Stockholm, 20 Maret 2001

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

SEKULARIS GUS DUR ADU-DOMBA RAKYAT NEGARA PANCASILA
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

UNTUK PERTAHANKAN KEKUASAAN SEKULARIS GUS DUR ADU-DOMBA RAKYAT NEGARA PANCASILA

Salah satu dari beberapa usaha untuk tetap mempertahankan benteng pertahanan-kekuasaan-eksekutif sekularis Gus Dur dengan tindakan yang hampir putus-asa dan kalang-kabut mengorbankan rakyat negara pancasila melalui tindakan adu-domba-kekerasan antar kelompok dengan ditutupi topeng pengembangan selimut kebebasan berbicara dan bertindak yang dipayungi payung-tua-demokrasi.

Sekularis Gus Dur dengan sadar dan sengaja telah membimbing dan mengarahkan rakyat kejalan yang menjurus kepada perpecahan antar kelompok, golongan, suku dan kedaerahan, bukan membimbing dan mengarahkan rakyat kejalan yang menuju kepada kestabilan dan kerukunan hidup bersama secara menyeluruh.

ternyata bimbingan dan arahan sekularis Gus Dur itu telah disambut dengan mata-hati-buta oleh sebagian besar para pengikutnya untuk terjun kegelanggang-pertarungan-kekerasan antar kelompok demi mempertahankan kursi-kekuasaan-eksekutif yang sampai detik ini masih diduduki sekularis Gus Dur.

Rakyat bukannya dibimbing, diarahkan dan diberi contoh kepada jalan yang menuju titian keadilan dan kejujuran sebagaimana yang telah disyaratkan untuk menjadi pemimpin eksekutif negara pancasila, melainkan justru diajari dan dicontohi dengan tindakan dan kebijaksanaan yang menyimpang dari keadilan dan kejujuran sehingga merugikan rakyat negara pancasila secara keseluruhan.

JURANG PEMISAH ANTAR KELOMPOK, SUKU, DAERAH MAKIN MELEBAR

Dengan gemuruhnya emosi yang ditimbulkan oleh adanya pertentangan politik-kekuasaan dari oknum-oknum politikus yang mengatasnaman rakyat telah membawa dan melebarkan jurang pemisah antara rakyat negara pancasila secara keseluruhan.

Sebagian besar rakyat negara pancasila yang kesadaran-politiknya masih tertutup kegelapan-kabut-emosi telah dipergunakan oleh sebagian besar politikus untuk dipakai sebagai alat pencapai titik-kursi-kekuasaan.

Mayoritas rakyat yang berhasil digiring kelembah pertentangan dan pertarungan-politik-kekuasaan yang disandarkan kepada emosi-rakyat mengakibatkan menguaknya jurang pemisah antar kelompok, suku dan daerah serta mengalirnya darah-darah rakyat yang sebagian besar tak berdosa.

SEKULARIS GUS DUR GUNAKAN GEBUKAN LABEL-ISLAM DARI PARA PENDUKUNGNYA

Sekularis  Gus Dur telah memanfaatkan emosi-label-Islam yang dihembuskan kemuka-muka para pengikutnya yang sudah kalap untuk secara bersama-sama menyuarakan hidup-mati-bersama dalam membela kursi-kekuasaan-eksekutif negara sekular pancasila.

Tiupan-tiupan angin label-Islam yang dihembuskan sekularis Gus Dur bukan timbul dari kesadaran-dirinya, melainkan merupakan label-label yang dipungut dari Islam yang muncul dari dorongan emosi-dirinya untuk menghembuskan angin-dingin kepada para pengikut dan pendukungnya.

Tidak bisa disangkal lagi akibat dari tiupan angin-dingin-label-islam yang dihembuskan sekularis Gus Dur ini membawa akibat yang merugikan kaum muslimin secara keseluruhan di negara pancasila.

Untuk kaum muslimin dimanapun tinggal dan hidup yang masih tidak terselubung angin-dingin-label-Islam sekularis Gus Dur untuk tetap "...menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang mungkar...". (Ali Imran, 3: 104).

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se