Stockholm, 24 Juli 2003

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

SAMPAI DETIK INI ACEH DIDUDUKI PARA PENERUS SOEKARNO
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

MEMANG JELAS SAMPAI SEKARANG INI NEGERI ACEH SEDANG DIDUDUKI OLEH PARA PENERUS SOEKARNO DIBAWAH PIMPINAN PRESIDEN MEGAWATI CS

"Jangan kita persoalkan suku apa dia, atau darimana asalnya, Jawa, Sundah, Bugis, Batak dlsb yang penting bagi kita marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, dari pada kita menyalahkan orang lain mari kita bercermin pada diri kita sendiri apakah perbuatan kita sudah sesuai dengan tuntunan Junjungan Nabi Besar Kita Muhammad SAW, Beliau yang disebut Al Amin (jujur) dan berjuang demi keselamatan umat manusia saja bahkan dicemooh banyak orang!!!! tapi siapahkah yang mencemooh beliau? bahkan beliau juga akan dibunuh namun berkat kesabaran beliau Islam tetap hidup sampai akhir zaman. Kenapa kita yang mengaku umat beliau tidak bisa sedikitpun mencontoh berbuatan mulia beliau yaitu sipemaaf, insya ALLah kalau saudara bisa menjadi seorang pemaaf dan selalu menerima keadaan dengan ichlas tentunya saudara akan bisa menikmati hidup ini dengan damai dan penuh nilai-nilai yang Islami. Kalau anda ingin tahu saya adalah seorang kolonel angkatan laut sudah 28 tahun mengabdi kepada negara, apakah saya jadi kaya raya!!!??? sunggu tidak, saya hidup dalam kesederhanaan dan karena keichklasan itulah sehingga saya saat ini berada di Aceh ini dalam rangka ikut serta menyelesaikan permasalahan di Aceh."
(Gajah Iskandar, pdmdnad@telkom.net , Thu, 24 Jul 2003 17:00:24 +0700).

Alhamdulillah, saya ucapkan terimakasih kepada saudara Gajah Iskandar di negeri Aceh yang ditugaskan oleh Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dalam rangka menjalankan Keputusan Presiden RI nomor 28 tahun 2003 tentang pernyataan keadaan bahaya dengan tingkatan keadaan darurat militer di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang dikeluarkan pada tanggal 18 Mei 2003 dan diberlakukan pada tanggal 19 Mei 2003 selama 6 bulan dan Keputusan Presiden Republik Indonesia selaku Penguasa Darurat Militer Pusat Nomor 43 Tahun 2003 Tentang Pengaturan kegiatan Warga Negara Asing, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Jurnalis di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang ditetapkan dan diundangkan di Jakarta pada tanggal 16 Juni 2003.

Memang Allah Swt telah berfirman :"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disini Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (Qs Al Hujurat, 49: 13)

Baiklah, saudara Gajah Iskandar.

Allah SWT menciptakan ummat manusia di dunia ini dari seorang laki-laki dan seorang perempuan sehingga menjadi berbangsa-bangsa, bersuku-suku, berkabilah-kabilah, berpuak-puak, dengan tujuan agar saling kenal mengenal.

Tentu saja, bukan hanya saling kenal mengenal antara bangsa-bangsa, antara suku yang satu dengan suku yang lain, antara kabilah yang satu dengan kabilah yang lain, tetapi juga saling hormat menghormati satu sama lain. Saling harga menghargai satu sama lain.

Nah sekarang, apa yang akan terjadi apabila satu kaum, satu bangsa, satu suku tidak menghormati kaum, bangsa, suku lain ? Apa jadinya apabila satu kaum, satu bangsa, satu suku menduduki dan merampas negeri kaum, bangsa, suku lain ?

Tentu saja, saudara Gajah Iskandar, akan timbul permusuhan antara kaum, bangsa, suku dengan kaum, bangsa, suku perampas tersebut.

Jadi tidaklah akan terjadi seperti yang difirmankan Allah SWT diatas bahwa tujuan diciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku itu agar saling kenal mengenal, apabila satu kaum, satu bangsa, satu suku menduduki dan merampas negeri kaum, bangsa, suku lain.

Nah, kalau kita selaku ummat Islam pengikut Rasulullah SAW yang telah berhasil menyatukan kabilah-kabilah yang ada di Yatsirb (Madinah sekarang) dengan kabilah-kabilah yang datang dari Mekah dengan dasar Undang-Undang Madinah, maka Undang-Undang Madinah inilah yang telah dijadikan sebagai dasar atau konstitusi negara yang dibangun oleh Rasulullah SAW di Yatsrib.

Nah sekarang, kalau kita ummat Islam yang memang mencintai Rasulullah SAW dan mengikuti jejak Rasulullah SAW, apakah ketika Soekarno setelah mendeklarkan peleburan 16 Negara bagian Republik Indonesia Serikat kedalam Negara RI-Jawa-Yogya pada tanggal 15 Agustus 1950 mengadakan perjanjian bersama antara pemimpin dan rakyat Negeri Aceh dengan Soekarno dari Negara RI-Jawa-Yogya, yang satu sama lain saling menghargai, menghormati, mengikhlaskan, dan ditulis dalam satu naskah perjanjian yang ditandangani oleh kedua belah pihak?

Nah, apakah saudara Gajah Iskandar yang ditugaskan oleh Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto untuk menjalankan Keppres No.28 tahun 2003 dan Keppres No.43 tahun 2003 mampu memberikan jawabannya dengan fakta, sejarah dan hukum yang menjadi dasarnya terhadap pertanyaan saya diatas, dan yang mengacu kepada apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dengan Undang-Undang Madinah-nya.

Nah selanjutnya, apabila saudara Gajah Iskandar tidak mampu menjawabnya, maka saya ajukan pertanyaan ini kepada seluruh pimpinan Negara RI-Jawa-Yogya yang sekarang dipimpin oleh Presiden Megawati dan yang didukung oleh Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono Cs, Menlu Noer Hassan Wirajuda, KASAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, Ketua DPR Akbar Tandjung, Ketua MPR Amien Rais, Ketua Komisi I DPR Ibrahim Ambong, dan Penguasa Darurat Militer Daerah Aceh Mayjen TNI Endang Suwarya, yaitu:

Apakah setelah Soekarno mendeklarkan peleburan 16 Negara bagian Republik Indonesia Serikat kedalam Negara RI-Jawa-Yogya pada tanggal 15 Agustus 1950 mengadakan perjanjian bersama, antara pemimpin Negeri Aceh dengan Soekarno dari Negara RI-Jawa-Yogya, yang satu sama lain saling menghargai, menghormati, mengikhlaskan, ditulis dalam satu naskah perjanjian, ditandatangani oleh kedua belah pihak, dan ditempat mana diadakan perjanjian penandatanganan perjanjian tersebut, sehingga Aceh secara de jure dan de facto dimasukkan kedalam wilayah kekuasaan Negara RI-Jawa-Yogya ?

Tentu saja, saya sangat menunggu jawaban dari saudara Gajah Iskandar dan juga dari para Pimpinan Negara RI-Jawa-Yogya dibawah pimpinan Presiden Megawati Cs.

Selanjutnya, mengenai saudara Gajah Iskandar sendiri yang memperkenalkan diri saudara sebagai "seorang kolonel Angkatan Laut sudah 28 tahun mengabdi kepada negara yang hidup dalam kesederhanaan dan telah mengikhlaskan diri sehingga berada di Aceh ini dalam rangka ikut serta menyelesaikan permasalahan di Aceh."

Saya menyatakan simpati terhadap saudara Gajah Iskandar yang tidak terbawa arus korupsi, kolusi dan nepotisme yang sekarang sedang merajalela di Negara RI-Jawa-Yogya, semoga Allah SWT membalas kesabaran saudara Gajah Iskandar dan tetap dalam garis yang diperintahkan Allah SWT dan yang dicontohkan Rasul-Nya Muhammad SAW.

Begitu juga diwaktu malam hari apabila terbangun saudara "menjalankan sholat tahajud dihadapan Allah sambil menangis ya Allah kenapa kau kirim aku ke Aceh ini hanya untuk bercerita tentang kematian, kebiadaban saudara-saudaraku kenapa tidak Engkau kirim aku ke Aceh ini untuk bercerita tentang keindahan, ketenteraman, kedamaian dan cinta kasih, siapa sih orang yang ingin membunuh dan dibunuh"

Tentu saja, saudara Gajah Iskandar, saya memahami dan merasakan bagaimana sebenarnya tugas berat yang diembankan oleh Presiden Megawati Cs dan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto keatas pundak saudara Gajah Iskandar untuk memecahkan dan menyelesaikan kemelut rakyat dan negeri Aceh yang telah diduduki oleh Soekarno dan dipertahankan sampai detik ini oleh Presiden Megawati Cs.

Dan tentu saja, saya memahami, karena saudara sebagai salah seorang anggota TNI Angkatan Laut bagaimanapun harus tunduk dan patuh atas perintah atasan saudara yang memerintahkan saudara untuk menjalankan Keppres No.28 tahun 2003 dan Keppres No.43 tahun 2003 di negeri Aceh.

Kita semua tidak tahu apa tahasia Allah SWT dibalik kemelut Aceh ini, tetapi yang jelas menurut fakta, sejarah dan hukum yang mendasari ketika sejarah itu berlangsung adalah Soekarno dengan Negara RI-Jawa-Yogya-nya telah menduduki negeri Aceh sampai detik sekarang ini yang dipertahankan oleh Presiden Megawati Cs.

Nah terakhir, siapa sebenarnya yang oleh saudara Gajah Iskandar dimaksud dengan " kepada siapa kita harus berdamai? tetapi kepada orang-orang yang biadab harus kita perangi sampai dia menyerah, dan apabila mereka menyerah maka perlakukanlah mereka dengan sebaik-baiknya karena Allah maha pengasih lagi maha penyayang"

Nah tentu saja kalau saya melihat bahwa yang menjadi akar masalah adalah apa yang telah dijalankan oleh Soekarno dengan agresi militer dan TNI-nya menduduki negeri Aceh. Merekalah yang sebenarnya kalau menurut pandangan saya yang bisa digolongkan kedalam orang-orang yang dikatakan oleh saudara Gajah Iskandar "orang-orang biadab".

Rakyat Aceh dan apa yang diperjuangkan oleh ASNLF/GAM dibawah pimpinan Teungku Muhammad Hasan di Tiro adalah hanya menuntut keadilan melalui tuntutan negeri Aceh yang diduduki Soekarno dikembalikan lagi kepada rakyat Aceh, karena tidak sesuai dan melanggar Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan "Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan".

Terakhir saya serahkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
----------

From: "Gajah Iskandar" <pdmdnad@telkom.net>
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>
Subject: Re: SUTARTO GUNAKAN SALAH SATU TAKTIK PUKUL ACEH PAKAI SUNDA
Date: Thu, 24 Jul 2003 17:00:24 +0700

Assalamu'alaikum wr wbr,

Udalah saudaraku, sebagai umat yang beragama tak perlu kita berburuk sangka (suudhon). Ingat bahwasannya Allah SWT menciptakan umatnya ini memang bersuku-suku bangsa tapi bukan untuk melakukan kemungkaran tetapi untuk melakukan kebaikan2 di dunia!

Jangan kita persoalkan suku apa dia, atau darimana asalnya, Jawa, Sundah, Bugis, Batak dlsb yang penting bagi kita marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, dari pada kita menyalahkan orang lain mari kita bercermin pada diri kita sendiri apakah perbuatan kita sudah sesuai dengan tuntunan Junjungan Nabi Besar Kita Muhammad SAW, Beliau yang disebut Al Amin (jujur) dan berjuang demi keselamatan umat manusia saja bahkan dicemooh banyak orang!!!! tapi siapahkah yang mencemooh beliau? bahkan beliau juga akan dibunuh namun berkat kesabaran beliau Islam tetap hidup sampai akhir zaman.

Kenapa kita yang mengaku umat beliau tidak bisa sedikitpun mencontoh berbuatan mulia beliau yaitu sipemaaf, insya ALLah kalau saudara bisa menjadi seorang pemaaf dan selalu menerima keadaan dengan ichlas tentunya saudara akan bisa menikmati hidup ini dengan damai dan penuh nilai-nilai yang Islami.

Kalau anda ingin tahu saya adalah seorang kolonel angkatan laut sudah 28 tahun mengabdi kepada negara, apakah saya jadi kaya raya!!!??? sunggu tidak, saya hidup dalam kesederhanaan dan karena keichklasan itulah sehingga saya saat ini berada di Aceh ini dalam rangka ikut serta menyelesaikan permasalahan di Aceh.

Pada malam hari apabila saya terbangun dalam sholat tahajud dihadapan Allah saya menangis ya Allah kenapa kau kirim aku ke Aceh ini hanya untuk bercerita tentang kematian, kebiadaban saudara-saudaraku kenapa tidak Engkau kirim aku ke Aceh ini untuk bercerita tentang keindahan, ketenteraman, kedamaian dan cinta kasih, siapa sih orang yang ingin membunuh dan dibunuh.

Tapi itulah RAHASIA Allah!!! pernahkah saudara buka Alquran tentang akan dilimpahkan rejeki yang berlimpah ruah kepada hambahNYA yang bertaqwa, tetapi apabila mereka mengingkari maka akan kulimpahkan azab kepada mereka orang-orang yang lalai. tentang damai dan perang, kepada siapa kita harus berdamai????? tetapi kepada orang-orang yang biadab harus kita perangi sampai dia menyerah, dan apabilah mereka menyerah maka perlakukanlah mereka dengan sebaik-baiknya karena Allah maha pengasih lagi maha penyayang.

Semoga kemelut yang menyelimuti hati saudaraku dibuka atas karunia Allah SWT, Amin amin ya robbal alamin

Wassalamu'alaikum Wr Wbr.

Gajah Iskandar

Aceh
pdmdnad@telkom.net
----------