Stockholm, 8 Februari 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

BENARKAH MEGAWATI, AKBAR TANDJUNG, AMIEN RAIS TETAP MENGHENDAKI PENDUDUKAN ACEH OLEH NKRI ?
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

SEKARANG KITA TANYAKAN KEPADA PRESIDEN MEGAWATI, KETUA DPR AKBAR TANDJUNG, DAN KETUA MPR AMIEN RAIS APAKAH INGIN TETAP MENGHENDAKI PENDUDUKAN ACEH OLEH NKRI?

"STOP PRESS!! Ini berita dari masa depan. Stockholm, 18 Agustus 2105. Medeka!! Hidup Rakyat Aceh!!" ( Nizar Win , nizarwin@yahoo.com , Sun, 8 Feb 2004 01:53:08 -0800 (PST))

Terimakasih saudara Nizar Win di Bandung, Jawa Barat Indonesia.
Baiklah saudara Nizar Win.

Justru sekarang yang harus diarahkan dan difokuskan adalah dengan mengajukan pertanyaan kepada Presiden Megawati , Ketua DPR Akbar Tandjung dan Ketua MPR Amien Rais yaitu,

Benarkah Presiden Megawati , Ketua DPR Akbar Tandjung dan Ketua MPR Amien Rais masih tetap menginginkan usaha untuk penyelesaian damai yang adil, jujur dan bijaksana di Negeri Aceh tanpa pertumpahan darah yang melibatkan puluhan ribu anggota TNI/POLRI beserta Raider-nya?

Mengapa kita harus fokuskan kearah niat, sikap, dan kesungguhan dari Presiden Megawati , Ketua DPR Akbar Tandjung dan Ketua MPR Amien Rais ?

Karena Presiden Megawati , Ketua DPR Akbar Tandjung dan Ketua MPR Amien Rais sekarang ini yang sedang memegang tampuk pimpinan di Lembaga Eksekutif dan Legislatif.

Nah, kalau dari ketiga Pemimpin NKRI ini masih belum keluar dan tampak niat, sikap, dan kesungguhan untuk penyelesaian damai yang adil, jujur dan bijaksana di Negeri Aceh tanpa pertumpahan darah yang melibatkan puluhan ribu anggota TNI/POLRI beserta Raider-nya, itu artinya bahwa kedamaian dan keadilan memang masih jauh atau mungkin tidak akan muncul di Negeri Aceh.

Nah karena inilah, saudara Nizar Win di Bandung, kita harus berusaha memberikan pengertian dan jalan keluar berdasarkan fakta dan bukti serta dasar hukum dan sejarah mengenai Negeri Aceh yang sekarang ada dalam tubuh NKRI setelah ditelan melalui mulut Sumatera Utara pada tanggal 14 Agustus 1950 ketika RIS masih berdiri satu hari sebelum NKRI dibentuk diatas reruntuhan bekas Negara/Daerah bagian Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tanggal 15 Agustus 1950.

Sekarang, kalau memang Presiden Megawati , Ketua DPR Akbar Tandjung dan Ketua MPR Amien Rais mau berbuat jujur, adil dan bijaksana dalam rangka usaha menyelesaikan kemelut Aceh yang telah memakan ratusan ribu rakyat Aceh jadi korban di Negeri Aceh oleh pihak TNI/POLRI dari sejak Soekarno, Soeharto, Abdurrahman Wahid dan sekarang Presiden megawati , maka jelas memang Presiden Megawati , Ketua DPR Akbar Tandjung dan Ketua MPR Amien Rais harus mengetahui secara pasti dan jelas akar masalah yang sebenarnya yang menyebabkan rakyat Aceh berdiri untuk menuntut penentuan nasib sendiri bebas dari Negara Pantja Sila atau NKRI yang dibentuk oleh Soekarno setelah 15 Negara/Daerah bagian RIS masuk kedalam Negara RI-Jawa-Yogya pada tanggal 15 Agustus 1950.

Nah sekarang, akar masalah sebenarnya yang menjadi penyebab kemelut di negeri Aceh ini adalah karena memang berdasarkan fakta dengan bukti yang jelas dan benar ditunjang oleh dasar hukum yang terang dan didasari oleh sejarah yang terang dan jelas memang Negeri Aceh diduduki oleh pihak Soekarno sejak 14 Agustsu 1950 satu hari sebelum NKRI pimpinan Soekarno terbentuk.

Jadi, saudara Nizar Win, kalau saudara Nizar, hanya mampu sekedar menuliskan hal-hal yang tidak memberikan arah kepada jalan yang bisa ditempuh oleh Presiden Megawati , Ketua DPR Akbar Tandjung dan Ketua MPR Amien Rais untuk penyelesaian Aceh yang jujur, adil dan bijaksana, maka selama itu saudara Nizar Win hanyalah merupakan salah satu rakyat NKRI yang mendukung penuh pendudukan dan penjajahan Negeri Aceh oleh NKRI yang sekarang dipimpin oleh Presiden Megawati dan DPR-nya diketua oleh Akbar Tandjung serta MPR-nya diketua oleh Amien Rais.

Coba, sekarang saya menunggu apa yang bisa dikemukakan oleh saudara Nizar Win dan dikemukakan kepada seluruh rakyat di NKRI dan rakyat di negeri Aceh sehingga terlihat bahwa jalan yang paling jujur, adil dan bijaksana dalam penyelesiaan Aceh ini adalah seperti yang akan dikemukakan oleh saudara Nizar Win.

Nah agar saya bisa membaca jalan keluar penyelsaian Aceh, maka saya menunggu jawaban dan buah pikiran serta jalan keluar dari saudara Nizar Win yang akan dibukakan dimimbar ini dan diketahui oleh seluruh rakyat di NKRI dan di Negeri Aceh.

Saya menunggu buah pikiran saudara Nizar Win.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Sun, 8 Feb 2004 01:53:08 -0800 (PST)
From: Nizar Win <nizarwin@yahoo.com>
Subject: STOP PRESS !! STOP PRESS !! Referencum buat ACEH telah disepakati. !!!!
To: "L.Meilany" <wpamungk@centrin.net.id>, teuku mirza <teuku_mirza2000@yahoo.com>,
Ahmad Sudirman ahmad@dataphone.se

STOP PRESS!! Ini berita dari masa depan.

Stockholm, 18 Agustus 2105.

Medeka!! Hidup Rakyat Aceh!!

Diam-diam ternyata referendum buat kemerdekaan Aceh telah dilakukan tadi malam. Seperti yang diduga, hasilnya menyatakan 100% pemilih menyatakan ingin merdeka. Namun hasil referendum tersebut sangat jauh dari layak untuk diimplementasikan, karena beberapa cacat hukum:
-referendum tersebut hanya diikuti 3 orang saja
-ketiga pemilih tersebut semuanya adalah warga negara Swedia.
-Mereka bertiga tidak pernah berkunjung ke Aceh. meskipun merupakan keturunan generasi ke 3 dari seorang tokoh GAM yang amat mereka disegani, yang wafat 100 tahun lalu.
-referendum dilakukan disebuah penjara di Stockholm, dimana ketiganya sedang menjalani hukuman untuk kasus yang berbeda-beda, dari peledakan gedung parlemen Swedia sampai kleptomania disebuah toko kecil didaerah kumuh di Stockholm.
-referendum tersebut dihujat rakyat propinsi Aceh yang telah lama hidup damai dan makmur setelah kematian tokoh-tokoh GAM sekitar seratus tahun lalu.

Dari hal-hal diatas, maka berdasarkan perjanjian linggarjati, soekarno-daud beurueh, renfille, dan juga berdasrkan traktat kerajaan samudra pasai, maka referendum tersebut dinyatakan sebagai lelucon saja. Tidak ada pers Swedia yang meliput berita ini.

Ketiga orang tersebut melakukan "referendum" sebagai bagian dari peringatan 100 tahun wafatnya AS, sorang tokoh GAM yang wafat seratus tahun lalu di Stockholm, tepatnya pada 17 Agustus 2005.

AS meninggal setelah ditikam HT, anak buahnya sendiri di GAM, sewaktu hendak keluar rumahnya menjelang saat shalat magrib.

Mengapa HT tega membunuh AS, masih merupakan misteri hingga saat ini. Ada berita yang menyebutkan bahwa AS telah memperkosa salah seorang anak gadis HT yang berusia 20 tahun. Dikabarkan bahwa pada dini hari 17 Agustus 2005 waktu Stockholm, AS memergoki CY (anak
HT) sedang menonton televisi yang menyiarkan siaran langsung upacara kemerdekaan RI di Jakarta. Begitu marahnya, AS melihat hal itu sehingga dia langsung menganiaya CY. AS yang kalap kemudian menelanjangi CY dengan maksud akan dikarak keliling sebagai hukuman.
Namun setelah melihat kecantikan dan kemulusan tubuh CY yang masih perawan, AS berubah pikiran. AS kemudian memperkosa CY yang sedang sendirian dirumahnya.

Adegan perkosaan berlangsung hingga 2 X. Rupanya AS selama kurun waktu itu sangat "menderita" karena harus selalu muncul sebagai "tokoh" baik-baik. Tubuh molek CY telah membuatnya tak tekendali.

Umumnya masyarakat kelompok GAM akan selalu tutup mulut dengan kesewenang-wenangan petinggi GAM-nya. Namun perkosaan yang kedua inilah yang membuat CY amat sangat depresi dan dendam terhadap AS, karena dilakukan "lewat belakang".

CY yang malang akhirnya melaporkan hal ini kepada ayahnya, HT, yang kembali pulang sore hari. HT yang kalap segera mengambil pisau dan bergegas menuju rumah AS yang berjarak hanya 2 rumah. AS akhirnya meninggal ditempat dengan 10 tusukan.

Ada lagi yang menyatakan bahwa HT membunuh AS karena pertikaian korupsi di tubuh GAM. Sebelumnya, dalam sebuah pertemuan tertutup, AS pernah menuduh HT mengkorupsi dana GAM yang didapat dari salah seorang jutawan Israel. AS berniat mencopot HT dari jabatan apapun di GAM. Hal ini tentu saja membuat kalap HT karena menjadi pengurus GAM adalah satu-satunya sumber nafkah keluarganya selama ini. Tunjangan sosial pemerintah Swedia tidak akan cukup menunjang gaya hidup pejabat GAM di Swedia.

Kebenaran penyebab pembunuhan itu tetap akan misteri, karena HT tetap tutup mulut hingga dia meninggal di penjara pada Desember 2015 karena sakit.

Berita ini dikirim dari masa depan. Sekitar 101 tahun dari didepan waktu anda saat membaca e-mail ini, menggunakan teknologi seperti pernah yang anda lihat di film Terminator 3 di th 2003.

Hm hm hm .... :)

Nizar Win

nizarwin@yahoo.com
Bandung, Jawa barat Indonesia
----------