Stockholm, 16 Agustus 2001

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

SEKILAS MENYOROT TIGA NEGARA SEKULAR DARI SUDUT EKONOMI
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

MELIHAT SEKILAS PAKAI TEROPONG SEKULAR GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP)

"Saudara Ahmad, bisakah saudara memberikan kriteria tentang sebutan negara "sudah cukup baik ekonominya" dan "sudah cukup maju" ? Kemudian, berikan pula contoh nama negaranya ? Terus, tambahkan di dalam jawaban anda tsb tentang UUD yang dipakai oleh negara-negara tsb. Nanti kita bandingkan negara-negara yang anda kelompokkan dalam sebutan anda tsb dengan Indonesia. Sehingga kita tahu, dimana peta Indonesia sebenarnya. Insya Allah, dengan dasar seperti ini, kita akan bicara sesuatu yang obyektif, terukur, dan itulah kira-kira yang mendekati "keadilan" dalam menilai. Salam, Nangs" ( <anang.syamsunihar@jcu.edu.au> ,Wed, 15 Aug 2001)

Dalam tulisan saya yang berjudul "Mereka masih terkena racun diktator militer Soeharto" saya nyatakan: "Padahal kalau dipikirkan secara jujur dan dalam, sebenarnya ideologi dan ajaran komunis itu sudah hampir pudar dari muka bumi ini. Kalaupun ada, ya paling di Kuba, Cina, dan di Korea Utara. Juga bisa jadi dan masih bisa tumbuh subur, ya seperti di negara sekular pancasila, karena memang sebagian besar rakyat negara sekular pancasila masih hidup dibawah kemiskinan, tertekan dan tertindas oleh rezim yang memegang kekuasaan di pusat, sehingga keadaan yang demikian menjadikan tanah yang subur untuk tumbuhnya ideologi dan ajaran komunis. Coba kalau dilihat di negara-negara yang sedikit sudah cukup baik ekonominya, apalagi kalau di negara-negara yang sudah cukup maju, mana ada itu ideologi dan ajaran komunis yang masih dibeli orang, paling kalau juga ada, harus ganti nama, misalnya nama partai komunis dirubah menjadi partai kiri, biar sedikit tertutup".

Ternyata Saudara Anang dari Australia menyampaikan sedikit pertanyaan yang ada sangkut pautnya dengan baik dan manjunya ekonomi satu negara dihubungkan dengan tumbuh dan timbulnya orang-orang yang mengikuti idea dan ajaran komunis dinegara tersebut.

Tentu saja, untuk menjawab pertanyaan saudara Anang, disini sekilas, saya akan pakai kacamata pembanding yang disebut Gross Domestic Product (GDP) yaitu semua nilai dari seluruh hasil barang dan jasa yang dihasilkan didalam negeri pada tahun 1999 untuk dipakai alat penimbang antara GDP dari Kerajaan yang berkonstitusi sekular Swedia yang maju ekonominya dengan GDP dari negara sekular Republik Pancasila Indonesia yang masih terjepit ekonominya; juga antara GDP dari Kerajaan yang berkonstitusi sekular Malaysia yang berbentuk federasi yang cukup baik ekonominya dengan GDP dari negara sekular Republik Pancasila Indonesia yang masih terjepit ekonominya dihubungkan dengan tumbuh dan timbulnya orang-orang yang mengikuti idea dan ajaran komunis dinegara tersebut.

KERAJAAN YANG BERKONSTITUSI SEKULAR SWEDIA

Saya pilih Kerajaan yang berkonstitusi sekular Swedia, karena hampir setengah dari umur saya, saya tinggal dan hidup dinegara ini.

Tentu saja kalau  kita sorot dari sudut pandang ekonomi sekular dengan menekankan kepada Gross Domestic Product (GDP) hampir semua orang mengetahui bahwa Kerajaan yang berkonstitusi sekular Swedia ini termasuk salah satu negara maju di antara negara-negara maju di Eropa dan di dunia dan paling rendah tingkat kejahatan korupsinya diseluruh dunia.

Kerajaan Swedia yang menerapkan gabungan sistem kapitalisme dan sistem kesejahteraan sosial untuk menaikkan taraf kehidupan rakyatnya ketingkat standar hidup sekular yang tinggi. Dengan ditunjang oleh sistem distribusi modern, excellent internal dan external kommunikasi, dan didukung oleh tenaga-tenaga kerja akhli dalam bidangnya masing-masing telah menjadikan masyarakat kerajaan sekular Swedia salah satu masyarakat sekular industri maju diantara masyarakat-masyarakat sekular lainnya yang ada di negara-negara sekular Eropa dan sekular Amerika.

Dengan hasil kayu, tenagaair, dan besinya merupakan sumber pemasukan kas negara dari hasil perdagangan internasional. Dari hasil perusahaan-perusahaan swasta yang hampir 90 % dan merupakan sumber penghasilan kas negara, dimana sekitar 50 % datangnya dari hasil export sektor teknologi industri dengan pertumbuhan industri sekitar 3 %, yang menghasilkan besi dan baja, radio, telepon, persenjataan, kertas, makanan, mesin, dan mobil. Adapun dari hasil sektor pertanian hanyalah sekitar 2% dari GDP, yang terdiri dari hasil pertanian kentang, gula, terigu, daging, dan susu.

Dilihat dari sektor-sektor yang menunjang GDP adalah 2,2 % dari sektor pertanian, 30,5 % dari sektor industri, dan 67,3 % dari sektor service (pelayanan jasa). Pertumbuhan real GDP adalah 3,8 %. Adapun jumlah 4,3 juta tenaga kerja yang dibagi 2 % dalam bidang pertanian, 24 % bidang industri dan 74 % dalam bidang services (pelayanan jasa) dengan tingkat pengangguran 5,5% ditambah 5 % dalam program latihan kerja.

Dengan jumlah penduduk 8,9 juta jiwa, yang terdiri dari orang pribumi Swedia, suku minoritas Sami, suku pendatang dari Finlandia, Yugoslavia, Denmark, Norwegia, Yunani, Turki, dan puluhan suku-suku bangsa lain yang datang sebagai imigran. Sedangkan agama yang dianut oleh penduduk kerajaan Swedia ini yang paling banyak sekitar 87% adalah agama Luther, Katholik Roma, Orthodox, Baptist, Islam, Yahudi dan Buddha.

Dengan tingkat kehidupan ekonomi yang tinggi dan kestabilan politik yang baik, ternyata membawa pengaruh yang kurang baik bagi perkembangan ideologi komunis, apalagi setelah jatuhnya komunis di Rusia dan dihancurkannya tembok Berlin di Jerman yang memisahkan Berlin jadi dua bagian, barat dan timur. Khusus di kerajaan yang berkonstitusi sekular Swedia, peranan partai kiri komunis makin mengurang, dimana nama komunis itu sendiri telah dibuangnya, sehingga namanya menjadi partai kiri, dengan program-program ekonomi, politik, sosial dan keamanan hampir menyerupai program-program partai politik kiri lainnya, seperti partai politik sosial demokrasi dan partai politik tengah lainnya. Dan ini terbukti ketika hasil pemilihan umum tanggal 20 September 1998 untuk menduduki 349 kursi yang tersedia di Parlemen, dimana partai kiri ini hanya meraih suara 12 % saja, sedangkan partai sosial demokrasi 36,5 % dan partai moderat 22,7 %, partai Kristen demokrasi 11,8 %, Partai tengah 5,1 % dan partai-partai kecil lainnya dibawah 5 %.( http://www.odci.gov/cia/publications/factbook/geos/sw.html )

KERAJAAN YANG BERKONSTITUSI SEKULAR MALAYSIA

Kemudian saya pilih kerajaan yang berkonstitusi sekular Malaysia dengan bentuk federasi, karena Malaysia adalah salah satu negara tetangga terdekat dengan negara sekular pancasila.

Tentu saja bisa dilihat dengan jelas bahwa Malaysia setelah mengalami krisis ekonomi, dalam waktu singkat telah mampu kembali kepada taraf kehidupan ekonomi sebelum krisis. Dengan pertumbuhan GDP 5 % terutama karena hasil dari ekports sehingga memperkuat devisa kas negara yang mencapai 31 miliar dolar US pada tahun 1999. Kehidupan makroekonomi dengan tingkat inflasi dan pengangguran sekitar 3 % atau kurang telah membawa bahtera kerajaan yang berkonstitusi sekular Malaysia kembali kepada tingkat jalan sebelum timbulnya krisis. Dengan perkiraan pertumbuhan GDP untuk tahun berikutnya sekitar 5 % sampau 6 % akan membawa kerajaan Malaysia kearah yang memberikan tingkat kehidupan ekonomi rakyat yang makin membaik.

Dilihat dari sektor-sektor yang menunjang GDP adalah 12 % dari sektor pertanian, 46 % dari sektor industri, dan 42 % dari sektor service (pelayanan jasa). Adapun jumlah tenaga kerja sekitar 9,3 juta yang dibagi kedalam bidang industri 27 %, pertanian, kehutanan, perikanan 16 %, turis dan perdagan lokal 17 %, services (pelayanan jasa) 15 %, karyawan pemerintah 10 %, bangunan 9 %, dengan tingkat pengangguran sekitar 3%.

Dari hasil industri yang berupa pengolahan karet dan minyak kelapa, elektronik, pertambangan timah, kayu dan industri ringan. Sedangkan dari hasil pertanian meliputi karet, minyak kelapa, padi.

Adapun komoditi eksport lainnya adalah alat-alat elektronik, gas alam, barang kimia, minyak kelapa, kayu, karet dan tekstil. Dengan hasil pemasukan dari eksport sekitar 83,5 miliar dolar US.

Dengan jumlah penduduk 21,8 juta jiwa yang terdiri dari 58 % suku Melayu, 26 % suku Cina, 7 % suku India, dan 9 % suku-suku lainnya dan agama-agama yang dipeluknya yaitu Islam, Buddha,  Dao, Hindu, Kristen, Sikh dan Shamanis yang dianut di Malaysia Timur.

Ternyata dengan makin baiknya tarak kehidupan ekonomi rakyat kerajaan yang berkonstitusi sekular Malaysia ini memberikan pengaruh yang kurang baik kepada perkembangan edologi dan ajaran komunis, sehingga kalau dilihat dari partai-partai politik yang ada di kerajaan malaysia ini

Dimana Dewan Negara yang berjumlah 69 kursi yang anggotanya tidak dipilih melalui pemilihan umum, melainkan 43 anggota dianggkat oleh Yang Dipertuan Agung, sedangkan 26 anggota diangkat oleh Badang legislatif negara. Sedangkan Dewan Rakyat yang memiliki kusi 193 anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum untuk jangka waktu 5 tahun.

Dari hasil pemilihan umum yang dilaksanakan pada tanggal 29 Nopember 1999, Barisan Nasional (yang terdiri dari gabungan 14 partai politik yang didominir UMNO, termasuk Sabah People's Progressive Party,  United Kadazan People's Organization, dan Partai demokrasi Liberal) yang dipimpim Mahathir memperoleh 56 % (148 kursi), dan partai-partai lainnya 44 % yang terdiri dari Parti Islam SeMalaysia or PAS (27 kursi), Democratic Action Party (10 kursi), Partai Keadilan (5 kursi), dan Parti Bersatu Sabah (3 kursi), ternyata tidak ada satupun partai politik yang bercirikan ideologi dan ajarannya berdasarkan komunis.( http://www.odci.gov/cia/publications/factbook/geos/my.html )

NEGARA SEKULAR KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG BERDASARKAN PANCASILA

Tahun 1999 merupakan tahun kelabi bagi negara sekular pancasila. Setelah diktator militer Soeharto jatuh, yang diterukan oleh BJ Habibie, sampai berlangsungnya pemilihan umum pada tanggal 7 Juni 1999. Walaupun inflasi yang pada tahun sebelumnya mencapai angka 70 % bisa ditekan menjadi 2 % akibat usaha pengetatan dalam polisi moneter, begitu juga bunga yang tahun sebelumnya mencapai angka 70 % jatuh menjadi 10 % - 15 %, walaupun GDP secara keseluruhan tidak menunjukkan kenaikan, artinya GDP sama dengan 0. Apalagi dengan timbulnya krisis dalam dunia bank, sehingga pemerintah perlu mengadakan rekapitalisasi dan restrukturasi baik bank yang dimiliki pemerintah ataupun bank milik swasta. Karena tanpa adanya usaha rekapitalisasi dan restrukturasi bank-bank ini, IMF tidak akan mengeluarkan dana bantuan proyeknya yang memang sangat diperlukan untuk menutupi anggaran belanja pemerintah pusat dan daerah.

Dilihat dari sektor-sektor yang menunjang GDP adalah 21 % dari sektor pertanian, 35 % dari sektor industri, dan 44 % dari sektor service (pelayanan jasa). Adapun jumlah tenaga kerja sekitar 88 juta yang dibagi kedalam bidang pertanian 45 %, perdagangan, restoran, dan hotel 19 %, industri 11 %, transport dan komunikasi 5 %, bangunan 4 %, dengan tingkat pengangguran antara 15 % - 20 %.

Dari hasil industri yang berupa minyak bumi dan gas alam, tekstil, pakaian, semen, tambang, bahan kimia, kayu, karet, sepatu, makanan, dan turis, Sedangkan dari hasil pertanian berupa padi, tapioka, kacang, karet, coklat, kopi, minyak kelapa, kopra, telur, daging dan ayam/itik. Dimana hasil eksport ini mencapai 48 miliar dolar US.

Dengan jumlah penduduk 224,9 juta jiwa yang terdiri dari 58 % suku Jawa 45 %, suka Sunda 14 %, suku Madura 7,5 %, suku Melayu 7,5 %, dan suku-suku lainnya 26 % dan agama-agama yang dipeluknya yaitu Islam (88%),  Protestan (5%), Roma Katholik (3 %), Hindu (2%), Buddha (1%), dan yang lainnya (1%).

Dalam bidang kehidupan politik, pada pada melihan 7 Juni 1999 yang lalu dilangsungkan pemilihan umum untuk mengisi keanggota DPR yang berjumlah 500 kursi (462 kursi diisi lewat pemilu, dan 38 kursi diisi langsung oleh TNI/Polri), hasilnya adalah PDI-P 37,4 % (154 kursi), Golkar 20,9 % (120 kursi), PPP 17,4 % (58 kursi), PKB 10,7 % (51), PAN 7,3 % (35 kursi), PBB 1,8 % (14 kursi), dan partai lainnya 4,5% (30 kursi).( http://www.odci.gov/cia/publications/factbook/geos/id.html )

Tentang kehidupan partai politik yang mendasarkan kepada ajaran dan ideologi komunis di negara sekular pancasila memang dilarang, karena itu tidak ada satupun partai politik yang membawa ideologi dan ajaran komnunis. Jadi, memang secara hukum ideologi dan ajaran komunis di larang hidup di negara sekular pancasila.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se