Stockholm, 3 Juni 2003

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

AMIEN RAIS KETURUNAN ARAB HANYA PANDAI MAIN SERUDUK
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

AMIEN RAIS MENGHENDAKI INDONESIA TETAP KACAU, BUKAN BERUSAHA UNTUK MENCARI JALAN DAMAI

Walaupun Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono Cs telah menciptakan palu godam besi berkarat Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 28 tahun 2003 tentang pernyataan keadaan bahaya dengan tingkatan keadaan darurat militer di Povinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang berisikan cairan-cairan racun mematikan rakyat Aceh, tetapi sampai detik ini masih belum mau mendengar dan belum bisa menerima serudukan Amien Rais yang keturunan Timur Tengah ini yang telah menyemburkan tiupan apinya guna mengobarkan semangat perang melawan Swedia melalui taktik dan strategi pemutusan hubungan diplomatik dengan Swedia. Dengan lantangnya Amien berkoar bahwa Swedia itu negara kecil dan jangan pernah kita berpikir terlalu jauh bahwa akan ada solidaritas negara Eropa Barat yang memusuhi kita. Tidak perlu meminta Hasan Tiro dikirim ke Indonesia, karena langkah itu hanya mengecilkan diri sendiri. Dengan diputuskan hubungan diplomatik penuh merupakan tanda kepada dunia bahwa kita tidak main-main. Swedia telah melindungi teroris. ( http://www.m-amienrais.com/news/one_news.asp?IDNews=1114 )

Nah, apa jadinya, kalau Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono Cs mau menerima dan mendegar begitu saja teriakan Amien Rais keturunan Arab ini dalam usaha menyelesaikan konflik Aceh yang telah memakan puluhan tahun. Jelas, itu Indonesia akan makin tenggelam.

Tentu saja, saya disini melihat taktik dan strategi Amien Rais dalam penyelesaikan kemelut Aceh yang asal gebuk ini, akan banyak merugikan Indonesia bukan saja dalam jangka pendek tetapi juga dalam jangka panjang. Amien Rais telah menganggap sepele dan enteng tentang pemutusan hubungan diplomatik penuh dengan Swedia. Sikap dan cara pemecahan Aceh yang disodorkan Amien Rais itu adalah cara yang betul-betul picik dan dangkal.

Yudhoyono Cs masih melihat jauh kedepan, dimana saya melihat bahwa Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono maih ingin menggiring kembali GAM kemeja perundingan tetapi sambil dibarengi oleh Pemerintah Swedia yang memiliki kunci utama masuk pintu Aceh.

Disinilah, saya melihat taktik dan strategi Yudhoyono Cs bertolak belakang dengan taktik dan strategi seruduk Amien Rais. Yuhdoyono Cs telah mampu melihat bahwa sampai detik ini ternyata Pemerintah Swedia yang memiliki kartu utama untuk penyelesaian Aceh secara damai yang harus diajak bersama-sama dengan sepenuh hati. Bukan melakukan tindakan kasar seperti yang diusulkan Amien Rais yang katanya cukup tahu aturan main hubungan antar bangsa.

Nah dalam waktu dekat Yudhoyono Cs akan mengirimkan tim yang dipimpin oleh mantan Menlu Ali Alatas yang juga keturunan Arab yang memiliki banyak pengalaman semasa diktator militer Soeharto dan BJ Habibie untuk membuka jalur diplomasi dengan Swedia dan untuk membuka jalur kerjasama dengan Swedia agar bisa menjadi juru penengah antara PRI dan GAM. Dimana disini Swedia akan diberikan peluang yang cukup luas untuk menjadi mediator sekaligus menjadi pelaksana perundingan antara PRI dan GAM dimasa yang akan datang. Karena, tanpa melibatkan Swedia, persoalan Aceh tidak akan segera bisa diselesaikan secara damai. Dan hal itu telah terbukti sekarang, tanpa keterlibatan langsung Swedia, itu yang namanya pemimpin GAM tidak bisa digoyahkan setapakpun.

Inilah menurut saya usaha diplomasi yang terbaik dari pada opsi yang disodorkan oleh ketua MPR Amien Rais yang pandainya hanya seruduk sana seruduk sini sambil berkoar yang tidak menentu.

Amien Rais masih harus banyak belajar.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se