Cilegon - Banten, 10 Oktober 2002

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

GELAR KORUPTOR LEBIH DISUKAI DARIPADA GELAR MALING
Habibi Abdul Fatah
Cilegon - Banten - INDONESIA.

 

TITEL ATAU GELAR ATAU SEBUTAN MALING BELUM BERARTI APA-APA DIBANDINGKAN DENGAN TITEL ATAU GELAR ATAU SEBUTAN KORUPTOR

Ma'af agak terlambat me-reply, bisa minta tolong uneg2 saya ini di forward Pak Ahmad.

Saya sependapat bahwa titel atau gelar atau sebutan maling belum berarti apa-apa dibandingkan dengan titel atau gelar atau sebutan koruptor. Namun para pejabat di INA cendrung lebih suka diberi titel atau gelar atau sebutan koruptor daripada sebutan maling.

Hal ini dapat kita maklumi karena koruptor (maling buesaar) di back up up oleh "etika profesional" bisa bebas dari jeratan hukum sedangkan maling sepeda (maling kecil) disiram bensin lalu dibakar hidup-hidup, itulah mengapa para maling yang berdasi ini lebih suka diberi titel atau gelar koruptor. Namun maling ya tetap maling yang tidak bisa ditutup tutupi dengan etika profesional dan ketentuan formal lainnya.

Dari tahun ke tahun banyak generasi muda INA yg berpendidikan tinggi, bahkan lulusan luar negeri dengan menyandang gelar "A" sampai "Z", namun mengapa kehidupan rakyat bertambah parah?

Karena mereka bermental fir'aun sekaligus bermental budak yang suka maling, yang penting perut kenyang dan rumah mewah, sebodo amat dengan orang lain!

Dan merekalah para pejabat maling (baca koruptor) yang seharusnya bertanggung jawab atas bangkrutnya negara ini.

Apalagi sekarang ini hukum sudah diperjual belikan, bukankah show room termahal adalah show room DPR/ MPR?

INA memang sudah sedimikian parah, bagaiman tidak?

Yang membuat peraturan banyak yang maling, yang pegang palu juga sebagian maling dan yang diadili juga maling, sebagian yang memenjarakan si maling juga maling....... yang ngejar dan yang dikejar sama2 maling......Bingungkan?

Belum lagi seabreg masalah lain: preman dengan preman rusuh, antar etnis dan antar suku juga rusuh, para pelajar tawuran, anggota dewan juga rusuh, TNI dengan Polri juga rusuh, lalu mana yang bisa dijadikan tauladan???

BETAPA MALANG NASIB BANGSAKU........ BUKAN IBU SALAH MENGANDUNG TAPI BAPAK YANG SALAH MENGANDANG.

Wassalam.

Dari rakyat INA yang sedang bingung,

Habibi Abdul Fatah

Cilegon - Banten, Indonesia
Abfat.Habibi@bhpsteel.com