Jakarta, 25 September 2002

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

PEMERINTAHAN NEGARA SEKULAR FEDERAL AMERIKA BRENGSEK
Hartojo Wignjowijoto
Jakarta - INDONESIA.

 

PEMERINTAHAN NEGARA SEKULAR FEDERAL AMERIKA DIBAWAH BUSH BRENGSEK

Pak Ahmad, punten saya numpang lewat. Tidak ada salahnya dibaca ulang to refresh, ceramah Hartojo Wignjowijoto akhir 2001 lalu

Wassalam

Habibi, Abfat A
Abfat.Habibi@bhpsteel.com
----------

KHUSUS PEMERINTAHAN NEGARA SEKULAR FEDERAL AMERIKA DIBAWAH BUSH MEMANG BRENGSEK
Hartojo Wignjowijoto
Jakarta - INDONESIA.
 

Saya 20 tahun lalu bermukim di AS, selama 20 tahun. Jadi kalau anda membahas Amerika Serikat, harus dibedakan antara pemerintah AS dan orang AS.

Pemerintah AS terutama Presiden Bush, bukan dipilih, tetapi diangkat oleh Mahkamah Agung AS, yang memutuskan pemenangnya adalah Bush. Jadi dia itu bukan elected, tetapi selected. Jadi memang demokrasi itu telah menghasilkan monyet, seluruh dunia. Jadi, bukan hanya second rate, pimpinan kelas dua, tetapi kelas
kambing.

Budaya Bali menyatakan, orang-orang yang lurus itu ditanam, orang-orang bengkok itu diatas. Dan Bali, satu-satunya suku, yang bisa menghadapi krisis, karena kehidupan agama dan kehidupan
sehari-hari itu satu.

Tidak kayak kita. Di Masjid khusyu' sekali, begitu keluar dari masjid ulahnya sudah beda. Jadi, nggak bersatu. Juga dalam kehidupan Islam ini infratsrukturnya tidak ditata.

Misalnya salat di kantor, pakai wastafel. Padahal harusnya kan
harus diatur. Ini kelemahannya. Nah orang Islam ini harus kehidupan agama dan kehidupan sehari-harinya harus satu.

Orang AS "lebih Islami". Kalau pemerintahnya, itu tidak Islami, karena didominasi oleh orang-orang yang mencari keuntungan dari industri pertahanan. Jadi kalau AS resesi, ia cari gara-gara, cari musuh, apa musuhnya itu Saddam, apa Castro. Gadafi kek. Vietnam,
kek. Selalu pemerintah AS cari musuh. Kali ini ia diganjar oleh Tuhan, diberi musuh, tapi tidak tahu musuhnya siapa. Wong ia bingung, ternyata musuhnya pada dirinya sendiri.

Itu Soros sendiri yang menyatakan, bahwa sistem kapitalis itu, pemenangnya itu selalu mengambil semua, sehingga orang-orang miskin, itu tidak punya harkat, tidak punya benefit dari sistem Kapitalis.

Dalam Islam disebut, kalau you cuek sama asuhanku (fakir-miskin),
"Kubom" kau. Kejadian 11 September itu hanya suatu intipan. Yang
sebenarnya sudah diperkirakan dalam bukunya Soros. Lama itu. Akan terjadi surprise-surprise. Dan ini akan banyak surprise itu.

APA UNTUNGNYA BERHUBUNGAN DENGAN AS?

Kalau secara emosional ya putus hubungan, karena kita setia kawan
sama orang Islam yang di Afghanistan yang diintervensi kedaulatannya. Itu secara emosional. Tapi, kita harus membedakan tadi, antara pemerintahnya dengan masyarakatnya.

Jadi hubungan AS dengan Indonesia, harus dipilah-pilah antara pemerintah dengan orang AS.Pemerintah AS didominasi keinginan untuk menang semuanya dan keinginan untuk menguasai sebanyak
mungkin. Dan ia ingin berkuasa secara absolut. Itu tidak mungkin bisa. Yang bisa berkuasa absolut itu hanya Tuhan. Dan hukum Tuhan itu kebanaran.

Dalam Bible disebut juga, kebenaran itu adalah yang memerdekakan kita. Selama ini kita didominasi oleh rejim pembenaran, bukan rejim kebenaran. Hukum Tuhan itu tidak bisa ditawar. Saya menganjurkan, kehidupan Islam dan kehidupan sehari-hari itu dijadikan satu.

70 % UNTUK KEPENTINGAN AS

Hub AS dan Indonesia itu 70 persen lebih untuk kepentingan AS, karena AS selalu mendominasi hubungan dengan bangsa siapa pun juga. Orang Eropa juga selalu mengeluh, karena Bush atau pemerintah AS selalu didomiansi oleh kepentinganya sendiri.

Mbak Mega itu (ke AS) bukan diundang, tetapi dipanggil. Dipanggilnya untuk instrumen kepada dunia, bahwa AS tidak berniat malawan Islam. Supaya AS bisa builang kepada dunia: Saya nggak nglawan Islam.

Ini (buktinya) negara Islam tersbesar di dunai, saya rangkul dia. Jadi, hubungannya itu hubungan taktis. Bukan hubungan strategis. Jadi, hubungan itu harus ditingkatkan menjadi hubungan strategis. Kita mainkan. Mengapa Mbak Mega dipapggil, karena dia akan pergi ke Cina. Dan kalau kita berhubungan dengan Cina, AS takutnya luar biasa. Ini yang dimainkan oleh Bung Karno.

Jadi, hubungan AS dan Indonesia dewasa ini adalah hubungan taktis dan untuk kepentingan AS. Bukan untuk kepentingan Indonesia. Indonesia dikasih sogokan 700 juta dolar, dikasih korting untuk ekspor. Bukan itu, dia mengincar sumber daya alam Indonesia Semua
perusahaan-perusahaan AS yang ada di Indonesia yang semula tidak ada artinya, seperti Freeport, Caltex, Exxon, begitu ada di Indonesia dia menjadi giant (raksasa).

Dan ini antek-antek itu sudah ada di Yogya . Ini orang-orang ini dipakai, mereka pendidikannyua Islam di mana? Orang-orang Islam yang dididik di AS itu bagian daripada skenario Yahudi untuk menundukkan orang-orang Islam yang pro kepada AS tadi. Bahkan
saya dengar-dengar kabar burung, preman AS yang namanya Gelbard sudah memberikan uang kepada organisasi-organisasi tertentu untuk mencari orang-orang yang anti-AS.

Dan orang-orang seperti saya ini diincar. Saya nggak anti-AS, saya anti pemerintahan yang munafik. Kalau di dalam negeri sangat diskriminatif. Saya mengalami diskriminasi yang luar biasa di sana. Tapi, kalau di luar negeri dia bilang demokrasi, liberal, dan sebagainya.

Kalau anda terbang ke New York akan lihat ada ruang besar sekali, isinya orang-orang negro yang ditangkepin, dimasukkan penjara di New York, supaya tidak ngaco di jalanan. Bakan AS itu punya sejarah yang konyol sekali, Dia ngambil tanahnya orang Meksiko. Texas segala macam.

Sekarang, Tuhan adil sekali. 51; persen penduduk California berbahasa Spanyol. Pokoknya hukum Tuhan itu tidak bisa ditawar.

PEMERINTAHAN AS BRENGSEK

Jadi, hubungan AS dan Indonesia harus merupakan hubungan untuk pemikiran, pengetahuan, budaya, tata negara, dst. Jadi jangan campur aduk, antara kehidupan teknologi yang maju yang "sangat Islami" dengan pemerintahan AS yang brengsek. Pemerintahan AS itu
brengsek banget.

Bayangin itu,. Dia mengakui bahwa kejadian WTC adalah kegagalan total sistem pertahanan AS. Itu berapa menit itu. Transpondernya dimatiin, masuk. Semuanya itu adalah upaya pemilik modal yahudi
itu, untuk mendapat bantuan dari pemeirntah AS, karena sektor Airlines industry itu sudah bangkrut lama.

Sekarang banyak perusahaan airlines yang memberhentikan karyawannya, tetapi dapat suntikan sekitar 20 milyar-40 milyar USD. Jadi ini suatu permainnan kapitalisme juga.

Yang berat, banyak orang yang dididik di AS yang lebih Amerika daripada orang Amerika sendiri. Mereka hanya 2 hari, 2 tahun, 3 tahun di sana. Saya 20 tahun di sana. Saya menjadi somebody tetapi tidak mau menjadi some else body, itu pelacur intelektual.

PENDIDIKAN KARAKTER INI YANG PENTING.

Sekarang posisi kita (Indonesia), bukan gemah ripah loh jinawi, tetapi gemah rapuh rohnya lari. Kita itu zombi. Kehilangan orientasi, kehilangan jati diri, we are what we are not. Kita mau apa sih? Siapa kita?

Kalau bisanya mencangkul ya mencangkul. Bahkan, rektor UI pernah berpidato: kalau anda pinter anda akan jadi profesor, kalau menengah ya jadi aktivis, kalau anda bodo, hati-hati sama yang bodo ini, karena yang bodo ini yang berkuasa, yang bisa memakai orang-orang pinter.

Jadi, demokrasi tidak mengahasilkan suatu pimpinan kelas satu, tetapi selalu kelas kambing, Tapi, nggak apa-apa, karena Selandia Baru kambingnya 60 juta,orangnya 3 juta, incomenya 40 ribu USD. Indonesia kambingnya 6 juta, orangnya 200 juta, incomenya 500
USD. Jadi kita kurang kambing. Saya sedih, melihat bangsa Indonesia yang tidak berkarakter.

TUNTUT IMF

Jadi, kembali ke hubungan AS dan Indonesia, pemerintah Indonesia terutama Dorodjatun dan kawan-kawannya yang pro-AS, secara hikmat sudah diingatkan oleh Tuhan melalui peristiwa WTC itu. Itu saja.

Kalau sekarang mau jihad, jihad sama koruptor. MA dijihad, Jaksa
Agung dijihad. Bayangin para perampok itu, tidak punya modal, pinjam uang untuk usaha, usahanya tidak menghasilkan profit untuk membayar utang, asetnya dijual hanya 1/10 nilainya. Jadi dia mencuri, pinjam sekian ratus trilyun, tetapi 99 persen dicuri. Dan
utang yang dicuri itu saya sebut utang haram. Itu bukan tanggung jawab Indonesia.

Saya sedang siapkan untuk menuntut IMF ke International Tribunal, agar mereka membebaskan kita dari utang-utang yang dicuri itu.

Jadi, kembali dengan hubungan AS. Harus dipilah-pilah. Hubungan taktis, harus dikonversikan menjadi hubugan strategis. Masalah yang dihadapi sekarang adalah masalah diri kita sendiri. Kita harus we are what we are.

Pemecahan ekonomi Indonesia ini sudah ada. Kita dikaruniai kekayaan alam yang luar biasa. Matahariyang abadi, salju yang abadi. Musim panas abadi.

Disebut dalam Al Quran, disebut "bacalah". Nah, bacanya: gas dijual ke Singapura 30 tahun, ya mana uangnya yang 30 tahun itu. Kontan. (Tidak dicicil). Untuk sewa "rumah" 3 tahun. Sisanya disimpan, masukin ke cadangan 300 milyar, maka nilai dolar bisa Rp
1000/1 USD.

Waktu diumumkan begitu, nggak boleh! Karena IMF mengatakan, sumber daya alam Indonesia seluruhnya sudah diagunkan, yang saya hitung nilainya 3 trilyun USD. Sedangkan kita utangnya cuma 200 milyar. Jadi agunan yang berlebihan.

Jadi banyak kebodohan-kebodohan di Indonesia. Maka yang tadi harus
di-"sweeping" adalah orang-orang yang berperan. Bukan dibunuhin, Tapi cara berfikirnya (yang disweeping).

Orangnya sudah jelas: yaitu Widjojo (Nitisastro), Ali Wardana, Emil salim, Frans Seda, Dorodjatun Kuntjorodjakti, Sri Mulyani, Sri Adiningsih, Anggito Abimanyu. Itu saja yang disweeping. Artinya, masukkan (mereka ke) kamar mandi, digrojok, tanya lagi kembali, pikirannya gimana gitu. Maksud saya itu.

Mosok ahli ekonomi mengatakan, RAPBN itu asumsinya inflasinya rendah, rupiahnya 8000, harga minyak sekian, dan seterusnya, Itu kan masalah yang harus dipecahkan, kok dijadikan asumsi. Kayak orang yang terdampar di pulau, lalu ada kaleng makanan, tapi
nggak ada pembukanya. Lalu ahli ekonomi mengatakan,kita buat asumsi, ada pembukanya. Lha masalahnya nggak ada pembukanya, kok dibuat asumsi ada pembukanya.

EDAN

Jadi kita ini terbalik-balik. Saya termasuk ahli ekonomi yang dibenci oleh para kekasih AS dan kekasih IMF. Saya paling dibenci. Tapi, nggak apa-apa, karena saya cinta kepada Indonesia, dan saya tahu bahwa sumber daya alam kita yang kaya yang dapat mengkonversikan manusia Indonesia yang tidak berkarakter.

Jadi, menurut saya, kita harus berkonsentrasi, mengelola sumber daya alam kita. membersihkan rejim pembenaran dan rezim yang pro kepada kepentingan mereka. Sadli (Prof. M. Sadli), itu yang membebaskan Irian dengan Freeport, itu yang harus dicleansing.

Mohon perjuangan anda itu mengarah kepada pembersihan rejim, dan pembentukan karakter, dan membuat garis pemisah antara pembenaran dengan kebenaran.

Indonesia adalah negara yang paling korup di dunia tetapi tidak ada seorang koruptor pun yang duduk di kursi listrik. Oleh karena itu, saya anjurkan kepada Serikat Pekerja PLN, nggak usah ribut-ribut, bikin saja kursi listrik. Suruh Dirutnya duduk satu-satu di
situ.

Kembali ke masalah hubungan AS dan Indonesia, sekarang ini tidak bisa kita mengharapkan AS membantu kita, ekonomi AS berantakan. Bahkan sebentar lagi harga emas akan naik. Dalam waktu dekat, sebentar lagi akan 1.000 dolar/on. Yang akan menikmatinya adalah
orang-orang Yahudi.

Tapi, kita tidak usah khawatir. Kita ini very rich. Bukan hanya emas, tapi juga logam-logam dan mineral lainnya. Luar biasa. Belum lautan kita yang sangat kaya. Tapi, ikannya dicuri terus.

Bagaimana dengan dominasi AS di Indonesia? Cara mengatasinya bagaimana?

Dominasinya jangan ke arah AS saja. AS itu nyuruh Singapura untuk nyolong pasir, nyolong gas. Itu Timtim yang dilepas Habibie, cadangan gasnya 200 milyar USD nilainya. Gas terbesar seluruh dunia. Yang disuruh nyolong Australia. Jadi, banyak. Makanya Gus Dur, itu bilang, saya tidak mau datang ke lima dubes: AS,
Inggris, Singapura, Belanda, Australia. Gus Dur sebenarnya hebat. Cuman dia terlalu sibuk cari uang receh.

Jadi, bukan kita serang AS, single gitu. Dubes Singapura sudah saya maki-maki, You tiba waktunya mengembalikan uang yang disimpan hasil cross border criminal. Uang yang dicuri di sini digunakan untuk memperkuat dolar Singapura. Lalu dia ngambil pasir,
gas, Pulau Bintan. Yang nyuruh dan mbantu ya AS.

Oleh karena itu, kita harus me-review hubungan duplomatik dengan semua negara. Kita harus bergaul dengan negara yang saling membutuhkan, bukan negara yang menekan kita. Kita tidak bisa bergaul sama negara yang memakai kita sekehendaknya, harus saling
membutuhkan. Hubungan Selatan-selatan, seperti India,Cina, itu harus kuat.

Ada anggapan seolah-olah kalau AS meninggalkan Indonesia maka rakyat Indonesia sengsara?

Ya nggak! Indonesia itu membesarkan Belanda selama 350 tahun. Dari negara di bawah laut, sampai dia diatas laut. Singapura itu nothing. Saya bilang sama Lee Kuan Yew, You nasehati our blidn leader, jangan membuat Indonesia kuat, karena kalau Indonesia kuat
tidak ada lagi Singapura.

Kita itu sebenarnya very rich. Kita negara yang luar biasa, dikaruniai rejeki yang luar biasa. Jangan takut miskin., Makin miSkin, makin dekat Tuhan. Makin saya banyak kemudahan, makin jauh dari Tuhan.

Andaikan ada semacam pembekuan dengan AS,ekspor-ekspor kita terganggu dan pengangguran eningkat? Nggak diembargo saja yang nganggur sudah 90 juta kok.

Saya katakan, makin kita miskin - tapi miskin barengan makin bagus. Kemiskinan itu yang membentuk karakter. Kejujuran itu pada waktu miskin. Anda dibentuk Soeharto hedonistik. Bukan anda punya pengetahuan. Kepribadian itu yang kita tidak punya. Kepribadian itu begini, wong cacing saja bisa hidup kok. Mosok manusia
seger buger nggak bisa makan. Saya nggak percaya itu.

PEMERINTAH INDONESIA LEBIH MENGHARGAI BANTUAN AS

Ya itu tadi, bangsa kita sudah dicekokin, disumpelin duit. Kita harus membersihkan diri. Makanya ada latihan puasa, tirakat. Jadi jangan takut diembargo. Wong negara kaya gini kok mau diembargo, piye sih.

Kita ini makin kaya, percaya deh. Kalau hubungan dengan AS itu (memang) perlu, karena hubungan teknologi atau pemikiran, network, tapi jangan campur aduk.

IMF BAGAIMANA?

IMF itu yang punya 40 persen AS dan antek-anteknya. IMF itu kolektorlah. Saya sudah bilang, Bung Karno tahun 1963 bilang, go to hell with your aid. Satu-satunya negara yang keluar dari IMF adalah Indonesia. Keluar nggak apa-apa. Coba, IMF di sini
selama 4 tahun terakhir, apa yang terjadi?

Pengangguran menjadi 90 juta, City Bank masuk ke propinsi-propinsi, bank kita malah berantakan. Empat tahun itu cuma mindahin utang swasta menjadi utang pemerintah, kan itu utang rakyat juga. Kan gendheng.

JADI INDONESIA TAKUT PADA AS?

Nggak, kita ditakut-takutin. Kedua, orang-orangnya Widjojo dan Ali Wardhana itu orang-orang IMF. Bentuknya saja orang Indonesia.

Banyak yang berpikir bahwa AS adalah segala-galanya bagi Indonesia, sehingga Indonesia perlu takut kalau ditinggal AS?

Nggak dong, AS bukan segala-galanya. Wong dia itu mikir "udele dhewe kok". "Udel bodong" lagi (AS itu hanya berpikir untuk perutnya sendiri). Saya itu lama di sana. Saya nggak ngapusi' 70 persen hubungan AS dengan semua negara itu untuk kepentingan AS. Kok disini kayaknya disembah. Tahu nggak, orang AS itu di sana tidurnya itu ya campur sama tikus sama coro.

Orang AS yang datang kesini itu banyak yang nggak kepakai disana.

Wassalam.

Hartojo Wignjowijoto
----------
Ceramah Hartojo Wignjowijoto di Gedung Pusat Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Jumat 12 Oktober 2001. Ceramah dihadiri oleh aktivis dari PP Muhammadiyah, Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI), Gerakan Pemuda Islam, Laskar Jihad Ahlu Sunnah wal-Jamaah, Himpunan Mahasiswa Muslim antar-Kampus (Hammas), Keluarga Alumni Masjid Kampus Indonesia (Kampusina), Gerakan Muslimat, Laskar Jundullah Solo, dan sejumlah wartawan muslim.