Stockholm, 31 Desember 2002

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

MEGA GAET LEE, TAUFIK BUAT PESTA
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

LEE DARI KONGLOMERAT SINGAPURA DIGAET MEGA, KIEMAS SIBUK BUAT PESTA DITENGAH PUING-PUING KEHANCURAN BOM BALI KARENA ULAH BUSH

Itu konglomerat Singapura yang dipimpin Lee Theng Kiat yang tergabung dalam Singapore Technologies Telemedia (ST Telemedia) merasa telah jadi juru selamat rezim Mega-Hamzah dengan telah menghamburkan Rp 5,62 triliun guna dijadikan bahan tukar saham milik PT Indosat yang berjumlah 434,250,000 saham atau 41,94 % dari seluruh saham yang ada di PT Indosat yang diberi harga Rp 12 950 per saham.

Bodohnya rezim Mega-Hamzah melalui tangan Laksamana Sukardi kacungnya Mega yang telah disuruh untuk menggaet Lee itu merasa sudah berhasil menutupi defisit melalui hasil kerja privatisasi yang diatur lewat Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2001 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2002 guna menutupi pembiayaan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2002 sebesar Rp 40.453.748.400.000,00 (empat puluh triliun empat ratus lima puluh tiga miliar tujuh ratus empat puluh delapan juta empat ratus ribu rupiah).

Dimana defisit itu ditutupi oleh sumber-sumber pembiayaan dalam negeri yang jumlahnya mencapai Rp24.189.848.400.000,00 (dua puluh empat triliun seratus delapan puluh sembilan miliar delapan ratus empat puluh delapan juta empat ratus ribu rupiah) yang salah satunya adalah hasil dari usaha privatisasi BUMN dengan cara penjualan saham PT Indosat kepada konglomerat Singapura yang dipimpin Lee Theng Kiat yang tergabung dalam Singapore Technologies Telemedia (ST Telemedia)

Juga oleh hasil pembiayaan luar negeri neto yang besarnya mencapai Rp 16.263.900.000.000,00 (enam belas triliun dua ratus enam puluh tiga miliar sembilan ratus juta rupiah) yang diperoleh dari penarikan pinjaman program sebesar 9.346.000.000.000,00 (sembilan triliun tiga ratus empat puluh enam miliar rupiah) ditambah dari hasil penarikan pinjaman proyek sebesar 19.964.200.000.000,00 (sembilan belas triliun sembilan ratus enam puluh empat miliar dua ratus juta rupiah) dan dikurangi dengan pembayaran cicilan pokok utang luar negeri sebesar 13.046.300.000.000,00 (tiga belas triliun empat puluh enam miliar tiga ratus juta rupiah).

Jelas yang bodoh juga adalah itu Taufik Kiemas yang sibuk dengan pesta ulang tahunnya yang ke-60 hari ini, Selasa, 31 Desember 2002 di Inna Grand Bali Beach Hotel , Jl. Hangtuah, Sanur, Bali, sambil meluncurkan bukunya yang diberi judul "Tanpa Rakyat, Pemimpin tak Berarti Apa-apa , Jejak Langkah 60 tahun Taufik Kiemas" dengan berdansa diatas puing-puing bom Bali karena ulah sekularis Bush pemimpin negara sekular federal Amerika yang di tepuki oleh para anggota kabinet keranjang sampah dan diamini oleh para anggota DPR serta para pimpinan BUMN yang perusahaannya siap untuk diprivatisasi guna menutupi defisit dalam Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2003 dan tahun-tahun mendatang.

Tentu saja yang paling gembira dengan kebodohan rezim Mega-Hamzah ini adalah Lee Theng Kiat, Presiden Singapore Technologies Telemedia (ST Telemedia), konglomerat Singapura yang telah berhasil menancapkan kukunya di bumi negara sekular pancasila untuk mengeruk keuntungan demi membangun dinasti telekomunikasi global yang berpusat di negeri tirai besi Singapura.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se