Stockholm, 6 Februari 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

MAUKAH MEGAWATI, AKBAR TANDJUNG, AMIEN RAIS BERI LAMPU HIJAU UNTUK REFERENDUM DI ACEH ?
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

PERTANYAAN NIAT DAN SIKAP YAITU MAUKAH MEGAWATI, AKBAR TANDJUNG, AMIEN RAIS BERI LAMPU HIJAU UNTUK REFERENDUM DI ACEH ?

"Kalau memang tujuanya terfokus kepada referandum, yah silahkan, toh saya juga "ga ngerti" jalan pikiran Pemerintah .Yang saya pahami adalah, kalau referendum terjadi, dan Aceh pisah, berapa banyak persaudaraan terputus oleh karenanya...Yah, Bpk. Teuku Mirza, Bapak Ahmad Sudirman dan Bapak2 yang ada dipemerintahan, saya sebagai orang kecil hanya menyarankan untuk perdamaian dan jalan yang terbaik. Bapak2 adalah orang2 yang punya penglaman dan pengetahuan...pikirkanlah secara baik dan bijaksana. Menurut pemikiran "kecil" saya, siapapun dan apapun yang namanya pemrintahan RI atau GAM/siapa saja, yang namanya pemerintahan merupakan bentuk pengekangan, apalagi jika dicampur aduk oleh politik dan kepentingan orang2 tertentu."
(Makatal, makatal@metroindonesia.com , 6 februari 2004 09:32:19)

Terimakasih saudara Makatal di Indonesia atas pendapat saudara mengenai referendum bagi seluruh rakyat Aceh di negeri Aceh.

Memang benar, seperti yang ditulis oleh saudara Makatal bahwa saudara Makatal "juga "ga ngerti" jalan pikiran Pemerintah". Mengapa ?

Karena pihak Presiden Megawati Cs, Akbar Tandjung dan Amien Rais walaupun telah melihat dengan mata kepala sendiri dan merasakan penderitaan rakyat Aceh sejak 53 tahun yang lalu, tetapi mereka itu masih tetap saja menutup mata dan tidak mau mengerti akar permasalahan yang menyadi penyebab kemelut dan tragedi berdarah yang telah memakan korban ratusan ribu jiwa rakyat Aceh di Negeri Aceh dari sejak Soekarno sampai Presiden Megawati sekarang ini.

Nah, karena itu saudara Makatal mengatakan bahwa dirinya tidak mengerti dengan apa yang telah dan sedang dijalankan oleh pihak Presiden Megawati Cs, Akbar Tandjung dan Amien Rais sekarang ini ?.

Karena yang terasa oleh rakyat Aceh yang tinggal di Aceh bahwa keadaan dari sejak 53 tahun yang sampai detik sekarang ini apa yang dicita-citakan oleh seluruh rakyat Aceh ternyata hanya merupakan suatu fatamorgana saja.

Nah karena itu, disini kita berusaha untuk bukan hanya sekedar membicarakan dan mendiskusikan masa depan rakyat Aceh yang ingin menentukan nasib sendiri ini tetapi juga bagaimana kita berusaha sekuat tenaga untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil, jujur dan bijaksana yang bisa diterima oleh semua pihak.

Seperti yang telah saya kemukakan sebelum ini, mari kita bersama pihak Penguasa NKRI yang dipelopori oleh Presiden Megawati dan juga oleh Ketua DPR Akbar Tandjung serta dimotori oleh Ketua MPR Amien Rais untuk bersama-sama saling bahu membahu mencari jalan pemecahan bagi rakyat Aceh yang ingin menentukan nasib sendiri bebas merdeka.

Tentu saja, kalau memang pihak Presiden Megawati, Akbar Tandjung dan Amien Rais telah menyadari dan ingin menyelesaikan kemeelut dan tragedi di Aceh capat selesai dengan cara damai , maka jalan satu-satunya yang bisa ditempuh saat ini tanpa mempergunakan kekerasan senjata dan penggunaan TNI/POLRI adalah menyerahkan kepada seluruh rakyat Aceh untuk menentukan nasib dan masa depan mereka sendiri di negeri Aceh tanpa adanya ikut campur kekuasaan tangan pihak luar.

Memang terasa berat kalau kita adakan referendum di negeri Aceh ini sebagaimana yang diungkapkan oleh saudara Makatal ini "kalau referendum terjadi, dan Aceh pisah, berapa banyak persaudaraan terputus."

Tetapi tentu saja, sebenarnya persaudaraan tidak terputus, walaupun kita hidup ditempat yang berbeda tetapi toh hati kita tetap berhubungan. Contohnya, apakah karena saya sekarang disebabkan tinggal di Stockholm kemudian merasa hubungan persaudaraan terputus dengan yang ada di Aceh dan di NKRI?. Tentu saja tidak. Kita masih tetap bisa melakukan komunikasi dua arah.

Jadi, memang kalau dipikirkan secara emosianil, diadakannya referendum bagi seluruh rakyat Aceh di Negeri Aceh akan menimbulkan perasaan seperti yang dikatakan oleh saudara Makatal diatas itu. Tetapi tentu saja kita harus berpikir untuk kebaikan masa depan rakyat Aceh dan tentu saja kehidupan rakyat di NKRI.

Karena selama Negeri Aceh masih seperti sekarang inhi, jelas itu tubuh NKRI akan terus sakit dan mendenyut-denyut, sehingga jalannyapun akan terpincang-pincang.

Kemudian memang benar juga seperti yang ditulis saudara Makatal ini "siapapun dan apapun yang namanya pemerintahan RI atau GAM atau siapa saja, yang namanya pemerintahan merupakan bentuk pengekangan".

Hanya tentu saja, pengekangan dalam arti apabila rakyat Aceh hidup diatas Negeri Aceh yang bebas merdeka diatur oleh rakyat Aceh sendiri dengan aturan dan undang-undang yang dibuat oleh rakyat Aceh sendiri tanpa adanya penekanan dari pihak kekuasaan Negara Lain.

Jadi, yang disebut pengekangan disini adalah pengekangan dimana rakyat Aceh harus patuh dan tunduk kepada aturan, hukum dan undang-undang yang telah dibuat secara bersama dan diputuskan secara mayoritas agar bisa diterapkan dan dilaksanakan dalam kehidupan di mayarakat Aceh yang bebas merdeka.

Kemudia soal "seandainya refrendum terjadi dan GAM/ASNLF menang dan Aceh merdeka, siapa yang akan dijadikan (calon) pemimpin? dan apa langkah2 yang diambil untuk memberikan Aceh keindahan? (kalau boleh tau)".

Mengenai masa depan rakyat Aceh di negeri Aceh akan ditentukan oleh rakyat Aceh itu sendiri. Tentu saja siapa yang akan memimpin dikemudian hari itu diserahkan kepada seluruh rakyat Aceh yang akan menentukan berdasarkan aturan dan undang-undang yang akan dibuat oleh rakyat Aceh.

Begitu juga mengenai keindahan yang akan terjadi dimasa depan dalam masyarakat Aceh itupun tergantung dan diserahkan kepada seluruh rakyat Aceh yang akan menentukan dan memutuskannya didalam Pemerintah di negara Aceh yang bebas merdeka.

Hanya, tentu saja, agenda sekarang adalah bagaimana agar secepatnya rakyat Aceh diberikan kebebasan untuk menentukan nasib dan masa depannya sendiri.

Karena masalah atau untuk membuka jalan agar terlaksananya referendum inilah yang sangat sulit ditempuh dan dijalani, seandainya pihak Presiden Megawati Cs, Akbar Tandjung dari DPR dan Amien Rais dari MPR masih tetap tidak mau mengerti keadaan yang sebenarnya dari keinginan seluruh rakyat Aceh ini.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
----------

From:Makatal <makatal@metroindonesia.com>
Date: 6 februari 2004 09:32:19
To: "'teuku mirza'" <teuku_mirza2000@yahoo.com>
Cc:"'Ahmad Sudirman'" <ahmad_sudirman@hotmail.com>
Subject: RE: KALAU PENGUASA NKRI MENCINTAI KEDAMAIAN SERAHKAN KEPUTUSANNYA KEPADA SELURUH RAKYAT ACEH

Kalau memang tujuanya terfokus kepada referandum, yah silahkan, toh saya juga "ga ngerti" jalan pikiran Pemerintah . Yang saya pahami adalah, kalau referendum terjadi, dan Aceh pisah, berapa banyak persaudaraan terputus oleh karenanya...Yah, Bpk. Teuku Mirza, Bapak Ahmad Sudirman dan Bapak2 yang ada dipemerintahan, saya sebagai orang kecil hanya menyarankan untuk perdamaian dan jalan yang terbaik. Bapak2 adalah orang2 yang punya penglaman dan pengetahuan...pikirkanlah secara baik dan bijaksana.....

Menurut pemikiran "kecil" saya, siapapun dan apapun yang namanya pemrintahan RI atau GAM/siapa saja, yang namanya pemerintahan merupakan bentuk pengekangan, apalagi jika dicampur aduk oleh politik dan kepentingan orang2 tertentu.

Dan yang saya tau, Nabi Muhammad tidak pernah menjadikan dirinya penguasa, dan juga tidak pernah mengaku dan menunjuk dirinya pemimpin, dan tidak pernah mengaku dirinya paling benar. Tapi dengan sikap dan prilaku dan ahlaknya yang mulia, Beliau dijadikan seorang pemimpin dari seluruh Umat Islam di dunia.

Satu hal lagi, kalau boleh tau, seandainya refrendum terjadi dan GAM/ASNLF menang dan Aceh merdeka, siapa yang akan dijadikan (calon) pemimpin? dan apa langkah2 yang diambil untuk memberikan Aceh keindahan? (kalau boleh tau)

Terima kasih.
Salam,

Makatal

makatal@metroindonesia.com
Indonesia
----------