Stockholm, 13 Juni 2003

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

SOEKARNO MEMANG MENIPU TEUNGKU DAUD BEUREUEH
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

SOEKARNO YANG RI-YOGYANYA SUDAH LUMPUH MEMANG PENIPU ULUNG DAN PENGHANCUR GERAKAN UMMAT ISLAM YANG MENGHENDAKI TEGAKNYA ISLAM DI BUMI INDONESIA

Sebenarnya itu cerita yang menyangkut tokoh-tokoh Aceh yang mendeklarasikan dengan bersumpah diatas Al Quran akan bergabung dengan RI, sebagaimana dituliskan oleh Saudara Habe Arifin yang dilampirkan dibawah ini adalah kurang benar adanya.

Yang dinamakan para tokoh yang bersumpah itu adalah memang para pejuang Aceh ketika pasukan Sekutu (Inggris -Gurkha) yang diboncengi oleh tentara Belanda dan NICA (Netherland Indies Civil Administration) dibawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly mendarat di Medan pada tanggal 9 Oktober 1945. Karena di Aceh Sekutu itu menggerakkan pasukan-pasukan Jepang untuk menghadapi dan menghantam pejuang-pejuang Islam Aceh, maka pecahlah pertempuran yang dikenal sebagai peristiwa Krueng Panjo/Bireuen, pada bulan November 1945. Kemudian Sekutu mengirim lagi pasukan Jepang dari Sumatra Timur menyerbu Aceh sehingga terjadi pertempuran besar di sekitar Langsa/Kuala Simpang. Pihak pejuang Islam Aceh yang langsung dipimpin oleh Residen Teuku Nyak Arif. Kemudian pasukan Jepang dapat dipukul mundur.

Nah, sebelum menghadapi gempuran musuh Jepang yang digerakkan oleh Sekutu itulah para tokoh Islam Aceh melakukan sumpah bersama diatas Al Quran untuk membela dan mempertahan Aceh dari serangan musuh Sekutu yang diboncengi oleh tentara Belanda dan memanfaatkan tentara Jepang yang ada di Sumatra.

Jadi, dengan adanya sumpah para pemuda pejuang Islam Aceh ini bukan berarti sumpah siap bergabung dengan Soekarno penipu ulung dan RI-Yogyanya itu, melainkan bersumpah demi Islam untuk membela Aceh dan Islam dari gempuran Sekutu. Dimana pertempuran ini dikenal dengan nama pertempuran Medan Area.

Memang pada saat penggempuran yang dilancarkan Sekutu itu hampir dekat waktunya dengan berita proklamasi RI yang dibawa oleh Mr. Teuku Mohammad Hassan yang diangkat oleh Soekarno sebagai Gubernur Sumatra, dalam Kabinet RI pertama, ke daerah Sumatra dan Aceh.

Nah selanjutnya, ketika Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan, tidak ada itu disebutkan merdeka dari Sabang sampai Merauke karena itu dianggap daerah jajahan Belanda, yang justru dinyatakan oleh Soekarno dalam teks proklamasinya itu adalah "Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja".

Mengapa tidak disebutkan wilayah kekuasaan ?

Karena Soekarno Cs mengetahui dengan pasti bahwa tidaklah mungkin mengklaim daerah kekuasaan RI dari Sabang sampai Merauke. Adalah memang bodoh kalau Soekarno Cs mengklaim RI merdeka dengan wilayah dari Sabang sampai Merauke. Tetapi karena Soekarno pandai menipu maka itu wilayah kekuasaan tidak dicantumkan, yang ada hanya disebutkan pemindahan kekuasaan dan lain lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Dan memang terbukti, awal daerah de facto RI-nya Soekarno Cs hanya sekitar Jakarta saja, lalu meluas ke Jawa, Madura dan Sumatra (tanpa Aceh) (menurut perjanjian Linggajati), kemudian hanya sekitar Yogyakarta saja (menurut perjanjian Renville).

Kembali saya nyatakan lagi bahwa mengenai jati saya adalah seorang muslim yang tetap berusaha untuk membangun satu masyarakat muslim dan non muslim didalam satu kekuasaan pemerintahan Islam dimana Allah yang berdaulat, yang menerapkan musyawarah dan menjalankan hukum-hukum Allah dengan adil dalam naungan Daulah Islam Rasulullah dengan Undang Undang Madinah-nya, yang berdasarkan akidah Islam yang tidak mengenal nasionalitas, kebangsaan, kesukuan dan ras dengan tujuan untuk beribadah dan bertakwa kepada Allah SWT.

Dan ketika saya tinggal di Mesir, pada bulan Februari 1981 telah meluncurkan satu tulisan yang berjudul "Dibawah Belenggu Rezim Penguasa" (Februari 1981, Cairo Republik Arab Mesir) yang ternyata tulisan tersebut membuat muka rezim diktator militer Soeharto dan kaki tangannya yang ada di Mesir merah padam dan badannya menggelupur karena tepat terkena pukulan senjata tulisan "Dibawah Belenggu Rezim Penguasa" tersebut.

Di Swedia memang saya mengenal GAM dan para tokohnya, tetapi tidak mempunyai garis hubungan formal. Begitu juga dengan beberapa tokoh NII, tetapi saya tidak mempunyai garis hubungan formal.

Inilah jawaban saya yang singkat, padat dan mudah difahami.

Nah kalau mau jumpa dan bertemu dengan para tokoh GAM di Swedia lebih baik langsung saja hubungi mereka, alamat dan nomor telefon serta nomor fax office mereka ada tertulis dalam lampiran-lampiran tulisan saya sebelumnya yang ada dalam HP Ahmad Hakim Sudirman.

Tentang email Megawati <megawati@gmx.net> , memang telah beberapa tahun saya kirimi tulisan-tulisan saya ke alamat tersebut. Apakah itu memang alamat email Presiden RI, saya tidak tahu pasti yang jelas selama lebih dari tiga tahun tidak pernah tulisan-tulisan saya itu mental balik dari alamat tersebut.

Kemudian, mengapa saya katakan Soekarno itu menipu Teungku Daud Beureueh.

Jawabannya karena Teungku Daud Beureueh pernah menyatakan: "Lebih setahun sesudah proklamasi kemerdekaan, pada waktu tentara Belanda dan Sekutu sedang melancarkan serangan secara besar-besaran, dimana para pemuda kita sudah ribuan bergelimpangan gugur di medan perang, datanglah Sukarno ke Aceh...Dia datang menjumpai saya menerangkan peristiwa-peristiwa dan perkembangan revolusi. Dalam pertemuan itu saya tanya Sukarno: "Untuk apa Indonesia merdeka?" Sukarno menjawab: "Untuk Islam kak". Dia memanggil kakak kepada saya. Saya tanya lagi, "betulkah ini?". Jawabnya, "betul kak". Saya tanya sekali lagi, "betulkah ini?". Dia jawab, "betul kak". Saya ulangi lagi, "betulkah ini ?". Pada waktu inilah Sukarno berikrar: "Kakak! Saya adalah seorang Islam. Sekarang kebetulan ditakdirkan Tuhan menjadi Presiden Republik Indonesia yang pertama yang baru kita proklamasikan. Sebagai seorang Islam, saya berjanji dan berikrar bahwa saya sebagai seorang presiden akan menjadikan Republik Indonesia yang merdeka sebagai negara Islam dimana hukum dan pemerintahan Islam terlaksana. Saya mohon kepada kakak, demi untuk Islam, demi untuk bangsa kita seluruhnya, marilah kita kerahkan seluruh kekuatan kita untuk mempertahankan kemerdekaan ini" (S.S. Djuangga Batubara, Teungku Tjhik Muhammad Dawud di Beureueh Mujahid Teragung di Nusantara, Gerakan Perjuangan & Pembebasan Republik Islam Federasi Sumatera Medan, cetakan pertama, 1987, hal. 76-77)

Dengan ikrar Soekarno itulah, Teungku Daud Beureueh percaya kepada Soekarno untuk ikut mempertahankan kemerdekaan RI Yogyakarta.

Tetapi, ternyata Ikrar Soekarno itu hanyalah alat penipu saja, sehingga Teungku Muhammad Dawud Beureueh di Aceh memaklumatkan Negara Islam Indonesia pada tanggal 20 September 1953, yang sebagian isinya menyatakan bahwa "Dengan Lahirnja Peroklamasi Negara Islam Indonesia di Atjeh dan daerah sekitarnja, maka lenjaplah kekuasaan Pantja Sila di Atjeh dan daerah sekitarnja, digantikan oleh pemerintah dari Negara Islam."

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Thu, 12 Jun 2003 05:38:04 -0700 (PDT)
From: Habe Arifin <habearifin@yahoo.com>
Subject: Re: SOEKARNO GUNAKAN STRATEGI RIS VAN MOOK UNTUK MENGUASAI ACEH DAN NEGARA-NEGARA LAINNYA
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>,...

Saya tidak tahu, mengapa mas Ahmad tak mau menjawab pertanyaan saya. justru mas Ahmad berpanjang kata memnceritakan RIS dan seterusnya. Mengapa mas Ahmad menyembunyikan fakta bahwa tokoh-tokoh Aceh pada 18 AGustus 1945 mendeklarasikan diri di bawah sumpah di atas Al Quran akan bergabung dengan RI. (mungkin tangglnya salah). Tokoh-tokoh Aceh itu semua senior Daud Beureueh.

Saya juga kurang mengerti mengapa RIS menjadi patokan. Ini cuma teori mas, bahwa, syarat berdirnya negara itu, ada wilayah, ada rakyat, dan ada konstitusi. Nah, saat RI diproklamasikan, ada wilayah yakni Hindia Belanda--dari Sabang sampai Merauke. Betul Aceh sulit dikuasai total oleh Belanda. ini yang membanggakan, tetapi, Aceh telah dikuasi secara de yure oleh Belanda. saat Soekarno-Hatta memperoklamasikan RI menyebut wilayah RI adalah dari sabang Sampai Merauke. Tokoh-tokoh Aceh berkumpul dan di bawah sumpah al quran, mereka berjanji sehidup semati bersama RI. Ini fakta, bukan lelucon. mungkin mas Ahmad bisa buka kembali dokumen sejarah Aceh.

Okehlah, saya tak ingin berpanjang kata soal Aceh. Saya lebih sennag jika mas Ahmad bercerita tentang diri anda. Saya masih ingin tahu, siapa anda. Apa perannnya di GAM dan NII, serta keterlibatan anda di dua institusi itu. Mengapa saya tanyakan? agar saya lebih bisa mengetahui lebih detail tentang anda. Jika mas Ahmad jujur dan berjuang untuk menegakkan lii'lalikalimatillah, mengapa takut. startegi perjuangan Apakah harus bersembunyi terus. Tidak bukan. Mungkin mas Ahmad juga bisa bercerita tentang tokoh-tokoh GAM di Swedia. Bila mas Ahmad mengizinkan, saya juga berkeinginan menyambangi mas Ahmad di sana, termasuk bertemu dengan tokoh-tokoh GAM di sana. Saya mau dan saya bersedia datang. asalkan mas Ahmad bisa memfasilitasi pertemuan-pertemuan dengantokoh-tokoh NII dan GAM di sana. Bagaimana mas? oh ya, di cc ada email Megawati. apakah itu emailnya Presiden RI?

Habe Arifin
habearifin@yahoo.com