Stockholm, 23 Juli 2003

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

MENUNTUT KEADILAN MELALUI TUNTUTAN NEGERI ACEH YANG DIDUDUKI SOEKARNO
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS RAKYAT ACEH MENUNTUT KEADILAN MALALUI TUNTUTAN NEGERI ACEH YANG DIDUDUKI SOEKARNO DAN PENERUSNYA

"Jadi pantas saja wartawan/peliput TV disandera.... bukan begitu Pak ?"
(Dodi Supriadi , dodi@ratelindo.co.id , Wed, 23 Jul 2003 08:16:21 +0700)

"Bang Ahmad emang kaya atlet saja, suka banget mukul bola, sekarang nantang tanding, apakah bang Ahmad mantan atlet PORDA Aceh ? Bang, saya mau nanya lagi nih. Benarkah GAM didukung penuh oleh seluruh rakyat Aceh ? Kan Abang sendiri bilang, ada orang Aceh yg jadi kaki tangan TNI, malah itu jumlahnya yg siap gempur GAM puluhan ribu, mungkin yg benci GAM ratusan ribu, dan mungkin juga yg engga mau terjadi perang karena adanya GAM jutaan orang rakyat Aceh. Jadi apa bukti saudara Ahmad bahwa GAM didukung penuh rakyat Aceh...? Jangankan rakyat biasa, pengikut GAM sendiri semisal saudara Boboy, udah merasa hilang simpatinya terhadap GAM. Jadi saudara harus merubah pikiran, seharusnya anda berpikir bahwa sekarang rakyat Aceh itu butuh ketenangan hidup, mereka sudah bosen dengan hidup dalam suasana peperangan. Kasihan sama rakyat sipil, dan lebih kasihan lagi sama pengikut GAM, karena tidak mustahil, suatu saat yg mereka perangi adalah rakyat Aceh sendiri, saudara mereka sendiri, mengerikan, kan? Rakyat Aceh saling bunuh hanya karena mengikuti ambisi Hasan di Tiro" (AgusHermawan, sadanas@shb.equate.com ,Tue, 22 Jul 2003 05:50:52 +0300)

Baiklah saudara Dodi Supriadi.

Diwilayah Aceh itu sekarang sedang berlaku hukum yang berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor 28 tahun 2003 tentang pernyataan keadaan bahaya dengan tingkatan keadaan darurat militer di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Keputusan Presiden Republik Indonesia selaku Penguasa Darurat Militer Pusat Nomor 43 Tahun 2003 Tentang Pengaturan kegiatan Warga Negara Asing, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Jurnalis di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Nah, itu merupakan deklarasi perang dari pihak Presiden Megawati, Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono Cs, Menlu Noer Hassan Wirajuda, KASAD Jenderal TNI Ryamizard, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, Ketua DPR Akbar Tandjung, Ketua MPR Amien Rais, dan Ketua Komisi I DPR Ibrahim Ambong terhadap ASNLF/GAM pimpinan Teungku Muhammad Hasan di Tiro.

Karena itu, siapa saja yang menjadi bagian kekuatan TNI, apakah itu wartawan, atau rakyat sipil yang berkolaborasi dengan TNI, maka oleh pihak ASNLF/GAM dengan TNA-nya dianggap sebagai pihak yang memusuhi ASNLF/GAM.

Jadi, kalau ada misalnya, wartawan, seperti yang saya tulis dalam tulisan "[030722] Wartawan jangan jadikan berita GAM sumber bisnis tanpa tanggung jawab" ( http://www.dataphone.se/~ahmad/030722c.htm ), maka pihak ASNLF/GAM dengan TNA-nya mengangap bahwa sebagian pihak wartawan secara langsung membantu TNI dan Brimob untuk membunuh rakyat Aceh. Dan tentu saja, pihak ASNLF/GAM dengan TNA-nya melakukan tindakan yang dianggap sesuai.

Nah sekarang, untuk saudara Agus Hermawan di Kuwait.

Apa yang ditulis oleh saya itu bukan menggambarkan pekan oleh raga, melainkan sesuatu yang akan menentukan jatuh bangunnya negeri Aceh.

Persoalan berapa banyak rakyat Aceh yang mendukung ASNLF/GAM dibuktikan dengan seberapa lama ASNLF/GAM dengan TNA-nya mampu bertahan melawan kekuatan TNI dan Brimob yang ditugaskan oleh Presiden Megawati, Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono Cs, KASAD Jenderal TNI Ryamizard, dan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto.

Yang jelas, dari sejak Teungku Muhammad Hasan di Tiro memproklamirkan Negara Aceh Sumatra tanggal 4 Desember 1976 sampai detik ini pihak ASNLF/GAM dengan TNA-nya masih tetap bertahan.

Nah, tentang kaki tangan TNI, yang menurut saudara Agus Hermawan "jumlahnya yg siap gempur GAM puluhan ribu, mungkin yg benci GAM ratusan ribu" orang.

Tetapi, sebenarnya karena wilayah Aceh sekarang ini sedang diselimuti kabut dasar hukum Keppres No 28/2003 dan Keppres No 43/2003, maka jelas mereka itu seperti burung kakaktua. Mereka berbunyi mengikuti apa yang disebutkan atau dikatakan oleh tuannya.

Jadi kalau Presiden Megawati, Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono Cs, Menlu Noer Hassan Wirajuda, KASAD Jenderal TNI Ryamizard, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, Ketua DPR Akbar Tandjung, Ketua MPR Amien Rais, dan Ketua Komisi I DPR Ibrahim Ambong mengatakan kepada mereka "pukul itu GAM", maka sampai matipun mereka akan mengatakan "pukul itu GAM".

Sedangkan kalau mereka itu seperti burung nuri, maka itu yang namanya burung nuri, suaranya pun nyaring dan merdu, karena burung nuri ini tidak ikut kepada perintah suara tuannya. Burung nuri ini belajar bersuara bukan hanya membebo seperti burung kakaktua.

Coba perhatikan, mereka yang dimisalkan burung kakaktua adalah seperti yang diungkapkan dalam rantaian kata,

Burung kakaktua,
Hinggap di jendela,
Nenek sudah tua,
Giginya tinggal dua.

Jadi, itu yang ditulis oleh saudara Agus Hermawan dari Kuwait tentang puluhan ribu yang siap bersatu dengan NKRI dan siap menggempur GAM adalah seperti burung kakaktua, karena mereka berada dalam sangkar Keppres No 28/2003 dan Keppres No 43/2003.

Sedangkan yang dimisalkan dengan burung nuri adalah seperti yang diungkapkan dalam untaian kata,

Burung nuri terbang tinggi,
Naik turun diatas dahan,
Mari-mari kasih hati,
Aku rindu kepada tuan,
Rupamu elok tak bandingnya,
Suaramu nyaring lagu merdu.

Nah, mereka yang dimisalkan burung nuri, mereka itu rakyat Aceh yang bebas, berpikir, mengali, belajar sejarah, menganalisa, dan menyimpulkan bahwa memang benar negeri Aceh diduduki oleh Soekarno dan dipertahankan sampai detik ini oleh Presiden Megawati yang diperkuat oleh Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono Cs, Menlu Noer Hassan Wirajuda, KASAD Jenderal TNI Ryamizard, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, Ketua DPR Akbar Tandjung, Ketua MPR Amien Rais, dan Ketua Komisi I DPR Ibrahim Ambong.

Mereka itulah rakyat Aceh yang akan merasa tenang hidupnya bila negeri Aceh sudah bebas dari belenggu Soekarno. Karena selama masih berada dibawah belenggu Soekarno yang diikatkan erat-erat oleh Presiden Megawati, maka selama itu hidup rakyat Aceh tetap berada dalam suasana perang dan dalam keadaan bahaya dengan tingkatan keadaan darurat militer.

Mereka itu rakyat Aceh yang berjuang bukan mengikuti ambisi Teungku Muhammad Hasan di Tiro melainkan menuntut keadilan melalui tuntutan negeri Aceh yang diduduki Soekarno dikembalikan lagi kepada rakyat Aceh, karena tidak sesuai dan melanggar Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan "Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan".

Mereka itu rakyat Aceh, yang dituntut bukan makanan yang berisikan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2001 tentang otonomi khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, melainkan keadilan melalui tuntutan negeri Aceh yang diduduki Soekarno dikembalikan lagi kepada rakyat Aceh.

Taktik dan strategi rakyat Aceh dibawah pimpinan Teungku Muhammad Hasan di Tiro bukan melakukan taktik dan strategi mengalah untuk menang, melainkan menjalankan taktik dan strategi membuka kedok kebohongan, penipuan dan pemalsuan yang dilakukan oleh Soekarno dan para penerusnya termasuk Presiden Megawati Cs yang mengklaim bahwa negeri Aceh adalah "jantung dalam anatomi Negara Kesatuan Republik Indonesia" ( http://pdmd-nad.info/index.php?fuseaction=news.view&newsID=180720032240840&chanID=4&Lang=ID )

Usaha untuk memberikan pencerahan, penjelasan, penerangan terhadap rakyat di seluruh Nusantara pada umumnya, dan rakyat diseluruh negeri Aceh pada khususnya agar mereka matanya tidak tertutup, telinganya tidak tersumbat, hatinya tidak terhalang terhadap fakta, sejarah dan hukum yang berlaku ketika sejarah itu berlangsung bukan merupakan suatu usaha provokasi.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
----------

From: "Sadan AS (AgusHermawan) KUW" <sadanas@shb.equate.com>
To: padhang-mbulan@egroups.com
Cc: ahmad_sudirman@hotmail.com
Subject: BENARKAH GAM DIDUKUNG PENUH OLEH SELURUH RAKYAT ACEH ?
Date: Tue, 22 Jul 2003 05:50:52 +0300

Bang Ahmad emang kaya atlet saja, suka banget mukul bola, sekarang nantang tanding, apakah bang Ahmad mantan atlet PORDA Aceh ?

Bang, saya mau nanya lagi nih. Benarkah GAM didukung penuh oleh seluruh rakyat Aceh ? Kan Abang sendiri bilang, ada orang Aceh yg jadi kaki tangan TNI, malah itu jumlahnya yg siap gempur GAM puluhan ribu, mungkin yg benci GAM ratusan ribu, dan mungkin juga yg engga mau terjadi perang karena adanya GAM jutaan orang rakyat Aceh.

Jadi apa bukti saudara Ahmad bahwa GAM didukung penuh rakyat Aceh...? Jangankan rakyat biasa, pengikut GAM sendiri semisal saudara Boboy, udah merasa hilang simpatinya terhadap GAM. Jadi saudara harus merubah pikiran, seharusnya anda berpikir bahwa sekarang rakyat Aceh itu butuh ketenangan hidup, mereka sudah bosen dengan hidup dalam suasana peperangan. Kasihan sama rakyat sipil, dan lebih kasihan lagi sama pengikut GAM, karena tidak mustahil, suatu saat yg mereka perangi adalah rakyat Aceh sendiri, saudara mereka sendiri, mengerikan, kan? Rakyat Aceh saling bunuh hanya karena mengikuti ambisi Hasan di Tiro.

Sudah saya bilang dari dulu, hentikan perang, biarlah yg menderita cukup sampai generasi sekarang saja, biarkan generasi ( anak cucu kalian ) yg menikmati ketenangan hidup di Aceh itu. Bukankah pemerintah sudah setuju dengan otonomi, sudah mempersilahkan Aceh untuk menjalankan Syari'at Islam ?

Jadi gunakan taktik mengalah untuk menang, mengalah untuk ketenangan rakyat Aceh, menang untuk kehidupan yang lebih baik untuk generasi yang akan datang (anak cucu kalian).

Hentikan provokasi berkarat dengan menyatakan RI beli sukhoi untuk menggempur rakyat Aceh. Rakyat Aceh yang mana yang anda maksud?. GAM ingin membebaskan rakyat Aceh dari cengkraman penjajah RI. Kalau merasa dijajah, tentu engga bakalan ada kaki tangan RI yang jumlahnya puluhan ribu, atau mungkin ratusan ribu yang siap menghancurkan GAM?

Janganlah berbicara seolah-olah anda berjuang untuk rakyat, dibantu/didukung rakyat, padahal kalau rakyat Aceh mendukung seluruhnya, TNI udah dari dulu keok, atuh uey...

Memang aku engga peduli Aceh gabung atau tidak, yg aku pedulikan adalah rakyat sipil yg banyak jadi korban di Aceh, dan kalau GAM mau melindungi rakyat sipil dari salah sasasarannya TNI, biar TNI engga salah tembak...

Saya usulkan, tiap-tiap anggota GAM, jidatnya distempel dengan besi panas, yg bertuliskan 'GAM' jadi mudah untuk TNI untuk menangkap atau menembaknya, dan kemungkinan salah sasaran akan bisa dikurangi....itu saran saya.

Agus Hermawan

Equate Petrochemical company, Kuwait
sadanas@shb.equate.com
----------

From: Dodi Supriadi <dodi@ratelindo.co.id>
To: 'Ahmad Sudirman' <ahmad@dataphone.se>
Subject: RE: WARTAWAN JANGAN JADIKAN BERITA GAM SUMBER BISNIS TANPA TANGGUNG JAWAB
Date: Wed, 23 Jul 2003 08:16:21 +0700

Jadi pantas saja wartawan/peliput TV disandera.... bukan begitu Pak ?

Dodi Supriadi

Jakarta, Indonesia
dodi@ratelindo.co.id
----------
From: Ahmad Sudirman [SMTP:ahmad@dataphone.se]
Sent: 22 Juli 2003 22:47
To: rakyat NKA; Yuhendra; Matius Dharminta; Habe Arifin; MT Dharminta;
joko_tingkir_jr; nurzati; Suparmo; Suparmo; Hidajat Sjarif; PK; Salman
ITB; SEA; Solo Pos; T Bima; Padmanaba; Agus John; KOMPAS; Detik; Waspada;
Redaksi Waspada; Redaksi Satu Net; Redaksi Kompas; Redaksi Detik; JKT
POST; Hudoyo; Pontianak; PR; Qclik; waspada; balipost; Susilo.Sawaldi;
amriw; ahmad jibril ; Mail2news; Islam ITB; PKB; Hassan Wirajuda;
Megawati; Siyasah; Islam; Al Chaidar
Subject: WARTAWAN JANGAN JADIKAN BERITA GAM SUMBER BISNIS TANPA TANGGUNG JAWAB

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se

Stockholm, 22 Juli 2003

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

WARTAWAN JANGAN JADIKAN BERITA GAM SUMBER BISNIS TANPA TANGGUNG AWAB
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.
 

DIMANA TANGGUNG JAWAB DAN PERLINDUNGAN WARTAWAN YANG DIJERAT KEPPRES NO.43/2003 TERHADAP SUMBER BERITA

Memang sungguh tidak bertanggung jawab dari pihak sebagian wartawan terutama dari pihak penanggung jawab siaran berita di TV yang menampilkan sumber berita yang sekaligus juga dianggap sebagai saksi mata tanpa mengetahui akibat yang lebih jauh dari tayangan yang ditampilkan oleh pihak penangung jawab siaran berita di TV.
---delete---
----------