Stockholm, 3 Juli 2000

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

MENCEGAH KEMUNGKARAN
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

HASIL HERI MENEROPONG ISLAM DAN MUSLIM

"Salam, Saya membaca kritik anda, rasanya anda dari dulu sampai sekarang kok NGACOR MELULU dan teori MELULU prakteknya MANA?. Bung, saat ini siapapun yang jadi Presiden ngak akan sukses, anda tahu sendiri orang2 sekarang apalagi elite elite politik yang NGATHELI kabeh kebanyakan ngomong mungkin juga seperti Anda. Bung ! Anda berteriak-teriak Daulah Rasul, Kalimat Allah tapi sebatas ngomong DOANG, mana buktinya mana kelompok anda, mana orang2 yang se-ide dengan anda ?. Ngak Ada Kan?. Rasul dalam berdakwah itu ngasih omongan dan langsung prakteknya, kalau anda Ngomong Melulu. Yang jelas Gus Dur punya pendukung, punya kelompok, dipilih orang banyak, melakukan PRAKTEK ngak teori melulu meskipun prakteknya kurang bener. Juga Mega, punya pendukung, seperti juga Gus Dur tapi prakteknya kurang bener, soalnya teorinya nggak ada. Jadi kesimpulanya. Kalu Mereka aja nggak sukses apalagi dengan Anda yang MODAL OMONG DOANG". (Heri <gentharo@yahoo.com> ,MEGA+AKBAR aja Nggak BISA apalagi AHMAD SUDIRMAN, Sun, 2 Jul 2000 20:31:43 -0700 (PDT) )
 

SALAH SATU KEWAJIBAN MUSLIM MENYERU KEPADA YANG MA'RUF, MENCEGAH DARI YANG MUNGKAR

Salah satu kewajiban seorang muslim dimanapun hidup dan tinggal adalah menyeru kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah SWT. "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.." (Al Imran, 3:110). Apabila melihat kemungkaran, maka seorang muslim merobahnya dengan tangannya, tetapi kalau tidak mampu robah dengan lisannya, dan kalau juga tidak mampu robahlah dengan hati tetapi itu adalah selemah-lemahnya iman. (Riwayat Muslim). Serta saling nasehat-menasehati dalam kebenaran yang datang dari Allah dan dalam kesabaran. "..dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran" (Al 'Ashr, 103:3).

Jadi tidak ada alasan bagi seorang muslim apabila melihat kemungkaran untuk berdiam diri. Dan bukan tujuan seorang muslim berbuat dan bertindak itu untuk meraih kekuasaan, melainkan untuk beribadah, bertaqwa dan mencari keridhaan Allah SWT.

Karena itu, kalau seorang muslim melihat sesama muslim melakukan tindakan yang batil seperti tindakan korupsi, maka perlu dinesehati dan diluruskan serta diperingatkan dengan azab Allah SWT, bukan didiamkan apalagi diikuti.

Begitu juga kalau seorang muslim melihat perilaku non-muslim yang melakukan tindakan mungkar perlu dicegah dengan tangan kalau mampu, kalau tidak, dengan lisan, kalau juga tidak mampu, cegahlah dengan hati tetapi itu menandakan lemahnya iman.

Nah sekarang, karena Gus Dur seorang muslim yang sedang pegang kekuasaan di negara pancasila. Kemudian kalau melihat Gus Dur berbuat tidak sesuai dengan apa yang telah diperintahkan Allah SWT, maka kewajiban muslim lainnya untuk menasehati dan meluruskannya, bukan membiarkannya dan mengikutinya.

Begitu juga dengan Mega yang seorang muslimah, kalau melihat ia menyimpang dari apa yang telah digariskan Allah SWT, maka perlu kaum muslimin lainnya menasehati dan meluruskannya menurut jalan Allah SWT, bukan mendiamkannya.

Jadi kesimpulannya adalah dimanapaun hidup dan tinggal seorang muslim harus mampu menyeru kepada yang maruf, mencegah dari yang mungkar dan tetap beriman kepada Allah SWT. Tujuan muslim yang beriman adalah bukan mencari kekuasaan melainkan untuk beribadah, bertaqwa dan mencari keridhaan Allah SWT.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se