAH) perkawinannya dengan wanita yahudi pasti ada unsur/kepentingan politis-nya dengan perjuangan beliau utk mendirikan sebuah negara. Pasti dibelakang pak Hasan Tiro sudah berdiri puluhan pemikir2 dan ahli strategi zionis yang siap memback-up pak Hasan utk mencapai cita2nya, baik dari segi diplomasi maupun kucuran dana."

Eh, saudara Dobing, itu analisa bisa saja dikutak-katik, yang jelas dan benar berdasarkan fakta dan bukti, dasar hukum dan sejarah adalah Teungku Hasan Muhammad di Tiro telah menikah dan telah juga bercerai. Jadi, analisa saudara Dobing itu tidak berlaku lagi. Karena tali penghubung pernikahan telah putus.

Yang ada adalah rakyat Aceh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan negara Pancasila atau NKRI yang telah menjadi motor perjuangan yang dipimpin oleh Teungku Hasan Muhammad di Tiro.

Jadi bukan "puluhan pemikir2 dan ahli strategi zionis yang siap memback-up pak Hasan" seperti yang dianalisakan oleh saudara Dobing.

Karena itu saudara Dobing jangan ikut-ikutan para penerus Soekarno penipu ulung nomor satu di NKRI atau di Negara RI-Jawa-Yogya yang sekarang dipegang oleh Presiden Megawati. Karena analisa mereka tentang Teungku Hasan Muhammad di Tiro adalah salah kaprah. Sudahlah mereka itu gagal dan tidak mampu menghadapi ASNLF atau GAM di meja-meja perundingan, malahan mengobarkan perang dengan memberlakukan dasar hukum Keppres No.28 Tahun 2003 dan Keppres No.43 tahun 2003. Sekarang lagi mau mengutak-atik masalah bekas Istri Yahudi Teungku Hasan Muhammad di Tiro.

Coba lihat itu Abdurrahman Wahid apakah masih juga berhubungan rapat dengan Simon Peres atau sekarang Ariel Sharon ?

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

From: "Teuku Mirza" teuku_mirza@hotmail.com
To: PPDI@yahoogroups.com, wpamungk@centrin.net.id, tang_ce@yahoo.com, Lantak@yahoogroups.com, ahmad@dataphone.se, dityaaceh_2003@yahoo.com
Cc: nur-abdurrahman@telkom.net, peusangansb@hotmail.com, siliwangi27@hotmail.com, universityofwarwick@yahoo.co.uk, unsyiahnet@yahoogroups.com, muhammad59iqbal@yahoo.com, nikjusnz@yahoo.com, lampohawe@yahoo.com
Subject: Kehidupan yang lebih baik
Date: Tue, 02 Mar 2004 10:49:19 +0700

Sebaiknya Anda baca hikmah dibawah ini semoga menjadi pelajaran buat kamu...tentu buat saya juga:-)

Dikutip dari buku "Panduan dalam menuntut Ilmu" (Oleh: Syaikh Muhammad Bin Shalih Al'Utsaimin)
Tanya: Apakah yang dimaksud dengan kehidupan yang baik?

Jawab:
Kehidupan yang baik adalah perasaan lapang dada dan ketenangan hati; sampai-sampai jika manusia berada dalam keadaan yang sangat susah, ia tetap merasakan ketenangan hati dan lapang dada (dalam menerima keadaan itu)

Nabi s.a.w bersabda,"Sungguh aneh orang mukmin, karena seluruh urusannya menjadi suatu kebaikan dan tidak ada seorangpun yang dapat melakukannya kecuali orang mukmin. Jika ia ditimpa kesulitan, maka ia bersabar dan kesabaran itu menjadi kebaikan baginya. jika ia mendapat kesenangan, maka ia bersyukur dan rasa syukur itu mejadi kebaikan baginya. (Diriwayatkan Muslim).

Lain halnya dengan orang kafir jika ditimpa kesulitan, maka apakah ia bersabar? jawabnya: tidak, akan tetapi ia merasa sedih sehingga dunia menjadi sempit baginya, atau mungkin ia membunuh dirinya sendiri karena putus asa. Akan tetapi seorang mukmin (dalam keadaan seperti itu) dapat bersabar dan dapat menemukan kenikmatan dari bersabar, yaitu perasaan tenang dan lapang, maka hidupnya pun menjadi baik. Karena kesabarannya itu pula, ia merasakan kehidupan yang baik dalam hati dan dirinya. Firman Allah, "Maka Kami akan memberinya kehidupan yang baik." (QS. An Nahl (16):87)

Sebagian sejarawan mengungkap tentang kehidupan Al-Hafidz Ibnu Hajar, ia adalah seorang hakim besar di Mesir pada masanya. Konon apabila ia datang ke tempat kerjanya, maka ia datang dengan menggunakan kereta yang ditarik oleh beberapa keledai bersama sekumpulan orang-orang yang berkuda.

Suatu ketika ia melewati seorang Yahudi di Mesir yang berjualan minyak, dan biasanya tukang minyak itu pakaiannya kotor. Lalu orang Yahudi itu datang dan memberhentikan sekumpulan orang-orang berkuda didepannya, dan ia berkata kepada Al Hafidz Ibnu Hajar, "Sesungguhnya Nabi kalian mengatakan, "Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir (Riwayat Muslim)", sedang engkau adalah seorang hakim Mesir dan engkau berada dalam sekumpulan penunggang kuda ini, maka ini adalah suatu kenikmatan. Namun aku-yakni orang yahudi itu sendiri- berada dalam adzab (kesusahan) dan penderitaan ini.

Maka Al Hafidz Ibnu Hajar menjawab," Aku dan apa yang ada padaku dari kenimatan dan kesenangan (dibandingkan dengan kenikmatan surga) adalah penjara bagiku, sedangkan engkau dan apa yang ada padamu dari kesusahan yang engkau rasakan (dibandingkan dengan siksa neraka) adalah surga bagimu."

Lalu orang Yahudi itu berkata,"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain ALLAH, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah utusan ALLAH." Kemudian iapun masuk Islam. Semestinya Yuhudi Istrinya Hasan Tiro juga memperoleh hidayah yang serupa

Teuku Mirza

teuku_mirza@hotmail.com
teuku_mirza2000@yahoo.com
Universitas Indonesia
Jakarta, Indonesia
----------

From: "dobing" dobing@telkom.net
To: padhang-mbulan@yahoogroups.com
Cc: "Ahmad Sudirman" ahmad@dataphone.se
Subject: Re: [padhang-mbulan] TEUKUMIRZA HARUS TAHU MEMERDEKAKAN ACEH TAKADAHUBUNGAN DENGAN MENGISLAMKAN ISTRI
Date: Tue, 2 Mar 2004 09:15:37 +0700

Mas dirman.
Udahlah..ternyata klu info ini benar tentang ketidak-Islaman dan ke-Yahudian
Istri Hasan Tiro, anda tidak perlu menutupi sebuah kelemahan dengan menyerang balik orang muslimah yg ngga pakai kudung. Derajatnya tinggi mana seeh antara orang Islam yg ngga pake kudung dengan orang yg non Islam di mata ALLAH.

Tapi saya sependapat dengan anda mengenai siapa yang paling berkuasa atas menjadi islam atau tidaknya seseorang, pasti dia itu adalah ALLAH swt.

Tetapi manusia diberikan akal, dalam hal menentukan pilihan istri agama Islam sudah cukup jelas kok mengaturnya siapa seeh perempuan yang pantas jadi pilihan seorang muslim (ngga perlu saya kutip ayat atau hadist).

Dan terakhir....menurut analisa saya (kalau salah mudah2an di maafkan sama beliau pak hasan tiro dan juga ALLAH) perkawinannya dengan wanita yahudi pasti ada unsur/kepentingan politis-nya dengan perjuangan beliau utk mendirikan sebuah negara. Pasti dibelakang pak hasan tiro sudah berdiri puluhan pemikir2 dan ahli strategi zionis yang siap memback-up pak hasan utk mencapai cita2nya, baik dari segi diplomasi maupun kucuran dana.

Dobing

dobing@telkom.net
Jakarta, Indonesia
----------